Kelompok 5 AS20B :
Arif
Firdaus Faturrahman
Indriani Wahyu Ningsih
Nuraini
Sainah
Karakteristik Obligasi
Par Value
Par Value obligasi adalah karakteristik obligasi yang di dalamnya memiliki
nilai yang mencerminkan jumlah uang yang dipinjam oleh pihak perusahaan
dan dijanjikan untuk dilunasi lagi saat tanggal jatuh tempo sudah tiba.
Tingkat Bunga Kupon
Tingkat bunga kupon adalah pembayaran kupan yang dibagi dengan par value.
Pembayaran ini bisa ditentukan ketika obligasi diterbitkan, dan tetap akan
berlaku sepanjang umur obligasi itu sendiri.
Tanggal Jatuh Tempo
obligasi mempunyai tanggal jatuh tempo yang sudah ditentukan, yang mana par
value nya harus bisa dilunasi. Waktu jatuh tempo tersebut ditentukan ketika
obligasi pertama kali diterbitkan, seperti 10 tahun atau 15 tahun.
Ketentuan Penebusan (Call Provision)
Ketentuan penebusan adalah suatu ketentuan di dalam kontrak obligasi yang
mampu memberikan hak pada emiten untuk bisa menebus obligasi kembali.
Warrant
adalah suatu pilihan yang memungkinkan para pemilik obligasi
untuk membeli saham pada suatu harga yang sudah ditentukan,
sehingga akan memberikan suatu keuntungan modal bila harga
saham tersebut ternyata meningkat.
.
Obligasi Yang Dapat Dijual Kembali
adalah jenis obligasi dengan ketentuan yang mampu memungkinkan
para investornya untuk menjual lagi obligasinya pada perusahaan
sebelum tanggal jatuh tempo dengan harga yang sebelumnya sudah
ditentukan..
Dalam praktiknya, tingkat diskonto ini sering ditentukan dengan mengacu pada instrumen
serupa, asalkan instrumen tersebut ada. Berbagai ukuran hasil terkait kemudian dihitung
untuk harga yang diberikan. Dimana harga pasar obligasi kurang dari nilai nominalnya (nilai
nominal), obligasi tersebut dijual dengan harga diskon . Sebaliknya, jika harga pasar obligasi
lebih besar dari nilai nominalnya, obligasi tersebut dijual dengan harga premium
Penilaian Obligasi Berdasarkan Aliran Kas
Nilai suatu obligasi bisa dihitung sebagai present value dari aliran kas yang akan diterima di masa
mendatang oleh pemegang obligasi. Harga pasar obligasi tidak akan konstan sepanjang usia obligasi
tersebut, tingkt keuntungan yang disyaratkan bisa berubah dan merupakan fungsi dari tingkat keuntungan
bebas resiko dan premi resiko.
Tingkat keuntungan yang disyaratkan = tingkat keuntungan asset bebas risiko + premi risiko
Tingkat keuntungan asset bebas risiko dan premi risko tergantung dari beberapa faktor sebagai berikut ini :
1.
. Premi maturity
Jangka waktu (jatuh tempo) yang berbeda menyebabkan perbedaan tingkat keuntungan yang disyaratkan.
Semakin tingai jatuh tempo, akan semakin tinggi tingkat keuntungan yang disyaratkan
2. Premi Kebangkrutan
Perusahaan yang mempunyai risiko kebangkrutan yang lebih tinggi akan meningkatkan tingkat keuntungan
yang disyaratkan, Sebagai contoh, misalnya perusahaan menerbitkan obligasi.
3. Premi Likuiditas
Semakin likuid suatu asset, semakin rendah tingkat keuntungan yang disyaratkan.Misalnya setelah
menerbitkan obligasi, tiba-tiba terjadi krisis moneter yang akan mengakibatkan kesulitan ikuiditas
4. Premi Inflasi
jika inflasi meningkat maka tingkat bunga nominal juga akan meningkat, termasuk tingkat bunga investasi
bebas risiko. Tingkat bunga nominal bisa dituliskan sebagai berikut.
Current Yield adalah penghasilan bunga kupon tahunan dibagi dengan harga pasar
obligasi
2. Yield To Maturity (YTM)
adalah tingkat return majemuk yang akan dikembalikan dan diterima investor
jika pembeli obligasi pada harga pasar saat ini dan menahan obligasi tersebut
sampai jatuh tempo
Memiliki hak suara pemegang saham, sehingga Memiliki berbagai tingkat, dapat diterbitkan
dapat memilih dewan komisaris dengan karakteristik yang berbeda
Dividen dibayarkan sepanjang perusahaan memiliki laba Konvertibilitas, dapat ditukar menjadi saham biasa,
dan Hak memperoleh bagian hasil kekayaan perusahaan bila kesepakatan antara pemegang saham dan
jika mengalami kebangkrutan setelah perusahaan
melunasi kewajibannya
organisasi penerbit terbentuk
Cara Menghitung Saham perlembar
PER (Price To Earnings Ratio) PBV (Price to Book Value Ratio)
Pertumbuhan EPS = EPS 2017 – EPS 2016 (Rp237 – Dividend Yield = (Dividen 1 lembar Saham
Rp192)/Rp237 Tahunan / Nilai Pasar 1 lembar Saham) x 100
01 02 03 04 05
Berbagai Jenis Golongan, Klaim terhadap aktiva dan Sifat kumulatif, Ketentuan-ketentuan Tarif saham preferen
perusahaan dapat penghasilan, saham preferen pembayaran deviden Perlindungan, memungkinkan dapat disesuaikan,harga
mengeluarkan lebih dari satu lebih diprioritaskan dari kepada pemegang saham adanya hak voting pada saat saham disesuaikan
saham preferen, dan setiap saham biasa berkenaan dilakukan sebelum deviden tidak dibayar atau dengan keadaan
dengan klaim aktiva sewaktu pembayaran deviden saat pihak manajemen ekonomi, sosial, dan
golongan memiliki
terjadi kebangkrutan. pemegang saham biasa membatasi pembayaran politik..
perbedaan karakteristik. deviden
Thank You