Anda di halaman 1dari 55

by: NUR FITRIATI

!! !
mber DASAR INTERPRETASI
me
Re
a. Reguler  hitung R –R interval
- Kotak sedang  300
R-R

- Kotak kecil  1500


R-R

b. Irregular
Rekam lead II panjang selama 1 mnt dan hasilnya hitung gelombang
R –nya atau rekam sepanjang 6 detik dan hitung jumlah gelombang R
kemudian, kalikan 10
Misal : 5 R  5 x 10
6 R  6 x 10
10 R  6 x 10
3. Gelombang P : QRST = 1 : 1
-P = depolarisasi atrium, aktifitas SA Node
- QRS-T = depolarisasi Ventrikel, aktifitas Purkinye
Fibre
- Setiap ada gel.P diikuti gel. QRS-T merupakan irama
dasar sinus
Normal  Duration P = < 0,12 mm/dtk, Voltage = < 0,3 mV
Duration QRS = < 0,06-0,12 mm/dtk, Voltage ?
4. Interval P – R

Merupakan perjalanan impuls listrik dari atrium ke


ventrikel, diukur dari awal gelombang p sampai
awal gelombang Q / awal gelombang R
Normal Duration = 0,12 – 0,20 mm/dtk
5. Kompleks QRS
- depolarisasi ventrikel
- diukur dari awal Q s/d akhir S
- Duration = 0,06 – 0,12 mm/dtk, Voltage tergantung vektor
-Q  defleks negatif setelah gel. P
Normal  Duration = < 0,04 dtk ; Voltage = < 1/3 tinggi R
Q abnormal  Q patologis (defleksi negatif Q >1/3
gelombang R)

- R  defleksi Positif setelah atau tanpa gel. Q


Normal selalu positif kecuali aVR Ingat !!! Z terbalik
Defleksi Positif Rendah di V1, V2

- S  defleksi negatif setelah gel. R


 defleksi negatif dalam  aVR, V1 mkn lama mkn hilang s/d
V6
6. SEGMEN S – T (S – T SEGMENT)
(Diukur dari akhir gel. S sampai Awal gelombang T)

Normal : isoelektris (berkisar antara -0,5 mV


sampai +2 mV)
Kepentingan :
1. Elevasi segmen ST bermakna Injuri Time
terdapat pada :
- Infark miokard - perikarditis
- Aneurisma
2. Depresi segmen ST Ischemia Time bermakna
terdapat pada :
- Angina pektoris - ventricular strain
- Efek digitalis
SEGMENT S - T

• Diukur dari akhir gelombang S ke awal


gelombang T.
• Segmen S – T normal isoelektrik ( J point )
Type Segment S-T :
ISCHEMIA MYOCARDIAL ANTEROSEPTAL
INFERIOR MYOCARDIAL INJURY
LATERAL MYOCARDIAL INFARCTION
ANTEROSEPTAL MYOCARDIAL INFARCTION
9. AXIS / SUMBU JANTUNG
( dihitung dari sandapan /Lead I dan aVF)

- Di dalam bidang frontal


- Normal : - 30° s/d +90°
- LAD : - 30° s/d - 90°
- RAD : + 110° s/d -180°
Cara :
• Pilih Lead I dan aVF
• Tarik garis Isoelektrik (awal gel. P ke akhir gel.T)
• Ukur Gelombang R (berapa kotaknya) lalu
kurangi dengan Gelombang S di lead I
dan aVF ( lead I sbg garis horisontal dan
aVF sbg garis Vertikal)
• Buat skala gambar mulai 0 – 360 derajat
• Interpretasikan axisnya
- 90°

- 30°
I
-180° +0°

+90° aVF
- 90° Lead I Lead
aVF
Prediksi Hasil

- + + Normal Axis
+ - LAD
- + RAD
- - RED

- I
+
+180° 0°

+ aVF+90°
Hipertrofi Atrium dan Ventrikel

 Hipertrofi atrium kanan


 Hipertrofi atrium kiri
 Hipertrofi ventrikel kanan
 Hipertrofi ventrikel kiri
Hipertrofi Atrium
 Peninggian gelombang P menunjukkan
adanya abnormalitas atrium
 Peninggian gelombang P : tidak spesifik ,
bisa berkaitan dengan :
- hipertrofi dinding atrium,
- pembesaran ruang atrium,
- perlambatan konduksi dalam atrium atau
antara 2 atrium
 Istilah abnormalitas atrium lebih tepat,
namun istilah hipertrofi ( enlargement )
atrium masih sering digunakan
Gelombang P
 Merupakan depolarisasi atrium kanan
dan kiri
 Defleksi awal gelombang P merupakan
depolarisasi atrium kanan
 Defleksi terakhir merupakan
depolarisasi atrium kiri
Hipertrofi Atrium Kanan
 Hipertrofi atrium kanan harus dicurigai jika
ditemukan gelombang P tinggi disandapan
inferior
Mekanisme:
 Atrium kanan membesar ke kanan dan
inferior, sehingga sandapan II menunjukkan
efek maksimal pada pembesaran atrium
kanan
 Diagnosis hipertrofi atrium kanan lebih kuat,
jika terdapat juga hipertrofi ventrikel kanan,
tetapi bukan kriteria yang harus ada
Etiologi
 Setiap tekanan ( pressure ) atau overload
volume pada sisi kanan jantung akan
menyebabkan pembesaran atrium kanan

Etiologi patologis yang sering :


 Regurgitasi trikuspid
 Stenosis trikuspid
 Regurgitasi pulmonal
 Stenosis pulmonal
 Hipertensi pulmonal
 Penyakit paru kronik
 Hipertrofi ventrikel kanan
Hipertrofi Atrium Kiri
 Hipertrofi atrium kiri harus dicurigai jika
terdapat gelombang P yang memanjang,
pemendekan atau hilangnya interval PR dan
perubahan aksis gelombang P
 Durasi gelombang P > 0,12 detik, sering
disertai notching gelombang P ( paling jelas
pada sandapan II )
 Gelombang P di sandapan V1 menunjukkan
komponen negatif yang prominen disebut : P
terminal force (durasi 0,04 dan dalamnya 1
mm )
Etiologi
 Penyakit katup mitral : terutama
stenosis mitral
 Stenosis aorta
 Regurgitasi aorta
 Hipertrofi ventrikel kiri
Hipertrofi Atrium Kanan

Hipertrofi/Abnormalitas Atrium Kiri


Hipertrofi Ventrikel Kiri

Mekanisme :
 Terdapat peninggian voltase QRS
karena :
 Terdapat peningkatan massa otot
karena dilatasi ventrikel dan atau
penebalan dinding ventrikel
 Peningkatan tekanan transmural dan
intraventrukular
Hipertrofi Ventrikel Kiri

Hipertrofi Ventrikel Kanan


Kesimpulan Interpetasi
ex:
Sinus Rytme, Normal Axis.
Sinus Tachicardia, dengan tanda2 Ischemia
myocard di Anterior( V1-V4),dg LAD.
Total AV Block, Injury myocard Inferior, RAD
Dll.
Kriteria Irama Sinus adalah :
 Irama teratur
 Frekuensi jantung ( HR )  60 – 100 X/menit
 Gelombang P normal, setiap gelombang P selalu diikuti
gel QRS, T
 Gelombng P selalu (+) di V2 selalu (-) di AVr
 Interval PR normal  0,12 – 0,20 detik
 Gelombang QRS normal  0,16 – 0,12 detik

Anda mungkin juga menyukai