Anda di halaman 1dari 51

PENGEMBANGAN KURIKULUM

OPERASIONAL
DI SATUAN PENDIDIKAN
Bimbingan Teknis Implementasi Kurikulum Merdeka
jenjang SMP
1. Relevan
Kenapa penting 2. Kontekstual
pengembangan kurikulum di 3. Membuka saluran komunikasi
satuan pendidikan? antara sekolah dan lingkungannya
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (1/3)

Berpusat pada Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan


perkembangan dan tahapan belajar, serta
peserta didik
kepentingan peserta didik.

Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan


Kontekstual karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (2/3)
Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan para
Esensial pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di
satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Mudah
dipahami dan ringkas. Tidak mengulang naskah/kutipan yang
sudah ada di naskah lainnya. Misalnya tidak memasukkan
lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll, dalam dokumen
kurikulum operasional

Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data, aktual (benar-


Akuntabel benar diterapkan, bukan cuma teori atau mengarang bebas)
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (3/3)

Menjadi acuan untuk refleksi dan perbaikan


Berkesinambungan
1. Relevan
Kenapa penting 2. Kontekstual
pengembangan kurikulum di 3. Membuka saluran komunikasi
satuan pendidikan? antara sekolah dan lingkungannya
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (1/3)

Berpusat pada Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan


perkembangan dan tahapan belajar, serta
peserta didik
kepentingan peserta didik.

Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan


Kontekstual karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (2/3)
Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan para
Esensial pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di
satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Mudah
dipahami dan ringkas. Tidak mengulang naskah/kutipan yang
sudah ada di naskah lainnya. Misalnya tidak memasukkan
lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll, dalam dokumen
kurikulum operasional

Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data, aktual (benar-


Akuntabel benar diterapkan, bukan cuma teori atau mengarang bebas)
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (3/3)

Menjadi acuan untuk refleksi dan perbaikan


Berkesinambungan
Prinsip penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan:

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

1. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,


konteks sosial budaya dan lingkungan.

Prinsip 1. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
Penyusunan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
Kurikulum dipahami.
Operasional di
1. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
Satuan
Pendidikan 1. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, organisasi, dan berbagai sentra di bawah koordinasi dan supervisi dinas
Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
PROSES PENYUSUNAN
KURIKULUM DI SATUAN
PENDIDIKAN
1. Relevan
Kenapa penting 2. Kontekstual
pengembangan kurikulum di 3. Membuka saluran komunikasi
satuan pendidikan? antara sekolah dan lingkungannya
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (1/3)

Berpusat pada Pembelajaran harus memenuhi potensi, kebutuhan


perkembangan dan tahapan belajar, serta
peserta didik
kepentingan peserta didik.

Menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan


Kontekstual karakteristik satuan pendidikan, konteks sosial
budaya dan lingkungan.
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (2/3)
Semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan para
Esensial pemegang kepentingan tentang kurikulum yang digunakan di
satuan pendidikan dapat diperoleh di dokumen tersebut. Mudah
dipahami dan ringkas. Tidak mengulang naskah/kutipan yang
sudah ada di naskah lainnya. Misalnya tidak memasukkan
lampiran Kepmendikbud seperti CP, struktur, dll, dalam dokumen
kurikulum operasional

Dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data, aktual (benar-


Akuntabel benar diterapkan, bukan cuma teori atau mengarang bebas)
Prinsip Pengembangan Kurikulum Operasional di
Satuan Pendidikan (3/3)

Menjadi acuan untuk refleksi dan perbaikan


Berkesinambungan
Prinsip penyusunan kurikulum operasional di satuan pendidikan:

1. Berpusat pada peserta didik, yaitu pembelajaran harus memenuhi keragaman potensi,
kebutuhan perkembangan dan tahapan belajar, serta kepentingan peserta didik.

1. Kontekstual, menunjukkan kekhasan dan sesuai dengan karakteristik satuan pendidikan,


konteks sosial budaya dan lingkungan.

Prinsip 1. Esensial, yaitu memuat semua unsur informasi penting/utama yang dibutuhkan dan
Penyusunan digunakan di satuan pendidikan. Bahasa yang digunakan lugas, ringkas, dan mudah
Kurikulum dipahami.
Operasional di
1. Akuntabel, dapat dipertanggungjawabkan karena berbasis data dan aktual.
Satuan
Pendidikan 1. Melibatkan berbagai pemangku kepentingan. Pengembangan kurikulum satuan pendidikan
melibatkan komite satuan pendidikan dan berbagai pemangku kepentingan antara lain
orang tua, organisasi, dan berbagai sentra di bawah koordinasi dan supervisi dinas
Pendidikan atau kantor kementerian yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di
bidang agama sesuai dengan kewenangannya.
PROSES PENYUSUNAN
KURIKULUM DI SATUAN
PENDIDIKAN
ANALISIS
KARAKTERISTIK
SATUAN PENDIDIKAN
Prinsip Analisis Lingkungan Belajar

• Melibatkan perwakilan warga satuan pendidikan


• Menggunakan data-data yang diperoleh dari situasi nyata/kondisi satuan
pendidikan
• Mengalokasikan waktu yang cukup untuk pengumpulan, pengorganisasian,
analisis dan dokumentasi data
• Memilah informasi yang relevan dan menyimpulkan untuk mengembangkan
strategi atau solusi
Jenis informasi yang dibutuhkan

• Apa kekhasan daerah setempat yang penting untuk dilestarikan?


• Bagaimana peran satuan pendidikan sebagai bagian dari masyarakat
setempat?
• Apa dampak dari satuan pendidikan yang sudah dapat dirasakan saat ini (baik oleh
warga masyarakat maupun warga satuan pendidikan itu sendiri)?
• Internal: Bagaimana peran satuan pendidikan menyiapkan peserta didik
mencapai profil pelajar?
Cara Analisis Lingkungan Belajar

• Kuesioner, dengan pertanyaan disesuaikan dengan tujuan dan


sasaran yang dibutuhkan.
• Wawancara, untuk mendapatkan data secara langsung.
• Diskusi kelompok terpumpun (FGD) dengan mengundang
perwakilan dari seluruh warga satuan pendidikan dan tokoh
masyarakat.
Ragam Alat Analisis

Apa kekhasan daerah setempat yang
penting Analisis SWOT

Root Cause

Fish Bone

Pentagonal Aset
MENGEMBANGKAN
VISI
Pengertian Visi
Visi adalah cita-cita bersama pada
masa mendatang dari warga
satuan pendidikan, yang
dirumuskan berdasarkan masukan
dari seluruh warga satuan
pendidikan.
Visi
• Visi merupakankeadaan, yaitu gambaran masa depan yang ingin dicapai oleh
satuan pendidikan.
• Visi harus dapat memberikan panduan/arahan serta motivasi.
• Visi harus tampakrealistis, kredibel dan atraktif. Sebaiknya mudah dipahami,
relatif singkat, ideal dan berfokus pada mutu, serta memotivasi setiap
pemangku kepentingan.
• Visi bersifatdinamis dan tidak untuk selamanya.
1. Kumpulkan informasi untuk dijadikan bahan diskusi, melalui wawancara atau survei.
2. Dari jawaban warga satuan pendidikan, buatlah keterkaitan/benang merah dari suara peserta didik, staf/guru, dan orang
tua.
Membuat Visi 3. Letakkan jawaban-jawaban ketiga kelompok tersebut sehingga semuanya terlihat.
4. Telisik persamaan dan perbedaannya:
TIPS a. Kumpulkan sebanyak mungkin persamaannya. Kumpulan persamaan ini merepresentasikan harapan bersama
warga satuan pendidikan.
● Sesuaikan pertanyaan untuk
b. Bahas perbedaan yang ditemukan. Apa saja kemungkinan yang membuat perbedaan tersebut?
peserta didik dengan tahapan
c. Apa kaitannya dengan persamaan yang ditemukan?
perkembangan/belajarnya
● Tenaga kependidikan 5. Mengubah kesimpulan yang didapatkan menjadi kalimat visi.
terkadang tidak melihat dirinya 6. Menentukan komponen utama visi yang diturunkan menjadi indikator-indikator pencapaian visi.
sebagai pendidik. Berikan
Peserta Didik Staf/guru Orang tua
pengantar bahwa bekerja di
satuan pendidikan adalah
pendidik, apapun perannya. ● Apa kebutuhan yang ingin dipenuhi di ● Mengapa memilih profesi sebagai ● Mengapa memilih satuan
● Untuk wakil orang tua, perlu satuan pendidikan? pendidik/bekerja di satuan pendidikan? pendidikan ini?
● Satuan pendidikan seperti apa yang Apa yang ingin dicapai? ● Apa harapannya terhadap satuan
cermat memilih perwakilan
kamu inginkan? ● Apa harapan bagi peserta didik yang ada pendidikan?
agar perwakilan representatif di satuan pendidikan ini? Jika mereka
● Hal apa yang paling ingin didapat ● Pribadi anak seperti apa yang
(orang tua baru dan lama, orang keluar atau sudah lulus
/dipelajari/dikuasai di satuan diharapkan?
tua yang kritis baik terhadap ingin mereka jadi individu seperti
pendidikan? ● Kalau bisa menentukan hal paling
tujuan pendidikan untuk anak, ● Apa yang paling penting bagi kamu di apa? penting yang perlu dipelajari di
maupun mengapa memilih satuan pendidikan? ● Apa nilai-nilai yang Anda percayai? satuan pendidikan, apakah itu?
satuan pendidikan tersebut) Bagaimana menanamkan itu pada
peserta didik? Apa perubahan diri
yang diharapkan terjadi?
MENERJEMAHKAN
MISI
Misi adalah pernyataan bagaimana satuan pendidikan mencapai
visi yang ditetapkan untuk menjadi rujukan bagi penyusunan
program jangka pendek, menengah, dan jangka panjang, dengan
berdasarkan masukan dari seluruh warga satuan pendidikan.
a. Pernyataan misi menunjukkan secara jelas mengenai apa yang
hendak dicapai oleh satuan pendidikan.
b. Rumusan misi selalu dalam bentuk kalimat yang menunjukkan tindakan,
bukan kalimat yang menunjukkan keadaan sebagaimana pada rumusan visi.
c. Antara indikator visi dengan rumusan misi harus ada keterkaitan
atau terdapat benang merahnya secara jelas. Satu indikator visi
dapat
dirumuskan lebih dari satu rumusan misi.
d. Misi menggambarkan upaya bersama yang berorientasi kepada
peserta didik.
MEMBUAT
TUJUAN
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan
dengan mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan
setiap satuan pendidikan sesuai dengan prinsip yang
sudah ditetapkan
Tujuan adalah gambaran hasil yang akan dicapai dalam
kurun waktu tertentu oleh setiap satuan pendidikan dengan
mengacu pada karakteristik dan/atau keunikan setiap satuan
pendidikan sesuai dengan prinsip yang
sudah ditetapkan
Pertanyaan berikut dapat membantu tim inti memastikan semua aspek kunci dari visi sekolah,
realita dan prioritas sudah dipertimbangkan. Visi perlu kuat dan menggambarkan aspirasi yang
[CONTOH] tulus, sementara realita harus jelas dan sesuai keadaan nyata.
Menentukan Strategi
VISI
● Dari proses sebelumnya, aspek apa yang paling penting yang diminta dari kepala sekolah, wakil kepala sekolah ,
dan perwakilan guru?
● Bagaimana kurikulum, desain sistem sekolah, dan program, serta faktor lainnya saling melengkapi dalam STRATEGI PRIORITAS
mewujudkan visi? ● Apa yang pertama kali perlu dilakukan
untuk mewujudkan visi sekolah?
KONDISI SEKOLAH SAAT INI ● Bagaimana sekolah mendukung
● Bagaimana kebutuhan siswa berubah seiring waktu? pengembangan guru/tenaga
● Proses dan program apa yang paling optimal dilakukan untuk beragam karakter siswa dengan kependidikan serta kurikulum?
menghargai berbagai kebutuhan belajar siswa? Gunakan kesinambungan data yang dimiliki sekolah: demografi ● Bagaimana lingkungan sekolah bisa
siswa, pendaftaran, kehadiran, angka putus sekolah, karakter dan latar belakang siswa, distribusi capaian terus berkembang mendukung
belajar, dll. pembelajaran yang optimal?
● Bagaimana perubahan cara sekolah mengukur ketercapaian/keberhasilan proses belajar siswa dari ● Sumber daya apa saja yang dapat
waktu ke waktu, tahun ke tahun? Apakah sekolah semakin memahami bagaimana pembelajaran dan asesmen dimanfaatkan sekolah untuk
yang berpusat pada siswa? mendukung pembelajaran?
● Bagaimana kualitas pembelajaran berubah dari waktu ke waktu?
● Apakah siswa, orang tua, guru, dan warga sekolah lainnya semakin menyadari dan memahami sekolah sebagai
lingkungan belajar yang sehat?
● Pengamatan apa saja yang dilakukan pada pembelajaran dan lingkungan belajar (sekolah dan kelas)?
● Telisik kembali keselarasan antara program pengembangan guru, tujuan sekolah, konsep dan landasan sekolah,
serta lingkungan belajar. Apakah selaras dan saling menguatkan?

36
CONTOH:
Analisis Kebutuhan dan S W O T
(strength/kekuatan) (weakness/kelemahan) (opportunity/peluang) (threat/ancaman)
Strategi Satuan
Pendidikan internal eksternal

situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang situasi atau kondisi yang Ancaman atau tantangan apa
merupakan kekuatan yang merupakan kelemahan yang merupakan peluang atau saja yang mungkin akan
Analisis kekuatan, kelemahan, dimiliki satuan dimiliki satuan pendidikan kesempatan di luar dihadapi satuan
peluang, serta ancaman atau pendidikan yang bisa yang bisa memberikan satuan pendidikan yang bisa
yang biasa kita sebut memberikan pengaruh negatif pada pendidikan yang bisa menghambat laju
pengaruh positif pada saat ini atau pun di masa memberikan peluang untuk perkembangan satuan
sebagai SWOT merupakan saat ini atau pun di masa yang berkembang di pendidikan.
cara yang umum dilakukan yang akan datang. akan datang. kemudian hari.
dalam
mengenali satuan ● Kekuatan atau kelebihan ● Apa yang dapat kita ● Apa saja kesempatan yang ada ● Hambatan apa yang
pendidikan dan apa yang dimiliki tingkatkan dalam satuan di luar satuan pendidikan? sedang dihadapi sekarang?
lingkungannya serta satuan pendidikan? pendidikan? (Misal: lingkungan yang ● Apa saja hal yang
menyusun strategi untuk ● Apa yang membuat ● Apa saja mendukung, mitra yang dilakukan
mengembangkan dan mengatasi satuan pendidikan lebih kebutuhan peserta dapat memperkaya “pesaing“ satuan
baik dari satuan didik yang belum pembelajaran) pendidikan?
permasalahan satuan pendidikan lainnya? terpenuhi di ● Perubahan apa saja yang terjadi ● Tren apa yang
pendidikan. ● Keunikan apa yang sekolah? di luar satuan pendidikan menyebabkan ancaman
dimiliki oleh ● Apa saja yang (hasil riset terbaru, praktik- bagi satuan pendidikan?
satuan harus dihindari praktik Misalnya: Perkembangan
pendidikan? satuan pendidikan dan pengasuhan) Teknologi
● Apa yang pendidikan? yang selaras dan bisa menjadi ● Adakah perubahan
menyebabkan satuan ● Faktor apa saja yang pendukung satuan pendidikan? peraturan pemerintah yang
pendidikan menyebabkan ● Apa saja perkembangan pola akan berdampak bagi
mendapatkan kehilangan dukungan? pikir masyarakat (orang tua perkembangan satuan
“dukungan”? ● Apa yang dilihat atau dan praktisi pendidikan) yang pendidikan?
● Apa yang dilihat dirasakan masyarakat bisa membantu satuan
atau dirasakan oleh sebagai suatu pendidikan
masyarakat sebagai kelemahan satuan untuk melakukan inovasi?
suatu kelebihan? pendidikan?
Pengorganisasian Pembelajaran
Satuan Pendidikan
Gambaran Penerapan Intrakurikuler
profil Pelajar Muatan Pelajaran
Pancasila di Satuan Kegiatan/pengalaman belajar.
Pendidikan

Profil Pelajar Pancasila adalah


karakter dan kemampuan Beriman,
yang dibangun dalam bertakwa kepada
keseharian dan dihidupkan Tuhan Yang
Maha Esa, Projek
dalam diri setiap individu berakhlak mulia
peserta didik melalui budaya
Mandiri
penguatan
Berkebinekaan
sekolah, pembelajaran
intrakurikuler, projek
global profil Pelajar
penguatan profil Pelajar Pelajar Pancasila
Pancasila, maupun Projek Lintas Disiplin Ilmu yang
ekstrakurikuler. Indonesi kontekstual dan berbasis pada
kebutuhan
a masyarakat/permasalahan di
Bergotong
Bernalar kritis
royong
lingkungan sekolah.

Budaya Kreatif

Ekstrakurikul
S
polaI
ki
lem kose
k lo
kebijakan,
interaksi dan
komunikasi, serta norma eKergiatan
mengembangkan minat
aal hberlaku
yang h, di sekolah.
untuk
dan bakat.
Penjelasan Struktur Kurikulum di Satuan Pendidikan

PROGRAM INTRA-KURIKULER PROJEK PENGUATAN PROFIL PELAJAR PR


PANCASILA

Tujuan Mengembangkan kompetensi Menguatkan Profil Pelajar Pancasila dan membangun Saran
pelajar sesuai CP pemahaman mengenai isu-isu penting dan melatih meng
kemampuan penyelesaian masalah dalam tema atau sesua
isu penting terkait Tujuan Pembangunan
Berkelanjutan (Sustainable Development Goals,

SDGs)

Metode ● Menggunakan berbagai metode ● mengasah kepekaan dan mengeksplorasi isu riil dan ● Be
pengajaran/pendekatan kontekstual dalam bentuk projek p
belajar ● Memberikan ruang lebih banyak bagi peserta ● M
● Menggunakan berbagai instrumen didik untuk bekerja mandiri dan fleksibel p
asesmen dalam menilai progress ● Melibatkan seluruh komunitas sekolah ke
dan capaian peserta didik (peserta didik, guru, staf, orangtua) serta
● Melibatkan guru dalam proses desain narasumber/profesional
asesmen dan moderasi hasil asesmen

Hasil ● Bukti pencapaian CP berupa ● Bukti berupa jurnal kerja yang fokus pada proses ● Bu
portfolio/kumpulan hasil pekerjaan dan pencapaian tujuan proyek d
peserta didik dari berbagai ● Sekolah menyediakan waktu khusus untuk ● Se
instrumen asesmen peserta didik menunjukkan hasil proyek melalui b
● Dilaporkan melalui rapor pameran/pertunjukan
● Dilaporkan melalui rapor pada bagian terpisah
dengan intrakurikuler
Pengorganisasian pembelajaran adalah cara satuan pendidikan mengatur pembelajaran muatan kurikulum
dalam satu rentang waktu. Pengorganisasian ini termasuk pula mengatur beban belajar, mata pelajaran dan
area belajar, kapan mata pelajaran dan area belajar, serta bagaimana mata pelajaran dan area belajar
tersebut akan dihantarkan. Pengorganisasian pembelajaran juga meliputi pengaturan mata pelajaran inti dan
Merancang pilihan ( tema-tema), program ekstrakurikuler dan projek penguatan profil Pelajar Pancasila yang dipelajari
dalam satu tahun ajaran:
Pengorganisasian
Struktur kurikulum Intrakurikuler. muatan/mata pelajaran dan muatan tambahan lainnya jika ada (mulok)
Pembelajaran di Projek penguatan profil Pelajar Pancasila. Penjelasan tema dan pengelolaan projek pada
tahun ajaran tersebut
Satuan Pendidikan Ekstrakurikuler. Gambaran ekskul yang menjadi ciri khas dan selaras dengan pencapaian
tujuan satuan pendidikan
Desain pembelajaran perlu
dilakukan secara “mundur”,
Cara program-program Satuan pendidikan boleh memilih cara pengelompokkan, secara tematik mata
diawali dari hasil akhir. Hasil tersebut dikelompokkan pelajaran dan kombinasi.
akhir perlu dinyatakan agar
seluruh warga satuan
Pemetaan program Pemetaan program-program tersebut dalam satu tahun ajaran yang sesuai dengan alokasi
pendidikan berkomitmen dan waktu yang sudah ditetapkan. Satuan pendidikan boleh memilih cara pemetaan yang
berkolaborasi untuk sesuai dengan kebutuhan, contoh: menggunakan kalender pendidikan atau program
tahunan atau program semester atau cara pemetaan yang lain
mencapainya. Jika kurikulum ● Pembelajaran berbasis projek sebagai penguatan profil Pelajar Pancasila
menggunakan 20- 30% dari waktu total pembelajaran.
hanya menuliskan sederet ● Memecah tujuan dalam aktivitas-aktivitas yang akan dijalankan dalam waktu
konten (materi) maka hal ini tertentu; pertahun/semester/kuartal/term/caturwulan/dll.
● Membuat jadwal harian untuk lingkup kelas
akan mengakibatkan semua
orang bekerja secara terpisah-
pisah.
Proses Mendesain Rencana Pembelajaran

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah


ALUR TUJUAN PEMBELAJARAN

Alur pembelajaran yang runtut dinyatakan dalam rangkaian tujuan pembelajaran yang meliputi konten/ materi,
keterampilan dan konsep inti untuk mencapai Capaian Pembelajaran setiap Fase dan menjelaskan
cakupan/kedalaman setiap konten

Prinsip Alur Tujuan Pembelajaran:


● Esensial, ada penjabaran konsep, keterampilan dan konten inti yang diperlukan untuk mencapai capaian
pembelajaran
● Berkesinambungan, tujuan - tujuan dalam alur pembelajaran tersusun secara berkesinambungan dan
urut secara berjenjang dengan arah yang jelas
● Kontekstual, Tahapan tujuan pembelajaran sesuai dengan tahapan perkembangan peserta didik.
● Sederhana. Tujuan pembelajaran disampaikan dengan bahasa/istilah yang mudah dipahami.

Rencana pembelajaran untuk ruang lingkup sekolah


KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Tujuan Pembelajaran, dikembangkan sesuai dengan kompetensi utuh yang sudah melingkupi aspek
sikap,pengetahuan, dan keterampilan, beserta materi/konten inti
2. Proses asesmen, strategi pencarian bukti hasil belajar yang menyasar tujuan pembelajaran beserta
indikator keberhasilan yang mengukur sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
3. Pengalaman belajar, serangkaian kegiatan dengan alokasi waktu dan menyasar indikator yang
dikembangkan dari tujuan pembelajaran
Ada beberapa cara dalam mengurutkan tujuan
pembelajaran
ALUR TUJUAN Pengurutan Metode pengurutan dari konten yang konkret dan berwujud ke konten yang lebih abstrak dan simbolis.
PEMBELAJARAN Konkret Contoh : memulai pengajaran dengan menjelaskan tentang benda geometris (konkret) terlebih dahulu
→ sebelum mengajarkan aturan teori objek geometris tersebut (abstrak).
Alur tujuan pembelajaran disusun untuk Abstrak
membantu peserta didik mencapai
Pengurutan Metode pengurutan dari konten bersifat umum ke konten yang spesifik. Contoh : mengajarkan konsep
Capaian Pembelajaran (CP) secara
bertahap. Alur dibuat dengan database terlebih dahulu sebelum mengajarkan tentang tipe database, seperti hierarki atau relasional.
mengurutkan tujuan-tujuan Deduktif
pembelajaran sesuai kebutuhan, Pengurutan Metode pengurutan dari konten paling mudah ke konten paling sulit. Contoh : mengajarkan cara mengeja
meskipun beberapa tujuan pembelajaran dari Mudah kata-kata pendek dalam kelas bahasa sebelum mengajarkan kata yang lebih panjang.
harus menggunakan tahapan tertentu. → Sulit
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan keterampilan komponen konten yang lebih mudah terlebih
Hal penting yang perlu dipertimbangkan:
Hierarki dahulu sebelum mengajarkan keterampilan yang lebih kompleks. Contoh : peserta didik perlu belajar
● keterampilan dasar yang perlu
tentang penjumlahan sebelum mereka dapat memahami konsep perkalian.
dipelajari peserta didik untuk
menguasai kompetensi
Pengurutan Metode ini dilaksanakan dengan mengajarkan tahap pertama dari sebuah prosedur, kemudian membantu
tertentu
peserta didik untuk menyelesaikan tahapan selanjutnya. Contoh : dalam mengajarkan cara menggunakan t-
● Cara untuk mengukur ketercapaian
Prosedural test dalam sebuah pertanyaan penelitian, ada beberapa tahap prosedur yang harus dilalui, seperti menulis
tujuan
● pengetahuan/materi inti yang perlu
hipotesis, menentukan tipe tes yang akan digunakan, memeriksa asumsi, dan menjalankan tes dalam
diketahui untuk memahami konsep sebuah perangkat lunak statistik.
tertentu. Misal: untuk menulis
Scaffolding Metode pengurutan yang meningkatkan standar performa sekaligus mengurangi bantuan secara bertahap.
makalah penelitian peserta didik
Contoh : dalam mengajarkan berenang, guru perlu menunjukkan cara mengapung, dan ketika peserta didik
perlu mengetahui perbedaan bentuk-
mencobanya, guru hanya butuh membantu. Setelah ini, bantuan yang diberikan akan berkurang secara
bentuk dan tujuan teks dan peserta
didik perlu keterampilan membuat
bertahap. Pada akhirnya, peserta didik dapat berenang sendiri.
pertanyaan riset.
handbook-authors-and-instructional-designers.114f5f85-1baf-42dd-8e37-d195c2565255_0.pdf?file=1&type=node&id=7824 (2) Doolittle, P. E. (2001). Instructional Design for Web-based Instruction.
Retrieved from http://staff.washington.edu/rel2/geog100-UW/Archive/instructionalsequence.pdf (3) Morrison, G. R., Ross, & Kemp, J. E. (2007). Designing Effective Instruction (5th Edition).
Hoboken, NJ: John Wiley & Sons. ISBN13: 978-0-470-07426-8 (4) Reigeluth, C. M., & Keller, J. B. (2009). Understanding instruction. In C. M. Reigeluth & A. A. Carr-Chellman (Eds.), Instructional-
design theories and
CONTOH
Proses Mendesain Alur Pembelajaran
0 Workshop pengembangan kurikulum operasional
sekolah
Menjadi prasyarat untuk tim penyusun alur
Pemahaman Profil Pelajar Pancasila.
Memahami secara utuh konsep dasar Profil Pelajar 1 pembelajaran
Pancasila
Pemahaman Capaian Pembelajaran
2 Pahami rasional CP setiap fase, mulai dari fase
A hingga fase E
Menguraikan CP ke tujuan-tujuan
pembelajaran Uraikan tujuan pembelajaran per 3
dimensi/elemennya Susun seluruh tujuan
pembelajaran menjadi satu alur linear

4 Tentukan tujuan yang menjadi kunci


(konsep dan kompetensi kunci)
Tentukan asesmen untuk mengukur
ketercapaian
5
tujuan-tujuan/kompetensi
kunci
6 Rangkaikan semua tujuan menjadi satu alur
Tentukan alokasi jam pelajaran yang yang linear Penulis menyusun alur (sequence),
dibutuhkan 7 semua dimensi/elemen dilebur dalam alur ini
CONTOH

Pengaturan Waktu Belajar


Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
Satuan pendidikan dapat
menentukan model struktur
kurikulum yang sesuai dengan Pembelajaran dikelola dalam Konsep-konsep dan keterampilan Setiap pembelajaran dilakukan
bentuk blok-blok waktu dengan tertentu dari mata pelajaran terpisah antara satu mapel
kondisi dan tujuan masing-
berbagai macam diajarkan secara kolaboratif dengan mapel lainnya.
masing satuan pendidikan.
pengelompokkan. (team teaching) .
Tatap muka dilakukan secara
Pengaturan cara penghantaran Contoh: Guru berkolaborasi sedemikian reguler setiap minggu, dengan
(per mata pelajaran, tematik 1. Mata pelajaran IPS, Bahasa rupa untuk merencanakan, jumlah jam tatap muka sesuai
integratif, unit inkuiri, dll.) akan Indonesia dan IPAS akan melaksanakan dan melakukan dengan yang ditetapkan oleh
mempengaruhi sekolah dalam diajarkan dari jam 07.00- asesmen untuk suatu masing-masing satuan
mengelola waktu (penjadwalan) 12.00 dalam semester 1 pembelajaran yang terpadu. pendidikan berdasarkan
dan sumber dayanya. 2. Dalam satu tahun ajaran, ketentuan minimal dari
pembelajaran IPA dibagi ke Contoh: pemerintah
Model ini tidak harus dipilih salah dalam 3 blok waktu (masing- Konsep pengelolaan data dapat
masing 4 bulan). Mata secara kolaboratif diajarkan oleh
satu, akan tetapi bisa juga
pelajaran Biologi, Kimia dan guru matematika dan IPA.
dikombinasikan. Misalnya dengan
Fisika akan diajarkan secara Konsep ini bisa diajarkan di satu
menggunakan sistem terintegrasi bergantian di setiap blok. kegiatan dengan
dan blocking secara bersamaan Blok ke- 1 tahun ajaran menggabungkan alokasi waktu
atau mengkombinasikan ketiga 2020/2021 untuk Fisika, blok kedua mata pelajaran atau
model ke-2 untuk Biologi, blok ke-3 diajarkan pada masing-masing
Kimia. mapel, dengan penyelarasan
aktivitas.
Sistem Blok Sistem Kolaborasi Sistem Reguler
Kelebihan ● memberikan waktu yang cukup bagi peserta didik ● Peserta didik belajar suatu konsep secara memudahkan dalam pembuatan jadwal
untuk mempelajari materi secara mendalam komprehensif dan kontekstual karena pembelajaran di satuan pendidikan
● waktu pembelajaran menjadi lebih banyak dan hal keterampilan, pengetahuan dan sikap
tersebut memungkinkan peserta didik belajar diintegrasikan untuk mencapai suatu
hingga tuntas penguasaan kompetensi tertentu
● dengan blok waktu yang lebih panjang, guru ● Guru-guru terkondisikan untuk
memiliki lebih banyak waktu untuk menyelesaikan berkolaborasi secara intensif karena
rencana pelajaran dan untuk memeriksa dan perlu memilih kompetensi/konten yang
mengevaluasi pembelajaran selaras dengan pemahaman yang dituju
● dengan blok waktu yang lebih lama ● Lebih efisien karena guru bisa memilah
memungkinkan untuk studi yang mendalam, konsep yang perlu dieksplorasi secara lebih
seperti mengerjakan proyek / penelitian individu / mendalam dan konten yang memerlukan
kelompok, kolaborasi antar peserta didik dan waktu lebih sedikit
guru.

Hal yang ● Pengaturan jam mengajar guru -- harus ● Memberikan waktu yang cukup untuk ● Beban yang harus dihadapi peserta didik
perlu diperhitungkan sedemikian rupa, sehingga guru merencanakan dan menyelaraskan antar setiap minggu harus diperhitungkan
dipertimbang tidak ada waktu di hari-hari tertentu guru mata pelajaran yang mengajarkan sedemikian rupa, sehingga peserta didik
kan dalam ● Ketersediaan sarana prasarana - mengingat sistem tujuan pembelajaran yang berkaitan atau tidak terbebani dengan banyaknya beban
blok membutuhkan pengaturan sarana dan sama dengan unit atau konsep yang mata pelajaran
memutuskan
prasarana yang ketat dipelajari ● Daya serap peserta didik terhadap mata
model ini ● Perlu dirancang strategi tertentu agar materi yang ● Satuan pendidikan harus memberikan pelajaran akan sangat berpengaruh jika
diajarkan pada satu blok tertentu bisa tetap fleksibilitas bagi guru untuk mengelola macam mata pelajaran yang diberikan dalam
diingat. penjadwalan mengikuti kebutuhan / fokus satu waktu tertentu terlampau banyak. Ada
pemahaman yang bisa berbeda setiap kecenderungan konten suatu mapel belum
term/semester/ tahun terserap, sudah harus ganti mata pelajaran
yang lainnya.
● Perlunya koordinasi antar guru mata
pelajaran -- pengaturan harus dilakukan
sedemikian rupa, sehingga tidak
memberikan tugas dalam waktu yang
bersamaan.
1. Penetapan 2. Menganalisis situasi kelas 3. Asesmen untuk mengetahui 4. Menentukan strategi dan metode
tujuan belajar posisi peserta didik di awal untuk mencapai tujuan tsb.
siklus pembelajaran.
Apakah tujuan pembelajaran Siapa saja peserta didiknya? (jumlah, Menyamakan persepsi antar guru yang Apa saja pendekatan yang berorientasi pada kompetensi
ini kontekstual dengan pengetahuan dan pengalaman, mengajar kelas dan materi yang sama : tujuan?
kondisi lingkungan sekitar? motivasi, latar belakang budaya dll). Kriteria penilaian seperti apa yang tepat? Stimulus apa saja yang bisa diberikan agar peserta
Apakah tujuan pembelajaran Sumber daya apa yang tersedia untuk Bagaimana cara mengukur ketercapaian didik terlibat aktif dan membantu peserta didik
sudah sesuai dengan tahapan proses pembelajaran? (Ruang kelas, kompetensi (pemahaman atau keterampilan mencapai tujuan pembelajaran?
dan kebutuhan belajar peserta laboratorium, perpustakaan, ruang tertentu)? Apakah menggunakan rubrik atau Metode pengajaran dan konsep pedagogis mana
didik? komputer, halaman dll). daftar centang atau catatan pengamatan? yang harus digunakan? Mengapa?
Siapa saja guru yang terlibat? Jika Bagaimana cara untuk mengajak pelajar Apakah metode pengajaran yang dipilih mampu
ada beberapa guru, bagaimana memahami asesmen atau pengukuran mendorong aktivitas peserta didik secara mandiri
proses komunikasi dan koordinasi ketercapaian kompetensi? (self- regulated learning)?
dilakukan?

5. Memilih dan 6. Sosialisasi target belajar 7. Pelaksanaan pembelajaran 8. Refleksi untuk menetapkan
menetapkan dan menyepakati dan asesmen untuk memonitor tujuan belajar berikutnya
perangkat ajar, pembelajaran bersama kemajuan belajar selama berdasarkan hasil ketercapaian
serta aktivitas pelajar proses pembelajaran. kompetensi
pembelajaran.
Diskusikan bersama peserta Apa saja target yang akan dicapai? Bagaimana agar guru bisa memberikan umpan balik Bagaimana guru mendapatkan informasi untuk
didik : Apa ide pokok materi Bagaimana cara membuat peserta didik pada peserta didik secara reguler? proses evaluasi? (Wawancara, umpan balik dari
dan hubungan dengan situasi untuk memahami target- target yang Bagaimana melatih keterampilan refleksi bagi rekan kerja, kuesioner dll).
nyata? Informasi apa yang Anda perlukan untuk melakukan
akan dicapai? peserta didik sehingga mereka memahami hal-
Diskusikan dengan guru pada hal yang sudah tercapai dan area yang perlu evaluasi? (Bagaimana peserta didik memandang
level yang sama Kompetensi diperbaiki? proses pembelajaran, apakah hasilnya jelas, apakah
apa yang perlu diasah agar mereka telah mempelajari apa yang seharusnya
tujuan belajar tercapai? mereka pelajari, apakah guru mendukung peserta
didik, dll.)
SAMPAI JUMPA DI MATERI
SELANJUTNYA!

Anda mungkin juga menyukai