Anda di halaman 1dari 12

PANCASILA SEBAGAI

IDEOLOGI NEGARA

Oleh:
Fahri Hamdani, S.Pd., M.Pd
 KENAPA Anda KULIAH......???
Ideologi
Prof. W. Howard Wriggins mengakui, bahwa ideologi di negara-negara
yang baru merdeka dan yang sedang berkembang itu berfungsi selaku
sesuatu yang “confirm and deepen the identity of their people” – sesuatu
yang memperkuat dan memperdalam identitas rakyatnya – namun beliau
tetap mengemukakan bahwa ideologi di negara-negara tersebut ialah
sekedar alat bagi rezim-rezim yang baru berkuasa untuk melanggengkan
kekuasaannya. Ideologi ialah alat untuk mendefinisikan aktivitas politik
yang berkuasa, atau untuk menjalankan suatu politik “cultural
management”, suatu muslihat manajemen budaya
Pujian dari Filsuf Inggris
 Bertrand Russel, menyebut Pancasila sebagai sintesis kreatif antara
Declaration of American Independence (yang merepresentasikan
ideologi demokrasi kapitalis) dengan Manifesto Komunis (yang
mereprensentasikan ideologi komunis). Lebih dari itu, seorang ahli
sjerah Rutgers, mengatakan, “dari semua negara-negara Asia
Tenggara, Indonesialah yang dalam Konstitusinya, pertama-tama dan
paling tegas melakukan latar belakang psikologis yang sesungguhnya
daripada revolusi melawan penjajah. Dalam filsafat negaranya, yaitu
Pancasila, dilukiskannya asalan-alasan secara lebih mendalam dari
revolusi-revolusi itu
PANCASILA DAN LIBERALISME
PANCASILA LIBERALISME
1. Memandang manusia sebagai 1. Mengutamakan kebebasan
makhluk individu sekaligus manusia
makhluk sosial 2. Diberikan kekekasan untuk
2. Memberikan kebebasan tidak percaya Tuhan
memeluk agama
3. Memisahkan urusan negara
3. Tidak memisahkan agama dan dan agama
negara
4. Konsepsi pembangunan
4. Konsepsi pembangunan ekonmi bertumpu pada
ekonomi adalah ekonomi ekonomi dasar
kerakyatan
PANCASILA DAN KOMUNISME
PANCASILA LIBERALISME
1. Komunisme lazimnya atheis
1. Negara Ketuhanan
2. Komunis bersifat totaliter
2. Bersifat terbuka
3. Komunis tidak menghargai
3. Demokratis eksisteso manusia sebagai
4. Negara kesejahteraan makhluk individu
4. Komunisme tidak menghargai
preatsi individu dan tidak
mengakui hak milik pribadi.
PELARANGAN BERKEMBANGNYA
KOMUNISME
Pelarangan penyebaran ideologi komunis ditegaskan
dalam
1. Tap MPR No XXV/MPRS/1966
2. Tap MPR No. IX/MPR/1978
3. Tap MPR No VIII/MPR/1983,
PANCASILA DAN AGAMA
Pancasila yang di dalamnya terkandung dasar
filsafat hubungan negara dan agama,
merupakan karya besar bangsa Indonesia
melalui “The Founding Fathers” Negara
Republik Indonesia.
Pidato Ir. Soelarno pada 1 Juni 1945
Prinsip Ketuhanan! Bukan saja bangsa Indonesia ber-Tuhan, tetapi
masing-masing orang Indonesia hendaknya ber-Tuhan. Tuhannya
sendiri. Yang Kristen menyembah Tuhan menurut petunjuk Isa Al Masih,
yang Islam menurut petunjuk Nabi Muhammad s.a.w, orang Budha
menjalankan ibadatnya menurut kitab-kitab yang ada padanya. Tetapi
marilah kita semuanya ber-Tuhan. Hendaknya negara Indonesia ialah
negara yang tiap-tiap orangnya dapat menyembah Tuhannya dengan
leluasa. Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan. Secara kebudayaan
yakni dengan tiada “egoisme agama”. Dan hendaknya Negara
Indonesia satu negara yang ber-Tuhan
Lanjutan
Pancasila dan agama dapat diaplikasikan seiring sejalan dan
saling mendukung. Agama dapat mendorong aplikasi nilai-
nilai Pancasila, begitu pula Pancasila memberikan ruang
gerak yang seluas-luasnya terhadap usaha-usaha
peningkatan pemahaman, penghayatan dan pengamalan
agama
Indonesia adalah bangsa yang religius. Religiusitas bangsa
Indonesia ini, secara filosofis merupakan nilai fundamental yang
meneguhkan eksistensi negara Indonesia sebagai negara yang ber-
Ketuhanan Yang Maha Esa. Ketuhanan Yang Maha Esa
merupakan dasar kerohanian bangsa dan menjadi penopang utama
bagi persatuan dan kesatuan bangsa dalam rangka menjamin
keutuhan NKRI. Kerena itu, agar terjalin hubungan selaras dan
harmonis antara agama dan negara, maka negara wajib
memberikan perlindungan kepada agama-agama di Indonesia.
Sekian
wasssalam

Anda mungkin juga menyukai