Anda di halaman 1dari 16

SOVEREIGN IMMUNITY

Negara yg berdaulat/Sovereign adalah salah satu Subjek Hukum


Pertanyaannya:
1. Apakah Negara/State merupakan Subyek Hukum Perdata ?

2. Dapatkah Negara melakukan perbuatan hukum keperdataan?


Kawin, cerai, adopsi, jelas Tidak.

3. Dapatkah Negara digugat perdata?

4. Apakah Pengadilan Negeri memiliki Yurisdiksi atas Negara?


1
Jawabannya:
1. Tergantung apakah Negara tsb menganut doktrin “Absolute
Immunity” atau “Restrictive Immunity”

2. Dapat. Contoh: Kementerian membeli peralatan kantor, menyewa


unit bangunan utk kantornya, dsb

3. Tergantung doktrin no. 1 yg dianut negara tsb.

4. Tergantung doktrin no. 1 yg dianut negara tsb.

2
Menurut Hukum Perdata Indonesia
Ps. 99 (18) Rv:
Dalam hal Pemerintah Indonesia mewakili Negara bertindak sebagai
penggugat atau tergugat, maka Jakarta dianggap sebagai tempat tinggalnya.

Pasal ini menunjukkan bhw Negara Indonesia TIDAK memiliki imunitas/


kekebalan terhadap yurisdiksi pengadilan negeri Indonesia.

Kementerian, Pemda, dsb DAPAT digugat di muka PN Indonesia untuk Perikatan yg


mereka lakukan dg WNI
Baca berbagai putusan pengadilan di Direktori Put MA, yg pihaknya
Negara/Pemerintah yg digugat perdata.

3
Ps. 99 (18) Rv
Hanya mengatur ttg yurisdiksi Pengadilan di Indonesia terhadap Negara Indonesia

Pasal tsb TIDAK mengatur ttg:


Yurisdiksi Pengadilan Indonesia terhadap Negara Asing.
 Contoh: Bgm jika Kedubes Amerika tidak membayar gaji staff WNI yg bekerja di Kedubes?
 Apakah Pengadilan Indonesia memiliki Yurisdiksi thdp American Embassy?

Yurisdiksi Pengadilan Asing (dan Arbitrase Asing) terhadap Negara Indonesia


 Contoh: Bgm jika Investor Australia (Newmont Corp.) dirugikan oleh kebijakan sepihak
Pemerintah Indonesia? Contoh: Kewajiban divestasi sahamnya.

 Apakah Pengadilan Asing atau Arbitrase ICSID di New York memiliki yurisdiksi terhadap Negara
Indonesia yg digugat oleh Newmont Corp.?

4
5
6
Menurut HPI Indonesia
Doktrin yg dianut Indonesia ttg Sovereign Immunity:

Doktrin absolute immunity


report on the Third Session of the Asian-African Legal Consultative Committee (AALCC),
held in Colombo in 1960
Negara berdaulat kebal/immune terhadap yurisdiksi Pengadilan/ Arbitrasi
ASING
Negara berdaulat tidak dapat digugat keperdataan di muka Pengadilan/
Arbitrase ASING.
Negara berdaulat tidak tunduk pada hukum dari negara lain.

7
Negara-negara lainnya (terutama Common Law)
Menganut doktrin restrictive immunity (kekebalan terbatas)

States should NOT be granted immunity with respect to their commercial or


private activities

Pengadilan/Arbitrase Asing memiliki yurisdiksi terhadap Negara berdaulat,


jika Negara tsb melakukan perbuatan keperdataan atau komersial

8
PENGECUALIAN ABSOLUTE IMMUNITY
• Jika Negara berdaulat tsb secara tegas SETUJU mengenyampingkan
imunitas-nya utk diadili di Pengadilan Asing atau tunduk pada hukum
asing.

• Contoh  Negara berdaulat tsb membuat Agreement dg WN Asing


• Any legal action arising out of this Agreement shall be settled according to the
laws of the ………. State and by the proper court of ………

9
INVESTMENT TREATY
Bilateral/Multilateral Investment Treaty (BIT / MIT):
Traktat yg dibuat antar Negara utk melindungi investor asing yg melakukan
investasi di negara peserta Treaty tsb.

BIT antara Pemerintah Indonesia dan Australia:


Melindungi investor Australia yg melakukan investasi di Indonesia, dan
Melindungi investor Indonesia yg melakukan investasi di Australia

Investor  naturlijk atau rechts persoon

10
Klausula ISDS dlm Investment Treaty
Contoh klausula Investor-State Dispute Settlement (ISDS):
Each Contracting party hereby consents to submit any legal dispute arising between that
Contracting Party and a national of the other Contracting Party concerning an investment
of that national in the territory of the former Contracting Party to the International Centre
for Settlement of Investment Disputes (ICSID) for settlement by conciliation or arbitration
under the ICSID Convention.

(BIT Indonesia – Belanda).

11
Klausula ISDS dalam BIT Indonesia dan Mesir:

1. Any dispute which may arise between a Contracting Party and an investor of
the other Contracting Party, if possible, shall be settled amicably.
2. If the dispute cannot be settled within a period of six months from the date on
which the dispute has been raised by either Party, it may be submitted upon
request of the investor (his choice will be final) either to:
a. The competent court of the Contracting Party in whose territory the
investment was made;
b. The ICSID…;
c. Regional Center for International Commercial Arbitration in Cairo as far as
it applies UNCITRAL”.

12
ISDS Clause dan Sovereign Immunity
Dalam hal investor Belanda/Mesir menggugat Pemerintah Indonesia:

Negara Indonesia mengenyampingkan absolute immunity-nya


Negara Indonesia tunduk pada yurisdiksi ICSID atau Arbitrase lain yg
disepakati para pihak/yg dipilih Investor Asing
Putusan Arbitrase Asing atau ICSID memiliki kekuatan sama dg
putusan Pengadilan Negeri/Indonesia.

13
ISDS Clause juga dituliskan di perjanjian internasional lain, spti:
• Free Trade Agreement (FTA)
• Comprehensive Economic Partnership Agreement (CEPA)
• Investor State Agreement (ISA)

14
Akhir-akhir ini muncul perlawanan terhadap klausula ISDS di negara
berkembang.
Menyerukan penghapusan klausula ISDS dari berbagai Perjanjian
Internasional/ Traktat

Adanya persepsi bhw klausula ISDS membuat perusahaan/investor multi-


nasional mengabaikan kedaulatan Negara
 https://isds.bilaterals.org/?isds-lawsuit-when-corporation
 Baca buku The compilation of ISDS Case Stories in Indonesia

15
16

Anda mungkin juga menyukai