Anda di halaman 1dari 5

STROKE HEMORAGIC

Menurut kriteria WHO (1995), stroke secara


klinis didefinisikan sebagai gangguan
fungsional otak yang terjadi mendadak
dengan tanda dan gejala klinis baik fokal
maupun global, berlangsung lebih dari 24
jam, atau dapat menimbulkan kematian,
disebabkan oleh gangguan peredaran darah
otak.
Stroke hemoragik disebabkan oleh
perdarahan ke dalam jaringan otak (disebut
hemoragia intraserebrum atau hematom
intraserebrum) atau kedalam ruang
subaraknoid yaitu ruang sempit antara
permukaan otak dan lapisan jaringan yang
menutupi otak (disebut hemoragia
subaraknoid).
STROKE ISCHEMIC
Menurut kriteria WHO (1995), stroke secara
klinis didefinisikan sebagai gangguan fungsional
otak yang terjadi mendadak dengan tanda dan
gejala klinis baik fokal maupun global,
berlangsung lebih dari 24 jam, atau dapat
menimbulkan kematian, disebabkan oleh
gangguan peredaran darah otak.
Menurut sjahrir (2003) Stroke iskemik adalah
tanda klinis disfungsi atau kerusakan jaringan
otak yang disebabkan kurangnya aliran darah ke
otak sehingga terjadi penyumbatan dan
mengganggu kebutuhan darah serta oksigen di
jaringan otak
ANAMNESIS
1. Keluhan Utama :
Pasien atau keluarga mengeluh adanya kelemahan anggota gerak
sebelah kanan, bicara pelo, belum bisa duduk tegak
2. Riwayat Penyakit Sekarang :
Pasien sudah mengalami Stroke ± 3 bulan, dirawat 1 minggu,
ketika dikamar mandi tiba-tiba jatuh pingsan, langsung dibawa ke
RS.
3. Riwayat Penyakit Terdahulu : Riwayat Hipertensi , Diabetes
militus, Jantung
4. Pemeriksaan Fisik :
•Tanda-tanda Vital : Tekanan darah dan Nadi
•Kognitif : komunikasi, atensi, motivasi
•Inspeksi :
•Pola jalan hemiplegi paterrn, Circumdiction gait
•Adanya hipertonus otot pada tangan dan kaki kanan dikarenakan
adanya spastisitas
•Palpasi : Oedem, atropi otot, hipertonus/hipotonus
•Tes Khusus : Tes Keseimbangan ( Berg )
5. Pemeriksaan penunjang : pemeriksaan CT Scan
PENEGAKAN DIAGNOSA FISIOTERAPI

1. Anatomical Impairmaent
• Stroke Ischemic : adanya oklusi vaskular
• Stroke hemoragic : pendarahan intra serebral/ pendarahan sub
acarhnoid
• Adanya kelemahan lesi : N V ( dahi, mata, pipi, rahang ), N IX
(sensasi rasa ), N X ( sulit menelan , lesi area Broca.
2. Functional Impairment :
• Penurunan keseimbangan statis dan dinamis
• Hemiplegic paterrn
3. Rencana terapi / Tindakan
• Electroterapi : Infra merah
• Exercise Stroke ( sesuai dengan assemen yang didapat dan kondisi
pasien )

Evaluasi :
Tes keseimbangan (Berg ) setiap kunjungan ke ! Dan ke 8
EXERCISE STROKE

• Stimulasi sensori
• Latihan keseimbangan statis dan dinamis
• Latihan Core stability
• Koreksi postur
• Fasilitasi dan inhibisi
• Mobilisasi dan ambulasi
• Pola jalan
• dll

Anda mungkin juga menyukai