Anda di halaman 1dari 24

3.

SELF LEADERSHIP (KEPEMIMPINAN DIRI)

Kepemimpinan & Etos Kerja I


Apakah Anda masih ingat topik
yang kita bicarakan pada pertemuan
sebelumnya?
Topik ke 3 masih berhubungan
dengan Topik ke 2 yaitu Memimpin
dengan Transendensi Diri
Tujuan Pembelajaran

Memiliki pemahaman dan mampu memimpin diri sendiri, sebelum


mengarahkan orang lain melalui pembelajaran dan pemahaman tentang :

 Konsep kepemimpinan pada generasi milenial (Topik 2)


 Memimpin dengan Transendensi Diri (Topik 2)
 Self Leadership (Topik 2)
 Praktek (Topik 2&3)
Kepemimpinan Diri

 Kepemimpinan diri merupakan kunci


untuk memimpin orang lain
 Memulai dari dalam diri
 Belajar memahami diri
 Mengelola diri
 Mengembangkan diri secara terus
menerus
Kepemimpinan Diri

Menurut David Goleman dalam


penelitian tentang kegagalan
kepemimpinan, ia mengatakan,
efektifitas kepemimpinan lebih
ditentukan oleh kecerdasan
emosional bukan kognitif
Kepemimpinan Diri

Kecerdasan Emosional
(Daniel Goleman)
 Kemampuan memahami perasaan diri sendiri
 Kemampuan memahami perasaan orang lain
 Menggunakan informasi tersebut sebagai
alternatif mengambil tindakan
 Pemimpin adalah pemandu emosi bagi
orang-orang di dalam organisasi yang
dipimpinnya
Kepemimpinan Diri

• Pada pertemuan sebelumnya kita belajar menemukan dan menerima


kelebihan dan kekurangan serta potensi yang kita miliki, menerima
dan mensyukurinya.
• Ada 3 (tiga) kunci kepemimpinan diri menurut Jamil Azzaini adalah :
1. Purpose
2. Take Responsibility
3. Memiliki Integritas
Memiliki Tujuan (Purpose)

• Mengetahui tujuan hidup dan hasil akhir yang diinginkan, tujuan hidup
berkaitan dengan identitas diri yang kuat dalam menjalani kehidupan
sehari-hari
• Adanya tujuan mampu memberikan arah dan kita dapat menilai/
mengevaluasi apakah sesuatu yang kita kerjakan sudah tepat atau belum
• Tentu kita masih ingat, ketika kecil ingin menjadi apa?Tujuan juga
membantu kita menentukan skala prioritas
Menentukan Tujuan (P)

Tanyakan dan jawablah pertanyaan berikut dengan jujur dan terbuka pada diri sendiri :
1. Apa yang ingin saya tinggalkan untuk orang-orang di sekitar saya, ketika saya sudah
tidak ada di dunia ini?
2. Apa yang akan orang lain katakan tentang saya, ketika saya sudah tidak ada lagi di
dunia ini?
3. Apa hasil akhir yang saya inginkan?
Terapkan tindakan-tindakan yang harus dilakukan secara konsisten, sehingga tujuan
hidup bukan sekedar rancangan hidup semata.
“Kita adalah apa yang kita kerjakan berulang-ulang.
Oleh karena itu, keunggulan bukanlah suatu perbuatan
melainkan kebiasaan”

(Aristoteles)
Take Responsibility

• Berani mengambil tanggung jawab


• Berani keluar zona nyaman untuk menantang diri menjadi pribadi
yang lebih baik.
• Tanggung jawab menekankan pada suatu perbuatan yang harus
dilakukan secara sadar dan siap untuk menanggung segala resiko
atas perbuatan yang dilakukan
Take Responsibility (P)

Biasakan diri untuk :

1. Tidak banyak membuat alasan


2. Tidak mudah menyalahkan orang lain
3. Tidak malu mengakui kesalahan yang dilakukan
“Salah satu sebab mengapa pemimpin dibayar mahal
adalah karena siap bertanggungjawab terhadap
keputusannya dan berada paling depan saat masalah
datang”

(Jamil Azzaini-CEO Kubik Leadership)


Integritas

• Integritas adalah konsistensi antara hati dengan ucapan dan


tindakan
• Apabila hanya konsisten hati dan ucapan disebut jujur
• Jika hanya konsisten antara ucapan dan tindakan saja biasanya
disebut dengan komitmen
• Integritas adalah gabungan antara kejujuran dan komitmen
Integritas

• Integritas akan membuat seseorang mampu meyakinkan orang lain,


sehingga tidak perlu banyak bicara untuk mempengaruhi orang lain
• Pengaruh merupakan inti dari leadership
• Bagaimana dengan pemimpin yang miskin integritas?
• Self Leadership yang tinggi : kontrol diri mampu menghasilkan
tindakan yang diharapkan baik oleh diri maupun organisasinya.
Integritas (P)

• Biasakan membuat janji untuk diri sendiri dan menepatinya


• Misalnya : berjanji untuk membaca satu buku setiap pekan, maka
penuhilah janji tersebut
• Setelah mampu memenuhi janji untuk diri sendiri, cobalah untuk
membuat janji dengan orang lain dan menepatinya
Mengapa memimpin diri sendiri itu
berat ?
Memimpin diri sendiri terasa berat karena adanya kompromi
(self-excuse) dan tidak pernah ada hukuman (self
punishment) pada suatu pelanggaran dalam memimpin diri
sendiri. Ketika memimpin orang lain, akan selalu ada
hukuman terhadap suatu pelanggaran
“One of the elements for self leadership is
Responsibility, you can take action. If you take
action, you get results”

(Andrew Bryant, Author, speaker & coach on self leadership)


“The only way that I can keep leading is to keep
growing. The day I stop growing, somebody else
takes the leadership baton. That is the way it always
it”

(John Maxwell)
“Before you are a leader, success is all about growing
yourself. When you become a leader, success is all
about growing others”

(Jack Welch-CEO General Electric)


Kesimpulan

• Kepemimpinan diri terkait dengan kecerdasan kognitif dan


kecerdasan emosional
• Efektifitas kepemimpinan lebih efektif ditentukan oleh kecerdasan
emosional daripada kecerdasan kognitif
• Tiga kunci kepemimpinan adalah adanya tujuan, tanggung jawab
dan integritas
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai