A. LGBT MENURUT HAKIKAT PANCASILA Pancasila sebagai dasar Negara Indonesia memiliki peran penting sebagai pedoman penyelenggaran negara. Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum yang ada di Indonesia, sehingga keseluruhan peraturan perundang-undangan yang dibuat, nilai-nilainya tidak boleh bertentangan dengan sila Pancasila. Menurut sila yang pertama yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, yang merupakan nilai Ketuhanan, dimana Negara Indonesia percaya dan mengakui adanya Tuhan Yang Maha Esa sebagai pencipta alam semesta beserta isinya, sehingga nilai Ketuhanan dijadikan sebagai pedoman dalam menjalankan sistem ketatanegaraan. Didalam Pasal 3 ayat (1) dijelaskan bahwa “Pada azasnya dalam suatu perkawinan seorang pria hanya boleh mempunyai seorang isteri. Seorang wanita hanya boleh mempunyai seorang suami”. Kemudian sila yang kedua, Kemanusiaan yang Adil dan Beradab, manusia dalam kehidupan sehari-hari menjalankan dua peran sekaligus, yaitu sebagai makhluk individu dan sebagai makhluk sosial. Dalam menjalankan perannya tersebut, manusia wajib menjunjung tinggi harkat dan martabat dirinya sendiri dan sesama manusia lain tanpa melakukan bentuk diskriminasi. Sebagaimana dijelaskan dalam Pasal 28 J ayat (1) UUD NKRI Tahun 1945 bahwa “Setiap manusia wajib menghormati hak asasi manusia orang lain dalam tertib kehidupan bermasyarakat, berbagsa dan bernegara. A. LGBT MENURUT PERSPEKTIF ISLAM Islam menginginkan pernikahan antar lawan jenis (laki-laki dan perempuan) bukan semata- mata hanya memenuhi hasrat biologis namun sebagai ikatan suci untuk menciptakan ketenangan hidup dengan membentuk keluarga sakinah dan mengembangkan keturunan umat manusia yang bermartabat. Didalam Al-quran peristiwa homoseksual ini menjadi perhatian pening, hal ini terbukti dengan adanya beberapa ayat yang berbicara mengenai hal ini., seperti Q.S. al-A’raf: 80, Q.S. An-Naml: 54, Q.S. Asyu’ara: 165, dan Q.S. Hud: 77-82. َ ) ِإ َّن ُك ْم َل َتْأ ُت80( ِين ون الرِّ َجا َل َشه َْو ًة ِمنْ ُدونل ِّن َسا ِء َب ْل َ وطا ِإ ْذ َقا َل لِ َق ْو ِم ِه َأ َتْأ ُت َ ون ْال َفا ِح َش َة َما َس َب َق ُك ْم ِب َها ِمنْ َأ َح ٍد م َِن ْال َعالَم ً ُ َول َأ ْن ُت ْم َق ْو ٌم مُسْ ِرفُون Dan ingatlah ketika Luth berkata kepada kaumnya: “ Mengapa kalian melakukan perbuatan kotor yang belum pernah dilakukan oleh seorang pun di dunia. Sesungguhnya kalian mendatangi laki-laki untuk melepaskan nafsu kepada mereka bukan kepada perempuan. Bahkan kalian semua adalah orang yang telah melampaui batas. (Q.S. al-A’Raf [7]: 80-81) TERIMAKASIH