Anda di halaman 1dari 8

KONSEP DASAR TASAWUF

Anggota Kelompok :

1. Virda Harsanti
(22302020)
2. Agik Fachulloh
(22302033)
Pengertian Tasawuf
Secara Etimologi, kata tasawuf berasal dari Bahasa arab yaitu tashawwafa,
yatashawwafu, tashawwufan. Ulama berbeda pendapan dari mana asal usulnya. Ada yang
( ٌ ‫ ْو‬55‫ص‬
mengatakan dari kata shuf ‫ف‬ ُ domba'), shaff ‫ف‬ َ barisan'), shafa' ( ‫فَا ٌء‬5 ‫‘ص‬jernih'),
( ٌّ 55‫ص‬ َ dan
shuffah ‫فَّ ٌة‬5 ‫ص‬
ُ 'serambi Masjid Nabawi yang ditempati oleh sebagian sahabat Rasulullah).
Pemikiran masing-masing pihak itu dilatarbelakangi oleh fenomena yang ada pada diri
para sufi. Secara etimologi, pengertian tasawuf dapat dimaknai menjadi beberapa macam,
yaitu sebagai berikut.
1. Tasawuf berasal dari istilah yang dikonotasikan dengan ahl ash-shuffah yang berarti
sekelompok orang di masa Rasulullah yang banyak berdiam di serambi-serambi masjid
dan mereka mengabdikan hidupnya untuk beribadah kepada Allah.
2. Tasawuf berasal dari kata shafa' yang artinya suci. Kata shafa' ini berbentuk fi'il mabni
majhul sehingga menjadi isim mulhaq dengan huruf ya' nisbah yang berarti sebagai
nama bagi orang-orang yang bersih atau suci. Jadi, maksudnya adalah mereka itu
menyucikan dirinya di hadapan Tuhan melalui latihan yang berat dan lama.
3. Tasawuf berasal dari kata shaff. Makna shaff ini dini sbahkan kepada orang-orang
yang ketika shalat selalu berada di shaf (barisan) terdepan. Sebagaimana halnya shalat
di shaf pertama mendapat kemuliaan dan pahala, maka orang-orang penganut tasawuf
ini dimuliakan dan diberi pahala oleh Allah.

4. Ada yang menisbahkan tasawuf berasal dari Bahasa Yunani, yaitu shopos. Istilah ini
disamakan maknanya dengan kata hikmah yang berarti kebijak sanaan. Pendapat ini
dikemukakan oleh Mirkas, kemudian diikuti oleh Jurji Zaidan dalam kitabnya, Adab
Al-Lughah Al-'Arabiyyah.

5. Tasawuf berasal dari kata shûf. Artinya ialah kain yang terbuat dari bulu wol. Namun,
kain wol yang dipakai adalah wol kasar, bukan wol halus sebagaimana kain wol
sekarang. Memakai wol kasar pada waktu itu adalah simbol kesederhanaan.

Inilah lima teori tentang asal-usul kata tasawuf. Dari lima teori ini, teori yang paling
banyak disetujui, yaitu bahwa kata tasawuf berasal dari kata shûf yang artinya kain yang
terbuat dari bulu wol.
Secara Termonologi, yang dimaksud dengan tasawuf ialah usaha melatih jiwa yang
dilakukan dengan sungguh-sungguh, yang dapat membebaskan manusia dari pengaruh
kehidupan duniawi untuk bertaqarrub kepada Tuhan sehingga jiwanya menjadi bersih,
mencerminkan akhlak mulia dalam kehidupannya, dan menemukan kebahagiaan spiritualitas.

Dari beberapa definisi yang disebutkan oleh pakar tasawuf ada satu asas yang disepakati,
yaitu tasawuf ialah moralitas yang berasaskan Islam. Artinya, pada prinsipnya tasawuf
bermakna moral dan semangat Islam, seluruh ajaran Islam dari berbagai aspeknya adalah
prinsip moral.
Objek Kajian Tasawuf
1. Al-Ruh (Jasad) adalah sesuatu yang ada dalam jasad yang diciptakan Tuhan sebagai
penyebab adanya hidup. Ruh berasal dari kata “Ar Riyaah” yang berarti “angin”

2. Al-Qalb (hati) merupakan suatu anugrah dari Allah yang diberikan kepada manusia
yang mempunyai kedudukan dan fungsi yang sangat penting dan utama, sebab Qalb
berfungsi sebagai penggerak dan pengontrol anggota tubuh lainnya.

3. Al-Aql (akal) diartikan sebagai daya pikir, daya upaya, tipu daya, muslihat, kecerdikan,
kelicikkan dan kemampuan melihat.

4. Al-Nafs (Jiwa) sebagai pusat potensi marah, dan syahwat pada manusia, dan sebagai
pangkal dari sifat tercela.
Dasar-dasar Al-Qur’an dan Hadits
Al-Qur'an
QS. Al Baqarah (2) : 115
Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

ِ ‫ولِ ٰلّ ِه الْم ْش ِر ُق والْمغْ ِرب فَاَينَما ُتولُّوا َفثَ َّم وجهُ ال ٰلّ ِه ۗ اِ َّن ال ٰلّهَ و‬
‫اس ٌع َعلِ ْي ٌم‬ َ َْ َْ َْ ُ َ َ َ َ
"Dan milik Allah Timur dan Barat, ke mana pun kamu menghadap, di sanalah wajah Allah.
Sungguh, Allah Maha Luas, Maha Mengetahui."
Hadist
Dalam hadis Rasulullah, banyak dijumpai keterangan yang menjelaskan tentang
kehidupan rohaniah manusia sebagai landasan dari tasawuf.
Sabda Rasulullah :

ُ‫ف َر بَّه‬
َ ‫سهُ َف َق ْد َع َر‬
َ ‫ف َن ْف‬
َ ‫َم ْن َع َر‬
Barang siapa mengenal dirinya sendiri berarti ia mengenal Tuhannya. (Ibnu Arabi, Al-
Futuhat, hlm. 103 dan Asy-Sya’rani, Ath-Thabaqat , hlm. 526)
Hadis-Hadis diatas memberi petunjuk bahwa manusia dan Tuhan dapat bersatu.
Diri manusia dapat lebur dalam diri Tuhan untuk selanjutnya dikenal dengan istilah
fana , yaitu fananya makhluk sebagai yang mencintai Tuhan seperti yang dicintainya.
Namun, istilah lebur atau fana ini harus dipertegas bahwa antara Tuhan dan manusia
tetap lah terdapat jarak atau pemisah, sehingga tetap ada perbedaaan. Disini hanya
ditunjukkan keakraban makhluk dan khaliknya.
Hubungan Tasawuf Dengan Fiqh
Antara tasawuf dan fiqh adalah dua disiplin ilmu yang saling berkaitan,satu dengan
yang lainnya saling menyempurnakan. Jika terjadi pertentangan antara keduanya,berarti
telah terjadi penyimpangan. Maksudnya,boleh jadi sufi berjalan tanpa fiqh atau seorang
ahli fiqh tidak mengamalkan ilmunya.
Jadi, seorang ahli fiqh haruslah bertasawuf. Sebaliknya,seorang ahli taswuf(sufi) pun
haruslah mendalami dan mengikut ketentuan-ketentuan ilmu fiqh. Tegasnya seorang faqih
harus mengetahui hal-hal yang berhubungan dengan hukum yang berkaitan dengan tata
cara pengamalan ibadahnya.Seorang sufi pun harus mengetahui aturan-aturan hukum dan
mengamalkannya. Pengamal fiqh juga pengamal tasawuf.
Tasawuf dan Fiqh saling melengkapi. Seorang faqih yang hanya mengamalkan fiqh.
Maka hanya menjalankan formalistik ritual belaka tanpa merasakan makna beribadah
dalam jiwa. Padahal makna beribadah sesungguhnya adalah menuju kedekatan kepasa
sang Pencipta.

Anda mungkin juga menyukai