Anda di halaman 1dari 33

NYERI PUNGGUNG

BAWAH AKIBAT
RISIKO ERGONOMI
Dr. Marsen Isbayuputra, SpOk
PRODI MKK FKUI
DEFINISI
◦ Nyeri yang dirasakan di antara sudut iga
terbawah dan lipat bokong bawah (lumbo –
sacral), dapat disertai penjalaran nyeri kearah
tungkai dan kaki.
KLASIFIKASI NPB
◦ Akut:
◦ ada perbaikan dan sembuh dengan pengobatan, istirahat kerja
dan latihan otot punggung bawah dalam waktu kurang dari 6
minggu
◦ Sub-akut:
◦ ada perbaikan dan sembuh dalam 6-12 minggu
◦ Kronis:
◦ tidak ada perbaikan > 12 minggu
NPB akibat faktor risiko Ergonomi, FE, Mei, Juni 2021 3
PREVALENSI
◦ Lifetime prevalence: 70% (11 – 84%) ◦ >> pada akhir usia 40 dan awal 50, konstan
◦ One year prevalence: 50% (31 – 65%) setelahnya
◦ Sebanyak 37%  atribusi faktor Okupasi
◦ Point prevalence: 12 – 33%
◦ ▲ pada negara dengan status kesehatan rendah
◦ Incidence: 4% ◦ Sebagian besar pada laki-laki  pekerja lebih
banyak laki2, laki-laki lebih sering mengangkat
berat dan terpajan Whole Body Vibration (WBV)
FAKTOR RISIKO BACK PAIN OKUPASIONAL

◦ NIOSH (1997) ◦ Hoogendorn et al


◦ 42 penelitian ◦ MMH, bending and twisting, WBV  Strong
◦ Strong association between lifting and forceful evidence
movements and back pain ◦ Lotters et al
◦ Awkward posture
◦ MMH  OR 1.5 (95%CI 1.3 – 1.7)
◦ Burdorf and Sorock ◦ Frequent bending and twisting  OR 1.7
◦ Manual material handling (MMH), bending and (95%CI 1.4 – 2.0)
twisting, heavy physical load, whole body ◦ WBV  OR 1.4 (95%CI 1.2 – 1.6)
vibration (WBV) ◦ Job dissatisfaction  OR 1.3 (95%CI 1.2 – 1.5)
Office
Work

6
Be cautious of twisting and bending, don’t reach for items.
Stand up and use good body mechanics.
7
MANUAL HANDLING

8
PATOFISIOLOGI
Bila otot harus kerja dalam posisi tertentu untuk
jangka panjang,maka vaskularisasi ke tempat
tersebut berkurang, suplai oksigen berkurang,
buangan terakumulasi maka otot akan lelah.
Idealnya bergantian dan seimbang anatara kerja
statis dan dinamis
9
FAKTOR PERSONAL YANG
BERHUBUNGAN DENGAN BACKPAIN
◦ Merokok
◦ Obesitas
◦ Usia
PEMERIKSAAN FISIS PADA BACK PAIN

◦ Straight Leg Raise (Lasegue) test:


◦ Positif jika kurang dari <450 sudah
menimbulkan nyeri
◦ Makna klinis: iritasi radiks
lumbosacral (contoh pada keadaan
herniasi nucleus pulposus)

◦ Bragaad Test:
◦ Kelanjutan dari Lasegue, dilakukan
dengan mendorsiflkesikan kaki saat
Lasegue test
PEMERIKSAAN FISIS PADA BACK PAIN

◦ Patrick Test (FABER –


Flexion ABduction
External Rotation)
◦ Untuk mendeteksi kelainan
pada panggul, sendi lumbal
dan sakroiliak
◦ Positif bila terdapat nyeri
atau keterbatasan ROM
pada saat melakukan
manuver
PEMERIKSAAN FISIS PADA BACK PAIN

◦ Kontra Patrick Test


(FADDIR – Flexion
ADduction Internal
Rotation)
◦ Untuk mendeteksi hip
femoroacetabular
impingement
◦ Positif bila terdapat nyeri
atau keterbatasan ROM pada
saat melakukan manuver
INTEPRETASI HASIL PEMERIKSAAN

◦ Penegakan D/ NPB:
◦ NPB sederhana
◦ Nyeri tanpa penjalaran
◦ Derajat nyeri bervariasi, tergantung aktivitas fisik
◦ NPB dengan keterlibatan neurologis
◦ Adanya 1 atau lebih tanda atau gejala keterlibatan neurologis
◦ Gejala: penjalaran nyeri
◦ Tanda: tanda iritasi radiks, gangguan motorik/sensorik/refleks
◦ Red Flags
◦ Kecurigaan cedera atau kondisi patologis yang berat pada spinal

14
RED FLAGS

◦ Karakteristik umum:
◦ Onset kurang dari 20 tahun atau lebih dari 55 tahun
◦ Trauma fisik berat
◦ Nyeri non-mekanik yang konstan dan progresif
◦ Nyeri abdominal dan atau torakal
◦ Nyeri hebat malam hari
◦ Riwayat atau kecurigaan adanya kanker, HIV
◦ Penggunaan kortikosteroid jangka panjang
◦ Penurunan berat badan tanpa sebab jelas
◦ Fleksi lumbal terbatas dan persisten
◦ Saddle anesthesia dan atau adanya inkontinensia urin
15
PEMERIKSAAN PENUNJANG

◦ Tidak spesifik
◦ X-ray, atau pemeriksaan imaging lainnya dapat
dilakukan sesuai dengan indikasi
◦ Tidak berkorelasi dengan keluhan dan gejala pada
pasien
16
PRINSIP UTAMA TATALAKSANA

◦ Istirahat yang cukup


◦ Pengobatan simptomatis untuk mengatasi nyeri
◦ Aktivitas normal secepat mungkin
◦ Konseling

17
TATALAKSANA NON MEDIKAMENTOSA

◦ Mengontrol proses nyeri dan inflamasi


◦ Kompres dingin pada fase akut
◦ Istirahat yang cukup
◦ Pemulihan kembali jangkauan atau ROM
◦ Latihan fleksi dan ekstensi otot
◦ Pemulihan kekuatan otot dan daya tahan otot
◦ Latihan isometrik
◦ Latihan koordinasi
◦ Latihan cara mengangkat beban
NPB akibat faktor risiko Ergonomi, FE, Mei, Juni 2021 18
◦ edukasi cara kerja saat melakukan manual lifting.

◦  1. Power zone .

 2. Metode angkat sak sesuai “power zone”


PENCEGAHAN BACK PAIN DI TEMPAT
KERJA
◦ Kombinasi:
◦ Job design  Exposure Limits (NIOSH Lifting Equation, NAB
Vibrasi)
◦ Job placement (Pre-employment strength testing)
◦ Education and Training
BEBAN ANGKAT • LC = Load constanta, 50 pound / 23 kg

MAKSIMAL? • HM = jarak dari pertengahan mata kaki ke objek yang diangkat,


semakin kecil jarak HM, nilainya semakin mendekati 1. Nilai 1
diperoleh jika HM ≤ 25 cm.
◦ NIOSH Lifting Equation RWL (recommended • VM = ketinggian tangan dari lantai pada saat permulaan
weight lifting) mengangkat beban. Nilai VM paling besar (0.99) jika VM = 70
cm
◦ RWL = LC x HM x VM x DM x AM x FM x CM • DM = jarak vertikal benda tersebut diangkat. Nilai VM paling
besar (1) jika jaraknya adalah ≤ 25 cm.
• AM = sudut yang dibentuk pada saat batang tubuh berputar
 MULTIPLIERS/ Pengali
(twisting), bernilai semakin besar jika mendekati 0 0. Nilai
multiplier terbesar (1) didapatkan jika sudut adalah 00 (tidak ada
gerakan twisting sama sekali).
• FM = jeda waktu di antara 1 gerakan angkut ke 1 gerakan
angkut yang lain. Semakin mendekati 1 jika kegiatan angkut
diadakan di bawah 1 jam, dan jarak antara 1 gerakan angkut ke
gerakan angkut yang lain 5 menit.
• CM = pegangan (grasping) dari pekerja ke objek yang diangkat.
Jika pegangan baik, maka bernilai 1.

10/10/2022 21
◦ This recommendation applies to most workers for:
◦ two-handed lifting,
◦ comfortable lifting postures, and
◦ comfortable environments and non-slip floorings.
HORIZONTAL MULTIPLIER

Horizontal Multiplier (HM): Horizontal distance (H, in cm) from the


midpoint between the ankles to the hands while holding the object.

H = Horizontal Distance (cm) HM Factor
25 or less  1.00 
 30  0.83 
 40   0.63 
 50   0.50 
 60  0.42   H
M
VERTICAL MULTIPLIER
Vertical Multipler (VM): The vertical distance (V, in cm) of the hands from the
ground at the start of the lift.
 
V = Starting Height (cm) VM Factor
0  0.78
 30   0.87
 50  0.93 
 70   0.99 
 100   0.93 
 150   0.78 
 175  0.70
 >175  0.00
DISTANCE MULTIPLIER
Distance Multipler (DM): The vertical distance (D, in cm) that the load travels.
 
D = Lifting Distance (cm) DM
Factor
25 or less 1.00
 40   0.97 
 55   0.90
 100   0.87 
 145  0.85 
 175  0.85
 >175  0.00
ASYMMETRIC MULTIPLIER

Asymmetric Multipler (AM): The twisting angle (A) of the body while lifting,
measured in degrees.

A = Angle (degrees) AM Factor
90°  0.71 
 60°   0.81
 45°   0.86 
 30°  0.90
 0°  1.00
FREQUENCY MULTIPLIER
Frequency Multipler (FM): The frequency (F) of lifts and the
duration of lifting (in minutes or seconds) over a workshift.
 

F = Time Between Lifts  FM Factor


 
Lifting While  Lifting While 
Standing Stooping
One Hour or Over One Hour One Hour or Over
Less Less One
Hour
5 min  1.00  0.85 1.00  0.85 
 1 min   0.94   0.75   0.94   0.75 
 30 sec   0.91   0.65   0.91   0.65 
 15 sec   0.84   0.45   0.84  0.45 
 10 sec   0.75   0.27  0.75   0.27 
 6 sec   0.45   0.13  0.45   -
 5 sec  0.37  -  0.37  -
COUPLING MULTIPLIER

Coupling Multipler (CM): The quality of grasp (or coupling, C) classified as


good, fair or poor and depends on the body position (either standing or
stooping).

CM Factor:
C = Grasp
 Standing  Stooping
Good (handles) 1.00  1.00 
 Fair  1.00   0.95 
 Poor  0.90  0.90
PENGGUNAAN RUMUS RWL NIOSH
◦ 1. Untuk menentukan apakah beban saat ini melebihi rekomendasi NIOSH
dengan menghitung LIFTING indeks:
◦ LI = WL/RWL, diharapkan maksimum 1

◦ 2. Bila LI > 1, teliti komponen mana yang menyebabkan LI > 1

◦ 3. Upayakan komponen itu dibuat lebih kecil dari saat ini dengan memperbaiki
cara mengangkat
JADI BERAPA BEBAN MAKSIMAL YANG BISA DIANGKAT?

◦ Dengan kondisi multipliers yang sangat2 ideal:

10/10/2022 30
NAB UNTUK WBV

◦ >0,25 m/s2  considered ◦ NAB:


potentially dangerous ◦ Permenaker 5 / 2018

◦ >0,5 m/s2  need to take


action
◦ Kebanyakan forklift driver
menerima WBV 1,0 m/s2
MANAGEMENT

◦ Intervention of occupational factors


◦ Exercise
◦ Education in Back Care
◦ Multimodal Treatment Programs
◦ Biopsychosocial
◦ TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai