Anda di halaman 1dari 16

SULFIDA

Sulfida merupakan hasil-hasil dari pada


1. pembusukan zat-zat organik dan juga akibat dari penurunan kadar
belerang.
2. Pembusukan anaerobik dari berbagai zat yang mengandung
belerang dan penurunan kadar campuran-campuran belerang
menjadi sulfida mengasilkan bau-bauan yang tidak menyenangkan.
Ciri-ciri sulfida :

• Kelompok mineral ini dicirikan dengan adanya anion S2-.


• Mineral sulfida sebagian besar tersusun dari unsur logam.
• Mineral sulfida merupakan mineral pembentuk bijih (ores) sehingga mineral sulfida
memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.
• Mineral ini memiliki kilap logam, berat jenis tinggi, dan memiliki tingkat kekerasan yang
rendah.
• Memiliki sistem kristal isometrik, tetragonal, dan heksagonal.
• Kebanyakan mineral sulfida memiliki diafenitas opak, mineral sulfide non-opak
cenderung memiliki indeks bias yang besar dan meneruskan cahaya pada tepi yang tipis.
• Kebanyakan mineral sulfida bersifat lunak dan dapat menjadi konduktor listrik yang
baik, yang mencerminkan kehadiran ikatan logam di dalam strukturnya.
Klasifikasi mineral sulfida

• Tellurides yaitu mineral sulfide yang anion S2 digantikan oleh


tellurium, contohnya sylvanite (AuAgTe4).
• Arsenides, jika arsen menggantikan unsur sulfur (S) sebagai anion
mineral, contohnya chloantite [(Ni,Co)As2], smaltite [(Co,Ni)Ass], dan 
nikelin (nickeline) (NiAs)
Pembentukan

proses pembentukan mineral sulfida ada kaitannya proses hidrotermal


atau lokasi pembentukannya dekat dengan gunung api yang memiliki
kandungan Sulfur yang tinggi. Unsur utama yang bercampur dengan
sulfur tersebut berasal dari magma, kemudian terkontaminasi oleh
sulfur yang ada disekitarnya. Pembentukan mineralnya biasanya terjadi
di bawah kondisi air tempat terendapnya unsur sulfur. Proses tersebut
biasanya dikenal sebagai alterasi mineral dengan sifat pembentukan
yang terkait dengan hidrotermal (air panas).
Pemanfaatan mineral sulfida

Beberapa manfaat mineral sulfide lainnya adalah:


galena (PbS) yang dimanfaatkan untuk sumber bijih perak.
argentite (Ag2S) yang merupakan sumber utama bijih perak juga.
Kalkosit (Cu2S) merupakan mineral penghasil bijih tembaga.
Sphalerite (ZnS) merupakan sumber utama seng. 
Cinnabar (HgS) merupakan sumber utama merkuri.
Stibnite (Sb2S3) dimanfaatkan dalam pembuatan kabel, baterai timbel,
cat, dan peralatan medis.
Hidrogen Sulfida (H2S)
Hidrogen Sulfida (H2S), adalah gas yang tidak berwarna, beracun,
mudah terbakar dan berbau seperti telur busuk. Gas ini dapat timbul
dari aktivitas biologis ketika bakteri mengurai bahan organik dalam
keadaan tanpa oksigen (aktivitas anaerobik), seperti di rawa, dan
saluran pembuangan kotoran. Gas Hidrogen Sulfida (H2S) juga muncul
pada gas yang timbul dari aktivitas gunung berapi dan gas alam.
Beberapa sebutan untuk gas ini antara lain :
• Gas berbau busuk (Stink Damp)
• Hidrogen Belerang (Sulfurated Hydrogen)
• Asam Kasar (Sour Crude)
• Gas telur busuk (Rotten Egg Gas)
• Cuka Belerang (Hidrosulfurid Acid)
• Belerang Hidrid (Sulfur Hydride)
Kegiatan industri yang dapat menghasilkan gas ini antara lain :
• Pengeboran sumur Migas.
• Penyulingan atau pengelolaan Migas.
• Pertambangan bawah tanah
• Laboratorium Komersil.
• Pabrik Petrokimia.
• Pabrik Pengelohan Belerang.
• Pabrik Pengolahan Kertas.
• Geothermal.
Karakteristik dari Gas Hidrogen Sulfida (H2S)
• Sangat beracun dan mematikan
• Tidak Berwarna
• Lebih Berat Dari udara sehingga cendrung berkumpul dan diam pada daerah
yang rendah
• Dapat terbakar dengan nyala api berwarna biru dan hasil pembakarannya gas
sulfur Dioksida (SO2)yang juga merupakan gas beracun
• Sangat Korosif mengakibatkan berkarat pada logam tertentu
• Pada konsentrasi yang rendah berbau seperti telur busuk dan dapat
melumpuhkan indera penciuman manusia
• Jalur utama paparan gas ini adalah menghirup gas yang cepat terserap
oleh paru-paru.
• Penyerapan melalui kulit sangat minim. Kita dapat mencium bau
“telur busuk” hidrogen sulfida pada konsentrasi rendah di udara.
• Pada konsentrasi yang tinggi dapat menyebabkan syok, kejang,
ketidakmampuan untuk bernapas, pingsan, koma hingga kematian.
efeknya terjadi dalam beberapa tarikan napas, dan mungkin sekali
menarik nafas.
Analisa Sulfida
Analisa Sulfida dengan SNI 6989.70_2009
• Analisa sulfida dapat menggunakan SNI 6989.70_2009 yaitu cara uji
sulfida dengan biru metilen secara spektrofotometri. Metode ini
digunakan untuk penentuan total sulfida (S2-) dalam air dan air limbah
pada kisaran kadar 0,02 mg/L sampai dengan 1,0 mg/L.
• Prinsip metode ini adalah Sulfida bereaksi dengan ferri klorida dan
dimetil-p-fenilendiamina membentuk senyawa berwarna biru metilen,
kemudian diukur pada panjang gelombang 664 nm menggunakan
spektrofotometer UV-Vis

Anda mungkin juga menyukai