Anda di halaman 1dari 19

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS PADA

KELOMPOK PRANIKAH DAN PRA


KONSEPSI DENGAN IMUNISASI TT CAPENG
DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
MASARAN II

Danik Ismawati (P27224018 292)


Miftakhul Janah Ayu Pamungkas (P27224018 259)
Septianingsih (P27224018 320)
Shita Juanida Aprinasari (P27224018 321)
A. PENGKAJIAN

1. Nama Puskesmas :

Puskesmas Masaran II

2. Alamat :

Kds.1, Sidodadi, Kecamatan Masaran, Kabupaten Sragen, Jawa


Tengah

3. Jumlah Pasangan Calon Pengantin :

13 Pasangan
4. Karakteristik Calon Pengantin :

Usia Pekerjaan Pendidikan

0.23; 18-22 Karyawan 2%


0.31; 15% SD
23-27 Swasta
SMP
28-32 Wiraswasta 36%
0.08; Belum Bekerja
SMA
33-37 54%
31% 63%
0.38;

Kadar Hb Pengetahuan Kesehatan


Reproduksi
23%
Tahu
23% Tidak Tahu

77%
8,00 gr% - 9,90 gr% 77%

10,00 gr%-13,00 gr%


B. INTERPRETASI DATA

Setelah dilakukan pengkajian pada calon pengantin di Puskesmas Masaran II


ditemukan bahwa Calon Pengantin Wanita di Puskesmas tersebut kebanyakan tidak
tahu mengenai Pengetahuan Kesehatan reproduksi dan memiliki kadar Hb 10,00 gr
% - 13,00 gr% (Ringan Sekali).

C. PENATALAKSANAAN
Berdasarkan interpretasi data didapatkan :

1. Pengetahuan Kesehatan Reproduksi yang rendah, maka dilakukan penyuluhan kepada


calon pengantin mengenai:
a. Pengertian Kesehatan Reproduksi bagi Calon pengantin
b. Pentingnya Menjaga Kesehatan Reproduksi
c. Penyakit Menular Seksual
d. Tanda Gejala Penyakit Menular Seksual
e. Pencegahan Penyakit Menular Seksual
Lanjutan...
 
2. Calon pengantin memiliki kadar Hb dalam darah yang ringan sekali, maka dilakukan penyuluhan
mengenai :
a. Pengertian Kadar Hb bagi Calon pengantin
b. Penyebab kadar Hb dalam darah rendah
c. Gejala kadar Hb rendah
d. Dampak negative jika kadar Hb dalam darah terlalu rendah
e. Makanan yang dapat meningkatkan kadar Hb
f. Makanan yang dapat menurunkan kadar Hb
D. EVALUASI

Evaluasi yang dilakukan dengan tanya jawab mengenai pengetahuan Kesehatan Reproduksi
dan pengetahuan mengenai cara peningkatan kadar Hb, dengan hasil calon pengantin sudah
memahami mengenai kesehatan reproduksi dan mengenai cara peningkatan kadar Hb bagi
calon pengantin.
PEMBAHASAN

A. Prioritas Masalah
Dalam menentukan prioritas masalah dengan metode USG ini, penulis telah
melakukan diskusi penentuan prioritas masalah :

USG
NO. PRIORITAS MASALAH TOTAL RANKING
U S G
Kurangnya pengetahuan
1. tentang pendidikan kesehatan 5 4 4 13 I
reproduksi
2. Anemia 4 3 3 10 II
B. Analisis Masalah

1. Kurangnya pengetahuan tentang pendidikan kesehatan reproduksi

Berdasarkan hasil anamnesis yang telah dilakukan, banyak pasangan calon pengantin
yang belum mengetahui pendidikan kesehatan reproduksi. Dari data objektif dan subjektif
dapat ditemukan faktor penyebab kurangnya pengetahuan calon pengantin terhadap
kesehatan reproduksi
2. Anemia

Setelah dilakuakn pengkajian dan pemeriksaan laboratorium terhadap calon pengantin


ditemukan masalah yang terjadi yaitu calon pengantin perempuan yang mengalami anemia.
Dari data objektif dan subjektif dapat ditemukan faktor penyebab anemia yaitu :
C. Penatalaksanaan Masalah

1. Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan reproduksi

Upaya yang dilakukan untuk meningkatkan pengetahuan calon pengantin teehadap kesehatan reproduksi
dengan melakukan konseling dan penyuluhan tentang kesehatan reproduksi. Pengetahuan kesehatan
reproduksi calon pengantin memengaruhi perilaku seksual pranikah pada calon pengantin. Jika perilaku
seksual pada calon pengantin, tidak disertai pengetahuan yang cukup dapat mengakibatkan efek yang
sangat fatal, misalkan, ancaman terhadap kesehatan pada alat reproduksi, aborsi, penyakit menular seksual
dan lainnya.

2. Anemia

Anemia terjadi karena kurangnya kadar haemoglobin dalam tubuh. Untuk meningkatkan kadar
haemoglobin bisa diatasi dengan cara mengkonsumsi tablet Fe dan mengkonsumsi makanan yang
mengandung zat besi, seperti sayur-sayuran hijau dan daging merah, telur, hati ayam. Karena dalam
sumber bahan makanan tersebut mengandung kadar zat besi yang tinggi.
TINJAUAN INOVASI DAN PEMBAHASAN 
GANAS (Gerakan Nikah Sehat)
Solusi Deteksi Dini Tentang Kesehatan Reproduksi dan Seksual Pada Calon Pengantin

A. Pelaksanan inovasi

Inovasi GANAS (Gerakan Nikah Sehat) merupakan salah satu strategi yang bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan tentang
kesehatan reproduksi pada calon pengantin. Strategi keberhasilan dimulai dengan langkah-langkah dalam pelaksanaan inovasi ini
antara lain :

1. Mengadakan pertemuan dengan bidan, tenaga promkes, dan tenaga gizi untuk mengadakan diskusi tentang masalah kesehatan
reproduksi dan seksual pada calon pengantin.

2. Membentuk Tim GANAS yang bertugas melanjutkan program Gerakan Nikah Sehat serta melakukan evaluasi untuk perbaikan.

3. Inovasi ini menggunakan media konseling dan lembar balik. Lembar balik ini memiliki fungsi yaitu untuk memudahkan calon
pengantin untuk memahami konseling yang diberikan.

4. Dengan deteksi dini dan penggunaan lembar balik perkembangan kesehatan calon pengentin dapat dipantau sejak awal
sehingga dapat mempersiapkan kehamilan dan persalinan yang aman dan selamat nantinya.
B. Pemangku kepentingan yang terlibat dalam inovasi
Pemangku kepentingan yang terlibat dalam pelaksanaan inovasi ini adalah:
1. Kepala Puskesmas
2. Bidan
3. Petugas Promkes
4. Mahasiswa
 
C. Penggunaan dan mobilisasi sumber daya untuk melakukan inovasi ini
Untuk melakukan inovasi ini, sumber daya yang digunakan yaitu :
1. Man (sumber Daya Manusia)
SDM yang terlibat dalam pelayanan langsung inovasi GANAS ini adalah :
a) Mahasiswa
b) Bidan
c) Petugas promkes
2. Money (Anggaran dana)
3. Method (Prosedur Pelaksanaan Inovasi)
Prosedur pelaksanaan inovasi di bagi menjadi 2 bentuk kegiatan yaitu :
a. Tahap pelaksanaan
Diharapkan calon pengantin mampu menjalankan dan melanjutkan program ini sehingga calon
pengantin di masyarakat mampu lebih aktif dan peduli terhadap kesehatan diri sendiri dan
pasangan. Kegiatan yang dilakukan pemberian konseling dilakukan untuk memberikan informasi
mengenai kesehatan reproduksi dan seksual bagi calon pengantin
b. Tahap Evaluasi
Memberikan pertanyaan kepada calon pengantin sehingga calon pengantin bisa menjawab dengan
benar.
4. Materials (Bahan)
Bahan-bahan yang digunakan untuk menujang kegiatan ini antara lain:
a. Lembar balik
b. Stiker
D. Output/keluaran yang dihasilkan oleh inovasi ini

Keluaran yang berhasil dicapai dari inisiatif ini adalah:

1. Adanya peningkatan kualitas pengetahuan calon pengantin untuk mempersiapkan kehamilan di


masa mendatang.

2. Mencetak generasi penerus pada pasangan usia subur (PUS) yang sadar akan pentingnya
kesehatan reproduksi

E. Sistem yang diterapkan untuk memantau kemajuan dan mengevaluasi kegiatan dalam inovasi

Untuk memantau dan mengevaluasi kemajuan yang dicapai secara teratur dilakukan melalui
pengadaan kegiatan penyuluhan kepada calon pengantin seperti kelas calon pengantin pada setiap
bulan sekali (Dilakukan oleh pihak Puskesmas).
F. Kendala utama yang dihadapi dalam pelaksanaan inovasi dan cara mengatasi

Komunikasi yang sulit dikarenakan calon pengatin mempunyai kesibukan masing-


masing dan kerja di luar wilayah masaran sehingga menyebabkan sulitnya koordinasi untuk
pemantauan program kedepannya.

Cara mengatasi kendala ini adalah dengan memberikan konseling kesehatan


reproduksi saat menunggu hasil laboratorium di Puskesmas selesai sehingga calon pengatin
yang mempunyai kesibukan dan pekerjaan di luar wilayah Masaran tetap mendapatkan
konseling kesehatan reproduksi.
G. Manfaat utama yang dihasilkan dari inovasi ini

Bukti atau data yang ditemukan selama evaluasi maupun monitoring evaluasi pelaksanaan
inisiatif ini menyingkapkan data-data berikut :

1. Dampak terhadap kualitas layanan :

a. Meningkatkan kesiapan menghadapi kehidupan rumah tangga


b. Mencegah kehamilan yang tidak diinginan
c. Mencegah tindakan aborsi
d. Deteksi dini dan penanganan komplikasi maupun penyulit pada calon pengatin dapat dilakukan
sedini mungkin.
e. Meningkatnya kepercayaan bidan jejaring pada Puskesmas, kerjasama antara tenaga medis bidan
khususnya akan semakin solid, demikian juga kerjasama lintas program.
f. Adanya komitmen kuat dari masing-masing petugas untuk melaksanakan inisiatif ini
g. Membantu mencegah kematian ibu di wilayah Puskesmas.
2. Dampak terhadap akses ke Pelayanan Kesehatan

GANAS adalah salah satu upaya untuk memberikan penyuluhan kepada calon pengantin
mengenai persiapan pernikahan dan kesehatan reproduksi. Dengan GANAS, setiap calon
pengantin sekarang dapat mengakses pelayanan kesehatan yang lebih profesional dan
berkualitas dan mendapatkan informasi tentang kesehatan reproduksi lebih maksimal karena
GANAS ini juga mengedepankan sisi edukasi dan promosi bagi calon pengantin.

H. Perbedaan sebelum dan sesudah inovasi


 
Sebelum ada inovasi calon pengantin belum mengetahui tentang
kesehatan reproduksi dan seksual, setelah diberikan pengetahuan
dengan penyuluhan, calon pengantin menjadi lebih paham mengenai
kesehatan reproduksi dan seksual.
I. Pembelajaran dari penerapan inovasi

Pembelajaran yang dipetik dari inovasi GANAS antara lain:

a. Partisipasi public sangat penting untuk keberhasilan. Komitmen yang kuat dari para pemangku
kepentingan termasuk mahasiswa, bidan, dan petugas promkes merupakan kunci keberhasilan dalam
pelaksanaan inisiatif ini. Tanpa adanya partisipasi dari calon pengantin, kesadaran, dan komitmen tidak
akan terwujud.

b. GANAS memiliki tujuan penurunan angka kesakitan yang disebabkan oleh penyakit menular
seksual, melalui upaya dini yang komprehensif dan melibatkan public dalam pelaksanaannya kemitraan.

J. Kelanjutan dari inovasi

Kelanjutan dari inovasi ini akan dilaksanakan oleh Puskesmas dengan pelaksana bidan. Kegiatan
GANAS diharapkan dapat terlaksana ke seluruh calon pengantin sehingga dapat menciptakan pasangan
usia subur (PUS) yang sehat.
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai