A. AIR
Pengertian Air
Air merupakan salah satu unsur yang penting di bumi, karena air merupakan
unsur yang paling dibutuhkan oleh semua makhluk hidup untuk berlangsungnya
kehidupan mereka. Dengan demikian, air adalah sumber kehidupan sebagai sekaligus
sebagai tanda kehidupan.
Pembagian Air
Dalam fiqih menurut madzhab imam syafi’i dibagi menjadi empat bagian, yaitu:
1. Air Hujan
Air hujan adalah jenis air yang berasal atau turun dari langit, hukumnya suci dan
mensucikan. Arti kata suci disini yaitu bukan termasuk najis. Sedangkan makna
mensucikan yaitu dpaat digunakan sebagai alat untuk berwudhu, mandi janabah atau untuk
membersihkan najis pada suatu benda.
Di zaman sekarang, banyak sekali jenis air hujan yang sudah tercemar dan
mengandung asam tinggi. Nah, jenis air yang mengandung polusi dan sudah tercemar
akibat ulah manusia tidak termasuk macam air yang najis.
Ketika udara dari bumi menguap kemudian naik menuju langit, maka titik tersebut
merupakan awal air yang bersih dan suci. Meskipun sumber airnya berasal dari udara yang
tercemar kotor atau najis. Namun, jika dilihat dari sisi syariah, air hujan tetap dihukumi
suci dan mensucikan.
3. Air Embun
Embun adalah bagian dari air yang turun dari langit. Air embun berupa tetes-tetes air
yang akab terlihat lebih banyak dijumpai pada dedaunan pagi hari.
Tetes embun dapat digunakan untuk bersuci atau thaharah, baik untuk berwudhu,
mandi janabah maupun untuk menghilangkan najis.
4. Air Laut
Air laut adalah air yang berada di lautan dan memiliki rasa asin. Walaupun jenis air
ini memiliki rasa asin karena kandungan garamnya yang terlalu tinggi, namun hukum air
laut sama dengan air hujan, embun atau air salju yaitu dapat digunakan untuk bersuci.
5. Air Sumur
Air sumur adalah salah satu jenis air yang dapat digunakan untuk bersuci. Karena air
sumur merupakan air yang keluar dari tanah dan sudah melakukan pensucian. Air sumur
selain digunakan untuk bersuci, juga dapat digunakan untuk berbagai aktivitas seperti
minum, mencuci pakaian, menghilangkan barang-barang najis dan lain-lain.
6. Air Sungai
Air sungai pada dasarnya suci karena karakternya dianggap sama dengan air
sumur. Sejak dahulu umat Islam juga terbiasa menggunakan air sungat untuk berbagai
aktivitas seperti mandi, wudhu, beristinjak atau membersihkan najis dengan air sungai.
Namun, seiring berjalannya waktu akibat kerusakan lingkungan yang tidak dapat
dikontrol lagi, terutama di kota-kota besar, air sungai itu tercemar dengan limbah beracun.
Meskipun secara hukum air sungai tidak mengandung najis, namun air yang tercemar akan
membahayakan kesehatan.
Untuk itu, sebaiknya kita tidak menggunakan air karena memberikan mudharat yang
besar. Selain itu, seringkali air sungai tercemar oleh limbah manusia maupun limbah
hewan ternak yang lama kelamaan warna air, baru dan rasanya berubah.
B. WUDHU
PENGERTIAN WUDHU
Wudhu adalah perkara yang mewajibkan ketika kita mempunyai hadast kecil.
NIAT WUDHU
َنَو ْيُت اْلُو ُض ْو َء ِلَر ْفِع اْلَح َد ِث ْاَالْص َغِر َفْر ًض ا ِهّٰلِل َتَع اىَل
Artinya : Aku niat berwudhu untuk menghilangkan hadast kecil karena Allah Ta’ala
FARDHU WUDHU
Fardhu Wudhu adalah sesuatu yang harus dilakukan, jika tidak dilakukan
maka tidak akan sah sholatnya.
Fardhu- Fardhu Wudhu ada 6 yaitu :
1. Niat ; dibaca ketika membasuh wajah
2. Membasuh Wajah ; batas pembasuhan wajah ialah dari jadinya ujung rambut
sampai dagu, dari ujung telinga kanan sampai ujung telinga kiri
3. Membasuh kedua tangan sampai dengan siku ; sunnah nya dilebihkan 4 jari
4. Membasuh sebagian kepala
5. Membasuh kedua kaki sampai dengan mata kaki ; sunnah nya dilebihkan 4 jari
6. Tertib ; melakukan nya harus dengan urutan yang sudah ditentukan dari
membasuh wajah sampai dengan membasuh kedua kaki
SUNAH WUDHU
Sunnah adalah perkara yang jika dilakukan mendapat pahala jika tidak dilakukan
tidak akan mendapat apa-apa.
Dibawah ini beberapa sunnah wudhu :
1. Membaca basmalah
2. Bersiwak
3. Membasuh telapak tangan
4. Berkumur
5. Membersihkan hidung dengan air
6. Menyela-nyela janggut yang lebat dengan jari-jari
7. Menyapu seluruh kepala
8. Menyela jari-jari tangan dan kaki
9. Menyapu telinga bagian dalam dan luar
10. Melakukan fardhu dan sunnah wudhu tiga kali
11. Mendahulukan yang kanan daripada yang kiri
12. Menggosok anggota wudhu yang dibasuh
13. Beriringan membasuk anggota wudhu tanpa dijeda
14. Melebihkan basuhan tangan hingga melampaui siku
15. Melebihkan basuhan kaki hingga melampaui mata kaki
16. Hemat dan tidak boros menggunakan air
17. Menghadap kiblat sewaktu berwudhu
18. Tidak bicara saat berwudhu
19. Membaca doa setelah wudhu
20. Mengerjakan shalat dua rakaat setelah wudhu
َالّٰلُهَّم َاْع ِط ىِن ِكتَاىِب ِبَيِم ْي ىِن َو َح اِس ْبىِن ِح َس اًاب َيِس ًرْي ا
Artinya: "Ya Allah berikanlah kepadaku kitab amalku dari dari tangan kananku
dan hisablah aku dengan penghisaban yang ringan"
َالّٰلُهَّم َال ُتْع ِط ىِن ِكتَاىِب ِبِش َم اىِل َو َالِم ْن َو َر اِء َظ ْهِرْى
Artinya : "Ya Allah jangan Engkau berikan kepadaku kitab amal dari tangan kiriku
atau pada belakang punggungku"
َالّٰلُهَّم اْجَع ْليِن ِم َن اِذَّل ْيَن َيْس َتِم ُع ْو َن ْالَقْو َل َفَيَّتِب ُع ْو َن َأْح َس َنُه
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang mendengarkan
nasehat dan mengikuti sesuatu yang terbaik"
َالّٰلُهَّم َثِّب ْت َقَد ِم ْي َعىَل الَرِّص اِط َيْو َم َتِز ُّل ِف ْيِه. َالّٰلُهَّم ِاْجَع ُهْل َس ْع ًيا َم ْش ُكْو ًر ا َو َذ ْنًبا َم ْغُفْو ًر ا َو َمَع اًل ُم َتَقَّباًل
اَأْلْقَد اُم
Artinya: "Ya Allah, jadikanlah (segenap langkahku) sebagai usaha yang disyukuri,
sebagai penyebab terampuninya dosa dan sebagai amal yang diterima. Ya Allah,
mantapkanlah telapak kakiku saat melintasi jembatan shirathal mustaqim, kelak di
hari ketika banyak telapak kaki yang tergelincir."
َالّٰلُهَّم اَل َتِز ُّل قَد َم َّي َعىَل الَرِّص اِط يِف الَّناِر َيْو َم َتِز ُّل ِف ْيِه َاْقَد اُم اْلُم َناِفِقَنْي َو اْلُم ِرْش ِكَني
Artinya: "Ya Allah jangan kau gelincirkan langkah (pendirianku) pada jalan neraka
pada hari digelincirkannya langkah (pendirian) orang-orang munafik dan orang-
orang musyrik"
َالّٰلُهَّم اْجَع ْلْىِن ِم َن الَّتَّو اِبَنْي.َّالِاَهَل ِاَّالُهللا َو ْح َد ُه َالِرَش ْيَك ُهَل َو َاْش َهُد َاَّن ُم َح َّم ًد اَع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُهُل َاْش َهُد َاْن
ِم َن اْلُم َتَط ِّهِر ْيَن َو اْجَع ْلْىِن
Artinya: "Aku bersaksi, tidak ada Tuhan selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada
sekutu bagi-Nya, dan aku mengaku bahwa Nabi Muhammad itu adalah hamba
dan Utusan Allah. Ya Allah, jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang
bertaubat dan jadikanlah aku dari golongan orang-orang yang bersuci"
C. MANDI BESAR / ADUS
Mandi besar, mandi junub atau mandi wajib adalah mandi dengan menggunakan air
suci dan bersih (air mutlak) yang mensucikan dengan mengalirkan air tersebut ke
seluruh tubuh mulai dari ujung rambut sampai ujung kaki. Tujuan mandi wajib adalah
untuk menghilangkan hadas besar yang harus dihilangkan sebelum melakukan ibadah
sholat.
SUNAH ADUS
D. TAYAMUM
o Pengertian Tayamum
Tayamum adalah cara bersuci dari hadas besar dan hadas kecil
menggunakan debu .
o Niat Tayamum
َنَو ْيُت الَّتَي ُّم َم اِل ْس ِتَباَح ِة الَّص اَل ِة للِه َتَع اَلى
Artinya: Aku berniat tayamum agar diperbolehkan sholat karena Allah ta'ala.
o Syarat Tayamum
Terdapat empat rukun tayamum yang perlu diketahui oleh umat Islam, di antaranya:
o Niat, bersama dengan sapuan pertama.
o Mengusap seluruh bagian wajah dengan tanah.
o Mengusap kedua tangan sampai siku.
o Tertib.
Sunnah Tayamum
3) Kemudian menepuk kedua punggung tangan supaya debunya tidak terlalu menempel.
4) Lanjut mengusapkan kedua telapak tangan pada seluruh wajah disertai dengan niat
tayamum dalam hati. "Nawaitu tayammuma li istibaakhati sholati lillahi ta'ala."
7) Usap telapak tangan kiri ke punggung lengan kanan sampai ke bagian siku, lalu
balikkan telapak tangan kiri ke lengan kanan dan usap hingga ke pergelangan.
8) Usap bagian jempol kiri ke jempol kanan dan lakukan hal sama pada bagian kirinya.
Di tahap ini, pertemukan kedua telapak tangan dan usap-usap di antara jari-jarinya.
Doa Setelah Tayamum
َالَّلُهَّم اْج َع ْليِن ِم َن،َأْش َهُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس ْو ُهُل َو، َو ْح َد ُه اَل ِرَش ْيَك ُهَل، ُهللا َأْش َهُد َأْن اَل َهَل اَّل
ِإ ِإ
َأْش َهُد َأْن اَل، ِع َباِد َك الَّص اِلِح َنْي ُس ْب َح اَنَك َالَّلُهَّم َو َحِبْم ِد َك ِم َن اْلُم َتَط ِّهِر ْيَن َو اْج َع ْليِن ِم ْن َو اْج َع ْليِن، الَّتَّو اِبَنْي
َأْس َتْغِفُر َك َو َأُتْو ُب َلْي َك، َهَل اَّل َأْنَت
ِإ ِإ ِإ
Artinya : "Aku bersaksi tiada Tuhan selain Allah semata yang tiada sekutu bagi-
Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya
Allah, jadikanlah aku sebagai orang-orang yang bertobat, jadikanlah aku sebagai
orang-orang yang bersuci, dan jadikanlah aku sebagai hamba-hamba-Mu yang
saleh. Mahasuci Engkau, ya Allah. Dengan kebaikan-Mu, aku bersaksi bahwa
tiada Tuhan selain Engkau. Dan dengan kebaikan-Mu, aku memohon ampunan
dan bertaubat pada-Mu"
,
BAB II - SHOLAT
1) NIAT SHOLAT FARDHU
ُأَص ىِّل َفْر َض الُّص ْب ح َر َكعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل َأَداًء هلل َتَع اىَل
Artinya : “ Aku berniat shalat subuh 2 rakaat sambil menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala “
Niat Shalat Dzuhur
ُاَص ْيِّل َفْر َض الُّظ ْهِر َأْر َبَع َر َكعَاٍت ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل َأَداًء هلل َتَع اىَل
Artinya : “ Aku berniat shalat dzuhur 4 rakaat sambil menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala “
Niat Shalat Ashar
ُأَص ىِّل َفْر َض الَع ِرْص َأْر َبَع َر َكعَاٍت ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل َأَداًء هلل َتَع اىَل
Artinya : “ Aku berniat shalat ashar 4 rakaat sambil menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala “
Niat Shalat Maghrib
ُأَص ىِّل َفْر َض اْلَم ْغِر ِب َثَالَث َر َكعَاٍت ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل َأَداًء هلل َتَع اىَل
Artinya : “ Aku berniat shalat maghrib 3 rakaat sambil menghadap kiblat
karena Allah Ta’ala “
Niat Shalat Isya
ُأَص ىِّل َفْر َض اْلِع َش اِء َاْر َبَع َر َكعَاٍت ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل َأَداًء هلل َتَع اىَل
Artinya : “ Aku berniat shalat isya 4 rakaat sambil menghadap kiblat karena
Allah Ta’ala “
2) RUKUN SHOLAT
Niat
Takbiratul Ikhram
َاُهَّلل َاْكُرَب
Berdiri Bila Mampu
Membaca Al Fatihah
Rukuk
ُس ْب َح اَن َر َيِّب اْلَع ِظ ِمْي َو َحِبْم ِدِه
Artinya: " Maha suci tuhan yang maha agung serta memujilah aku kepadanya."
Tuma’ninah Dalam Rukuk
I’tidal
َر ِّب اْغِفْر يِل َو اْر ْمَح يِن َو اْج ْرُب يِن َو اْر َفْعيِن َو اْر ُز ْقيِن َو اْه ِد يِن َو َعاَفيِن َو اْع ُف َع يِّن
Artinya: "Ya Allah ampunilah dosaku, belas kasihanilah aku, cukupkanlah segala
kekurangan dan angkatlah derajatku, berilah rizki kepadaku, berilah aku petunjuk,
berilah kesehatan kepadaku dan berilah ampunan kepadaku."
Tuma’ninah Dalam Duduk Diantara Dua Sujud
Membaca Tasyahud
Bacaan Tasyahud Awal
َالَّتِح َّياُت اْلُم َباَر اَك ُت الَّص َلَو اُت الَّط ِّي َباُت ِهَّلِل الَّس َالُم َعَلْي َك َأَهُّيا الَّنُّىِب َو َر َمْحُة اِهَّلل َو َبَر اَك ُتُه الَّس َالُم
َعَلْي َنا َو َعىَل ِع َباِد اِهَّلل الَّص اِلِح َني َأْش َهُد َأْن َال َهَل َّال اُهَّلل َو َأْش َهُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َر ُس وُل اِهَّلل
ِإ ِإ
Artinya: "Segala penghormatan, keberkahan, salawat dan kebaikan hanya bagi Allah.
Semoga salam sejahtera selalu tercurahkan kepadamu wahai nabi, demikian pula
rahmat Allah dan berkah-Nya dan semoga salam sejahtera selalu tercurah kepada
kami dan hamba-hamba Allah yang saleh. Aku bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali
Allah dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah utusan Allah. Ya Allah, berilah
rahmat kepada Nabi Muhammad "
Bacaan Tasyahud Akhir
َألَّلُهَّم َص ِّل َعَىل ُم َح َّم ٍد َو َعَىل آِل ُم َح َّم ٍد َكَام َص َّلْي َت َعَىل ْبَر اِه َمْي َو َعَىل آِل ْبَر اِه َمْي نَّـَك ِمَح ْي ٌد َم ِج ْي ٌد
ِإ ِإ ِإ
َالَّلُهَّم َابِر ْك َعَىل ُم َح َّم ٍد َو َعَىل آِل ُم َح َّم ٍد َكَام َابَر ْك َت َعَىل ْبَر اِه َمْي َو َعَىل آِل ْبَر اِه َمْي نَّـَك ِمَح ْي ٌد َم ِج ْي ٌد
ِإ ِإ ِإ
Artinya: "Ya Allah, berilah rahmat kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi
Muhammad sebagaimana engkau telah memberikan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan
keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia. Ya
Allah, berilah keberkahan kepada Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad
sebagaimana engkau telah memberikan keberkahan kepada Nabi Ibrahim dan
keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya engkau maha terpuji lagi maha mulia."
Duduk
Membaca Shalawat Atas Nabi
Membaca Salam
َالَّس َالُم َعَلْي ْمُك َو َر َمْحَة اِهَّلل
3) SUNNAH SHOLAT
6. Mengucapkan Aamiin
10 Membaca Tasbih Lebih Dari Satu Kali Dalam Ruku’ dan Sujud
BACAAN SHOLAT
Takbiratul Ikhram
Setelah membaca niat, kemudian mengangkat kedua tangan serta membaca takbiratul ikhram.
ُهللا َاْكْرَب
Artinya : Allah Maha Besar
Doa Iftitah
اُهَّلل َأْكُرَب َكِب ًري ا َو اْلَحْم ُد ِهَّلِل َكِثًري ا َو ُس ْب َح اَن اِهَّلل ُبْكَر ًة َو َأِص يًالِإ ىِّن َو ْهَّج ُت َو ِهْج َى ِلِذَّل ى َفَط َر
الَّس َمَو اِت َو اَألْر َض َح ِنيًفا َو َم ا َأاَن ِم َن اْلُم ِرْش ِكَني َّن َص َالِتىَو ُنُس ىِك َو َمْح َياَى َو َم َم اىِت ِهَّلِل َر ِّب اْلَع اَلِم َني
َال َك َذ َكِل ُأِم َأ َأ ُل ْل ِلِم ِإ
ْر ُت َو اَن َّو ا ُمْس َني ِرَش ي ُهَل َو ِب
Al-Fatihah
ٱ ٱ ٱ
ِبْس ِم ِهَّلل لَّر َٰمْح ِن لَّر ِح ِمي
ٱ ٱ
ْلَحْم ُد ِهَّلِل َر ِّب ْلَٰع َلِم َني
ِح لٱ لٱ
ِمي َّر ِن َٰمْح َّر
ٱ
َٰم ِكِل َيْو ِم ِّدل يِن
اَّي َك َنْع ُبُد َو اَّي َك َنْس َتِع ُني
ِإ ِإ
ٱ ٱ ٱ
ْه ِد اَن لَٰرِّصَط ْلُمْس َتِقَمي
ٱ ٱ ٱ
َٰرِصَط ِذَّل يَن َأْنَعْم َت َعَلِهْي ْم َغِرْي ْلَم ْغُض وِب َعَلِهْي ْم َو اَل لَّض ٓاِّلَني
Rukuk
َر ِب اْغِفريِل َو اْر ْمَح ىِن َو اْج ْرُب يِن َو اْر َفْعيِن َو اْر ُز ْقىِن َو اْه ِد ىِن َو َعاِف ىِن َو اْع ُف َع ىِّن
Tasyahud Awal
الَّتِح َّياُت اْلُم َباَر اَك ُت الَّص َلَو اُت الَّط ِّي َباُت ِهَّلِل الَّس َالُم َعَلْي َك َأَهُّيا الَّنُّىِب َو َر َمْحُة اِهَّلل َو َبَر اَك ُتُه الَّس َالُم َعَلْي َنا
َو َعىَل ِع َباِد اِهَّلل الَّص اِلِح َني َ ،أْش َهُد َأْن َال َهَل َّال اُهَّلل َو َأْش َهُد َأَّن ُم َح َّم ًد ا َع ْب ُد ُه َو َر ُس وُهُل
ِإ ِإ
َالَّلُهَّم َص ِّل َعَىل ُم َح َّم ٍد َو َعَىل آِل ُم َح َّم ٍد َكَام َص َّلْي َت َعَىل ْبَر اِه َمْي َو َعَىل آِل ْبَر اِه َمْي نَّـَك ِمَح ْي ٌد َم ِج ْي ٌد
ِإ ِه ِإ ِإ
َالَّلُهَّم َابِر ْك َعَىل ُم َح َّم ٍد َو َعَىل آِل ُم َح َّم ٍد َكَام َابَر ْك َت َعَىل ِإ ْبَر َمْي َو َعَىل ِإ ْبَر َمْي
ا ِلآ ِها
Doa Terhindar Dari Fitnah Dajjal
َالَّلُهَّم ْيِّن َأُع ْو ُذ ِبَك ِم ْن َعَذ اِب اْلَقِرْب َو ِم ْن َعَذ اِب الَّناِر َ ،و ِم ْن ِف ْتَنِة اْلَم ْح َيا َو اْلَمَم اِت َو ِم ْن ِف ْتَنِة اْلَم ِس ْي ِح اَّدل َّج اِل
ِإ
Salam Ke - 1 dan Doanya
الَّس َالُم َعَلْي ْمُك َو َر َمْحُة اِهَّلل َاْس َأَكُل َفْو ًز ا اِب ْلَجَّنِة
الَّس َالُم َعَلْي ْمُك َو َر َمْحُة اِهَّلل َاْس َأَكُل َجَنًة ِم َن الَّناِر َو اْلَع ْفَو ِع ْنَد ْاِحل َس اِب
،اَل ِإ َهَل ِإ اَّل ُهللا َو ْح َد ُه اَل ِرَش يَك ُهَل ُ ،هَل اْلُم ُكْل َو ُهَل اْلَحْم ُد َو ُه َو َعىَل ِّلُك ْيَش ٍء َقِد يُر
َاْس َتْغِفُر َهللا اْلَع ِظ ِم اِذَّل ى َالِاَهَل ِاَّال ُه َو اْلَح ُّي اْلَقُيْو ُم َو َاُتْو ُبْو ِاَلْي ِه ٣
َو اِلَو َدِل َّي َو َاِلَحْص اِب ْاُحلُقْو ِق ْالَو اِج َبِة َعَّيَل َو ِلَم َش اِخِي َنا َو ِاِلْخ َو اِنَنا َو ِلَج ِم ْيِع َاْس َتْغِفُر َهللا ْا لَع ِظ َمْي ىِل
َو ْا ُملْؤ ِمِنَنْي َو ْا ُملْؤ ِم َناِت َاَاْلْح َياِء ِم ُهْنْم َو ْاَالَم َو اِت َو َاُتْو ُب ِاَلْي ِه ْا ُملْس ِلِم َنْي َو ْا ُملْس ِلَم اِت
َالّلُهَّم َاْنَت الَّس َالُم َو ِم ْنَك الَّس َالُم َو ِا َلْي َك َيُع ْو ُد الَّس َالُم َفَح ِّي َنا َر َّبَنا اِب لَّس َالِم َو َاْد ِخ ْلَنا ْاَجلَّنَة َد اَر الَّس َالِم َتَباَر ْكَت
َر َّبَنا َو َتَع اَلْي َت اَي َذْاَجلَالِل َو ْاِالْكَر اِم
َالَّلُهَّم َال َم اِنَع ِلَم ا َاْع َط ْي َت َو اَل ُم ْع ِط َي ِلَم ا َم َنْع َت َو اَل َر اَّد ِلَم ا َقَض ْيَت َو اَل َيْنَفُع َذْاَجلِّد ِم ْنَك ْاَجلُّد
ُس ْب َح اَن ِهللا َو َحِبْم ِدِه َد اِئًم ا َاَبًد ا ْاَحلْم ُد هلل 33 ...
َاُهلل َاْك ُرَب ْ 33 ...اَحلْم ُد هلل َر ِّب ْالَع اَلِم َنْي َعىٰل ِّلُك َح اٍل َو ِنْع َم ٍة
ِهللا ُبْكَر ًة َو َاِص ْي ًال َ ،الِا َهٰل ِاَّال ُهللا َو ْح َد ُه َالِرَش ْيَك ُهَلُ ,هَل ْاُملُكْل ، َاُهلل َاْك ُرَب َكِب ًرْي ا َو ْاَحلْم ُد ِهلل َكِش ًرْي ا َو ُس ْب َح اَن
َقِد ْيٌر َ ،و َال َح ْو َل َو َالُقَّو َة ِاَّال اِب ِهللا ْا لَع ِّيِل ْالَع ِظ ِمْي َو ُهَل ْاَحلْم ُد ْحُي ْيِي َو ُيِم ْي ُت َو ُه َو َعىٰل ِّلُك َش ٍئْي
َاْفَض ُل اِّذل ْكِر َفاْعْمَل َاَّنُه – َالِا َهٰل ِاَّال ُهللا 33 ...
َالِاَهٰل ِاَّال ُهللا ُم َح َّم ٌد َر ُس ْو ُل ِهللا َص ىَّل ُهللا َعَلْي ِه َو َس َمَّل ِ ،لَك َم ُة ْاَحلُّق َعَلَهْيا ْحَن ٰي َو َعَلَهْيا َنُمْو ُت َو َعَلَهْيا ُنْب َع ُث ِاْن
َش اَء ُهللا َتَع اىٰل ِم َن ْاٰالِمِنَنْي ِبَر َمْحِة ِهللا َو َكَر ِم ِه َ ،جَز ُهللا َع َّنا َس ِّيَد اَن َو َنِب َّيَنا ُم َح َّم ًد ا َص ىَّل ُهللا َعَلْي ِه َو َس َمَّل ِبَم اُه َو
َاْهُهُل
َاَحلْم ُد ِهلِل َر ِّب اْلَع اَلِم َنْي ْمَح دًا ُيَو ايِف ِنَع َم ُه َو ُياَك ُئِف َمِز ْيَد ُه .اَي َر َّبَنا َكَل اَحلْم ُد َو َكَل الُّش ْكُر اَمَك َيْنَبِغ ي ِلَج اَل ِل
َو ِهْج َك َو َع ِظ ِمْي ُس ْلَط اِنَك
َألّٰلُهَّم َص ِّل َعىَل َس ِّي ِد اَن ُم َح َّم ٍد َص َالًة ُتْنِج ْي َنا َهِبا ِم ْن ِمَج ْيِع اَأْلْه َو اِل َو اٰاْل َفاِت َو َتْقْيِض َلَنا َهِبا ِمَج يَع اْلَح اَج اِت
َو ُتَط ِّهُر اَن َهِبا ِم ْن ِمَج ْيِع الَس ِّيَئاِت َو َتْر َفُعَنا َهِبا ِع ْنَد َك َأْعىَل اَّدل َر َج اِت َو ُتَبِّلُغَنا َهِبـــا َأْقىَص اْلَغااَي ِت ِم ْن ِمَج ْيِع
اْلَخ َرْي اِت ىِف اْلَح َياِة َو َبْع َد اْلَمَم ـــاِت
َاللُهَّم ِا اَّن َنْس َئَكُل َس َالَم ًة ىِف اِّدل ْيِن َو اُّدل ْنَيا َو ْاآلِخ َر ِة َو َعاِف َيًة ىِف اْلَج َس ِد َو َّحِصًة ىِف اْلَبَد ِن َو ِز اَي َدًة ىِف اْلِع ِمْل َو َبَر َكًة
ىِف الِّرْز ِق َو َتْو َبًة َقْبَل اْلَمْو ِت َو َر َمْحًة ِع ْنَد اْلَمْو ِت َو َم ْغِفَر ًة َبْع َد اْلَمْو ِت َاللُهَّم َه ِّوْن َعَلْي َنا ْىِف َس َكَر اِت اْلَمْو ِت
َو الَّنَج اَة ِم َن الَّناِر َو اْلَع ْف َو ِع ْنَد اْلِح َس اِب
ٱ
َر َّبَنا اَل ُتِز ْغ ُقُلوَبَنا َبْع َد ْذ َهَد ْيَتَنا َو َه ْب َلَنا ِم ن ُدَّل نَك َر َمْحًة ۚ َّنَك َأنَت ْلَو َّهاُب
ِإ ِإ
َالّٰلُهَّم اْغِفْر ْيِل َو ِلَو اَدِل َّي َو اْر ْمَح ُهَم ااَمَك َر َّبَياْيِن َص ِغ ًرْي ا
َر َّبَنا آِتَنا يِف اُّدل ْنَيا َح َس َنًة َو يِف اآْلِخ َر ِة َح َس َنًة َو ِق َنا َعَذ اَب الَّناِر
4) SHOLAT SUNNAH
ُاَص ىِّل ُس َّنَة َقْبِلَّيًة الُّص ْب ِح َر ْكَعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل ِ ِهلل َتَع اىَل
ُاَص ىِّل ُس َّنَة َقْبِلَّيًة الُّظ ْهِر َر ْكَعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل ِ ِهلل َتَع اىَل
ُاَص ىِّل ُس َّنَة َقْبِلَّيًة اْلَع ِرْص َر ْكَعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل ِ ِهلل َتَع اىَل
ُاَص ىِّل ُس َّنَة َقْبِلَّيًة اْلَم ْغِر ِب َر ْكَعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل ِ ِهلل َتَع اىَل
ُاَص ىِّل ُس َّنَة َقْبِلَّيًة اْلِع َش اِء َر ْكَعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل ِ ِهلل َتَع اىَل
ُاَص ىِّل ُس َّنَة َر ْكَعَتِنْي َبْع ِد َيًة الُّظ ْهِر َر ْكَعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل ْالِقْبِةَل َاَداًء ِهَّلِل َتَع اىَل
ُاَص ىِّل ُس َّنَة َر ْكَعَتِنْي َبْع ِد َيًة اْلَم ْغِر ِب َر ْكَعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل ْالِقْبِةَل َاَداًء ِهَّلِل َتَع اىَل
ُاَص ىِّل ُس َّنَة َر ْكَعَتِنْي َبْع ِد َيًة اْلِع َش اِء َر ْكَعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل ْالِقْبِةَل َاَداًء ِهَّلِل َتَع اىَل
َال َهَل َّال ُهللا اْلَح ِلُمي اْلَكِرُمي ُ ،س ْب َح اَن ِهللا َر ِّب اْلَع ْر ِش اْلَع ِظ ِمي ،اْلَحْم ُد ِللِلِهل َر ِّب اْلَع اَلِم َني َ ،أْس َأَكُل
ِإ ِإ
ُم وِج َباِت َر َمْحِتَك َو َع َز اَمِئ َم ْغِفَر ِتَك َو اْلَغِنَميَة ِم ْن ِّلُك ِبٍّر َو الَّس َالَم َة ِم ْن ِّلُك ٍمْثَ ،ال َتَد ْع يِل َذ ْنًبا َّال
ِإ ِإ
َغَفْر َتُه َو َال ًّمَها َّال َفَّر ْج هَت ُه َو َال َح اَج ًة َيِه َكَل ِر ًض ا َّال َقَض ْي َهَتا ،اَي َأْر َح َم الَّر اِمِح َني
ِإ ِإ
”Artinya, “Aku niat shalat sunnah witir satu rakaat karena Allah ta’ala.
”Artinya : “Aku niat shalat sunnah witir dua rakaat karena Allah ta’ala.
ُاَص ىِّل ُس َّنًة الَهَّتُّج ِد َر ْكَعَتِنْي ُم ْس َتْقِبَل اْلِقْبِةَل ِ ِهلل َتَع اىَل
َالّٰلُهَّم َلَك اْلَحْم ُد َاْنَت َقِّيُم الَّس َمَو اِت َو ْاَالْر ِض َو َمْن ِف ْيِهَّن َ ،و َلَك اْلَحْم ُد َاْنَت َم اِلُك الَّس َمَو اِت َو ْاَالْر ِض
َو َمْن ِف ْيِهَّن َ ،و َلَك اْلَحْم ُد َاْنَت ُنْو ُر الَّس َمَو اِت َو ْاَالْر ِض َو َمْن ِف ْيِهَّن َ ،و َلَك اْلَحْم ُد َاْنَت اْلَح ُّق َو َو ْعُد َك
اْلَح ُّق َو ِلَقاُء َك َح ٌّق َو َقْو ُلَك َح ٌّق َو اْلَجَّنُة َح ٌّق َو الَّناُر َح ٌّق َو الَّنِبُّيْو َن َح ٌّق ُم َح َّم ٌد َص َّلى اللُه َعَلْيِه َو َس َّلَم
َح ٌّق َو الَّس اَعُة َح ٌّق َالّٰلُهَّم َلَك َاْس َلْم ُت َو ِبَك َاَمْنُت َو َعَلْيَك َتَو َّكْلُت َو ِا َلْيَك َاَنْبُت َو ِبَك َخاَص ْم ُت َو ِا َلْيَك
َح اَكْم ُت َفاْغِفْر ِلْي َم اَقَّد ْم ُت َو َم ا َاَّخ ْر ُت َو َم ا َاْس َر ْر ُت َو َم ا َاْعَلْنُت َو َم ا َاْنَت َاْعَلُم ِبِه ِمِّنْي َ ،اْنَت اْلُم َقِّد ُم
َو َاْنَت اْلُم َؤ ِّخ ُر َالِاَلَه ِاَّال َاْنَت َ ،و َال َح ْو َل َو َال ُقَّو َة ِاَّال اِب للِه
ُأَص يِّل َفْر َض الُّظ ْهِر َأْر َبَع َر كَع اٍت َمْج ُمْو ًعا َم َع اْلَع ِرْص َاَداًء ِهلل َتَع اَىل
Artinya : “Saya niat salat fardu Zuhur empat rakaat dijamak bersama Asar dengan
jamak takdim karena Allah Ta’ala ”.
ُاَص ىّل َفْر َض الِع َش اِء َاْر َبَع َر َكَع اٍت ْمَج ًع ا َتأِخ ًرْي ا َم َع اَملْغِر ِب َفْر ًض ا ِهلل َتَع اىَل
Artinya: "Aku berniat salat Isya empat rakaat yang dijamak dengan Magrib, dengan
"jamak takhir, fardu karena Allah Ta'ala.
o NIAT SHOLAT JAMA TAKHIR
ُأَص ىِّل َفْر َض الُّظ ْهِر َأْر َبَع َر َكَع اٍت َمْج ُمْو ًعا اِب ْلَع ِرْص ْمَج َع تأِخ ٍرْي ِهلِل َتَع اىَل
Artinya “Saya niat salat fardu Zuhur empat rakaat dijamak bersama Asar dengan jamak
takhir karena Allah Ta’ala.”
ُأَص ىِّل َفْر َض اَملْغِر ِب َثاَل َث َر َكَع اٍت َمْج ُمْو ًعا اِب لِع َش اِء ْمَج َع تأِخ ٍرْي ِهلِل َتَع اىَل
Artinya: “Saya niat salat fardu Maghrib tiga rakaat dijamak bersama Isya dengan jamak
takhir karena Allah Ta’ala.”
BAB III – PUASA
a) PUASA RAMADHAN
Syarat Sah
1. Islam
4. Mumayyiz
Niat Puasa
َنَو ْيُت َص ْو َم َغٍد َع ْن َأَد اِء َفْر ِض الَّش ْهِر َر َم َض اَن َه ِذِه الَّس َنِة ِهَّلِل َتَع اىَل
PUASA QODHO
Tata Cara Puasa Qadha
1. Menyiapkan hari untuk puasa di luar hari besar agama Islam.
2. Pastikan kondisi tubuh sehat.
3. Membaca niat puasa qadha Ramadan di malam hari.
4. Melaksanakan sahur.
5. Menunaikan salat wajib lima waktu.
6. Menjalani puasa pada umumnya
Puasa Kifarat
Tata Cara Puasa Kifarat
Puasa kifarat pelakasanaannya seperti halnya puasa dalam Islam pada umumnya.
Seorang muslim bersahur lalu harus menahan makan, minum, dan berjima' dari
terbitnya fajar hingga petang tiba. Selain itu tidak diperkenankan melanggar apa
pun yang dilarang saat berpuasa.
niat puasa kifarat
PUASA SUNNAH
NIAT-NIAT PUASA SUNNAH
o Niat Puasa Senin
َنَو ْيُت َص ْو َم َيْو َم ْاِالْثَنِنْي ُس َّنًة ِ ِهلل َتَع اىَل
Artinya: "Saya niat puasa sunnah hari Senin, sunnah karena Allah Taala.
َنَو ْيُت َص ْو َم َغٍد َع ْن ِس َّتٍة ِم ْن َش َّو اٍل ُس َّنًة ِهَّلِل َتَع اىَل
Artinya: Aku berniat puasa besok dari enam hari Syawal, sunnah karena
Allah Ta'ala.
Artinya : "Saya niat berpuasa di bulan Muharam sunnah karena Allah Ta'ala
َنَو ْيُت َص ْو َم َغٍد َع ْن َأَد اِء ُس َّنِة َر َجَب ِهلِل َتَع اىَل
Artinya: "Aku berniat puasa Sunnah Rajab besok hari karena Allah Ta'ala."
BAB IV - ADZAN
a. Bacaan Adzan
الَّلُهَّم َر َّب َه ِذِه اَّدل ْع َو ِة الَّتاَّم ِة َو الَّص اَل ِة اْلَقاِئَم ِة آِت ُم َح َّم ًد ا اْلَو ِس يَةَل َو اْلَفِض يَةَل َو اْبَع ْثُه َم َقاًم ا َمْح ُم وًدا
اِذَّل ي َو َعْد َتُه ِاَنَك َال ْخُت ِلُف ْا ِملْي َع اد
BAB V - NAJIS
Najis 'Ainiyah merupakan najis yang disebabkan oleh dzatnya. Contohnya, air seni
dan tinja (manusia), anjing, babi, darah yang mengalir saat hewan disembelih,
bangkai dan kulitnya. Hukum dari najis ini adalah tidak mungkin disucikan, kecuali
bangkai hewan yang telah mati.
Najis ini merupakan sesuatu barang yang asalnya suci lantas terkena najis, kemudian
dihukumi sebagai benda atau barang najis. Contohnya, pakaian yang terkena air seni,
sandal yang terkena tinja, dan air yang mengalir dengan bangkai tikus. Hukum dari
najis ini adalah masih mungkin dan bisa disucikan.
Yang termasuk dalam najis jenis ini adalah najis yang ditimbulkan dari najis
anjing dan babi. Cara menyucikannya terlebih dahulu dihilangkan dari wujud
benda najis tersebut, kemudian dicuci bersih dengan air hingga sebanyak tujuh
kali. Pada permulaan atau penghabisannya ketika pencucian tersebut wajib
dicampur dengan debu (tanah).
Contoh dari najis ini adalah kotoran manusia atau hewan, seperti air kencing,
nanah, darah, dan bangkai. Para ulama membagi najis mutawwasithah menjadi
dua bagian, yaitu:
- Najis 'ainiah, yaitu najis yang bendanya mempunyai wujud.
- Najis hukmiah, yaitu najis yang bendanya tidak berwujud.
BAB VI – TATA CARA MENGURUS JENAZAH
MEMANDIKAN JENAZAH
2. Periksa rambut ketiak, jika panjang sebaiknya dicukur terlebih dulu. Untuk
rambut kemaluan tidak perlu diperiksa atau dicukur
4. Seluruh tubuh jenazah disiram sehingga kotoran yang keluar dari perut tidak
ada yang menempel di tubuh
5. Kemaluan dan dubur juga harus dibersihkan sehingga tidak ada kotoran
yang menempel di bagian tersebut
10. Jenggot dan rambut jenazah harus dicuci dengan air yang dicampur daun
bidara, yang sisanya bisa digunakan membasuh tubuh jenazah
11. Jika sudah selesai, tubuh jenazah dikeringkan dengan handuk dan proses
selanjutnya adalah mengkafani jenazah.
Doa Memandikan Mayyit
َألَّلُهَّم اْغِفْر يِل َو ُهَل َو اْع ِقْبىِن ِم ْنُه ُع ْقىَب َح َس َنة
Artinya: “ Ya Allah ampunilah bagiku dan bagi mayat dan iringilah kebaikan
kepadaku sesudahnya. “
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (laki-laki) ini karena
Allah Ta'ala."
o Jenazah Perempuan
َنَو ْيُت اْلُغْس َل َاَداًء َع ْن هِذِه اْلَم ِّي َتِة ِ ِهلل َتَع اىَل
Artinya: "Saya niat memandikan untuk memenuhi kewajiban dari mayit (perempuan)
ini dikarenakan Allah Ta'ala."
MENGKAFANI
MENYOLATKAN
Pertama, melakukan takbiratul ihram (takbir pertama) dengan disertai
membaca niat dalam hati. Adapun niatnya sebagaimana berikut:
Bayi/Anak – Anak
ُأَص ْيِّل َعىَل َه َذ ا اَملِّي ِت الِّط ْفِل َأْر َبَع َتْك ِب َرْي اٍت َفْر َض اْلِكَفاَيِة َم ْأُم ْو ًم ا ِهّٰلِل َتَع اىَل ُهللا َأْكُرَب
Artinya: “Saya niat sholat atas mayit Anak kecil laki-laki ini empat
takbir fardhu kifayah menjadi makmum karena Allah Ta’ala.” Allahu
Akbar.
Perempuan
ُأَص يِّل َعىَل َه َذ ا الـَم ِّي َتِة ف َأْر َبَع َتْك ِب َرْي اٍت َفْر َض اْلِكَفاَيِة َم ْأُم ْو ًم ا ِهّٰلِل َتَع اىَل ُهللا َأْكُرَب
“Saya niat shalat atas mayit perempuan ini empat takbir fardhu kifayah
menjadi makmum karena Allah Ta’ala.” Allahu Akbar.
Laki-Laki
ُأَص يِّل َعىَل َه َذ ا الـَم ِّي ِت َأْر َبَع َتْكِب َرْي اٍت َفْر َض اْلِكَفاَيِة َم ْأُم ْو ًم ا ِهّٰلِل َتَع اىَل ُهللا َأْكُرَب
“Saya niat shalat atas mayit laki – laki ini empat takbir fardhu kifayah
menjadi makmum karena Allah Ta’ala.” Allahu Akbar.
Kedua, membaca surat al-Fatihah tanpa didahului dengan bacaan doa iftitah
terlebih dahulu.
Ketiga, melakukan takbir kedua dan diikuti dengan ucapan shalawat kepada
Rasulullah SAW seperti shalawat yang dibaca pada tasyahud akhir dalam
shalat
Keempat, melakukan takbir ketiga dan mendoakan si mayit
MENGUBURKAN
a. Meletakkan jenazah di tepi lubang atau liang kubur sebelah kiblat, lalu ditaruh
papan kayu dengan posisi agak miring. Tujuannya agar jenazah tidak langsung
tertimpa tanah.
b. Letakkan jenazah dengan memasukkan kepalanya dari arah kaki kubur, atau dari
posisi selatan.
c. Posisi jenazah yakni miring ke kanan, menghadap kiblat dengan tubuh yang
ditopang dengan batu pipih atau papan kayu. Tujuannya agar jenazah tidak telentang.
d. Para ulama menyarankan untuk meletakan tanah di bawah pipi jenazah sebelah
kanan setelah kain kafan dan semua tali di buka.
الَّلُهَّم اْفَتْح َأْبَو اَب الَّس َم اِء ِلُر وِح ِه َو َأْك ِر ْم ُنُز ُهَل َو َو ِّس ْع َم ْد َخُهَل، ُس َّنِة َر ُس وِل ِهللا/ ِبْس ِم ِهللا َو َعىَل ِم ِةَّل
َو َو ِّس ْع ُهَل يِف َقِرْب ِه
Artinya: Dengan nama Allah dan atas agama rasul-Nya. Ya Allah, bukalah pintu-pintu
langit untuk roh jenazah, muliakanlah tempatnya, luaskanlah tempat masuknya, dan
lapangkanlah alam kuburnya.
g. Jenazah perempuan sebaiknya yang mengurus adalah laki laki yang tidak dalam
keadaan junub atau tidak menyetubuhi istri mereka pada malam sebelumnya.
َﻧَﻮ ْﻳُﺖ َأْﻥ ُأْﺧ ِﺮ َﺝ َﺯَﻛﺎَﺓ ﺍْﻟِﻔْﻄِﺮ َﻋ ْﻦ َﻧْﻔسْي َﻓْﺮ ًﺿﺎ ِﻪﻠﻟ َﺗَﻌ ﺎَﻟﻰ
Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah untuk diriku sendiri fardhu
karena Allah Taala.”
Tata Cara
Zakat fitrah dapat disalurkan melalui lembaga amil zakat yang terpercaya,
salah satunya adalah Panti Yatim Indonesia. Yang membedakan zakat jenis ini
dengan lainnya adalah dikeluarkan sebelum shalat Idul Fitri.
Nisab/Ukuran Zakat
Zakat fitrah harus dikeluarkan berupa makanan pokok. Oleh karena itu, zakat
fitrah di Indonesia adalah setara dengan 2,5 kg atau 3,5 liter beras. Nisab
tersebut berlaku untuk setiap jiwa baik itu orang dewasa maupun anak-anak.
2. ZAKAT MAL
Niat
َنَو ْيُت َأْن ُأْخ ِر َج َز َاكَة ْاَملاِل َع ْن َنْفْيِس َفْر ًض اِهلِل َتَع اىَل
2. Darah Nifas
Paling sedikit masa nifas adalah sekejap, pada umumnya 40 hari, dan tidak
akan melebihi dari 60 hari.
3. Darah Istihadoh
2) Merah Gelap
Darah haid bisa keluar dengan warna merah gelap. Darah yang berwarna merah
gelap juga bisa berarti bahwa wanita masih mengeluarkan darah nifas alias lokia.
Selain itu, darah menstruasi yang berwarna gelap juga bisa menjadi tanda bahwa
siklus menstruasi akan segera berakhir.
3) Merah Menyala
Pada awal keluarnya, darah menstruasi umumnya akan berwarna merah menyala.
Namun seiring hari, warna darah akan memudar dan menjadi lebih gelap. Hati-hati
jika warna merah terang ini terus bertahan dan terjadi secara berlebihan. Kondisi
ini disebut bisa menjadi tanda adanya infeksi seperti gonorrhea, hingga gejala
fibroids. Keluarnya darah berwarna merah menyala juga bisa menjadi tanda awal
kehamilan.
4) Cokelat
Kadar progesteron dalam rahim rendah, maka darah haid akan berwarna coklat. Ini
karena darah butuh waktu lebih lama untuk keluar dari tubuh. Darah haid yang
berwarna cokelat juga bisa menjadi tanda bahwa siklus menstruasi akan segera
berakhir.
5) Orange
Warna merah cenderung oranye pada darah haid juga harus diwaspadai. Kondisi
ini bisa jadi merupakan tanda telah terjadi infeksi bakteri atau infeksi menular
seksual.
6) Abu – Abu
Darah haid berwarna abu-abu bisa menjadi tanda infeksi yang biasanya disertai
dengan gejala lain, seperti demam, nyeri, serta gatal.
7) Hitam
Serupa dengan darah berwarna cokelat, darah haid hitam juga bisa menjadi tanda
bahwa siklus menstruasi akan segera berakhir. Darah haid berwarna hitam
merupakan darah lama alias darah haid yang tersisa, mungkin dari bulan
sebelumnya.