Anda di halaman 1dari 18

KEWASPADAAN DINI

TATALAKSANA AWAL,DAN SISTEM RUJUKAN


BERBASIS JEJARING UNTUK KASUS
SERANGAN JANTUNG KORONER DI FKTP

HENDRAWATI, MD,FIHA
OVERVIEW
• PENYAKIT JANTUNG KORONER VS SERANGAN
JANTUNG KORONER ?
• PERAN FKTP DALAM TATALAKSANA AWAL FASE AKUT
• PENTINGNYA SISTEM RUJUKAN BERBASIS JEJARING
UNTUK MENURUNKAN ANGKA MORTALITAS
EPIDEMIOLOGI
PENYAKIT JANTUNG KORONER versus
SERANGAN JANTUNG KORONER(SINDROMA KORONER AKUT)
PERAN FKTP DALAM TATALAKSANA
AWAL FASE AKUT
Tindakan umum dan langkah awal
Rekomendasi Kelas level
Tirah baring I C
Pengukuran saturasi oksigen perifer pada kasus SKA I C
Oksigen diindikasikan pada pasien dengan hipoksemia (SaO2 < 90% atau PaO2 <60 I C
mmHg)
Oksigen rutin tidak direkomendasikan pada pasien dengan SaO2 ≥ 90% III

Aspirin 160-320 mg diberikan segera kepada semua pasien yang tidak diketahui I A
intoleransinya terhadap aspirin
Aspirin tidak bersalut lebih terpilih mengingat absorpsi sublingual lebih cepat I C

Dosis awal ticagrelol yang dianjurkan adalah 180 mg dilanjutkan dengan dosis I B
pemeliharaan 2 x 90 mg/hari kecuali pada pasien IMA-EST yang direncanakan untuk
reperfusi menggunakan agen fibrinolitik
Tindakan umum dan langkah awal
Rekomendasi Kelas level
Dosis awal clopidogrel adalah 300 mg dilanjutkan dengan dosis pemeliharaan I C
75mg/hari (pada pasien yang direncanakan untuk terapi reperfusi menggunakan agen
fibrinolitik, penghampat reseptor ADP yang dianjurkan adalah clopidogrel)

Nitrogliserin (NTG) spray/tablet sublingual untuk pasien dengan nyeri dada yang masih I C
berlangsung saat tiba di ruang gawat darurat

Nitrogliserin intravena diberikan kepada pasien yang tidak responsif dengan terapi 3 I C
dosis NTG sublingual

Morfin sulfat 1-5 mg intravena, dapat diulang 10-30 menit, bagi pasien yang tidak IIa C
responsif dengan terapi 3 dosis NTG sublingual
SISTEM RUJUKAN BERBASIS JEJARING
LATAR BELAKANG

Kurang optimalnya Keterbatasan sarana


Keterlambatan
penanganan awal dan prasarana di
penegakan diagnosis
pasien SKA di layanan layanan kesehatan
SKA
kesehatan primer primer

kurangnya
kewaspadaan tenaga
Keterbatasan jumlah
kesehatan di tingkat
dokter spesialis jantung
pelayanan kesehatan
di Kabupaten
primer terhadap
Lumajang
kegawatan sindrom
koroner akut
TUJUAN

Menekan angka mortalitas dan morbiditas


SKA

Meningkatkan kemampuan tenaga


kesehatan pada sarana kesehatan primer
dalam penanganan pertama kegawatan
SKA

Menurunkan delay time penanganan
kegawatan SKA
PASIEN DATANG DI FKTP

ALUR SKRINING DAN DIAGNOSIS AWAL

JEJARING KONSULTASI DAN LAPOR WAG JEJARING

RESPON WAG

Hemodinamik Hemodinamik
Stabil Tidak Stabil

STABILISASI
RS TERDEKAT

PENGKAJIAN ULANG

LAPOR WAG
JEJARING

RS dr Haryoto

RUJUK KATETERISASI
KESIMPULAN

• Kewaspadaan dini sindroma koroner akut penting dipahami


oleh tenaga kesehatan sejak dari fasilitas pelayanan primer
(FKTP)
• Dibutuhkan teamwork untuk mengatasi keterlambatan
pelayanan demi menurunkan angka kematian dan kesakitan
terima
kasih

Anda mungkin juga menyukai