Anda di halaman 1dari 7

Thaharah 02: Air Dan Najis

Ahmad Fadhil
Forum Pengajian Bani Alfan Malang #11
Kajian Kitab Kasyifah al-Saja Karya Syekh Nawawi al-Bantani (h. 105-117)
Minggu, 16 Januari 2022
Air dan najis
 Air ada dua macam, air banyak dan air sedikit.
 Air sedikit adalah air yang kurang dari dua qullah, air banyak adalah air sejumlah
dua qullah atau lebih.
 Dua qullah itu sebanding dengan 270 liter atau yang menempati wadah persegi
empat dengan panjang, lebar, dan kedalaman 92 cm. (
https://islam.nu.or.id/thaharah/ukuran-dua-kulah-air-untuk-bersuci-jvHOo).

 Air sedikit menjadi najis karena kejatuhan najis meskipun air itu tidak berubah.
 Air yang banyak tidak dihukumi najis jika dia terkena najis kecuali jika telah
berubah rasa, warna, atau baunya.
15 najis yang ditolerir
1. Bangkai dari binatang yang tidak ada darah mengalir padanya (seperti laba-laba).
2. Najis yang tidak terlihat oleh pandangan mata normal. Misalnya, lalat hinggap
di najis, lalu tercebut di air yang sedikit.
3. Sesuatu yang berada di lubang kotoran binatang yang suci
4. Kotoran ikan yang tidak mengubah air atau tidak diceburkan ke air dengan
sengaja.
5. Sarang lebah yang terbuat dari kotoran sapi yang disentuh oleh madu.
6. Mamahan unta.
7. Mulut anak kecil yang terkena najis.
8. Kotoran burung yang berada di dalam air.
15 najis yang ditolerir
9. Tahi tikus yang tersebar.
10. Tahi kambing yang jatuh ke susu ketika memerah susu.
11. Sisa najis di bejana yang sulit dibersihkan.
12. Asap bakaran najis.
13. Sedikit dari bulu dari binatang yang tidak boleh dimakan yang bukan binatang mughalazhah.
14. Yang banyak dari bulu akibat dicukur dari binatang tersebut yang ditunggangi.
15. Darah yang tersisa di atas daging dan tulang

 Kriteria dimaafkan ini bertumpu pada kesulitan menghindari najis-najis tersebut menurut
kebiasaan.
 Silakan dibaca juga: Afriul Zikri, “51 Jenis Najis Ma'fu Anhu (Najis yang ditolerir) dalam
Mazhab Syafi’i”,
https://sanadmedia.com/post/51-jenis-najis-mafu-anhu-najis-yang-ditolerir-dalam-mazhab-syafii
Darah nyamuk dan kutu
 Menurut pendapat yang dapat dijadikan pegangan, darah nyamuk dan kutu atau
yang sejenisnya tidak ditolerir jika mengenai air yang sedikit meskipun darahnya
sedikit. Berbeda jika ia mengenai air yang banyak.
 Tapi, jika seseorang membunuh nyamuk atau kutu di tangannya, maka jika
darahnya banyak, maka tidak ditolerir, sedangkan jika sedikit, maka ditolerir.
 Asap dari najis, yaitu sesuatu yang naik dari najis karena pembakaran, berbeda
dengan uap najis, yaitu sesuatu yang naik darinya tanpa perantaraan api. Uap
najis, seperti angin yang keluar dari jamban atau kentut, hukumnya suci.
Najis pada air yang banyak
 Tidak menjadi najis jika air yang banyak berubah warnanya akibat uap dari najis
di tepi air tersebut.
 Tidak menjadi najis sebagian air yang tidak berubah dari air banyak yang sudah
berubah jika sebagian air itu lebih dari dua qullah.
 Jika perubahan air yang banyak yang terkena najis itu tidak terlalu jelas, maka
cara mengetahui/memperkirakan perubahan rasa, warna, dan aromanya adalah
dengan membandingkan perubahan rasa air itu akibat terkena cuka, warnanya
akibat terkena tinta, dan aromanya akibat terkena parfum dalam jumlah yang
sama.
 Air yang banyak yang berubah secara jelas karena sesuatu yang bukan najis dan
membuat air itu tidak dapat disebut sebagai air, maka ia menjadi air yang tidak
menyucikan.
Najis pada air yang banyak
 Air yang banyak tetap dianggap menyucikan jika perubahannya sedikit, diragukan,
atau disebabkan sesuatu yang mencampurinya seperti minyak dan kayu atau sesuatu
yang dibutuhkannya.
 Air yang banyak tetap menyucikan jika tercampur debu dan garam, atau berubah
karena tergenang dalam waktu yang lama tanpa tercampur oleh apa pun, atau
tercampur oleh air yang sudah dipakai untuk bersuci.
 Hukum memperkirakan perubahan rasa, warna, dan aroma tersebut sunnah, bukan
wajib. Jika seseorang langsung memakai air yang banyak yang diragukan
perubakannya tersebut, maka sah karena pada dasarnya adalah ketiadaan perubahan air
tersebut.
 Hukum air yang mengalir sama dengan hukum air yang tergenang, yakni
dipertimbangkan kesuciannya pada masing-masing aliran, bukan pada keseluruhan air.

Anda mungkin juga menyukai