Anda di halaman 1dari 43

MIKROBIOLOGI TANAH,AIR DAN UDARA

PERTEMUAN 9
INHERNI MARTI ABNA, S.SI, M.SI
PRODI KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Mikrobiologi Tanah, Air, dan
Udara
Oleh: Inherni Marti Abna, S.Si,M.Si
Mikrobiologi Tanah

Komposisi Tanah :

Partikel mineral (dari pengikisanbatu) dan


materi
Organik (dari sisa tanaman, binatang, dan
m.o).

Mineraldan partikel organik bercampur


dalam tanah, membentuk berbagai variasi
agregate tanah.
HORISON O:
Lapisan dari materi tanaman
Yang tidak terdekomposisi.

HORISON A:
Permukaan tanah (kaya akan materi
Organik, warna gelap, tanah an dibajak
Dalam pertanian; tanaman dan m.o
Tumbuh di horison ini; aktivitas m.o
Sangat tinggi).

HORISON B
Sub tanah : mineral, humus, dsb, cairan tanah
dari permukaan tanah terakumulasi di
Horison ini; sedikit materi organik, dan
Aktivitas mikrobial lebih rendah.

HORISON C:
Dasar tanah terisri dari tumpukan tanah,
Aktivitas m.o sangat rendah.

4
• Mikroorganisme tanah akan berada dalam atmosfir
tanah dan di dalam fase berair (mis. cairan tanah) di
dalam pori yang berada diantara partikel atau
aggregat.
• Udara dan air = limiting factor

• Tanah merupakan kumpulan yang solid (mineral


dan konp. Organik), likuid, dan gas.
• Mikroorganisme umumnya sebagai mikro koloni
dalam partikel tanah.
• Mikroorganisme tanah tsb dapat menghindar dari
aktivitas predator dengan cara berlindung di pori
tanah yang kecil.
• Tanah merupakan habitat favorit untuk pertumbuhan
mikroba seperti bacteria, fungi, algae, viruses dan
protozoa.

• Microorganisme akan didapatkan dalam populasi yang


besar di dalam tanah – biasanya ~ 1. 106 – 10. 106jt
sel/gram tanah.

• Bacteria dan fungi bersifat dominan.

• Kandungan nutrien di tanah sebagai pembatas untuk


pertumbuhan mikroba di tanah.
• Hampir di setiap transformasi kimiawi berlangsung di
tanah termasuk kontribusi aktif dari m.o tanah.

• Peranan aktif dalam tanah yang fertil sebagai hasil


dari keterlibatan mikroba tanah dalam siklus nutrien
seperti siklus karbon dan nitrogen, yang diperlukan
untuk pertumbuhan tanah.

• M.o tanah bertanggungjawab untuk dekomposisi


materi organik yang masuk ke tanah dan selanjutnya
masuk dalam siklus nutrien di tanah.

• M.o tertentu seperti mycorrhizal fungi dapat


meningkatkan keberadaan nutrien (seperti fosfor)
untuk kebutuhan pertumbuhan tanaman.
1. CO2 fixation by
photoautotrophs and
chemoautotrophs.

2.
Methanogenes
is from inorganic
(CO2+H2) or organic
matter, involves
various archaea
methanogens
(Methanobacterium,
others). Global CH4
production ~1011 kg / yr
(~85% biogenic)

8
Mikroorganisme dalam Siklus C:

• Dekomposisi anaerobik dari subatansi organik ke CO 2


dan CH4 melibatkan beberapa reaksi yang berbeda
dan berbagai spesies m.o. (disebut juga Interspesies
Transfer Hidrogen; di dalam usus, sistem
pencernaan, sedimen, atau tanah).
a. Polimer kompleks →monomer-monomer
b. Sub unit monomerik → organic acids
c. Fermentations→ acetate, CO2, and H2
d. Methanogens mengahsilkan methane (CH4)

8
Mikroorganisme dalam Siklus C:
• Carbon fixer
• Photoautotrophs
- Anaerobic – Chromatium
(purple, sulfur bacteria)
- Aerobic – cyanobacteria
• Chemoautotrophs - anaerobic
- Methanotrophs: Methylomonas
- Sulfur oxidizer: Thiobacillus
9
1. Nitrogen fixation
2. NH3 assimilation
3. Ammonification
4. Nitrosification
5. Nitrification
6. Nitrate assimilation
7. Dissimilatory nitrate
reduction
8. Denitrification

11
1. FiksasiSiklus Nitrogen
Nitrogen : N2 → NH3 (aerobic)
- free-living: Azotobacter, cyanobacteria;
- symbiotic: Rhizobium, Frankia
- (anaerobic): Clostridium perfringens,
purple & green sulfur phototrophs.
2. NH3 assimilation (aerobik & anaerobik)
3. Ammonification (organik N→ NH3)

12
Siklus Nitrogen (lanjutan)
4.Nitrosifikasi (aerobik), Nitrosomonas
5. Nitrifikasi (aerobik), Nitrobacter
6. Nitrat assimilasi (NO3-→ NH3 → amino acids)
7. Dissimilatory reduksi nitrate (NO3-→ NO2-)
8. Denitrifikasi (NO3- → N2) Bacillus, Pseudomonas

13
Siklus S

14
Siklus Biogeokimia Sulfur

1. Oksidasi Sulfur (S→ SO3-2→ SO4-2):


(aerobic) banyak jenis chemolithotrophs;
(anaerobic) purple & green photoautotrophs
2. Assimilatory sulfate reduction (SO4-2→ organik S)
3. Desulfurilasi (organic S decomposition → H2S)
4. H2S oxidation (H2S → S°)
- Aerobic: Thiobacillus, Beggiotoa
(chemolithotrophs).
- Anaerobic: Chlorobium,
Chromatium

15
Siklus Biogeokimia Sulfur

5. Dissimilatory sulfate and Reduksi


sulfite
SO4-2 or SO3-2 → H2S:
(Jenis Desulfovibrio)
6. Elemental Reduksi sulfur (S°→ H2S)
Desulfuromonas,
thermophilic archaea, cyanobacteria
di sedimen berkadar garam tinggi

16
Mikroorganisme Tanah dan
Kepentingannya
• Jenis m.o tanah lainnya dapat meningkatkan
jumlah nutrien yang ada dalam tanah.
M.o yang mampu meningkatkan kesuburan
tanah dan kontribusi pertumbuhan tanaman
disebut : biofertilizer.

• Beberapa jenis m.o tanah telah diteliti mempunyai kemampuan


menghasilkan senyawa (mis: vitamin dan hormon tanaman) yang dapat
meningkatkan kualiatas tanaman dan membantu meningkatkan hasil
budidaya tanaman.
M.o ( disebut 'phytostimulators') saat ini sedang dipelajari untuk
kemungkinan penggunaan sebagai mikroba untuk meningkatkan budidaya
tanaman.

17
Mikroorganisme Tanah dan Kepentingannya

 Beberapa m.o tanah adalah patogenik terhadap


tanaman. Sebagain besar sering ditemukan di
dalam tanah dan beberapa dapat menginfeksi
tanaman melalui akarnya.
Mikroba Utama Tanah
• Bacteria:
- Jumlah melimpah(109 sel/g tanah) tetapi banyak yang tidak dapat
dikultur.
- Ada kelompok bakteria khusus yang berperan dalam siklus biogeokimia.
- Ekstra Polimer yang dihasilkan dapat membantu penikatan partikel tanah
menjadi agregat.
- Beberapa bakteri dapat bermanfaat atau bersifat pathogen terhadap
tanaman.
- Bersama dengan Fungi, lebih berperan sebagai dekomposer materi organik.

19
Microbial number and biomass in 20

cultivated field soil ( 15 cm )


Microbes Numbers / g Biomass (g / m
3

Bacteria 108 160

Fungi 105 200


Actinomycetes
105 - 106 160

Algae 104 - 105 32

Protozoa 104 38
Main types of soil
microorganisms
Agrobacterium Alcaligenes
Arthrobacter Bacillus
Caulobacter Cellulomonas
Clostridium Corynebacterium
Flavobacterium Micrococcus
Mycobacterium Pseudomonas
Staphylcoccus

21
Group Utama dari Bacteria

Actinomycetes sp. Rhizobium sp.

Bacillus sp

Pseudomonas aeroginosa

22
Group Utama dari
Mikroba Tanah
• Fungi:
- Komponen utama dari of biomassa m.o di tanah.
- Pelaku utama dalam dekomposisi materi organik.
- Pertumbuhan hyphal membantu ikatan helps
partikel tanah menjadi bentuk aggregat yang
stabil.
- Beberapa bersimbiosa dengan akar tanaman:
umumnya bersifat pathogen pada tanaman.
- Symbiontant yang menguntungkan dapat
meningkatkan nutrient dan mengurangi
timbulnya penyakit.

23
24
Group Utama dari
Mikroba Tanah
• Protozoa:
- Predators utama bakteri tanah.
- Aktivitas makannya dapat
mempercepat dekomposisi
materi organik di tanah.
- Sangat melimpah di permukaan
tanah dari saluran drainase.
- Ada + 250 species berbeda di
tanah.

25
Mikrobiologi Air dan Limbah
• Air yang dikonsumsi sehari-hari tidak lepas dari hadirnya
mikroba
• Air yang mengandung mikroba sebenarnya aman diminum
tergantung jenis mikroba apa yang ada didalamnya
• Mikroorganisme dalam air dapat diketahui keberadaannya
melalui bakteri-bakteri yang menjadi indicator
keberadaannya. Indikator yang umum diketahui adalah
Escherichia coli yang diklasifikasikan sebagai bakteri
Coliform.
• Coliform  grup bakteri  indikator adanya polusi kotoran
dan kondisi sanitasi yang tidak baik terhadap air, minuman,
atau produksi yang dapat dikonsumsi  jika ada maka
kemungkinan adanya mikroorganisme yang bersifat
enteropatogenik dan toksigenik yang berbahaya cukup besar
Coliform
- Merupakan bakteri aerob dan anaerob fakultatif
- Gram negative
- Tidak membentuk endospora
- Berbentuk batang atau basil
- Mempunyai kemampuan memfermentasi laktosa dengan menghasilkan
asam dan gas pada suhu 35 - 370C selama 24-48 jam
- Membentuk koloni berwarna merah dan mengkilap logam dalam suhu 350C
selama 24 jam pada media Endo agar yang mengandung laktosa.
- Dapat ditemukan di saluran pencernaan hewan, tanah, atau secara alami
pada lingkungan.

Uji Kualitatif Coliform


(Lanjutan)

• Penyakit yang terbawa oleh air mencakup:


- tifoid (typhoid),
- paratifoid,
- disentri baksiler,
- amebiasis,
- kolera,
- E. coli enterotoksogen dan
- sejumlah penyakit parasit.

28
Pemurnian air minum meliputi

- Pembuangan bahan yang melayang dengan


flokulasi (penggumpalan) diteruskan dengan

- Penyaringan melalui dasar berisi pasir dan

- Klorinasi untuk mematikan patogen yang


tertinggal.

29
Perlakuan Limbah

• Perlakuan limbah meliputi:


- pengendapan sebagian besar benda
padat yang disebut: endapan lumpur dan
- fermentasi anaerobi bahan organik yang
terdapat dalam endapan lumpur.

• Hasil keluaran dan endapan lumpur yang


mengendap dioksidasi secara aerob dengan
menggunakan proses endapan lumpur yang
diaktifkan atau melalui saringan tuangan.

30
MIKROBIOLOGI AIR SUSU

• Air susu adalah medium yang sangat baik


bagi pertumbuhan banyak jenis bakteri
termasuk yang patogen.

• Air susu tidak mempunyai flora alam, tetapi


bakteri-bakteri tertentu selalu ada dalam air
susu mentah yang paling jernihpun.

31
(Lanjutan)

• Bakteri mungkin masuk ke dalam air susu


dari berbagai sumber, di antaranya;
- pekerja
- sapi terinfeksi
- susu sapi
- kotoran dan
- debu kandang dan
- wadah air susu/perlengkapan lain-lain.

32
(Lanjutan)

• Sejumlah uji dilakukan untuk menentukan


kualitas kebersihan air susu.

• Hal ini memberikan informasi tentang:


- kondisi pengumpulan
- penanganan
- pasteurisai dan
- pendinginannya.

33
(Lanjutan)

• Jasad penyebab penyakit yang mungkin


memasuki air susu dari sapi yang terinfeksi
kuman:
- Mycobacterium bovin
- Brucella
- Streptococcus
- Clostridium brunettii dan
- Virus kaki dan mulut (foot-mouth)

34
(Lanjutan)

• Jasad penyebab yang berasal dari manusia


masuk ke dalam air susu adalah:
- Salmonella  tifoid
- Shigella  disentri
- Corynobacterium diphtheriae  difteri
- Streptococcus  infeksi streptokokus
- Mycobacterium TB  TBC, dan
- Virus poliomyelitis  polio

35
Sterilisasi dan Ultra-Heat

• Dua bentuk prosedur pemanasan susu untuk


menghancurkan bakteri, serta mencegahnya
sebagai sumber atau tempat multiplikasi
bakteria adalah:
- Sterilisasi dengan pemanasan 105-115 C
dalam kontainer
- Pemanasan UHT (ultra-heat treated) adalah
pemanasan sampai 135-150 C  kemudian
dengan cara aseptic diisikan ke kontainer,

36
MIKROBIOLOGI UDARA

• Udara adalah campuran gas yang tidak


khasat mata.

• Gas tidak dapat menghidupi flora


mikroorganisme, namun demikian
mikroorganisme dari berbagai sumber
selalu ada di udara.

37
(Lanjutan)

• Mikroorganisme berasal dari manusia ditambah


yang asal daerah:
- sistem pernapasan
- kulit
- pakaian
- bersin, batuk,
- melalui aktivitas bicara
- gerak
Pengendalian mikroorganisme yang terbawa
udara pada sumber asalnya belum efektif
38
(Lanjutan)

• Langkah-langkah pengendalian harus


diarahkan pada langkah penyehatan
lingkungan, di antaranya:
- ventilasi
- pengendalian debu dan
- penyinaran sinar UV

39
(Lanjutan)

• Organisme dari udara tidak saja bertindak


sebagai penyebab penyakit tetapi mungkin
juga penyebab pembusukan makanan di:
- dalam rumah
- industri farmasi
- pabrik gula
- pabrik pemrosesan makanan

40
METODE PENGENDALIAN PENYAKIT YANG
DISEBARKAN MELALUI UDARA

• Metode Tempat Batasan


penggunaan
Sinar UV Ruang sesak  Daya tembus jelek
arahkan ke atas merusak mata
langit-langit

Aliran udara Laboratorium  Mahal untuk pe-


satu arah manasan/ penga- turan udara indus- tri
ruang angkasa

41
(Lanjutan)

• Metode Tempat Batasan


penggunaan
Sirkulasi ulang Tempat aoa saja  Penyaring harus
udara tersaring sering diganti

Pembakaran Ventilasi udara  Tidak praktis untuk


yang di dalam- sekala besar
nya ada organisme
penginfeksi sedang
dipindahkan dari
cerobong ke luar

42
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai