Anda di halaman 1dari 9

MENGENAL SISTEM

PERS
Amir Machmud NS
amirmachmud33@yahoo.com
PENTINGNYA MENGENAL SISTEM
PERS
• Dengan memahami sistem pers, kita dapat melacak sejarah, filosofi,
perkembangan, kondisi politik dan kebutuhan informasi suatu bangsa,
anutan asas-asas, dan memastikan sistem seperti apa yang paling
cocok untuk suatu bangsa/negara. Pers berbentuk dan berwarna
seperti struktur sosial-politik tempat dia beroperasi.

• Pilihan sistem pers juga menunjukkan sejauh mana keberpihakan


politik suatu negara, apakah untuk kepentingan politik itu sendiri,
kepentingan elite, atau kepentingan rakyatnya melalui sebuah sistem
yang demokratis-partisipatif.
FILOSOFINYA...

• Filosofi adalah tata nilai/ prisip-prinsip untuk dijadikan pedoman


dalam menangani urusan-urusan praktis.
• Falsafah pers disusun berdasarkan sistem politik yang dianut oleh
suatu negara atau masyarakat suatu negara.
• Filosofi pers cenderung merefleksikan sikap rezim yang berkuasa.
SISTEM PERS OTORITER
• Sistem pers paling tua, dari abad ke-16, berfalsafah kenegaraan
membela kekuasaan absolut. “Kebenaran” dipercayakan kepada
hanya sejumlah “orang bijaksana” yang dianggap mampu memimpin.
• Pendekatannya top down.
• Penerbit diawasi lewat paten-paten, izin, dan sensor ketat.
• Prinsip yang didoktrinkan: individu menempatkan diri di bawah
kekuasaan negara untuk mencapai cita-citanya dan memiliki atribusi
sebagai orang yang beradab.
SISTEM PERS LIBERAL
• Kebebasan politik, agama, dan ekonomi semakin tumbuh bersamaan
dengan mekarnya pencerahan, maka tumbuh pula tuntutan perlunya
kebebasan pers.
• Teori ini memuncak pada abad ke-19. Filosofinya, manusia dipandang
sebagai makhluk rasional yang dapat membedakan yang benar dan yang
tidak.
• Pers menjadi mitra dalam mencari kebenaran, bukan sebagai alat
pemerintah. Ada tuntutan pers mengawasi pemerintah. John Milton: self
righting process, free market of ideas.
• Pers sebagai pilar kekuasaan keempat setelah legislatif, eksekutif, dan
yudikatif.
SITEM PERS TANGGUNG JAWAB
SOSIAL
• Dianggap sebagai modifikasi dari Sitem Otoritarian dan Sistem Liberal.
Praktiknya mengingatkan pers sebagai bagian dari kendali tujuan jurnalistik.
Asumsinya, prinsip-prinsip liberal terlalu menyederhanakan masalah.
• Komisi Kebebasan Pers 1949 (Robert Hutchins dkk) mengajukan lima
prasyarat tanggung jawab sosial pers, yakni akurasi dan pemaknaan, forum
pertukaran komentar dan kritik, proyeksi kebenaran kelompok-kelompok di
masyarakat, menyajikan tujuan-tujuan dan nilai-nilai dalam masyarakat,
menyediakan akses penuh terhadap informasi-informasi yang tersembunyi
pada suatu saat.
• AS menganutnya baru pada 1956, mulai mendorong meninggalkan pers
liberal yang tanpa batas.
SISTEM PERS KOMUNIS
• Tumbuh di Uni Soviet setelah Revolusi 1917, berakar dari sistem pers
otoritarian. Sistem ini memelihara pengawasan pemerintah terhadap
segala kegiatan masyarakat.
• Lenin: Pers adalah pengorganisasi, agitator, dan propagandis kolektif.
Palgunov (Direktur TASS): Berita harus mengejar suatu tujuan yang
pasti, harus didaktik dan mendidik.
• Sistem ini runtuh seiring dengan bubarnya Uni Soviet pada 25
Desember 1991 oleh glasnots dan perestroika Gorbachev.
• Kini yang sepenuhnya menganut sistem kendali itu tinggal Tiongkok.
SISTEM PERS PEMBANGUNAN/
PARTISIPAN DEMOKRATIK
• Denis McQuail merumuskan Sistem Pers Pembangunan dan Sistem
Partisipan Demokratik di negara-negara Dunia Ketiga yang tidak
memiliki ciri-ciri sistem komunikasi yang sudah maju, yakni dalam
infrastruktur, profesionalitas, sumberdaya produksi dan kultur, serta
audiens, dan kebergantungan teknologi pada negara-negara maju.
• Prinsip-prinsip yang dijadikan dalil, intinya: pers harus menerima dan
melakukan tugas-tugas pembangunan yang positif sesuai kebijakan
nasional. Kebebasan pers harus terbuka bagi pembatasan sesuai dengan
prioritas perekonomian, stabilitas, dan kebutuhan pembangunan.
• Indonesia menganut rezim sistem ini pada masa Orde Baru.
INTI FILOSOFI DALAM SISTEM

• Pers Komunis: News is ideology.


• Pers Liberal: News is market.
• Pers Pejuangan: Warna nilai-nilai perjuangan kemerdekaan.
• Pers Reformasi: Pers ditentukan oleh orang banyak dan mekanisme
hukum/ sosial, bukan oleh rezim.

Anda mungkin juga menyukai