LAPORAN PENDAHULUAN
FRAKTUR MANUS DISTAL “TN. S”
OLEH :
KELOMPOK 7
•MARIA MANAGR
•TASKIA AULIA
•DEA ELIZABETH LAVENIA WEEFLAAR
A. Kasus
1. PENGKAJIAN
1. Identitas
a. Pasien
4) Agama : Islam
5) Pendidikan : SD
6) Pekerjaan : Petani
8) Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia
1 1 ) N o .R M 170393
1 ) Nama : Bp. A
2 ) Umur : 46 tahun
3 ) Pendidikan : SD
Pasien mengeluh nyeri pada luka terbuka dijari manis tangan 1 ) Genogram ( Gambar 3 )
kanan, kukunya lepas, jari manis tangan kanan mengalami patah,
diakibatkan terlilit tali pengencang sapi, nyeri dirasakan seperti
tertusuk-tusuk, nyeri dirasakan dengan skala 6, nyeri dirasakan saat
menggerakkan jari manis tangan kanannya.
2 ) Riwayat Kesehatan Sekarang
a ) Sebelum sakit
Dari pihak keluarga pasien sebelumnya tidak ada yang pernah
BAB teratur setiap hari pada pagi hari. Bentuk dan warna mengalami penyakit yang kronis seperti DM dan hipertensi.
feses lunak berwarnakuning kecoklatan. BAK lancar kurang lebih
2. Kesehatan Fungsional
sebanyak 5-6 kali.
b ) Selama sakit
a. Aspek Fisik-Biologis
Selama dirumah sakit pasien BAB 2 hari sekali. UntukBAK
pasien lancar sehari 5-6 kali sehari. Urine berwarna kuning jernih.
2 ) Pola Aktivitas 1 ) Nutrisi
a ) Sebelum sakit
a ) Sebelum sakit
(1 ) Keadaan aktivitas sehari-hari
Pasien mengatakan tidak mempunyai penyakit jantung. Pasien Tn. S di ruang Cempaka RST dr. Soedjono Magelang Tanggal 2 Juli
2018 ( Tabel 3 )
2 Mandiri 2 1 Mandiri 1 1 1
Total Skor 17 19 19
Berubah 0 Tidak mampu Tingkat ketergantungan Ketergantungan Ringan
sikap dari 1 Perlu banyak bantuan untuk Para & Nama Perawat
Keterangan
berbaring 51upr duduk (>2orang)
20 : Mandiri
keduduk 2 Bantuan (2 orang)
3 Mandiri 3 3 3 12 – 19 : Ketergantungan ringan
Memakai baju 0 Tidak mampu Pasien Tn. S di ruang Cempaka RST dr. Soedjono Magelang Tanggal 2 Juli
oleh pihak keluarga, terutama pasien dan istri pasien. Pasien mengenali siapa dirinya
c ) Bahasa yang dipakai : Bahasa Jawa dan Indonesia Rumah pasien berada di pedesaan.
2. Pemeriksaan Fisik
d ) Kemampuan bicara : Tidak ada gangguan
a. Keadaan Umum
1) Kesadaran : Composmentis
e ) Pengetahuan pasien terhadap : Pasien mengatakan belum
2) Status Gizi :
penyakit paham mengenai penyakit
yang dideritanya. TB = 155cm
BB = 60 kg
LANJUTAN..
1) Tanda Vital 1) Tengkuk
TD = 210/100 mmHg Nadi = 90 x/menit Pada tengkuk tidak terdapat benjolan yang abnormal, terdapat
o kaku kuduk dan tengkuk terasa berat.
Suhu = 36,4 C RR = 20 x/menit
2) Thorax
1) Kulit
d ) Auskultasi : suara trakheal, bronkhial, bronko vesikuler
2) Kepala
a ) Inspeksi : tidak ada lesi, warna kulit merata, persebaran
a) Rambut : Rambut lurus, rambut hitam terdapat uban, rambut merata
b ) Palpasi : Teraba iktus kordis pada interkostalis ke 5, 2 cm
dan berambut tebal.Rambut tertata rapi. dari midklavikularis kiri.
c ) Perkusi : Suara redup
b) Mata : Konjungtiva tidak anemis, dilatasi pupil
normal, reflek pupil baik, sklera baik d ) Auskultasi : Suara S1 dan S2
c) Hidung : Normal dan simetris tidak terdapat lesi.
4) Punggung
d) Telinga : Kedua lubang telinga bersih tidak
mengeluarkan cairan Bentuk punggung simetris, tidak terdapat luka, , kulit berwarna
e) Mulut : Mulut bersih, tidak ada gigi palsu, gigi sawo matang.
rapat berwarna putih kekuningan, mukosa 5) Abdomen
bibir lembab, tidak berbau mulut
3) Leher a) Inspeksi : Warna kulit sawo matang, warna kulit merata,
tidak terdapat bekas luka.
Tidak ada benjolan ( tidak terdapat pembesaran vena jugularis) b) Auskultasi : Peristaltik usus 10 kali permenit, terdengar jelas
LANJUTAN…
a) Perkusi : Terdengar hasil ketukan “tympani” di semua
kuadran abdomen
b ) Palpasi : Tidak ada nyeri tekan,, tidak terdapat edema, tidak
terdapat massa dan benjolan yang abnormal
2) Panggul
5) Ekstremitas
Tn. S dari Ruang Cempaka RS dr. Soejono , Senin, 2 Juli 2018
a) Atas : Tangan kanan dan kiri bisa digerakkan secara leluasa.
Kekuatan otot 5. Tangan kiri terpasang infus RL 20
tpm. Terdapat luka di jari manis tangan kanannya,
kuku terlepas, jari manis tangan kanan tidak bisa
digerakkan, terdapat fraktur terbuka di jari manis No Jenis Hasil Satuan Nilai Rujukan
tangan kanan, tidak terdapat perdarahan pada fraktur
terbuka di jari manis tangan kanan.
Pemeriksaan (Satuan)
b) Bawah : Kedua telapak kaki kanan dan kiri tidak terjadi
kelemahan, anggota gerak lengkap, tidak terdapat
LANJUTAN..
a. Terapi pengobatan 1. ANALISA DATA
1. DS : TD 210/100 mmHg
Nadi 90 kali per menit
P : luka bekas operasi pemasangan
3 DS : -
wayer
DO :
Q : tertusuk-tusuk Pasien mulai terpasang infus RL 20
R : jari manis tangan kanan tpm di tangan kiri pasien Risiko infeksi Procedure invasif
S:6 Terdapat luka terbuka di jari manis
tangan kanan pasien
T : saat menggerakan jari manis tangan
Kuku jari manis tangan kanan pasien
kanannya Nyeri akut Agen injury fisik
terlepas
DO : 4 DS :
Pasien meringis menahan nyeri saat Pasien mengatakan tidak tahu
1 DS : Ketidakefektifan penyakitnya
DO :
Pasien mengatakan pusing, nyeri Pasien tidak mampu menjawab
perfusi jaringan Hipertensi
tengkuk tentang penyakit yang
serebral
Pasien mengeluhkan kaku kuduk dan dideritanya
LANJUTAN…
1. DIAGNOSA KEPERAWATAN
DO :
S: 6
Pasien mengeluhkan kaku kuduk dan tengkuk terasa berat
DO :
T : saat menggerakan jari manis tangan kanannya
TD 210/100 mmHg
DO :
Pasien meringis menahan nyeri saat menggerakan jari manis tangan
Nadi 90 kali per menit
kanannya
2. DiagnosaKeperawatan Post Operasi c. Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang paparan
sumber informasi, ditandai dengan :
a. Nyeri akut berhubungan dengan agen injury fisik DS :
DS :
P : luka bekas operasi pemasangan wayer Pasien mengatakan tidak tahu tentang penyakit yang dideritanya
dengan Pertahanan Sekunder keperawatan selama 3 x 24 peradangan terutama bila suhu tidak, lembab, dantidak terjadinya proses infeksi
kotor e. Kelola untuk pemberian e. Antibiotik mencegah
Inadekuat jam infeksi tidak terjadi tubuh meningkat.
d. Tanda-tanda vital antibiotik ceftriaxone 1 gr/24 perkembangan
dengan kriteria: b. Lakukan perawatan luka dengan b. Mengendalikan penyebaran dalam batas normal. jam mikroorganisme patogen.
a. Tidak ada tanda-tanda teknik aseptic mikroorganisme patogen. (TD: 110-120/60-80
infeksi (dolor, kalor, c. Lakukan perawatan terhadap c. Untuk mengurangi risiko mmHg, N: 60-100
x/mnt, RR: 16-
rubor, tumor, fungtio prosedur invasif seperti infus, infeksi nosokomial.
20x/mnt, S :36-
laesa) kateter, drainase luka 36,5°C).
b. Luka bersih, tidak d. Jika ditemukan tanda infeksi d. Penurunan Hb dan
LANJUTAN…
1. CATATAN PERKEMBANGAN
Melakukan kolaborasi dengan dokter S : Pasien mengatakan terasa sakit saat obat disuntikkan
pemberian injeksi dexketoprofen 25mg/12jam O : Dexketoprofen 25mg berhasil diberikan kepada pasien melalui
per IV IV kateter infus tangan kiri
Jam 21.00
S:
Pasien mengatakan sedikit pusing
Pasien mengatakan terasa sakit saat obat disuntikkan
O:
Dexketoprofen 25mg berhasil diberikan kepada pasien melalui
IV kateter infus tangan kiri
Jam 07.00
S:
P : luka bekas operasi pemasangan wayer
Q : tertusuk-tusuk
R : jari manis tangan kanan
S:2
T : saat menggerakan jari manis tangan kanannya
O:
Pasien meringis menahan nyeri saat menggerakan jari manis
tangan kanannya
Terdapat luka post operasi pemasangan wayer h2 pada jari manis
tangan kanan pasien
TD 120/80 mmHg
Nadi 84 kali per menit
Suhu 36,5 oC
Respirasi 20 kali per menit
A : Nyeri akut teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Kolaborasi dengan dokter pemberian obat analgetik dexketoprofen
25 mg/12jam/IV
(Eko Sudarmanto)
Jam 09.00 Jam 09.10
Melakukan kolaborasi dengan dokter S : Pasien mengatakan terasa sakit saat obat disuntikkan
pemberian injeksi dexketoprofen O : Dexketoprofen 25mg berhasil diberikan kepada pasien melalui
25mg/12jam per IV IV kateter infus tangan kiri
antibiotic cefoperazone 1 gram/12jam/ IV O : Injeksi cefoperazone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
2018 Melakukan kolaborasi dengan dokter pemberian S : Pasien mengatakan tidak sakit saat obat disuntikkan (Eko Sudarmanto)
antibiotic cefoperazone 1 gram/12jam/ IV
O : Injeksi cefoperazone 1 gram berhasil disuntikkan melalui
kateter infus pasien ditangan kiri
Jam 1300
Jam.13.20
Melakukan aff infus
(Eko Sudarmanto)
Jam 20.00 Jam 20.10
Mengukur tekanan darah dan nadi S : Pasien mengatakan pusing berkurang
O:
TD 130/90 mmHg
Nadi 84 kali/menit
Jam 20.50 Jam 21.00
Melakukan kolaborasi dengan dokter memberikan S : Pasien mengatakan obat sudah diminum
obat tablet amlodipine 10 mg/24jam O : Tablet amlodipine 10 mg berhasil diminum pasien
Jam 21.00
S :
Pasien mengatakan pusing berkurang
Pasien mengatakan obat sudah diminum
O:
TD 130/90 mmHg
Nadi 84 kali/menit
Tablet amlodipine 10 mg berhasil diminum pasien
A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi
Mengukur tekanan darah dan nadi
Jam 11.00
S : Pasien mengatakan pusing berkurang O :
TD 120/80 mmHg
Jam 11.10
Nadi 84 kali/menit
(Eko Sudarmanto)
O : Tablet irbesartan 300 mg berhasil diminum pasien
Mengukur tekanan da
Jam 06.10
S : Pasien mengatakan obatnya sudah diminum sesudah makan
Jam 07.00 S :
Pasien mengatakan sudah
Jam 07.00 S : •TD 120/80 mmHg
Pasien mengatakan pusing berkurang •Nadi 84 kali/menit
Pasien mengatakan obatnya sudah diminum sesudah makan A : Ketidakefektifan perfusi
O: (Eko Sudarmanto)
TD 120/80 mmHg
Nadi 84 kali/menit
A : Ketidakefektifan perfusi jaringan serebral teratasi sebagian
P : Lanjutkan intervensi
Nama pasien :Tn. S
Nomor CM 170393
Ruang :Cempaka
Diagnosa keperawatan : Kurang pengetahuan tentang penyakit berhubungan dengan kurang
terpapar sumber informasi