Anda di halaman 1dari 11

Evaluasi Hasil Survei Konsumsi Pangan

Menggunakan Angka Kecukupan Gizi


(AKG) dengan koreksi berat badan

Nama : Yohana Claudia Br Silaen


Kelas : D-IV 4B
NIM : P01031220083
Angka Kecukupan Gizi (AKG) adalah angka kecukupan rata-rata
zat gizi setiap hari bagi hampir semua orang menurut golongan umur,
jenis kelamin, ukuran tubuh dan aktifitas untuk mencapai derajat
kesehatan yang optimal. AKG terakhir yang digunakan sekarang
adalah AKG yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan tahun
2013 melalui Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 75 Tahun 2013 tentang Angka Kecukupan Gizi yang
Dianjurkan Bagi Bangsa Indonesia.
Angka kecukupan gizi sebenarnya bisa berbeda dengan kebutuhan
gizi individu. Oleh karena itu untuk menilai tingkat asupan individu
dengan menggunakan AKG sebaiknya lakukan koreksi dengan berat
badan.
Setelah diketahui angka pemenuhan zat gizi, selanjutnya dinilai
tingkat pemenuhan dapat diinterprestasikan menggunakan cut off
pemenuhan zat gizi. Ada beberapa cut off tingkat pemenuhan zat gizi
dapat digunakan,antara lain dari Depkes, 1990 dan
1996 dan cut off digunakan dalam Survei Diet Total (SDT)
Tahun 2014 diadakan oleh Kementerian Kesehatan Indonesia.
Adapun langkah-langkah yang harus dilakukan untuk menilai tingkat
asupan individu dengan menggunakan AKG yang dikoreksi dengan berat
badan adalah sebagai berikut.
1. Lakukan koreksi AKG dengan berat badan dengan menggunakan
rumus berikut ini
AKG Koreksi = BeratBadanAktual × AKG
-----------------------------------------------------------
Berat Badan dalam AKG sesuai kelompok umur

2. Setelah diperoleh nilai zat gizi yang telah dikoreksi dengan berat
badan, maka selanjutnya dilakukan perhitungan untuk menentukan
tingkat kecukupan zat gizi.
Rumus perhitungan tingkat konsumsi secara umum adalah s
Tingkat Pemenuhan Gizi =| Asupan Zat Gizi × 100%
--------------------
AKG Koreksi
• Cut off dari Depkes, tahun 1990
a. > 100 : Baik
b. 80 - 90 % : Sedang
c. 70 - 79% : Kurang
d. < 70% : Defisit

• Cut off dari Depkes, tahun 1996


a. > 120 : Lebih
b. 90 - 120 % : Normal
c. 80 - 89% : Defisit tingkat ringan
d. 70 - 79% : Defisit tingkat sedang
e. <70 : Defisit tingkat berat
• 3. Survei Diet Total, 2014
a. Klasifikasi Tingkat Kecukupan Energi
1) <70% : Minimal atau sangat kurang
2) 70 - <100% : Kurang
3) 100 - < 130 % : Sesuai atau normal
4) > 130% : Lebih
b. Klasifikasi Tingkat Kecukupan Protein
1) <80% : Minimal atau sangat kurang
2) 80 - <100% : Kurang
3) 100 - < 120 % : Sesuai atau normal
4) > 120% : Lebih
AKG koreksi untuk energi
Untuk dapat menyelesaikan AKG koreksi untuk energi, ikuti l
angkah-langkah berikut ini:
• 1) Lihat Tabel AKG di bawah ini. Untuk memperoleh BERAT
BADAN dalam AKG untuk laki-laki, 20 tahun, lihat kolom
KELOMPOK UMUR, maka umur 20 tahun berada pada baris “19 –
29 tahun”.

• 2) Pada baris “19 – 29 tahun” tarik ke kanan sampai memotong “BB*


(kg)”, maka akan ketemu angka “60” yang menunjukkan bahwa berat
badan dalam AKG untuk laki-laki, 20 tahun adalah 60 kg.

• 3) Selanjutnya tarik lagi ke kanan sampai memotong kolom “Energi


(kkal)”, maka akan ketemu angka “2725” yang menunjukan bahwa
“AKG energi untuk laki-laki 20 tahun” adalah 2275 kkal.
B. AKG koreksi untuk protein
• Untuk dapat menyelesaikan AKG koreksi untuk protein, ikuti
langkah-langkah berikut ini:
1) Lihat Tabel AKG di bawah ini. Untuk memperoleh BERAT
BADAN dalam AKG untuk laki-laki, 20 tahun, lihat kolom
KELOMPOK UMUR, maka umur 20 tahun berada pada baris “19 –
29 tahun”.

• 2) Pada baris “19 – 29 tahun” tarik ke kanan sampai memotong “BB*


(kg)”, maka akan ketemu angka “60” yang menunjukkan bahwa berat
badan dalam AKG untuk laki-laki, 20 tahun adalah 60 kg.

• 3) Selanjutnya tarik lagi ke kanan sampai memotong kolom “Protein


(gram)”, maka akan ketemu angka “62” yang menunjukan bahwa
“AKG protein untuk laki-laki 20 tahun” adalah 62 gram.
C. AKG koreksi untuk lemak
Untuk dapat menyelesaikan AKG koreksi untuk lemak, ikuti langkah-
langkah berikut ini:
• 1) Lihat Tabel AKG di bawah ini. Untuk memperoleh BERAT
BADAN dalam AKG untuk laki-laki, 20 tahun, lihat kolom
KELOMPOK UMUR, maka umur 20 tahun berada pada baris “19 –
29 tahun”.

• Pada baris “19 – 29 tahun” tarik ke kanan sampai memotong “BB*


(kg)”, maka akan ketemu angka “60” yang menunjukkan bahwa berat
badan dalam AKG untuk laki-laki, 20 tahun adalah 60 kg.

• 3) Selanjutnya tarik lagi ke kanan sampai memotong kolom


“Lemak/total (gram)”, maka akan ketemu angka “91” yang
menunjukan bahwa “AKG lemak total untuk laki-laki 20
tahun” adalah 91 gram
AKG koreksi untuk karbohidrat
Untuk dapat menyelesaikan AKG koreksi untuk karbohidrat, ikuti
langkah-langkah berikut ini:
• 1) Lihat Tabel AKG di bawah ini. Untuk memperoleh BERAT
BADAN dalam AKG untuk laki-laki, 20 tahun, lihat kolom
KELOMPOK UMUR, maka umur 20 tahun berada pada baris “19 –
29 tahun”.
• 2) Pada baris “19 – 29 tahun” tarik ke kanan sampai memotong “BB*
(kg)”, maka akan ketemu angka “60” yang menunjukkan bahwa berat
badan dalam AKG untuk laki-laki, 20 tahun adalah 60 kg.
• 3) Selanjutnya tarik lagi ke kanan sampai memotong kolom
“karbohidrat (gram)”, maka akan ketemu angka “375” yang
menunjukan bahwa “AKG lemak total untuk laki-laki 20 tahun”
adalah 375 gram.
3. Kategori asupan energi dan protein berdasarkan cut off dari Depkes ,
1996 dan SDT tahun 2014 adalah sebagai berikut
a. Menggunakan cut off dari Depkes, 1996
• 1) Asupan energi = 94,90%, jika menggunakan cut off dari Depkes,
Tahun 1996 maka asupan energi responden tersebut termasuk ke
dalam kategori Normal. Kriteria normal adalah 90 – 120%.
• 2) Asupan protein = 100,11 %, jika menggunakan cut off dari Depkes,
Tahun 1996 maka asupan protein responden tersebut termasuk ke
dalam kategori Normal. Kriteria normal adalah 90 – 120%.
b. Menggunakan cut off dari SDT, 2014
• 1) Asupan energi = 94,90%, jika menggunakan cut off SDT, Tahun
2014 maka asupan energi responden tersebut termasuk ke dalam
kategori Kurang. Kriteria kurang adalah 70 – <100%.
• 2) Asupan protein = 100,11 %, jika menggunakan cut off SDT, Tahun

2014 maka asupan protein responden tersebut termasuk ke


dalam kategori Sesuai atau Normal. Kriteria sesuai atau normal
KITA BERPIKIR PEKERJAAN KITS
SEPERTI TETESAN AIR DI
TENGAH SAMUDERA,
TETAPI SAMUDERA AKAN
BERKURANG KARENA ADA
SETETES AIR ITU YANG HILANG

Anda mungkin juga menyukai