Anda di halaman 1dari 19

LAPORAN SEMINAR KASUS

ASUHAN KEPERAWATAN PADA TN. J.P DENGAN


“SYOK KARDIOGENIK” DI RUANG ICU RSUD S.K. LERIK
NAMA-NAMA KELOMPOK

1. Samuel Hangguwali S. Kep 9. David Alves S. Kep


2. Yulianti Toba S. Kep 10. Frengki Dethan S. Kep
3. Maria N. Wago S. Kep 11. Marlendang Fanggidae S. Kep
4. Sophia J. Belseran S. Kep 12. Fransiskus Leong S. Kep
5. Sebrina Lapaimali S. Kep 13. Lolita Mayasari S. Kep
6. Yarni Nabuasa S. Kep 14. Ariance M. Salang S. Kep
7. Kristina B. Bali S. Kep 15. Maria S. Inu S. Kep
8. Rudi Sarkim S. Kep 16. Rince Fallo S. Kep
Latar Belakang
Syok kardiogenik merupakan suatu keadaan
penurunan curah jantung dan perfusi sistemik pada
kondisi volume intravaskular yang adekuat, sehingga
menyebabkan hipoksia jaringan. Istilah syok
kardiogenik ini pertama sekali disampaikan oleh
Stead (1942) dimana saat itu dilaporkan 2 orang
pasien yang disebutkan mengalami “syok yang
diakibatkan oleh jantung (shock of cardiac origin)”.
Belakangan istilah ini kemudian berubah menjadi
syok kardiogenik (Muttaqin, 2009).
Tujuan
Tujuan Umum
 Meningkatkan ketrampilan, kemampuan, dan menerapkan asuhan
keperawatan pada Tn. J. P dengan Syok Kardiogenik di Ruang ICU RSUD S.K
Lerik Kota Kupang.
Tujuan Khusus
 Mampu melakukan pengkajian pada Tn. J. P dengan Syok Kardiogenik di
Ruang ICU RSUD S.K Lerik Kota Kupang.
 Mampau menegakkan diagnosis pada Tn. J. P dengan Syok Kardiogenik di
Ruang ICU RSUD S.K Lerik Kota Kupang.
 Mampu menyusun intervensi keperawatan pada Tn. J. P dengan Syok
Kardiogenik di Ruang ICU RSUD S.K Lerik Kota Kupang.
 Mampau melakukan implementasi keperawatan pada Tn. J. P dengan Syok
Kardiogenik di Ruang ICU RSUD S.K Lerik Kota Kupang.
 Mampau melakukan evaluasi keperawatan pada Tn. J. P dengan Syok
Kardiogenik di Ruang ICU RSUD S.K Lerik Kota Kupang.
TINJAUAN TEORI

Definisi
Syok didefinisikan sebagai sindrom gangguan
patofisiologi berat yang ketika berlanjut
menyebabkan perfusi jaringan yang buruk, hal ini
dapat dikaitkan dengan metabolisme sel yang tidak
normal. Selain itu, syok merupakan kegagalan
sirkulasi perifer yang menyeluruh sehingga perfusi
jaringan menjadi tidak adekuat. Syok kardiogenik
merupakan suatu kondisi dimana terjadi hipoksia
jaringan sebagai akibat dari menurunnya curah
jantung, meskipun volume intravaskuler cukup.
Sebagian besar kondisi syok ini disebabkan oleh
infark miokard akut (Asikin et all, 2016).
ASUHAN KEPERAWATAN
ANALISA DATA
DIAGNOSIS KEPERAWATAN
1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidak
seimbangan ventilasi – perfusi dibuktikan
dengan pasien tampak sesak nafas, akral
teraba dingin, dan pola napas cepat.
2. penurunan curah jantung b.d perubahan
afterload ditandai dengan pasien mengeluh
nyeri dada sebelah kanan, pasien tampak
sesak, akral dingin.
INTERVENSI KEPERAWATAN
IMPLEMENTASI DAN EVALUASI
PEMBAHASAN

 Pengkajian:
Dari pengkajian di temukan pasien Tn. J.P mengatakan merasa nyeri di
dada dan sesak nafas. Sejalan dengan konsep teori bahwa pada Penderita
Syok Kardiogenik memang tanda dan gejalanya demikian.

 Diagnosa :
Berdasarkan data hasil pengkajian, data tersebut akan di analisis dan
diidentifikasi, pada kasus ini penulis menegakkan 2 diagnosis yaitu:
1. Gangguan pertukaran gas b.d ketidak seimbangan ventilasi – perfusi
dibuktikan dengan pasien tampak sesak nafas, akral teraba dingin, dan
pola napas cepat.
2. penurunan curah jantung b.d perubahan afterload ditandai dengan pasien
mengeluh nyeri dada sebelah kanan, pasien tampak sesak, akral dingin.
 Implementasi:
Dilakukan sesuai intervensi yang di susun.

 Evaluasi:
• Pada masalah keperawatan Gangguan Pertukaran Gas
respon pasien dievaluasi pada setiap tindakan dan pada
evaluasi di dapatkan masalah keperawatan Gangguan
Pertukaran Gas belum teratasi namun intervensi tetap di
lanjutkan dengan memposisikan pasien posisi semi
fowler dan masi terpasang O2 nasal kanul 4 LPM .
• Pada masalah keperawatan penurunan curah jantung
setelah dilakukan implementasi hasil masalah penurunan
curah jantung teratasi dan intervensi di hentikan.
Kesimpulan
• Pelaksanaan Asuhan keperawatan Dengan Syok Kardiogenik di
Ruang ICU RSUD S.K. Lerik Asuhan keperawatan dilakukan
selama 2x 24 jam meliputi Pengkajian, penegakkan diagnosis,
Penetapan Luaran dan Intervensi, Implementasi dan Evaluasi
keperawatan. Pengkajian dilakukan dengan metode anamnesis,
observasi dan pemeriksaan fisik serta pemeriksaan diagnostik,
ditegakkan 2 diagnosis keperawatan yaitu Gangguan Pertukaran
Gas dengan luaran Oksigenasi Dan Eliminasi intervensi
Pemantauan Respirasi, Penurunan Curah Jantung dengan luaran
Curah jantung, Intervensi perawatan jantung Akut. Implementasi
dilakukan pada tanggal 19 Mei 2022 dengan hasil evaluasi
masalah keperawatan gangguan Pertukaran Gas belum teratasi dan
masalah keperawatan Penurunan curah jantung teratasi.
Saran
1. Bagi Bidang Keperawatan
Dapat mengadakan seminar kasus asuhan keperawatan secara rutin untuk
meningkatkan kualitas dan mutu dalam memberikan asuhan keperawatan
dan mengembangkan ilmu keperawatan menjadi lebih maju.
2. Bagi Rumah Sakit
Diharapkan pada pihak rumah sakit untuk lebih mengingatkan pelayanan
rumah sakit kepada pasien serta menyediakan peralatan-peralatan medis
yang cukup pada setiap ruangan berdasarkan kebutuhan perkembangan
teknologi.
3. Bagi Institusi Pendidikan
Menambah referensi-referensi di perpustakaan.peningkatan kualitas dan
pengembangan mahasiswa melalui studi kasus agar dapat menerapkan
asuhan keperawatan secara komprehensif
Terima Kasih 

Anda mungkin juga menyukai