- Azriel Defano D.P.M - Mahmud _ Nurly Ayu Triana _ Yopi Oktaviani MODERASI ISLAM Moderat (moderate), yang berasal dari bahasa Latin ‘moderare’, diartikan dengan tidak ekstrim, sedang dan bertentangan dengan sesuatu yang radikal. Ketika kata ini digandengkan dengan Islam, ada dua makna pokok yang tidak dapat dipisahkan, karena pemisahan keduanya akan menghasilkan pemahamanyang bertolak belakang. ISLAM MODERAT • Pertama, Islam moderat harus berangkat dari keyakinan bahwa Islam adalah agama moderat. Islam merupakan moderasi atau antitesis dari ekstrimitas agama sebelumnya, di mana ada Yahudi yang sangat “membumi” dan Nasrani yang terlalu“melangit”. Islam merupakan jalan tengah dari dua versi ekstrim di atas dan memadukan “kehidupan bumi” dan “kehidupan langit”. Itulah makna dari ummatan wasathan (umat pertengahan, pilihan dan adil).
• Kedua, moderasi Islam di atas harus ditindak lanjuti dalam memahami
dan menjalankan Islam dengan menjauhi sikap ‘tatharruf’ (ekstrim). Moderasi dalam Islam bermain di antara dua kutub ekstrim, yaitu overtekstualis dan overrasionalis. Overtekstualis akan mengerdilkan ruang ijtihad dan rasio sehingga menghasilkan kejumudan dan pengebirian akal, yang notabene merupakan karunia terbesar Allah. Sikap ini akan menyulitkan dinamisme-interaktifIslam dengan dunia yang terus berkembang dan modern. TOLERANSI Islam moderat juga dicirikan oleh keterbukaan terhadap keanekaragaman pandangan. Sikap ini didasari oleh kenyataan bahwa perbedaan dikalangan umatmanusia adalah sebuah keniscayaan (Q.s Al-Kahfi:29). Sesuai dengan sunnatullah, perbedaan antar manusia akan terus terjadi. Oleh karena itu pemaksaan dalam berdakwah kepada mereka yang berbeda pandangan, baikdalam 1 agama maupun berbeda agama, tidak sejalan dengan semangat menghargai perbedaan yang menjadi tuntunan Al- Qur’an. ISLAM MODERNIS Kata modernis berasal dari Ciri - ciri bahasa inggris “modernistic” • 1.Menggunakan teks dengan yang berarti model baru. Dalam interpetasi yang membuat teks Islam modernisasi berarti upaya dapat beradaptasi dengan yang sungguh-sungguh untuk realitas dan perubahan. melakukan reinterpretasi terhadap pemahaman, • 2.Menghadirkan kembali pemikiran dan pendapat masalalu untuk kepentingan tentang masalah keislaman modernitas. yang dilakukan oleh pemikiran terdahulu untuk disesuaikan • 3.Membangun tradisi secara dengan perkembangan zaman. baru dengan kerangka modern dan pra syarat rasional. OPTIMISTIK ISLAM 1. DALAM PERSPEKTIF ISLAM OPTIMIS DALAM ISLAM, KHUSUSNYA DALAM ILMU TASAWUF YANG MEMPELAJARI TENTANG DIRI MANUSIA, LEBIH DIKENAL DENGAN ISTILAH “ RAJA” (HARAPAN) MERUPAKAN SUATU MAQAM BAGI ORANG YANG BERJALAN MENUJU ALLAH DAN HAL (SIFAT MENTAL) BAGI ORANG YANG MENUNTUT DAN INGIN MENCAPAI KETINGGIAN BUDI.
2. MENURUT IMAM AL-GHAZALI
HAKIKAT OPTIMIS ADALAHKELAPANGAN HATI DALAMMENANTIKAN HAL YANGDIHARAPKAN PADA MASA YANGAKAN DATANG DALAM HAL YANGMUNGKIN TERJADI.
3. MENURUT IMAM QUSYAIRI
OPTIMIS ADALAH TERPIKAT HATIKEPADA SESUATU YANG DIHARAPKANYANG AKAN TERJADI PADA MASAYANG AKAN DATANG.