Anda di halaman 1dari 18

SKRIPSI

EKSTRAKSI DAN KARAKTERISASI SIFAT FISIKA


SERAT BATANG TANAMAN CURCUMA ZEODARIA
SEBAGAI ALTERNATIF PILIHAN BAHAN BAKU
TEKSTIL DARI SERAT ALAM

SANDRA MEILINA EFENDI


16010013
TEKNIK TEKSTIL

POLITEKNIK STTT BANDUNG


2020
PENDAHULUAN

Latar Belakang

Mencoba
mggunakan
Mencari alternatif tanaman curcuma
untuk mengurangi zeodaria sebagai
penggunaan serat bahan alternatif
Kebutuhan serat
buatan meningkat buatan mengingat
SDA yang tidak
diperbaharui
PENDAHULUAN

Identifikasi Masalah

Apakah batang temu putih


dapat diekstraksi?

Bagaimana sifat fisika dan morfologi serat


batang temu putih?

Apakah sifat fisika serat batang temu putih


memenuhi syarat serat untuk dipintal?
PENDAHULUAN

Maksud dan Tujuan

Maksud dari penelitian ini adalah untuk


mendapatkan serat dan mengetahui sifat
fisika dari serat batang temu putih

Tujuan dari penelitian ini adalah mencari informasi


mengenai dapat atau tidaknya batang temu putih
diekstraksi, bagaimana sifat fisika dan morfologi serat
batang temu putih, memenuhi atau tidaknya sifat fisika
serat batang temu putih untuk dipintal.
PENDAHULUAN

Batasan Masalah

Proses pemisahan serat menggunakan metode water retting

Tanaman temu putih yang digunakan adalah tanaman yang


berumur 9-12 bulan.

Penelitian ini membahas mengenai ekstraksi serat batang tanaman


temu putih, karakterisasi sifat fisika serat batang tanaman temu
putih (kehalusan, kekuatan tarik dan mulur, panjang berkas serat,
kadar kelembapan serat), morfologi serat, sifat kimia serat
menggunakan FTIR (Fourier Transform Infra Red) serta
kemungkinannya sebagai alternatif bahan baku tekstil.
PENDAHULUAN

Kerangka Pemikiran

Ciri-ciri tumbuhan yang dapat diambil seratnya adalah memiliki


biji tunggal (monokotil), batang tidak berkambium, berdiameter
kecil serta tinggi, dan daun yang memanjang seperti pedang.
Oleh karena itu batang dari tanaman temu putih diduga dapat
dijadikan sebagai bahan baku alternatif tekstil.
Tanaman yang digunakan pada penelitian ini adalah temu putih
yaitu bagian yang diambil dari tanaman ini adalah batangnya.
Teknik yang digunakan untuk mengambil serat dari batang
tanaman ini adalah water retting.
PENDAHULUAN

Metodologi
Penelitian
Proses
Studi Persiapan
Pembuatan
Literatur Material
Serat

Penyusunan Pegolahan
Pengujian
laporan Data
LANDASAN TEORI

Serat

Serat adalah suatu material yang perbandingan panjang dan lebarnya


sangat besar dan molekul-molekul yang menyusunnya terorientasi
terutama kearah panjang serat (Soeprijono, 1975).
Panjang serat

Alam Kehalusan sear


Serat
Buatan Kekuatan dan
tarik mulur
Karakteristik serat
Serat
Regain serat

Morfologi serat

Koefisien friksi
LANDASAN TEORI

Tanaman Temu
Putih
Temu putih merupakan tanaman
obat-obatan. Temu putih berasal
dari India Timur, tepatnya di kaki
Pegunungan Himalaya. Saat ini
temu putih telah tersebar ke daerah
daerah tropis di Asia. Batang temu
putih berupa batang semu. Batang
temu putih berwarna coklat
kehijauan. Memiliki lembaran daun
tebal berwarna hijau tua dengan
tulang-tulang daun tersusun seperti
pagoda
LANDASAN TEORI

Ekstraksi Serat
Wilson (dalam Febrina, 2017), ekstraksi adalah proses pemisahan suatu
zat dari campurannya dengan menggunakan pelarut.

Jenis-jenis retting :
1. Retting atau juga disebut degumming merupakan proses untuk
menghilangkan bahan non-selulosa melekat pada serat untuk
melepaskan serat individu.
2. Proses mekanis menurut KBBI adalah sesuatu yang berhubungan
dengan mesin-mesin yaitu dengan menggunakan mesin decorticator.
3. Proses kimia Ekstraksi serat dengan menggunakan metoda kimia
melibatkan penggunaan asam, alkali, dan enzim
PEMECAHAN MASALAH

Percobaan
PEMECAHAN MASALAH

Pengujian
2. Panjang Berkas Serat
1. Kehalusan Serat Prosedur menggunakan SNI 08-
Prosedur menggunakan SNI 08- 1113-1989
1111-1989,

No. Hasil Uji No. Hasil Uji


1 n = 10 1 n = 15
2 = 6,724 tex 2 = 347,68 mm
3 S = 0,181 3 S = 42,72
4 CV = 2,69% 4 CV = 12,28%
PEMECAHAN MASALAH

4. Moisture Regain dan Moisture


Pengujian Content
Menggunakan prosedur SNI
3. Kekuatan Tarik dan Mulur serat 8100:2015
Menggunakan prosedur SNI 08-1112-
1989 No. Hasil Uji

1 n=3
No. Hasil Uji Kekuatan Hasil Uji Mulur
Tarik 2 = 10,29%
1 n = 15 n = 15
3 S = 0,92
2 = 3.32 g/denier = 6,95%
4 CV = 8,94%
3 S = 0,50 S = 0,632

4 CV = 15,06% CV = 9,09%
PEMECAHAN MASALAH

Pengujian
4. Morfologi Serat

penampang melintang seperti Penampang membujurnya


oval yang tidak beraturan dan seperti silinder yang memiliki
memiliki rongga di tengahnya rongga ditengah-tengah dan
serta memiliki permukaan yang terdapat garis tipis pada rongga
cenderung agak kasar. tersebut
PEMECAHAN MASALAH

Pengujian
5. FTIR

100
%T Dari pengujian FTIR
90
didapat grafik seperti
80 gambar disamping,
Senyawa yang terdapat di

896.90
70
dalam batang tanaman
tesebut terdiri dari Selulos,

667.37
60
1512.19

613.36
50
Hemiselulosa, dan Lignin.
1726.29

1429.25

1325.10
2918.30

40
1375.25
1633.71

1253.73

1161.15

30
1107.14
1047.35
3408.22

20

4500 4000 3500 3000 2500 2000 1750 1500 1250 1000 750 500
serattemlwk 1/cm
KESIMPULAN

• Serat batang tanaman temu putih diekstraksi menggunakan metoda water


retting.
• Penampang melintang seperti oval yang tidak beraturan dan memiliki
rongga di tengahnya serta memiliki permukaan yang cenderung agak kasar.
Karena memiliki permukaan yang agak kasar, serat batang tanamanan temu
putih diduga memiliki nilai koefisien friksi. Penampang membujurnya seperti
silinder yang memiliki rongga ditengah-tengah dan terdapat garis tipis pada
rongga tersebut
• Sifat Kimia hasil uji FTIR pada serat batang tanaman temu putih adalah
gugus O-H, C=O, -C=NO2, C-O, Ar-C dengan kandungan selulosa,
hemiselulosa, dan lignin.
• Serat temu putih memiliki potensi untuk jadikan bahan baku alternatif dari
serat alam karena sifat fisika dari serat batang temu putih memenuhi
persyaratan untuk dipintal.
SARAN

• Ekstraksi dengan metode water retting membutuhkan waktu yang


lama, maka diperlukan percobaan lain seperti dew retting, enzim
retting, proses mekanis (dekortikasi) atau proses retting lainnya
yang membutuhkan waktu yang tidak terlalu lama.
• Peneliti yang meneruskan penelitian ini untuk dapat melakukan
variasi pengujian dari serat sepertivariasi pengambilan asal daerah
tanaman dan iklimnya, variasi pengujian terhadap ujung, tengah,
dan pangkal batang.
• Peneliti yang meneruskan penelitian ini diperlukan melakukan
penelitian lebih lanjut mengenai koefisien friksi, pengujian
Scanning Electron Microscope, pengujian kelenturan serat, getas
dan torque serta dapat melakukan pengembangan seperti untuk
mengetahui sifat kimia lebih lanjut selain selulosa, hemiselulosa
dan lignin dari serat tersebut.
SANDRA MEILINA E

Anda mungkin juga menyukai