Anda di halaman 1dari 24

Evaluasi

Belajar
Sindy Zarifah Jannah 20010044153
Wudi Bagus Prakosa 20010044154
Raudatul hadawiya 20010044169
Maria Sensiana One 20010044156
Metode multisensori/VAKT(visual, auditori, kinestetik dan taktil)
dapat digunakan untuk kesulitan calistung. Contoh penerapan
untuk membaca adalah sebagai berikut :
a. Pemberdayaan sensori visual dapat dilakukan dengan :
1. Diskriminasi visual, pembelajaran dengan mencari perbedaan
dan persamaan huruf atau suku kata. Misal : Mintalah anak
untuk membedakan kata-kata yang hampir sama, seperti : batu,
bata, tabu.
2. Urutan visual. Misal : Siswa menyusun huruf sesuai kata yang
sesuai.
b. Pemberdayaan sensori auditori dapat dilakukan dengan cara :
1. Diskriminasi auditori. Guru berdiri di belakang siswa, ucapkan satu
kata dan minta anak mengangkat tanggannya bila mendengar kata
yang serupa ketika guru mengucapkan beberapa kata yang hampir
sama.
2. Irama, ini penting untuk belajar tentang ’word familiar’ (kata
dengan bunyi sama). Siswa diajarkan untuk melengkapi puisi atau
sajak a-a-a.

3. Blending (menggabung huruf). Langkah pengajarannya :1) Ucapkan


dua suku kata yang berbeda (Ba-Tu). Minta anak mengulang dan
bantu ia mengenali 2 suku kata pembentuknya. 2) Ucapkan satu
suku kata dengan penekanan di akhir, misal ‟ra-t‟. Minta anak
untuk mengulangi ucapan kita dan mengenali huruf.
TRANSFOR
MASI
A. PERENCANAAN KURIKULUM : Program
Pembelajaran Individual (PPI)/ Individualized
Education Plan Dokumen yang berisi
perencanaan pembelajaran yang disusun
berdasarkan kebutuhan individual siswa
Tidak ada format yang baku.
B. Perencanan Pembelajaran bagi Peserta Didik Berkesulitan
Belajar

1. Melakukan Asesmen
• Asesmen Akademik
Mengumpulkan informasi tentang kemampuan membaca, menulis,
dan berhitung.
• Asesmen Non-akademik
Mengumpulkan informasi tentang perilaku anak.
2. Menetapkan Setting Pembelajaran
• Kelas Reguler
Peserta didik berkesulitan belajar berada di kelas reguler tanpa dipisah dengan
peserta didik yang lain.
• Kelompok
Beberapa peserta didik berkesulitan belajar digabung dalam satu ruang khusus
dan diberikan layanan pembelajaran tersendiri.
• Individual
METODE/CARA PENELITIAN

• Penilaian unjuk kerja (performance)


Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan
peserta didik dalam melakukan sesuatu. Motivasi, rasa kompetitif, kemampuan
untuk bekerja sama dan menyatukan ide harus merupakan bagian dari penilaian.
• Penilaian sikap
Data penilaian sikap berasal dari hasil pengamatan guru terhadap sikap peserta didik
yang berkaitan dengan perilaku umum (di dalam maupun di luar kelas) peserta
didik yang menonjol baik positif maupun negatif.
• Penilaian tertulis
Penilaian tertulis dilakukan dengan tes secara tertulis.
• Penilaian proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang harus
diselesaikan dalam periode/waktu tertentu.
• Penilaian produk
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses hasil dan kualitas suatu produk.
• Komunikasi (Presentasi)
Menilai kemampuan peserta didik menyalurkan ide, menyusun data, menganalisa
dan mengambil kesimpulan secara jelas dan lengkap dalam laporan praktikum
yang dilakukan secara berkala dikelas dan juga dalam karya ilmiah yang mereka

buat.
DEFINITION OF CONCEPTS

MERCURY
Mercury is the closest MARS
Despite being red, Mars is SATURN
Saturn is the ringed
planet to the Sun and the a cold place, not hot. It’s planet. It’s a gas giant,
smallest one in the Solar full of iron oxide dust, composed mostly of
System giving the planet its hydrogen and helium
reddish cast
C. Media pembelajaran anak berkesulitan
belajar adalah sebagai berikut.
a. Media berbasis manusia, dalam hal ini
meliputi guru kelas, guru mata pelajaran,
guru pembimbing khusus, dan anggota
kelompok teman sebaya.
b. Media berbasis cetakan, dalam hal ini
meliputi buku teks, buku penuntun, jurnal,
majalah, dan lembaran lepas. Dalam buku
teks mengandung enam elemen yaitu
konsistensi, format, organisasi, daya tarik,
ukuran huruf, dan penggunaan spasi
kosong.
D. Administrator sekolah memfasilitasi pertemuan
dengan pihak terkait dan menyediakan dana. Dan
terkadang juga melibatkan pihak lain seperti guru
olahraga, terapis wicara, terapis okupasi, pekerja
sosial, atau dokter anak.
1. Psikolog sekolah/konselor, bertugas untuk
memdapatkan data tentang latar belakang
keluarga peserta didik , sosial, dan budaya, mengukur
intelegensi dan perilaku melalui
alat ukur yang terstandar, memperoleh gambaran
tentang kelebihan dan kekurangan peserta didik .
2. Guru kelas dan orang tua, saling berkoordinasi
memberikan informasi tentang perkembangan
peserta didik dapat diperoleh dengan mengisi rating
scale tentang perilaku peserta didik .
PROGRAM INTERVENSI
a. Pendekatan perkembangan
Pendekatan teori perkembangan memandang bahwa membaca merupakan
bentuk kemampuan yang dipengaruhi oleh factor kemampuan pra
membaca. Oleh karena itu penanganan kesulitan membanca lebih
diarahkan pada kekuatan pra-membacanya misalnya:
 Latiha konsep lateral yang mengembangkan konsep arah (atas-bawah,
depan-belakang, tengah-tepi, kiri-kanan)
 Aktivasi pengenalan symbol/ bentuk bermakna (tanda panah, gambar
symbol umum, huruf, angka)
 Aktifitas mengurutkan benda (sesuai warna, bentuk, pola dan
seterusnya)
 Metode selusur (untuk membaca permulaan dengan V-K-A-T)
b. Pendekatan perilaku  

Pendekatan teori perilaku memandang bahwa membaca merupakan


bentuk kemampuan yang kemampuan dan hambatannya tampak pada
saat proses membacanya sendiri. Ketidaklancaran membaca
merupakan salah satu bentuk hambatan yang seing tampak.
 Pembiasaan membaca huruf suku kata. Kata dan kalimat yang secara
bertahap taraf kesulitannya kian di tingkatkan
 Pengenalan huruf, suku kata, kata dan kalimat, terutama pada bagian di
mana anak kerap menunjukan kesulitan.
 Metode bunyi untuk aktivitas membaca permulaan dan metode
linguistic untuk aktifitas membaca lanjutan
 Metode bunyi
A. Kondisi objektif dan tujuan
Tujuan
Deskripsi
Pendek Panjang
(kondisi saat ini)
Kemampuan :   anak mampu anak mampu
membaca bunyi membaca kata/
1. mampu menyebutkan huruf  maupun kata dan kalimat konsonan kalimat denan
rangkap tepat tanpa
2. mapu membaca namun masih terdapat kekeliruan adanya 
sebagai satu
penggantian
3. kurang memahami isi baaan kesatuan bunyi”
kata/ huruf
ny” membaca (substitusi),
Ketidakmampuan: “nya” bukan penambahan
“ya” kata/ huruf
4. sering mengganti kata nya dengan ya ataupun menghilangkan “nya”  
(Insersi),
5. masih bayak terdapat Pengurangan
huruf/ kata
penggantian kata/ huruf (substitusi), penambahan kata/ huruf (Insersi), Pengurangan huruf/ kata (Omisi),
(Omisi), Pertukaran posisi (Repetisi) dan terdapat banyak penghentian pada saat membaca Pertukaran posisi
(Repetisi) dan
terdapat banyak
penghentian
pada saat
membaca

Anak mampu
menceritakan
kembali
mengenai isi
bacaan.
B. Target sasaran
Dalam hal ini penulis menargetkan agar anak mampu membaca bunyi “nya” dan meminimalisir kesalahan
penggantian kata/ huruf (substitusi), penambahan kata/ huruf (Insersi), Pengurangan huruf/ kata (Omisi), Pertukaran posisi
(Repetisi) dan terdapat banyak penghentian pada saat membaca dalam 8 kali pertemuan. 

Nama  : Hamdani Maulana Syamsudin Kelas/Semester  : V/1

    Sekolah   

Usia  : 10  tahun   : SDN ISukawarna II

    Jenis Kesulitan : Membaca

Jenis Kelamin  : Laki-laki


AEPEK PEMBELAJARAN INDOKATOR TUJUAN  MATERI  STRATEGI DAN ALAT WAKTU EVALUASI
PEMBELAJARAN
Melakukan latihan pra Mampu memahami konsep Anak mampu memahami  Latiha konsep lateral Strategi yang digunakan berupa 1x30 menit Evaluasi yang diberikan terdiri
membaca arah, symbol, dan urutan konsep arah, symbol, dan yang mengembangkan permainan mengenal arah, dari evaluasi proses dan
benda  urutan benda konsep arah (atas- menunjukan beberapa symbol evaluasi hasil. Evaluasi proses
bawah, depan- yang berada dpada gambar dilakukan setiap pertemuan
belakang, tengah-tepi, dan mengurutkan benda sesuai setelah maetode diberikan.
kiri-kanan) warna ataupun bentuknya penulis akan memberikan
melalui gambar yang telah di perintah yang sama pada
 Aktivasi pengenalan susun evaluasi proses. Pada evaluasi
symbol/ bentuk hasil, guru akan memeberikan
bermakna (tanda semacam tes atau ujian setelah
panah, gambar symbol seluruh metode selesai
umum, huruf, angka) diberikan.

 Aktifitas mengurutkan
benda (sesuai warna,
bentuk, pola dan
seterusnya)
Menggunakan Metode selusur (untuk
Mengenal huruf dan Mampu  Mengenal huruf dan  Materi yang digunakan membaca permulaan dengan V-K-A-T)
1x30 Menit
membunyikannya berupa latihan membaca
a. Perlihatkan sebuah huruf
di sertai dengan menulis. berukuran besar
Anak menelusuri pola
b. Penulis menyebutkan nama
huruf dan membacanya huruf dan anakmengulanginya
dengan nyaring setelah itu c. Penulis  mencontohkan cara
anak diberikan soal menulusuri pola hurup tersebut
dengan jari tangan
berupa tulisan cetak
putus-putus yang akan di d. Anak menelusuri pola huruf itu
dengan tangannya sendiri
tulis dan di bunyikan
e. Saat menelusuri pola huruf anak
kembali oleh anak memunyika nama hurufnya

  f. Ulangai kegiatan tersebut dua


atau tiga kali

g. Berikan anak selembar kertas


berisi titik-titik pola huruf
tersebut

h. Anak merangkaikan titk-titik pola


huruf tersebut

i. Saat merangkaikan titik-titik pola


huruf, anak membunyikan nama
hurufnya

j. Tugaskan anak tersebut


menuliskan pola huruf tersebut
di atas kertas kosong, sambil 
membunyikan nama hurufnya.

k. Medianya berupa kertas dan


crayon/ bolpoint
Membaca bunyi Mampu mengenal dan Agar anak mampu  Menamai huruf a. Anak diperinthkan 2x30 Menit
konsonan rangkap membiasakan membaca bunyi huruf, sesuai dengan menggunakan bunyi
sebagai satu kesatuan. pembacaan bunyi huruf, dan membaca kesatuan “bunyi”-nya. huruf saat mengeja
dan membaca kesatuan bunyi konsonan rangkap Misalnya : b. Anak memanjangkan
bunyi konsonan rangkap dan bunyi diftong. huruf “p” dibunyikan bunyi huruf tersebut
dan bunyi diftong.  /ep/atau/ pe/ saat akan
menyambungkan
       “t” dibunyikan/ et/ dengan bunyi huruf
atau/ te/ lain.
 Contoh pelafalan c. Pelajaran dimulai
Kata peta: ep-e-et- dengan susunan
a  huruf KV-KV lalu
dilanjutkan dengan
Bukan : pe- pola huruf lain yang
e-ta-a lebih rumit

d. Anak dikenalkan
dengan bunyi
konsonan rangkap
sebagai satu
kesatuan bunyi.
Misalnya konsonan
/ng/dan /ny/

e. Selain itu anak juga


dikenalkan dengan
bunyi diftong (vocal
rangap sebagai satu
kesatuan bunyi.
Misalnya difrog /ai/,
/au/, dan /oi/
Mampu menyadari Agar anak mampu Memberikan beberapa Metode linguistic= 2x30 Menit
kesamaan bunyi pada menyadari kesamaan kata yang bermiripan Metode membaca
kata kata “nya” bunyi pada kata kata bunyi. permulaan / lanjut
“nya”. dengan pendekatan
Missal :
perilaku.
Andi sedang bernyanyi
Anak di suruh
Sambil bernyanyi, dia membaca nyaring
menyapu dengan kata-kata yang
diberikan penulis,
setelah itu anak
mengulangi kata
tersebut sampai anak
menyadari adanya
kemiripan bunyi.
Anak mampu menyadari Mampu menyadari Memberikan teks Metode yang 2x30 Menit
bacaan yang kurang tepat bacaan yang kurang bacaan dengan guru digunakan adalah
dalam proses membaca tepat memperhatikan anak metode tutor antara
(untuk penghilangan agar anak menyadari penulis dan anak yang
(substitusi), penambahan
kesalahan baca dan saling berhadapan
kata/ huruf (Insersi),
Pengurangan huruf/ kata
guru mampu pada saat latihan
(Omisi), Pertukaran posisi membimbing dan membaca
(Repetisi) dan terdapat mengkoreksi kesalahan
banyak penghentian pada tersebut agar anak
saat membaca mengetahui dimana
letak kesalahannya.
Pertemuan ASPEK PEJABARAN MATERI SOAL PENJELASAN
1 Melakukan latihan pra membaca  Latiha konsep lateral yang mengembangkan  Latiha konsep lateral
konsep arah (atas-bawah, depan-belakang,
tengah-tepi, kiri-kanan) Ikuti apa yang ibu perintahkan !

 Aktivasi pengenalan symbol/ bentuk a. Coba angkat tangan/ kaki (kanan/kiri) ke


bermakna (tanda panah, gambar symbol atas/bawah.
umum, huruf, angka)
b. Coba angkat tangan/ kaki (kanan/kiri) ke
 Aktifitas mengurutkan benda (sesuai warna, depan / belakang.
bentuk, pola dan seterusnya)
c. Silahkan berdiri di tengah garis lurus
tersebut!

d. Silahkan berdiri di tepi garis lurus tersebut!

 Aktivasi pengenalan symbol

Coba sebutkan  gambar apakah dibawah ini?

 Aktifitas mengurutkan benda

Urutkan benda / gambar di bawah ini dari yang terkecil


sampai yang terbesar!

   A                      B             C             D

          A                 B        C                  
D     
Pada  aspek pra memaca berupa latihan konsep
lateral, pengenalan symbol dan mengurutkan benda,
    A                  B                 C              D     dani sudah mampu menyelesaikan soal pada tahapan
     E ini. Pembelajaran yang diberikan berupa tahapa awal
dan pengenalan sebelum membaca.
2 Mengenal huruf dan membunyikannya a. Lihatlah, huruf apakah ini? Pada metode ini dani merasa asyik melakukan telusur pada huruf, huruf-
huruf yang digunakan berupa vocal dan beberapa konsonan yang masih sulit
b. Coba telusuri gambar huruf ini dengan jari / tertukar untuk dani baca.
tanganmu sambil membunyikannya!
Pada alphabet dani sudah mampu untuk membaca huruf satu per satu
c. Hubungkan titik-titik pada kertas sambil dengan baik.
membunyikan huruf tersebut!

d. Sekarang tulis dan bunyikan huruf tersebut


pada kertas kosong!

Materi yang digunakan berupa latihan membaca di sertai


dengan menulis. Anak menelusuri pola huruf dan
membacanya dengan nyaring setelah itu anak diberikan
soal berupa tulisan cetak putus-putus yang akan di tulis
dan di bunyikan kembali oleh anak

3 Menamai huruf sesuai dengan “bunyi”-nya. Materi yang digunakan berupa penguraian huruf pada kata  Bunyikan kata di bawah ini sesuai dengan Pada tahapan ini  dani masih melakukan beerapa kekeliruan dalam
berpola VK-VK bunyi hurufnya. membunyikan huruf pada kata TAHU dai menyebutkan TA-HU tidak satu
bunyi sesuai dengan hurufnya. Begitu pula pada kata MEJA dst
Mata 

Tisu

Nasi 

Roti 

Tahu 

Meja

Susu 

Bibi 

Baju 

Peta
4 Membaca bunyi konsonan rangkap sebagai satu kesatuan. Materi yang digunkan pengulangan konsonan dan vocal  Bacalah  konsonan di bawah ini !
rangkap agar anak terbiasa dan terlatih menghadapi pola
seperti itu ng        ny 

ai au Ao Masih sulit untuk melakukan latihan dengan konsonan dan


vocal rangkap, dani harus mengulang beberapa kali setelah
di ingatkan.
5 Kemiripan bunyi pada Memberikan beberapa Memberikan beberapa Pada tahap awal dani
kata kata yang bermiripan kata yang bermiripan masih memunyikan kata
bunyi “nya” bunyi. nya menjadi ya dan it
uterus berlangsung.
Missal :
Namun setelah diberikan
Andi sedang bernyanyi
contoh maka dani
Sambil mengikuti. Namun masih
bernyanyi, dia selalu di ingatkan.
menyapu

6 Kemiripan bunyi pada Memberikan beberapa


kata kata yang bermiripan
bunyi.
Missal :
Pada pertemuan
Andi sedang bernyanyi selanjutnya masih
Memberikan beberapa
membahas kanya nya
kata yang bermiripan Sambil dan dani masih sering
bunyi “nya” bernyanyi, dia keliru dan harus selalu di
menyapu latih dan di ingatkan.
7 Membaca dengan Materi yang Teks bacaan  Pada tahapan ini
koreksi digunakan berupa masih sering
“pergi ke
teks bacaan. Anak melakukan
kantor pos”
membaca dengan kesalahan
nyaring dan guru pengulangan,
memperhatikan   penggantian dan
sebagainya, namun
sekali lagi dani perlu
di ingatkan dan di
bimbing agar
terbiasa membaca
dengan tepat.

8 Membaca dengan Teks bacaan Intensitas kesalahan


koreksi dani dalam
Materi yang “yang bisa di
membaca sudah
digunakan berupa tanam di
semakin berkurang
teks bacaan. Anak pekarangan
dan itu dapat
membaca dengan rumah”
diminimalisir dengan
nyaring dan guru bimbingan dari guru
memperhatikan   atau orang tua
SEKIAN TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai