Anda di halaman 1dari 2

7 Macam Air dan Pembagiannya Dalam Fiqih Islam

Macam-Macam Air

1. Air Hujan

Air hujan adalah air yang diturunkan oleh Allah SWT melalui malaikat mikail untuk membuat
kesegaran serta kesejukan dalam kehidupan di muka bumi. Air hujan ini suci lagi menyucikan.
Air hujan dapat digunakan untuk berwudhu, mandi dan sebagainya.

2. Air Laut

Air yang memiliki rasa asin ini termasuk ke dalam air yang suci lagi menyucikan.

3. Air Telaga

Air telaga adalah air danau yang dapat juga kita gunakan untuk bersuci. Seperti halnya air laut, air
ini juga dapat kita gunakan untuk berwudhu dan mandi dan lain sebagainya.

4. Air Sungai

Air sungai termasuk ke dalam air yang suci menyucikan. Namun tidak semua air sungai dapat
menyucikan sebab air sungai sekarang banyak mengandung najis sedangkan airnya cuma sedikit.
Artinya banyak najisnya daripada air sucinya, jadi pilihlah air sungai yang benar-benar bersih.

5. Air Sumur

Air yang didapat dari sumber mata air ini, itu terjaga. Sudah barang pasti dapat menyucikan apalagi
air ini biasanya dilindungi dan jauh dari berbagai najis-najis.

6. Air Salju

Atau biasa disebut dengan air es, biasanya dapat ditemukan di daerah kutub utara dan antartika
(bukan kutub) ini juga bisa kita gunakan untuk bersuci.

7. Air Embun

Air yang sering dijumpai di pagi hari diatas daun-daun, pohon, dan rumput yang merupakan hasil
dari dedaunan ternyata dapat kita gunakan untuk bersuci.
Pembagian Air

1. Air Suci Lagi Menyucikan (Air Mutlak)

Yaitu air yang masih murni sehingga masih bisa digunakan untuk bersuci dan air ini menyucikan
secara syara’. Contohnya mandi, wudhu, mencuci pakaian, dan lain sebagainya.

2. Air Suci Tidak Menyucikan

Pada dasarnya air ini adalah suci, boleh diminum akan tetapi tidak menyucikan (tidak dapat
digunakan untuk berwudhu, mandi, dan lain-lain). Contohnya air susu, air kelapa, air teh, kopi,
dan lain sebagainya.

3. Air Musyammas

Yaitu air yang dipanaskan oleh matahari. Air ini hukumnya makruh digunakan untuk berwudhu,
mandi, akan tetapi boleh digunakan untuk mencuci pakaian.

4. Air Musta’mal

Yaitu air yang jumlahnya sedikit dan sudah digunakan untuk bersuci dan menghilangkan hadats,
air ini tidak boleh lagi digunakan untuk bersuci. Selain itu, dapat dikatakan sebagai air musta’mal
apabila air yang sedang kita pakai untuk bersuci lalu air cucurannya jatuh ke dalam bejana yang
berisi air dan airnya tidak sampai dua kullah, maka air tersebut sudah termasuk air musta’mal
meskipun tidak berubah warna, rasa dan bau dan meskipun air yang jatuh hanya satu tetes saja.

5. Air Mutanajis

Yaitu air yang terkena najis atau air yang jatuh najis ke dalamnya sedangkan jumlahnya tidak
sampai 2 kullah (sekitar 216 litter atau dalam bentuk bak besarnya 60×60 cm ada juga pendapat
yang mengatakan 50X50 cm). Jika air tersebut sampai atau lebih dari dua qulah maka masih boleh
menggunakannya selama rasa, warna dan baunya tidak berubah.

Anda mungkin juga menyukai