Anda di halaman 1dari 35

TERAPI NON

FARMAKOLOGI

Dr. Ns. Uswatun Khasanah, S.Kep., MNS


Prof. Dr. Budi Anna Kelliat, S.Kp., M.App. Sc.
Yossie Susanti Eka Putri SKp, MN., PhD.
Learning Objectives

1. Pengertian terapi non-farmakologi

2. Praktik terapi non-farmakologi

3. Dasar sudut pandang terapi non-farmakologi sebagai pendekatan psikososial


fungsi kognitif
Terapi non-farmakologi
di dengan pendekatan
Definisi dan psikososial atau
psikoterapi
Tujuan terapi fungsi emosional

non Tujuan dengan


pendekatan psikologis

farmakologi dan social untuk


perbaikan:
Gejala dan perilaku
psikologis demensia

Kualitas hidup

Seri Manajemen Perawatan Demensia


7 perilaku yang umum pada orang demensia:
ketidaknyamanan, rasa tidak aman, kebingungan, perasaan
Keterkaitan terluka, penurunan spontanitas, depresi, ketidakstabilan
emosi
antara terapi
Ketakutan orang demensia: dirinya tidak lagi menjadi dirinya
non- sendiri serta hubungan interpersonal yang canggung karena
farmakologi tidak berjalan seperti sebelumnya

dengan Orang dengan demensia mengalami kesulitan dalam


psikologis dan berhubungan interpersonal akibat penurunan fungsi kognitif,
sehingga pelaku rawat seringkali bertanya apa yang harus
hub. dilakukannya

Interpersonal Dasar perawatan orang demensia: butuh empati yang tinggi


untuk dapat memahami perilaku orang demensia
orang demensia
Seri Manajemen Perawatan Demensia
• American psychiatric guideline:
• Pendekatan psikososial (pendekatan
perilaku berfokus pada Tindakan,
Jenis terapi seperti psikoterapi yang berfokus
pada emosi, terapi validitas, terapi

non-
reminiscence, dll)
• Orientasi realitas yangberfokus pada
kognitif (reality orientation atau
farmakologi pelatihan keterampilan
• Terapi seni yang berfokus pada
stimulus
• Terapi rekreasi

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Jenis terapi non-
farmakologi
(perjalanan sejarah terapi non farmakologi
sejak tahun 1950 sd 1970 an)

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Membantu fungsi kognitif, misalnya mll Latihan memori

membantu pengkondisian lingkungan, contoh: mll


Klasifikasi pemanfaatan cahaya, suara, dan warna
terapi non
Membantu pengadaan kegiatan yg menyenangkan,
farmakologi contoh: memanfaatkan permainan dan rekreasi
oleh Beck CK
berdasarkan aplikasi Membentu fungsi tubuh, contoh: melakukan berbagai
praktik lapangan dgn senam
pendekatan psikososial
untuk demensia tipe Membantu rasa penyesuaian diri, contoh: melalui terapi
alzheimer
memori
Membantu keluarga, contoh: pertemuan keluarga

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Metode social group work

Terapi non
farmakolog
Self-help group

i dari Yale Support group

R
Metode-metode tersebut dilaporkan
sebagai metode yang efektif
Seri Manajemen Perawatan Demensia
Pertimbangan 1. Penentuan subjek/sasaran

penetapan 2.
3.
Penilaian dari berbagai segi
Pemilihan tujuan dukungan dan terapi
pendekatan 4. Pemilihan metode yang tepat

psikososial 5. Intervensi thd individu dan atau kelompok kecil


dan lingkungan
6. Perencanaan dukungan atau bantuan
7. Pemahaman & prediksi thd pengaruh hub.
Intterpersonal & hub social
8. Penggunaan dan pengembangan catatan atau
rekaman
9. Implementasi thd evaluasi hasil dr berbagai segi
10. Evaluasi dan tinjauan metode
11. Hasil
12. Tindak lanjut
13. Veritifikasi efek intervensi
14. Rangkuman menyeluruh mengenai penilaian.
Intervensi, dan veritifikasi efek intervensi

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Praktik Terapi Non
Farmakologi
Untuk orang dengan demensia

Seri Manajemen Perawatan Demensia


1. Reality Orientation (RO)
• Ditemukan oleh psikiater Folsom USA tahun 1950
• Tehnik intervensi terstruktur yang bisa memberikan stimuasi secara kognitif kepada orang
dengan demensia
• Tipe RO classroom: “RO 24 hours” (informal RO) dan “RO Session” (Formal RO)
• RO 24 hours: sistem perawatan dimana staf sll menyediakan informasi yang berhubungan
dengan disorientasi pasien saat itu.
• RO Session: Kelompok kerja yg memberikan motivasi atau stimulus secara kognitif
• RO di jepang umumnya adalah “group session” selama 30 menit sd 1 jam
• RO dilakukan dalam kelompok, sedangkan struktur, metode, dan prosedur kelompok
dibedakan menurut level fungsi kognitifnya

Seri Manajemen Perawatan Demensia


RO dapat meningkatkan QOL subjektif (quality of
life) & fungsi kognitif

1. Reality
Orientation
(RO) Dampak RO thd fungsi kognitif masih beragam: a.
tidak bertahan setelah sesi berakhir, b. partisipasi
sesi jangka Panjang memperlambat degradasi
fungsi kognitif untuk dirawat di institusi
perawatan

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Seri Manajemen Perawatan Demensia
• Dikembangkan sejak tahun 1963 oleh Butler, psikiater dr
USA
• Tipe reminiscence: a. reminiscence umum, b. reminiscence
memasukkan evaluasi life review
• Pelaksanaan terapi reminiscence: a. reminiscence
kelompok, b. reminiscence individu.
2. • Alat peraga yang digunakan dalam terapi bertujuan
merangsang panca indra, sebagai titik awal untuk
Reminiscence mengingat Kembali kejadian atau nostalgia
(mengenang • Tema: tema masa kecil sampai masa anak-anak dan masa
kehidupan masa lalu) remaja yang disusun secara kronologis. Tema lain yang
berkaitan dengan musim, peristiwa, atau festival, dan
piknik dapat sebagai dasar untuk membuat penilaian
terhadap peserta.
• Alat peraga kadang tidak tepat untuk diterapkan kepada
orang demensia ringan

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Efek terapi reminiscence
terbagi 2: efek terhadap batin individu dan efek
eksternal (hubungan social dan interpersonal)

Efek individu:
1. Mendorong life review
2. Berusaha menyelesaikan permasalahan masa lalu
3. Reorganisasi dan reintegrasi
Bermanfaat dalam pembentukan identitas, memberikan kepercayaan diri
untuk kelangsungan hidupnya, menghibur diri sendiri, meringankan
kecemasan yang terkait dengan tanda kematian, meningkatkan harga diri.
Efek Sosial:
Mendorong pengembangan hubungan interpersonal, merevitalisasi
kehidupan dan membuatnya menjadi menyenangkan, berperan Kembali pada
kebiasaan sosial, teknologi sosial, dan mengambil peran baru, mendorong
interaksi antar generasi dan mendorong adaptasi dengan lingkungan baru

Seri Manajemen Perawatan Demensia


• Efek kepada diri sendiri orang demensia: pemulihan
fungsi emosional, peningkatan motivasi, jumlah
bicara, kekayaan ekspresi nonverbal spt ekspresi
wajah, peningkatan konsentrasi dan
penanggulangan perilaku, memberikan dorongan
dalam interaksi social, peningkatan kepedulian kpd
orang lain, pembentukan hubungan interpersonal
yang mendukung atau empatik dll
Efek terapi • Efek kepada staf: bertambah rasa hormat terhd

reminiscence cara hidup dan sejarah hidup tiap lansia,


meningkatnya kemauan untuk bekerja,
meningkatnya interaksi antara generasi
• Perilaku yang dapat diamati oleh pelaku rawat:
orang demensia menemukan Kembali kemampuan
untuk berhubungan interpersonal, inisiatif
melakukan percakapan & penangganan yg nyata,
memanstikan Kembali Riwayat keluarga,
berkembangnya interaksi antar generasi

Seri Manajemen Perawatan Demensia


• Dapat meningkatkan perilaku social
dan menurunnya perilaku agresif,
memunculkan stabilitas emosional ,
3. Terapi menurunnya gejala depresi,
kegembiraan dalam berperilaku
Musik
• Saat makan sambil mendengarkan
music dapat meningkatkan asupan
jumlah makan

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Diusulkan oleh Feli dari USA pada tahun 1963

Validasi terdapat 4 tahap dan metode komunikasi


tiap tahapan disesuaikan dengan Bahasa dan
nonbahasa masing-masing orang
4. Validasi Setiap tahapan perlu ada metode pendampingan
yang tepat, apa yang dimaksud/pikiran dibalik
ucapan dan simpati secara emosional

Terapi ini bertujuan mendorong komunikasi dengan


penderita demensia

Seri Manajemen Perawatan Demensia


tahapan
• Terlihat ada gangguan disorientasi, ciri:
Tahap 1
membuat/mengarang cerita, perilaku defensif
• Terjadi disorientasi waktu, ciri: bertambah
Tahap 2 gangguan memori, tidak tahu musum, bulan
maupun hari
• Terdapat perilaku yang stereotip dalam jangka
Tahap 3
waktu tertentu

Tahap 4 • Masa vegetasi, lamban seperti tanaman


Seri Manajemen Perawatan Demensia
Terapi Non Farmakologi lainnya

a. Terapi berkebun, b. terapi kosmetik, c. terapi melukis

Seri Manajemen Perawatan Demensia


• Yamane: kegiatan berkaitan dengan tanaman, lingkungan yg
memusatkan pada penanaman serta ling. tempat tanaman
tumbuh dapat memulihkan & memelihara fungsi fisik, mental,
& QOL.
a. Terapi • Ciri terapi berkebun:
• Subjek intervensi dgn tanaman berbeda untuk tiap
Berkebun individu
• Tidak akan memberikan kecemasan jika dibandingkan
dengan hewan
• Lingkungan dengan penuh tanaman membuat damai dan
tenang
• Fungi dasar kehidupan sehari-hari tercakup dalam
kegiatan berkebun
• Terapi berkebun mengingatkan Kembali irama kehidupan
• Merawat tanaman meningkatkan keinginan terus hidup

Seri Manajemen Perawatan Demensia


• Ada keterkaitan antara frekuensi tingkat kelelahan kerja
dgn sikap dan kepribadian saat kerja
• Perlu intervensi dgn mempertimbangkan ciri individu pada
saat terapi berkebun
• Efek dari sisi fisik: rehabilitasi pada bagian tubuh seperti
Efek terapi tangan dan lengan atas

berkebun • Efek dari psikologis dan emosional: meningkatkan


kemampuan mengingatkan pengalaman atau pekerjaan yg
serupa & meningkatnya fungsi kognitif & kemampuan
mengenang Kembali masa lalu
• Efek social:meningkatkan minat dan peduli pd ling. sekitar
& perubahannya, menjalankan pekernaan dgn bekerja
sama dgn orang lain serta kerja sama

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Terapi kosmetik untuk program kegiatan emosional dgn
memanfaatkan alat rias

Terapi kosmetik secara teratur dan kesimbungan seminggu sekali


pada Wanita dengan depresi dan remisi skizofrenia meningkatkan
harga diri, rata-rata frek dasar suara, & tingkat reaksi thd pertanyaan
b. Terapi
kosmetik Pada orang demensia: berefek pada perubahan suasana hati,
ekspresi wajah, & perbaikan kondisi depresi

Iha: memori jangka pendek dgn terapi kosmetik akan terganggu, krn
melihat dirinya yg terpantul dlm cermin dipahaminya sebg orang
yang sedang dalam kesusahan, berpenyakit kulit, trauma wajah, bbrk
kasus menunjukkan dirinya tidak pantas untuk laki-laki

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Menerapkan dan
Menghormati kebebasan,
menemukan kombinasi
selera dan kepribadian
jenis alat rias yg disukai
pasien
oleh peserta

Enam factor
keberhasilan Petugas mengamati reaksi
dgn kontak mll cermin atau
secara langsung, dan
Subjek dengan dimensia
ringan diarahkan untuk
terapi berbagi pengalaman atau
pikiran dengan peserta
menjadi pendengar dan
menjadi pengamat

kosmetik
Menerapkan terapi sbg Perlu diperhatikan reaksi
bagian gaya hidup, contoh: emosi yang sulit
membersihkan riasan pada diintervensi seperti rasa iri
malam hari & pada saat dan turunnya kesadaran
mandi atau kepedulian

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Terapi Melukis
Terapi melukis merupakan terapi seni, representasi visual
bersamaan dengan kegiatan terapi seperti music dan tari

Lebih dititikberatkan pada proses kreatif dari


pada hasil daripada hasil penyelesaian karga

Terapi melukis banyak dikembangkan pada


pasien demensia di Jepang dan banyak
pameran seni atau pameran di rumah
sakit/institusi menayangkan karya pasien

Seri Manajemen Perawatan Demensia


• Rehabilitasi kognitif mjd pusat
perhatian dalam tahap awal terapi
d. Latihan demensia Alzheimer, salah satunya
dgn Latihan memori
Memori • Tujuan: relaksasi dan aktivasi
proses mengingat
• Terapi ini dilakukan sekali dalam 1-2
minggu dengan objeknya penderita
demensia dan keluarganya
• Contoh metode: PQRST (Preview-
Question-Read-State-Test)

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Latihan memori PQRST
1. Preview: membaca kalimat yang telah dikumpulkan dan
memastikan alur kalimat secara keseluruhan
2. Question: memikirkan pertanyaan untuk menanyakan isi
kalimat
3. Read: membaca dengan teliti kalimat dari waktu ke
waktu
4. State: menjawab pertanyaan
5. Test: memeriksa apakah kalimat telah dipahami dan
pertanyaan sudah terjawab sepenuhnya, penggunaan
kalender putar (untuk memastikan jadwal atau rencana),
penggunaan sarana eksternal seperti memory back
(mengumpulkan barang-barang yang dibutuhkan pada
saat bepergian keluar pada suatu tempat) yg dalam kasus
tertentu disesuaikan dengan tiap orang dengan
kerjasama keluarganya
Seri Manajemen Perawatan Demensia
Efek Latihan
Memori
1. Setelah 2 bulan berpartisipasi: terjadi
peningkatan ingatan Bahasa dan ingatan
secara umum
2. 6 bulan partisipasi hasil dari perhatian
dan ingatan secara umum menurun, ttp
ingatan bahasanya hampir tetap
bertahan
3. Fungsi kehidupan social terjadi
peningkatan

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Dasar terapi non
farmakologi sebagai
pendekatan psikososial
1. Sudut pandang penderita demensia
2. Membentuk hubungan saling percaya melalui komunikasi
3. International Psychogeriatric Association (IPA)
4. Pentingnya hubungan Kerjasama Perawat dan tim profesional
Seri Manajemen Perawatan Demensia
1. Sudut pandang penderita demensia

Adanya hubungan
Bagaimanakan persepsi
kepercayaan tanpa Pemahaman niat penderita
penderita demensia
kecemasan antara pelaku demensia dalam mengikuti
terhadap proses atau
terapis dengan penderita terapi
personel perawatan
demensia

Apakah terapi sudah


Analisis metode terapi yang mempertimbangan hal-hal
tepat didasarkan pada cerita positif pada penderita
atau ekspresi penderita demensia dan bukan pada
demensia pertimbangan kekurang
penderita

Seri Manajemen Perawatan Demensia


2. Membentuk hubungan saling percaya melalui
komunikasi
10 hal yang perlu dilakukan dalam membentuk hubungan saling percaya:
• Tidak membuat kesimpulan dari sudut pandang diri sendiri
• Menerima apa adanya suatu cerita dari penderita dan tidak mengkritiknya
• Memberikan perhatian yang cukup dan bersikap wajar terhadap penderita
• Menyesuaikan dengan irama penderita demensia
• Empati dan menjaga perasaan penderita demensia
• Meskipun Meski yang disampaikan berbeda dengan kenyataan yang dialami penderita, tetapi tidak baik kita
meluruskannya
• Persilakan penderita demensia untuk berbicara dan jangan pelaku rawat terlalu membicarakan diri sendiri
• Menepati janji yang telah dibuat dan menjaga kerahasiaan penderita demensia
• Jangan memaksa penderita untuk bercerita yang tidak ingin diceritakan walaupun hal tersebut penting
• Pada saat penderita bercerita ttg pengalaman /kenangan yang memilukan dengarkan dengan tenang dan
berikan empati serta segera menghiburnya

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Bertujuan mengurangi BPSD dan memeriksa
metode penanganannya.

3. Yang termasuk BPSD tidak hanya penderita


demensia ringan, tetapi juga sedang dan berat.
International
Psychogeriatr Pendekatan psikososial dianggap dapat merespon
ic Association berbagai factor BPSD tertentu secara konkret
(IPA)
BPSD tidak disebabkan oleh penderita ttp juga
dapat oleh lingkungan serta hubungan penderita
dengan pelaku rawat atau orang-orang sekitarnya

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Rangkaian intervensi BPSD menurut IPA

Menyelidi kondisi BPSD


Mengumpulkan
disekitar waktu
Tentukan target BPSD informasi terkait BPSD
terjadinya dan apakah
dalam periode tertentu
ada prubahan

Menentukan Tindakan
dengan berdasarkan
Mengidentifikasi faktor
factor-factor yang
yang terlibat BPSD
teridentifikasi sesuai
dengan target

Seri Manajemen Perawatan Demensia


Pentingnya
Perawatan demensia memerlukan kerjasama
dan sistem kolaborasi antar profesi serta
profesionalisme dalam memberikan perawatan

hubungan Antar profesi harus menjunjung tinggi

Kerjasama
penghormatan thd orientasi dan sudut
pandang dari masing-masing profesi

perawat Kolaborasi dengan keluarga pengasuh,


pendukung demensia. Relawan dan masyarakat

dengan tim
sangat penting

Terapi demensia tidak hanya dilakukan di


profesional institusi/Lembaga tetapi juga dikembangkan
interaksi antar generasi dan di masyarakat
Seri Manajemen Perawatan Demensia
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai