PEMBIMBING:
Dr. dr. Arman Yurisaldi Saleh MS, SP.S
DISUSUN OLEH
Reinardus Davin - 1910221065
Gita Putri Benavita - 1910221025
Universitas Pembangunan Nasional “Veteran” Jakarta
Journal Reading
Epidemiologi
Diperkirakan 20-58% pasien yang mengalami cedera kepala tertutup
atau whiplash mengalami onset lanjutan dari gejala pusing, vertigo, dan
disequilibrium. Cervicogenic Vertigo sering dikaitkan dengan cedera
kepala whiplash.
Reid SA, Rivett DA. Manual therapy treatment of cervicogenic dizziness: a
systematic review. Man Ther. 2005;10:4-13.
Gejala Klinis
• Pusing
• Vertigo
• Disequilibrium
• Pusing dengan sakit kepala
• Gerakan yang terbatas pada bagian leher
• Kesulitan tidur karena nyeri leher
• Nyeri yang menjalar ke bahu atau ke area skapula
• Ataxia
• Gaya berjalan yang tidak stabil
• Ketidakseimbangan postur tubuh
• sakit kepala
• Tinitus
• Penurunan pendengaran
• Mual
• Sakit kepala ringan
Karlberg M, Magnusson M, Malmstrom EM, Melander A, Moritz U. Postural and symptomatic improvement after
physiotherapy in patients with dizziness of suspected cervical origin. Phys Med Rehabil. 77(9):874-882.
Diagnosis
• Anamnesis
• Pemeriksaan klinis komprehensif
• Uji fungsi vestibular
• Evaluasi pemeriksaan radiologis
I. Pemeriksaan klinis
• Penilaian postur tubuh,
• Rentang gerak aktif dan pasif dari tulang belakang
leher, ketidakstabilan tulang belakang leher
• Mobilitas dari vertebral servikal,
• Kompresi dan distraksi tulang belakang leher, palpasi,
nyeri,
• Uji nystagmus torsi leher untuk diagnosis meskipun
tidak spesifik untuk cervicogenic
• Hasil positif apabila terdapat nistagmus serta adanya
gejala lain yang mendukung.
Bracher ES, Almeida CI, Almeida RR, Duprat AC, Bracher CB. A combined approach for the
treatment of cervical vertigo. J Manip Phys Ther. 23(2):96-100
Tatalaksana
• Terapi vestibular
• Traksi manual atau mekanis
Herdman SJ. Vestibular Rehabilitation. 3rd ed. Philadelphia: F.A. Davis Company
Introduction
Methods
Kriteria Inklusi
CI, confidence interval; ICC, intraclass coefficient; SEM, standard error of measurement;
TAMV, time-averaged mean velocities.
• Tabel 3
CI, confidence interval; ICC, intraclass coefficient; SEM, standard error of measurement;
TAMV, time-averaged mean velocities.
• Tabel 4
CI, confidence interval; ICC, intraclass coefficient; SEM, standard error of measurement;
TAMV, time-averaged mean velocities.
• Rata-rata ICC3,k untuk mengukur kecepatan aliran darah di arteri
vertebralis di tingkat cervical atas dan bawah sangat sangat berulang
dalam setiap sesi ( Table 2 dan 3 ) dan di antar sesi ( Tabel 4 ).
• Semua nilai ICC adalah > 0,900. ICC berkisar dari 0,903 hingga 0,957 di
sesi pertama, 0,930 hingga 0,967 di sesi kedua, dan 0,922 hingga
0,984 antara 2 sesi dengan jarak 3 minggu.
• Tabel 5
• Tabel 6
• Uji t berpasangan menunjukkan tidak ada perbedaan statistik yang
signifikan kecepatan rata-rata waktu rata-rata dan hasil klinis
mengukur antara 2 sesi penilaian dengan jarak 3 minggu (P > .05;
Tabel 5 dan 6).
• Pengukuran hasil klinis menunjukkan bahwa pasien dengan pusing
cervicogenik dalam penelitian ini dipengaruhi secara signifikan dalam
keseimbangan dan kualitas hidup.
• Hasil tingkat kepusingan karena cervicogenik dari penelitian ini
termasuk kategori sedang.
DISKU
SI
• Ini adalah studi pertama yang melaporkan metode untuk mengukur kecepatan
aliran darah arteri vertebral dengan USG Doppler pada pasien dengan pusing
cervicogenic dan untuk menyelidiki keandalannya selama periode 3 minggu.
• Ultrasonografi Doppler dilaporkan cukup sensitif untuk mendeteksi perubahan
parameter aliran darah arteri vertebralis pada pasien dengan insufisiensi arteri
vertebrobasilar sebelum dan setelah intervensi medis.
DISKU
SI
USG Doppler juga telah digunakan untuk mengidentifikasi perubahan aliran darah
yang mengikuti pada rentang akhir gerakan rotasi leher pada partisipan tanpa
gejala, yang berpotensi memberikan tekanan pada arteri vertebralis dan
mengurangi kecepatan aliran darah.