PENYALAHGUNAAN OBAT
absorpsi
,distribusi
metabolisme
atau biotransformasi
atau ekskresi dari satu obat atau lebih
Interaksi
Farmakodinamik
Interaksi farmakodinamik adalah hal-hal
yang menimbulkan efek- efek obat yang
aditif, sinergis (potensiasi), atau antagonis.
Jika dua obat yang mempunyai kerja yang
serupa atau tidak serupa diberikan, maka
efek kombinasi dan kedua obat itu dapat
menjadi aditif (efek dua kali lipat), sinergis
(lebih besar dan dua kali lipat), atau
antagonis (efek dan salah satu atau kedua
obat itu menurun.
Efek Obat Aditif
Ini adalah jumlah dari efek kedua
obat dan dapat menjadi diinginkan
atau tidak dii nginkan.
Contohnya, efek obat aditif yang
diinginkan teijadi jika diuretik dan
penghambat reseptor beta diberikan
untuk hipertensi.
Obat-obat yang dipakai dalam
kombinasi ini menurunkan tekanan
darah dan bekei seba gai obat-obat
antihipertensi.
Sebuah contoh lain adalah dua
analgesik, aspirin dan kodein, dapat
dibenikan bersama-sama untuk lebib
kuat dalam meredakan nyeri.
Sebuah contoh dan efek aditif
yang tidak diinginkan adalah dua
vasodilaltor, hidralazin
(Apresoline) yang diberikan untuk
hipertensi dan nitrogliserin yang
diresepkan untuk angina.
Akibat dari obat-obat mi dapat
berupa respons hipotensi yang
berat.
Efek Obat Sinergis atau
Potensiasi
Jika dua obat atau lebih diberikan bersama sama,
obat yang satu dapat memperkuat atau mempunyai
efek sinergis terhadap obat yang lain, berarti
kadang-kadang efeknya lebih besar daripada efek
gabungan dari kedua obat dari golongan obat yang
sama.
Salah satu con tohnya adalah kombinasi mepenidin
(Demerol: analgesik narkotik) dan prometazin
(Phener gan: antihistamin). Phenergan
meningkatkan
Efek Obat Antagonis
• Jika dua obat dikombinasi yang
mempunyai ke yang berlawanan, atau
efek antagonis, maka efek obat-obat
itu akan saling me niadakan.
• Kerja dari kedua obat itu akan hilang.
Sebuah contoh dan efek antagonis adalah
bila perangsang adrenergik beta,
isoproterenol (Isuprel), dan penghambat
reseptor beta, propranolol (Inderal),
diberikan bersama-sama.
Kerja dari masing-masing obat menjadi
saling meniadakan.
Tidak satu pun dari obàt itu menimbulkan
efek terapeutik.
INTERAKSI OBAT-
MAKANAN
Makanan telah diketahui dapat meningkat
kan, menurunkan, atau menunda absorpsi
obat. Makanan dapat berikatan dengan
obat, sehingga mengakibatkan absorpsi
obat yang berkurang atau lebih lambat.
Sebuah contoh dan diskusi sebelumnya
tentang makanan yang berikatan dengan
obat adalah’ interaksi tetrasiklin dengan
produk-produk dan susu. Akibatnya adalah
penurunan konsentrasi te trasiklin dalam
plasma.
Oleh karena adanya efek pengikatan ini,
maka tetrasiklin harus dimakan 1 jam
sebelum atau 2 jam sesudah makan dan
tidak boleh dimakan bersama sama dengan
produk dan susu.
Ada beberapa obat yang absorpsinya justru
meningkat dengan adanya makanan;
contohnya adalah agen antiinfeksi,
nitrofurantoin (Macrodan tin); penghambat
reseptor beta, metoprolol (Lopressor); dan
antilipemik, lovastatin (Me vacor).
Obat-Obat ini harus dimakan pada saat
makan atau bersama makanan.
INTERAKSI OBAT-
LABORATORIUM
Konsentrasi elektrolit plasma atau serum
yang abnormal dapat mempengaruhi terapi
obat tertentu.
Jika seorang klien memakai di goksin,
sebuah preparat digitalis, dan terdapat
penurunan kadar kalium serum dan
magnesium serum, atau terdapat
peningkatan ka dar kalsium serum, maka
dapat tenjadi toksisitas digitalis.
Obat-Obat tertentu, séperti yang
berasal dan kelompok diuretik tiazid,
dapat menimbulkan konsentrasi
elektrolit yang abnormal.
Salah satu contohnya adalah
hidroklorotiazid (HydroDiuril), yang
dapat menurunkan kadar kalium,
magnesium, dan natnum serum, dan
meningkatkan kadar kalsium serum.
Karena HydroDiuril menambah kehilangan
kalium, maka kadar kalium serum yang
rendah meningkatkan konsentrasi di goksin
dalam plasma, sehingga meningkatkan
kenjanya.
Akibatnya adalah toksisitas digi talis
(intoksikasi). Jika digoksin dan Hydro
Diuril dipakai bersama- saina, perawat
harus mengamati akan terjadinya toksisitas
digitalis (mual, muntah, bradikardi jantung
kurang dari 60 detak/menit, dan gangguan
penglihatan.
Proses Keperawatan:
Interaksi Obat
Perencanaan
Klien menyadari akan
terjadinya interaksi obat dan
menghindari obat-obat yang
dapat mengakibatkan rekasi
obat yang berat.
Intervensi Keperawatan
PENVULUHAN KEPADA KL!EN
Nasihatkan klien untuk tidak
memakai obat bebas bersamaan
dengan obat yang diresepkan
tanpa terlebih dahulu mem
beritahu dokter.
Evaluasi
Evaluasi efektifitas obat-
obat dan tentukan apakah
klien bebas dan efek samping.
PENYALAHGUNAAN
OBAT
penyalahgunaan obat, Definisi yang
luas dan penyalahgunaan obat adalah
pemberian suatu obat oleh din sendiri
secana berlebihan yang
mengakibatkan adiksi
(ketergantungan fisik) dan dapat
merusak kesehatan seseorang.