Anda di halaman 1dari 19

Landscape Form

“ Diagonal Style’’
Dosen Pengampu: Ayu Wandira Puspitasari

Nama Kelompok :

21600021 Salshabilla Shafa Adelline


21600023 Afif Fauzi
21600024 Yukiz Ferdinan Octadzaki
21600025 Arjuna Sadana Putra
DEFINISI
PENGERTIAN DIAGONAL

Diagonal merupakan turunan dari kata “ Diagonus” yang berarti garis miring dan secara teknis didefinisikan sebagai
garis yang menghubungkan dua sudut yang tidak berurutan dari bidang apapun. Dalam bentuk seperti bujur sangkar atau
persegi panjang garis yang memotong antara satu sudut dengan sudut yang bersilangan lainnya disebut dengan diagonal,
sedangkan bentuk lingkaran, garis diagonal biasa dikenal dengan sebutan diameter. Bahkan sisi segitiga merupakan bentuk
diagonal ketika pada satu sudut yang diposisikan pada salah satu garis yang berdekatan.

Pada semua kasus tersebut, diagonal merupakan turunan dari sistem geometri lainnya dan memiliki hubungan miring
atau saling berhubungan antara satu garis / sudut dengan garis / sudut lainnya yang berdekatan. Aspek diagonal tidak selalu
membentuk secara sejajar, melainkan diagonal didefinisikan sebagai garis atau bentuk apapun itu yang dapat juga terbentuk
secara berlawanan atau tidak tegak lurus dengan geometri yang ada. Akibatnya, diagonal mewakili transisi antara kesamaan
bentuk ortogonal dan ketidak teraturan bentuk.

Meskipun sifatnya yang tidak konvensional, diagonal tetap merupakan elemen khas yang menuju berbagai macam
desain landscape. Di taman, diagonal terkadang digabungkan sebagai subkomponen dari bujur sangkar dan sebagai ruang
gerak desain. Diagonal seringkali digunakan dalam desain arsitektur landscape kontemporer sebagai elemen ciri khasnya
sendiri, secara langsung sebagai intervensi dalam kontruksi geometri lainnya atau sebagai foil ortodoks untuk memperkuat
komposisi konvensional.
Diagonal juga merupakan elemen desain yang dapat digunakan
sendiri di landscape untuk meningkatkan kualitas estetika dan
keunikan yang dapat menjadi ciri khas pada bentuk landscape
Komponen Dasar Diagonal

01 Sisi 02 Sumbu

03 Hubungan antara yang berlawanan dari poligon non-ortogonal


lainnya(segitiga siku-siku, jajar genjang, trapesium, belah ketupat, dll)
TIPOLOGI
Ada tiga dasar diagonal dalam landscape yaitu:
GARIS
DIAGONAL TERSIRAT
ROTASI

2D LINE GRACE CHANGE 3D ELEMENTS


(9.3)

1. Garis

(9.4) Garis lurus yang dimiringkan


terhadap sekeliling adalah bentuk diagonal
yang paling mudah dikenali dalam
landscape.

(9.3) Garis diagonal biasanya elemen


individu yang memiliki sebagai elemen (9.4)

dua dimensi di tanah atau perubahan


elevasi yang berbeda.

(9.4). Dalam dimensi ketiga, diagonal


mungkin sama tingginya atau bervariasi
sebagai syarat dinamis lanskap. 2D LINE GRACE CHANGE 3D ELEMENTS
2. Diagonal Tersirat
Contoh umum dari diagonal tersirat adalah zigzag, serangkaian sudut siku-siku kontinu
yang ditempatkan pada sudut ke sisi lainnya. Zigzag jelas merupakan struktur ortogonal
namun menyampaikan diagonal tersirat dengan dimiringkan sehubungan dengan batas
situs dari situs ortogonal konvensional (atas 9.7). Zigzag, yang dianggap sebagai tiruan
dari estetika kubisme, pertama kali dicoba di taman-taman Eropa yang merupakan
gerakan awal desain modern.

Salah satu contohnya adalah Martin Garden, tempat peristirahatan tepi pantai yang
dirancang oleh Gereja Thomas pada tahun 1948 di Aptos, California (9.8). Di sini,
bangku kayu yang rendah dirancang sebagai elemen bergigi di tepi dek kotak kotak yang
disejajarkan secara diagonal untuk fasilitas duduk orang.
(9.7)

(9.8)

NATIVE BEACH GRASS


BEACH

DECK

The Martin Garden


3. Rotasi
(9.10)

Tipe diagonal ketiga dalam lanskap adalah rotasi yang keseluruhan


sistem geometrinya berkaitan dengan batas tapak, bangunan yang
berdampingan, atau jalan kontekstual. Rotasi yang paling umum adalah desain
ortogonal yangditempatkan pada sudut sehubungan dengan konteksnya (9.10).
Konsep rotasiini juga dapat diterapkan pada bentuk geometris lain yang
dibelokkan dalam kaitan konteks bidangnya meskipun yang tampak terkadang
tidak kentara (9.11). Rotasi merupakan tipe diagonal yang paling mendalam
dari diagonal lain karena mencakup keseluruhan situs daripada menjadi
elemen tunggal seperti tipe-tipe diagonal lainnya.

ORTOGONAL DESIGN ROATED DESIGN


Rotasi dapat Membuat Komposisi Geometri Berbeda
pada Lanskap Diagonal

(9.11)
PENGGUNAAN
Telah dicatat bahwa konstruksi desain garis diagonal dan
LANSKAP DIAGONAL rotasi memiliki kualitas dasar yang sama dengan garis lurus
dan geometri ortogonal. Hal yang sama berlaku untuk
penggunaan lanskap. Misalnya, garis diagonal dapat
mengarahkan mata, mengakomodasi gerakan, memberikan
perluasan arsitektural, dan menciptakan ritme dengan cara
yang sama seperti garis lurus.
Diagonal adalah aspek kemampuan untuk mencapai
penggunaan lanskap: intervensi, tepi pemisah, orientasi
transformasi, ilusi jarak, dan sirkulasi.

Diagonal tersirat adalah intervensi dalam lanskap


karenakarakternya sangat berbeda dengan bentuk dan tepi
lainnya, seperti yang terjadi di Martin Garden (9.8).
Konstruksi desain diagonal rotasi adalah ciri khas yang
berhubungan dengan konteks sekitarnya dan seringkali
disebut lanskap yang mencolok karena perbedaannya (9.14).
1. Membagi Tepi
Garis diagonal dalam lanskap adalah untuk memberikan rekahan dan batasan yang
disengaja untuk menciptakan tepi yang mencolok antara penggunaan yang berbeda, gaya
desain, dan bahan. Sementara garis lurus juga memiliki potensi untuk memenuhi fungsi
ini, garis diagonal sangat cocok untuk menonjolkan garis pemisah karena dapat
dibedakan dengan jelas dari garis dan bentuk yang berdampingan. Kualitas istimewa ini
menyoroti apa yang terletak di kedua sisi garis diagonal. Namun, perlu berhati-hati
untuk dapat menciptakan komposisi garis diagonal terbelah. Harus ada beberapa
kesamaan bahan, tepi, dan sebagainya. Salah satu contoh garis diagonal yang
membentuk pemisahan yang disengaja dalam sebuah desain adalah Wine, Food, dan Arts
Amerika di Napa, California, yang dirancang oleh Peter Walker Partners.
 2. Mengubah (9.10)

Orientasi
Meskipun satu diagonal dapat
mempengaruhi orientasi dalam lanskap,
organisasi desain diagonal yang diputar
memiliki kemampuan paling besar yang
mencakup seluruh ruang atau situs (9.10).

Tepi ruang dari bentuk diagonal yang


diputar secara kolektif menghasilkan
tampilan hubungan kognitif yang berbeda
dengan lanskap lainnya, terkadang sampai
pada titik disorientasi.
PANDUAN DESAIN

1. Gunakan Secara Sengaja


Diagonal adalah elemen desain yang kuat dan menarik perhatian di lanskap karena biasanya kontras dengan
konteksnya. Oleh karena itu, diagonal harus sengaja digunakan untuk mencapai satu atau lebih penggunaan
lanskap yang dibahas di bagian sebelumnya dan tidak boleh digunakan secara sembarangan.
Diagonal termasuk elemen istimewa, maka harus berhati-hati dalam penerapannya, jika tidak dapat
menyebabkan diagonal menjadi faktor pengganggu dalam struktur desain yang mematahkan kekompakan
komposisi. Konsep Diagonal yang tidak dipahami dengan baik mungkin tidak akan dapat menarik perhatian dan
malah dapat mengurangi nilai estetika pada lanskap. Jadi, gunakan diagonal dengan bijaksana, lakukan dengan
semua imajinasi dan keberanian yang layak saat digabungkan ke dalam lanskap.
2. Lokasi dalam Desain

Garis diagonal dan diagonal tersirat harus


ditempatkan dengan hati-hati dalam desain lanskap.
Salah satu caranya adalah dengan mengorientasikan
diagonal sehingga keselarasannya jelas berbeda
dengan kerangka acuannya. Garis diagonal harus
ditempatkan sedemikian rupa sehingga tidak
membagi ruang yang membutuhkan keseragaman
untuk fungsi atau mengganggu sirkulasi. Tidak
semua bidang desain dapat menerima garis diagonal
dan tetap berfungsi sebagaimana dimaksud.
Demikian pula, diagonal tidak boleh menciptakan
ruang sisa yang tidak dapat digunakan dan secara
komposisi tidak berarti (9.31). Semua rekomendasi
ini mengharuskan diagonal untuk dipertimbangkan
sebagai elemen integral yang dimasukkan ke dalam
desain awal.
3. Hubungan ke Konteks

Diagonal selalu bertentangan dengan konteksnya, secara


otomatis bermasalah dalam cara menghubungkannya ke bentuk
dan garis yang berdampingan. Anjuran yang paling utama
adalah memposisikan diagonal dalam suatu desain agar tidak
membentuk sudut lancip dengan bentuk-bentuk yang berdekatan
(9.32).
Sudut lancip menciptakan banyak masalah fungsional dan
banyak terdapat komposisi yang harus dihindari. Pemikiran
serupa juga berlaku untuk konstruksi desain diagonal rotasi.

(9.32) The diagonal not creat acute


(9.18)
4. Koordinasi Material

Material sepanjang garis diagonal harus


ditempatkan sepanjang garis tersebut.
Material seperti bahan tanaman, terutama
pohon dan vegetasi struktural berkayu
lainnya, secara efektif digunakan sepanjang
diagonal untuk memperkuat arah dan
efektivitasnya sebagai tepi ruang (9.4) dan
(9.18). Bahan dalam struktur
diagonal rotasi harus mematuhi pedoman
organisasi desain ortogonal dengan
mengakomodasi koneksi suara ke dalam
konteksnya.
5. Topografi Garis Diagonal

Seperti garis lurus, memerlukan beberapa


aspek konsistensi tiga dimensi untuk
mempertahankan nilai komposisinya melalui
lanskap. Garis diagonal yang relatif datar
seperti jalan setapak, aliran air, tembok
rendah, pagar tanaman, dan lain-lain harus
ditempatkan di tanah yang datar atau
kemiringan yang sama dengan garis lurus
(3.24).
Garis diagonal tiga dimensi yang dibatasi oleh
dinding atau deretan pohon lebih fleksibel.
Garis seperti itu dapat ditempatkan pada (3.24) The goose foot
topografi yang bervariasi. Dasar topografi
untuk tata letak diagonal rotasi harus di
desain seperti kisi-kisi atau struktur desain
ortogonal asimetris.
Sekian…

Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai