Anda di halaman 1dari 43

KEMENTERIAN PENDIDIKAN, KEBUDAYAAN,

RISET DAN TEKNOLOGI

PENGUATAN MANAJEMEN
UKS SMP

DIREKTORAT JENDERAL
PENDIDIKAN ANAK USIA DINI PENDIDIKAN DASAR
DAN PENDIDIKAN MENENGAH
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 1
| DAFTAR ISI

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

PTM TERBATAS

PERAN STRATEGIS UKS/M DALAM MITIGASI PTM TERBATAS

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 2


| DASAR HUKUM DAN KEBIJAKAN UKS
2014 Maret 2020 Maret 2020 9 Juni 2020 Maret 2021

SKB 4 Menteri tentang Panduan


Peraturan Bersama SE Mendikbud No SE Mendikbud SE Dirjen nomor
Pembelajaran di Masa Pandemi COVID-
Mendikbud, 3 Tahun 2020 nomor 4 tahun 5122/TU/ 2020
19
Menkes, Menag, tentang 2020 tentang tentang PHBS di
Mendagri No Pencegahan Kebijakan Sekolah
Satgas COVID-19  Tim Kesehatan,
6/X/PB Tahun 2014, COVID- 19 pada Pendidikan dlm
Kebersihan, dan Keamanan
No 73 Tahun 2014, Satuan Pendidikan Masa Darurat Memastikan
No 41 Tahun 2014, Covid- 19 Ketersediaan
No 81 tahun 2014 - Optimalisasi Fasilitas CTPS di
tentang pembinaan peran UKS Relaksasi Dana Berbagai Lokasi
dan pengembangan BOS Strategis Di Satuan
UKS/M Pendidikan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 3


| PENGERTIAN DAN TUJUAN UKS
1. PENGERTIAN
UKS merupakan upaya satuan pendidikan dalam menanamkan, menumbuhkan, mengembangkan serta
meningkatkan kemampuan hidup sehat, dengan penerapan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS), serta
derajat kesehatan peserta didik melalui pelaksanaan Trias UKS yakni:
a. Pendidikan Kesehatan: melalui kegiatan peningkatan pengetahuan secara intrakurikuler, kokurikuluer
dan ekstrakurikuler dan pembiasaan PHBS;
b. Pelayanan Kesehatan: melalui pencegahan penyakit seperti dengan imunisasi dan minum obat cacing;
dan
c. Pembinaan Lingkungan Sekolah Sehat: dengan melengkapi sarana prasarana PHBS, antara lain air
bersih, toilet, tempat cuci tangan, tempat sampah, saluran drainase

2. TUJUAN
Meningkatkan kesehatan, mutu pendidikan dan prestasi belajar peserta didik yang tercermin dalam
kehidupan perilaku hidup bersih sehat (PHBS) dan lingkungan sekolah yang sehat sehingga memungkinkan
peserta didik mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 4


| TRIAS UKS PELAYANAN KESEHATAN
1. Penjaringan Kesehatan dan
Pemeriksaan Berkala
PELAY 2. Pemberian Tablet Tambah Darah
ANAN
KESEH bagi Remaja Putri (SMP dan
ATAN SMA) / Pemberian obat
cacing (SD)
TRIAS PEMBINA
3. P3K dan P3P
PENDID UKS AN 4. Imunisasi
IKAN LINGKUN
GAN
PENDIDIKAN KESEHATAN
KESEH
SEKOLA
ATAN
1. Literasi Kesehatan H SEHAT

2. Pembiasaan PHBS melalui


kegiatan CTPS dll PEMBINAAN LINGKUNGAN SEKOLAH
3. Pendidikan Gizi SEHAT
4. Aktifitas Fisik (peregangan, 1. Pembinaan kantin dan PKL sekitar sekolah
senam bersama) 2. Pemanfaatan Pekarangan Sekolah (Tanaman
5. Pendidikan Kesehatan obat keluarga (Toga), buah/sayur)
Reproduksi dan Pendidikan 3. Pembinaan sanitasi sekolah dan Pengelolaan
Keterampilan Hidup Sehat Sampah
(PKHS) 4. Pemberantasan sarang nyamuk
6. Pembinaan Kader Kesehatan 5. Penerapan Kawasan Tanpa Rokok, tanpa
Sekolah (Dokcil/ KKR, PMR, NAPZA dan tanpa Kekerasan. Tanpa
Konselor Sebaya, dll) pornografi/pornoaksi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 5


| STRATIFIKASI UKS
Sebagai strategi peningkatan mutu pembinaan dan pelaksanaan Trias UKS maka sekolah harus memperhatikan
stratifikasi UKS yang terdiri dari minimal, optimal, standar dan paripurna. Sekolah harus memenuhi seluruh
indikator (pendidikan kesehatan, pelayanan kesehatan, pembinaan lingkungan sekolah sehat dan manajemen
UKS/M) pada kelompok stratifikasi UKS. Dengan mereview indikator dalam stratifikasi UKS maka sekolah
dapat memiliki rekomendasi perbaikan pelaksanaan Trias UKS dan menyusun perencanaan untuk mencapai
indicator yang sudah ditentukan.

Program UKS sebaiknya disusun sebagai program yang berkesinambungan, yakni dapat berkelanjutan setiap
tahunnya. Untuk itu sekolah harus membentuk Tim Pelaksana UKS dan memasukkan rencana kerja UKS
sebagai bagian dari RKAS.

Paripurna
TANGGA STRATA UKS/M  Optimal

Standar

Minimal
PERSYARATAN NAIK STRATA:
Tidak Memenuhi SEMUA INDIKATOR DAPAT TERPENUHI

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 6


| STRATIFIKASI UKS SMP
Indikator Minimal Standar Optimal Paripurna
Buku pegangan kesehatan (Buku
Di penuhinya strata
UKS/M, gizi seimbang, kespro, Di penuhinya strata minimal Di penuhinya strata standar
optimal
sanitasi, Napza dll)
Sekolah/madrasah Sekolah/madrasah
Adanya kemitraan dengan
Ada penanggungjawab UKS menggunakan buku rapor melakukan pembinaan
instansi terkait
kesehatanku dan pengawasan
Tersedia sarana dan prasarana
Sekolah/madrasah melakukan
Tersedia media KIE kesehatan sekolah/madras ah aman Seluruh guru terorientasi
konsultasi / koordinasi dengan
(alat peraga, poster dll) bencana UKS/M
Tim Pembina UKS/M

Manajemen UKS Sekolah menggunakan


Tersedia sarana prasarana Sekolah/madrasah memiliki
Rapor Kesehatan
olahraga ruang UKS
Lingkungan dan Kantin
Tersedia dana untuk kegiatan
UKS/M dan pemeliharaan sanitasi
sekolah/madrasah
Terdapat kemitraan dengan
Puskesmas
Terdapat perencanaan kegiatan
UKS di sekolah/madrasah
     

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 7


CONTOH PENGELOLAAN SAMPAH MENJADI BAGIAN DARI INDIKATOR
KEBERSIHAN LINGKUNGAN PADA STRATIFIKASI UKS/M

Paripurna

Optimal
Standar
Sekolah
Minimal bekerjasama
Sekolah dengan pihak
Tidak Memenuhi Setiap kelas memiliki Setiap kelas melakukan 3-R lain untuk
tempat sampah (Reduce, Reuse, menyediakan
tertutup memiliki tempat
Sekolah tidak Recycle) bank sampah
dan pembuangan sampah terpilah
memiliki tempat
sampah sementara
sampah
yang tertutup

Tidak Ada Pelayanan Pelayanan Pelayanan


Layanan Terbatas Dasar Tingkat Lanjut

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 8


Stratifikasi Minimal: Sekolah memiliki tempat sampah tertutup
Sekolah sebaiknya memiliki tempat sampah tertutup di setiap kelas dan
pembuangan sampah sementara yang tertutup

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 9


Stratifikasi Standar:
Sekolah memiliki tempat sampah terpilah

Tempat sampah terpilah terdiri dari:

1 Sampah organik, yaitu sampah yang mudah


membusuk seperti sisa-sisa makanan, daun,
tanaman, kulit buah, dll

2 Sampah non organic, yaitu sampah yang


tidak mudah membusuk seperti kertas, kain,
busa, plastik, kaleng, beling, kardus, dll

3 B3 (bahan berbahaya dan beracun) seperti


obat bekas, bekas kaleng oli, bekas bungkus Bahan Non Organik
obat nyamuk, dll Beracun &
Berbahaya
Organik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 10


Stratifikasi Optimal:
Sekolah melakukan “3-R”
(Reduce, Reuse, Recycle)

1 Sekolah melakukan
pengurangan sampah

2 Sekolah melakukan
pengomposan

3 Sekolah memanfaatkan
sampah yang dapat didaur
ulang menjadi barang lainnya
yang berguna Contoh: Recycle dari hasil pengelolaan sampah menjadi eco-brick

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 11


Stratifikasi UKS Paripurna:
Sekolah bekerja sama dengan pihak lain untuk
menyediakan bank sampah

Bank Sampah merupakan lembaga


yang mengadopsi/menerapkan sistem
tabungan untuk mengelola sampah
sulit terurai.

Bank sampah memungkinkan warga


menabungkan sampah sulit terurai
bernilai ekonomis dan di kemudian
hari mengambil manfaat tabungan
tersebut dalam bentuk uang.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 12


| DAFTAR ISI

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

PTM TERBATAS

PERAN STRATEGIS UKS/M DALAM MITIGASI PTM TERBATAS

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 13


| PANDEMI COVID-19 BELUM BERAKHIR
Rabu, 11 Maret 2021 adalah
peringatan satu tahun deklarasi
WHO tentang Pandemi COVID-
19. Namun, setelah satu tahun
lebih, belum ada tanda-tanda
Pandemi COVID-19 di Tanah
Air akan berakhir. Bahkan SARS
CoV 2, yang merupakan virus
penyebab COVID-19 ini terus
bermutasi. Varian barunya, yaitu
Delta, ditengarai lebih mudah
menular dibandingkan varian
lainnya. Hal ini terjadi sekitar
akhir Bulan Juni 2021, dan
mencapai puncaknya pada
pertengahan Juli 2021.

Sumber: https://covid19.go.id/peta-sebaran-covid19 per tanggal 20 Agustus 2021

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 14


KASUS COVID 19 PADA ANAK UMUR 0 – 18 TAHUN (30 AGUSTUS 2021)
Jumlah kasus konfirmasi Covid-19 usia anak (0-18
tahun)
Kasus Konfirmasi Covid-19 pada Anan usia 0-18 Tahun
Sembuh Aktif Meninggal
Jumlah usia anak terkonfirmasi positif bulanan Kumulatif
0 30,000 60,000 90,000 120,000 600000
46 500000
Jawa Barat 228 400000
216 300000
Jawa Timur 135
27 200000
Kalimantan Timur 36 100000
37 0
Banten 20

April

April
Juli

Juni

Juli
Juni

Februari
September

Oktober

November

Desember
Maret

Maret

Agustus
Agustus

Januari
Mei

Mei
10
Sumatera Utara 28
31
Sulawesi Selatan 42
17 2020 2021
Bangka Belitung 12
11
Kepulauan Riau 11 Jumlah Kasus Konfirmasi Covid19 berdasarkan Kelompok Usia
38
Kalimantan Tengah 24 Sembuh Aktif Meninggal
17 Total kasus Konfirmasi 180000
Kalimantan Barat 7 224 (0,15)
3 Covid-19 Usia anak (0-18 160000
Jambi 6 Tahun) per tanggal 30 140000 8.102 262 (0,2)
3
Lampung 34 Agustus 2021 adalah 120000 142 (0,14) 6.879
20 517.262 (12,7% dari total 100000
410 114 (0,15) 5.257
Papua Barat 3 80000
21 kasus konfirmasi) dengan (CFR 0,73) 145.463
60000 3.774 122.955
Bengkulu 6 489.489 (94,6%) sembuh, 2.609 96.613
21 40000
Sulawesi Barat 18 26.621 (5.1%) Masih aktif
20000
3 dan 1.152 (0,2%) 53.332 71.126
Maluku 6 0
11 meninggal dunia. 0-2 tahun 3-6 tahun 7-12 tahun 13-15 tahun 16-18 tahun
Maluku Utara 4
(Sumber: Pusdatin Kemenkes)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 15


| DAMPAK SOSIAL NEGATIF COVID-19

KEKERASAN & RISIKO


PUTUS SEKOLAH PENURUNAN CAPAIAN BELAJAR
EKSTERNAL
ANAK HARUS BEKERJA KESENJANGAN CAPAIAN BELAJAR KEKERASAN YG TDK TERDETEKSI

Putus sekolah terjadi karena anak Perbedaan akses dan kualitas selama PJJ Tanpa sekolah, banyak anak yang terjebak
“terpaksa” bekerja membantu keuangan dapat mengakibatkan kesenjangan capaian dalam kekerasan rumah tanpa terdeteksi
keluarga di tengah krisis akibat Pandemi belajar, terutama untuk anak dari sosio- oleh guru.
COVID-19. ekonomi berbeda.

PERSEPSI ORANG TUA “LEARNING LOSS” RISIKO EKSTERNAL

Banyak orang tua melihat bahwa sekolah kurang Studi menemukan bahwa pembelajaran tatap Ketika anak tidak lagi datang ke sekolah,
berperan dalam proses belajar mengajar model muka menghasilkan pencapaian akademik terdapat peningkatan risiko pada anak, mulai
PJJ. yang lebih baik dibandingkan dengan PJJ. kekerasan fisik, pernikahan dini, eksploitasi
anak perempuan, hingga kehamilan remaja.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 16


| KEBIJAKAN PEMBELAJARAN DI MASA PANDEMI COVID-
19Penyesuaian SKB 4 Menteri tetap mempertimbangkan kesehatan dan keselamatan warga satuan pendidikan, dan evaluasi
capaian belajar serta kesiapan di segala aspek pendidikan baik di Pemerintah maupun di Pemda.

24 Maret – 15 Juli 7 Agustus –Desember Januari – Maret April 2021 –Sekarang


15 Juli– 7 Agustus 2020
2020 2020 2021

SE Mendikbud No. Implementasi SKB 4 Penyesuaian SKB 4 Penyesuaian SKB Penyesuaian SKB
4 Tahun 2020 Menteri Menteri 4 Menteri 4 Menteri

• Belajar darti rumah Dapat membuka PTM Dapat membuka PTM Mulai Januari 20201: Mulai April 2021:
• Ujian Nasional dengan syarat dengan syarat Apabila pemda sudah Setelah PTK di satuan
ditiadakan memberikan izin dan pendidikan divaksinasi COVID-

Belajar dari Rumah Dapat membuka PTM 19 secara lengkap, satuan
PPDB Online dan satuan pendidikan
dengan syarat pendidikan menyediakan
dilarang kerumunan memenuhi semua syarat
Belajar dari Rumah Belajar dari Rumah berjenjangnya, maka layanan (1) PTM Terbatas
PTM diperbolehkan, dengan protokol kesehatan dan
Belajar dari Rumah Belajar dari Rumah namun tidak diwajibkan. (2) PJJ.

Orang tua/wali dapat memilih


bagi anaknya untuk mengikuti
PTM Terbatas atau tetap PJJ.
1. PTM Terbatas mengikuti peraturan dan kebijakan Pemerintah tentang PPKM terbaru; dan
2. PTM Terbatas boleh diselenggarakan meski Vaksinasi PTK belum dilakukan, dengan syarat satuan
pendidikan mengikuti protokol kesehatan dan sesuai izin pemerintah daerah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 17


| DAFTAR ISI

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

PTM TERBATAS

PERAN STRATEGIS UKS/M DALAM MITIGASI PTM TERBATAS

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 18


| PENGERTIAN PTM TERBATAS
PTM Terbatas adalah kegiatan belajar-mengajar yang dilaksanakan melalui tatap muka
antara peserta didik dengan pendidik di masa Pandemi COVID-19, secara terbatas dengan
protokol kesehatan yang ketat. Arti terbatas di sini meliputi 6 pengertian, yaitu:
1. Jumlah siswa maksimal 50 persen;
2. Aktivitas dalam sekolah sesuai protokol kesehatan 5M, yaitu memakai masker, mencuci
tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak aman (minimal 1,5 meter), menjauhi
kerumunan, dan membatasi mobilisasi serta interaksi;
3. Durasi jam pembelajaran lebih sedikit dari kondisi normal dan ditentukan oleh satuan
Pendidikan;
4. Materi pembelajaran bersifat esensial, prasyarat, karakter dan kecakapan hidup;
5. Menggunakan metode blended learning (campuran PJJ dan PTM); dan
6. Mengikuti Instruksi Mendagri tentang PPKM terbaru.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 19


| DASAR HUKUM

1. Keputusan Bersama Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Menteri Agama, Menteri Kesehatan
dan Menteri Dalam Negeri tentang Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi
COVID-19, yang memberi amanah bahwa setelah PTK pada satuan pendidikan divaksinasi
COVID-19 secara lengkap, maka satuan pendidikan diwajibkan menyediakan PTM
Terbatas dan PJJ;
2. Inmendagri No 35 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4, Level 3, dan Level 2 COVID-19 di
Wilayah Jawa Dan Bali;
3. Inmendagri No 36 Tahun 2021 tentang PPKM Level 4 COVID-19 di Wilayah Sumatera,
Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, dan Papua; dan
4. Inmendagri No 37 Tahun 2021 tentang PPKM Level 3, Level 2 dan Level 1 serta
Mengoptimalkan Posko Penanganan COVID-19 di Tingkat Desa dan Kelurahan untuk
Pengendalian Penyebaran COVID-19.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 20


Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas dan Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) dapat dilaksanakan pada 91%
satuan pendidikan yang berada pada situasi COVID-19 level 3 dan 2 berdasarkan SKB 4 Menteri, sementara
satuan pendidikan yang berada pada daerah level 4 sepenuhnya PJJ (5 September 2021)

Level Pengaturan Jumlah Jumlah Ket. Jumlah Satuan Pendidikan pada Situasi Covid-19 per
Situasi Kegiatan Kab./Kota Satuan pulau_4 September 2021
Covid- Pembelajaran Pendidikan
19 Level 1 Level 2 Level 3 Level 4
7% 4% 9% 9%
Level 4 • Pembelajaran 63 50.852 berlaku 11% 12%
dilakukan melalui sampai 6 25%
(9%) 30% 38%
pembelajaran jarak September
38%
jauh (PJJ). 2021 40% 40%
• 25% PTK boleh ke 57% 54%
satuan pendidikan
untuk simulasi
61%
Asesmen Nasional.
63% 59%
Level 3 Pembelajaran 253 243.558 54% 49% 49%
dillaksanakan sesuai (45%) 33% 34%
dengan SKB 4 Menteri
Level 2 tentang Panduan 193 243.212 13%
3%
1% 3% 2% 2%
Pembelajaran dalam (45%)
Situasi Pandemi Covid-
li i u
19. er
a
es ta
n ra
uk ua 3T
Ba at aw an gg
a
al
p
ah
n m l n M Pa er
da Su Su li m Te
Level 1 5 3.357 (1%) w
a Ka a D
a
Ja us
N
Total 514 540.979
Total 284.571 120.790 51.236 37.405 28.245 9.675 9.057 22,534
Sumber data: Pusdatin Kemendikbudristek, 2021 dan Instruksi Mendagri 36, 37 dan 38 Tahun 2021

Data Kabupaten/Kota level Situasi berdasarkan data dari web tgl 4 Sept https://vaksin.kemkes.go.id/#/sckab

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi


| KEBIJAKAN PEMBELAJARAN BERDASARKAN PPKM (2/2)
% PJJ % PTM Terbatas
ACEH 76%
JAMBI PENYELENGGARAAN PTM TERBATAS PADA
SULAWESI TENGGARA LEVEL 3,2 DAN 1 BERVARIASI DI TINGKAT
SUMATERA BARAT
PROVINSI
PAPUA BARAT

PAPUA

KALIMANTAN BARAT

BANTEN

SULAWESI BARAT

KALIMANTAN TENGAH

NASIONAL 63% 37%


SUMATERA UTARA
DUKUNGAN DARI PEMERINTAH DAERAH
JAWA TIMUR
DIPERLUKAN UNTUK MEMPERBOLEHKAN SATUAN
SULAWESI TENGAH
PENDIDIKAN DI LEVEL 1-3 YANG MEMENUHI SYARAT
JAWA TENGAH UNTUK MELAKSANAKAN PTM TERBATAS, SESUAI
KALIMANTAN UTARA INMENDAGRI PPKM DAN SKB 4 MENTERI.
DKI JAKARTA

KALIMANTAN TIMUR
0%

0%
%

%
20

50

60

80
10

30

40

70

90

10

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 22


Kesiapan Sarana sanitasi dan kebersihan serta ketersediaan fasilitas kesehatan pada mayoritas satuan
pendidikan sudah baik, kecuali pada komponen pemetaan warga satuan pendidikan yang tidak boleh ke
sekolah
hasil pengisian 315.103 satuan pendidikan (59%) 1. Ketersediaan sarana sanitasi dan kebersihan
tersedia belum tersedia
4% 4% 12%

96% 96% 88%

2. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan 3. Pemetaan Warga Satuan pendidikan yang tidak boleh
tersedia belum tersedia ke sekolah
100% tersedia belum tersedia
15% 19%
28%
80%
3.4. riwayat kontak erat 34% 66%
60%
3.3. riwayat perjalanan dari ZONA Risiko
40% 85% 81% 39% 61%
72% Covid Tinggi
20% 3.2. tidak memiliki akses transportasi yang
45% 55%
0% aman

3.1. komorbid 38% 62%

0% 20% 40% 60% 80% 100%

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 23


| DAFTAR ISI

USAHA KESEHATAN SEKOLAH (UKS)

KEBIJAKAN PENDIDIKAN DI MASA PANDEMI COVID-19

PTM TERBATAS

PERAN STRATEGIS UKS/M DALAM MITIGASI PTM TERBATAS

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 24


| PERAN UKS DALAM PTM TERBATAS (1/2)
Surat Edaran Mendikbud Nomor 3 Tahun 2020 tentang Pencegahan COVID-19 pada Satuan Pendidikan
memberi instruksi agar Usaha Kesehatan Sekolah (UKS) dapat dioptimalkan perannya dalam koordinasi dengan
fasilitas pelayanan kesehatan setempat dalam rangka pencegahan penyebaran COVID- 19.

Dengan demikian ada beberapa Tugas UKS, yaitu:


1. Menjadi bagian Satgas COVID-19 di satuan pendidikan sebagai Tim Kesehatan, Kebersihan dan Keamanan,
dengan tugas:
a. Membuat prosedur pemantauan dan pelaporan kesehatan warga satuan Pendidikan
b. Membuat daftar kebutuhan sarana prasarana pencegahan COVID-19 di satuan pendidikan dan
mengajukan ke kepala sekolah
c. Melakukan pengaturan pembersihan dan disinfeksi
d. Memantau kepatuhan pelaksanaan protokol kesehatan di satuan Pendidikan
e. Membuat pengaturan PKL dan warung makanan di sekitar sekolah

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 25


| PERAN UKS DALAM PTM TERBATAS (2/2)
2. Edukasi PHBS seperti CTPS dengan air mengalir dll;
3. Sosialisasi, edukasi, pembiasaan, dan internalisasi protokol kesehatan 5M;
4. Berkoordinasi dengan Pusat Layanan Kesehatan dalam 3T; dan
5. Merawat serta membuat rencana optimalisasi sarana sanitasi di satuan Pendidikan sesuai startifikasi UKSM
dan Tujuan SDGs.

Sarana sanitasi yang layak, dapat mencegah penularan


Virus Corona, sekaligus salah satu poin dalam tujuan
pembangunan berkelanjutan (SDGs) pada sektor
lingkungan hidup, yaitu memastikan masyarakat
mencapai akses universal air bersih dan sanitasi.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 26


| DAFTAR PERIKSA KESIAPAN PTM TERBATAS (1/2)
1 Ketersediaan Sarana Sanitasi dan
Kebersihan
a. Toilet atau kamar mandi bersih;
b. Sarana cuci tangan pakai sabun dengan air
mengalir atau cairan pembersih tangan
(hand sanitizer); dan
c. Disinfektan

2 Ketersediaan Fasilitas Kesehatan


a. Mampu mengakses fasilitas kesehatan, seperti
puskesmas, klinik, rumah sakit, dan lainnya;
b. Menerapkan area wajib masker kain atau
masker tembus pandang bagi yang memiliki
peserta didik disabilitas rungu; dan
c. Thermogun (pengukur suhu tubuh)

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 27


27
| DAFTAR PERIKSA KESIAPAN PTM TERBATAS (2/2)
3 Pemetaan Warga Satuan Pendidikan yang Tidak Boleh
Melakukan Kegiatan di Satuan Pendidikan, seperti:
a. Kondisi medis komorbid tidak terkontrol;
b. Tidak memiliki akses transportasi yang memungkinkan
penerapan jaga jarak
c. Memiliki riwayat perjalanan dari zona kuning, oranye, merah
dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama 14 hari; dan
d. Memiliki riwayat kontak dengan orang terkonfirmasi positif
COVID-19 dan belum menyelesaikan isolasi mandiri selama
14 (empat belas) hari.

4.
4 Membuat Kesepakatan Bersama Komite
Sekolah tentang Kesiapan PTM Terbatas

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 28


| TAHAPAN PENYELENGGARAAN PTM TERBATAS
(1/2) 1. Satuan pendidikan membentuk Tim Satgas COVID-19, yang terdiri dari
a. Tim Pembelajaran, Psikososial, dan Tata Ruang
b. Tim Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan
PERSIAPAN c. Tim Pelatihan dan Humas
2. Menyiapkan kesiapan belajar sesuai daftar periksa
3. Mengisi laman daftar periksa pada Dapodik
4. Membuat surat usulan pembukaan PTM Terbatas kepada dinas pendidikan

1. Dinas pendidikan melalui tim verifikator yang telah dibentuk melakukan verifikasi isian
daftar periksa kesiapan belajar pada laman Dapodik
2. Apabila satuan pendidikan lulus verifikasi, mereka dapat melakukan simulasi PTM
VERIFIKASI Terbatas berdasarkan Surat Rekomendasi Layak PTM Terbtas yang diterbitkan oleh
dinas pendidikan
3. Namun bila tidak lolos, satuan pendidikan wajib melengkapi persyaratan sesuai
rekomendasi tim verifikator, dan memperbaiki daftar periksa pada Dapodik

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 29


| TAHAPAN PENYELENGGARAAN PTM TERBATAS
(2/2)
1. Satuan pendidikan membuat kuesioner pilihan PTM Terbatas atau PJJ kepada orang
tua
IZIN 2. Bila ada orang tua yang keberatan, satuan pendidikan menyiapkan PJJ
ORANG TUA
3. Sementara bila orang tua mengizinkan, satuan pendidikan melanjutkan PTM
Terbatas

1. Dinas kesehatan melalui Puskesmas dan Satgas COVID-19 di Satuan pendidikan


melakukan evaluasi. Bila aman, PTM Dilanjutkan. Bila tidak, PTM ditunda untuk
EVALUASI disempurnakan
DAN
PEMANTAUAN
2. Bila ada kasus terkonfirmasi COVID-19 pada PTM Terbatas, satuan pendidikan wajib
menutup PTM Terbatas untuk sementara dan menggantinya menjadi PJJ

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 30


| BLENDED LEARNING
Blended learning adalah metode belajar di
mana proses belajar tatap kelas berpadu
dengan proses e-learning secara harmonis, atau
bisa juga disebut pembelajaran campuran.
Salah satu metodenya adalah flipped
classroom, yang menggabungkan pembelajaran
sinkron (synchronous) dengan pembelajaran
mandiri yang asinkron (asynchronous).

Contoh: Flipped Classroom menggunakan


Rumah Belajar di
https://www.youtube.com/watch?v=txCCQtCI
3PY
atau di https://www.youtube.com/watch?
v=86nb8I0TYec

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 31


| MITIGASI RISIKO 4 LOKASI (1/4)
DI RUMAH (SEBELUM BERANGKAT KE SATUAN

1 PENDIDIKAN)
a. Sarapan pagi dengan menu gizi seimbang;
b. Memastikan diri sehat dan tidak memiliki gejala batuk, pilek, sakit
tenggorokan, : suhu ≥37,3°C, dan/atau sesak nafas;
c. Menggunakan masker kain 3 (tiga) lapis atau masker medis sekali
pakai dan membawa masker cadangan;
d. Menyiapkan cairan pembersih tangan (hand sanitizer);
e. Menyiapkan makanan beserta alat makan dan air minum;
f. Menyiapkan perlengkapan pribadi, seperti alat belajar, ibadah,
olahraga dan alat lain sehingga tidak perlu pinjam-meminjam.
g. Berdoa
KEBERANGKATAN
a. Menggunakan masker, dan menjaga jarak minimal 1,5 meter;

2
b. Tidak menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung,
mata, dan mulut, dan menerapkan etika batuk/bersin; dan
c. Membersihkan tangan sebelum dan sesudah menggunakan transportasi
publik/antar-jemput.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 32


| MITIGASI RISIKO 4 LOKASI (2/4)
DI SATUAN PENDIDIKAN

3 Sebelum Masuk Gerbang


a. Pengantaran dilakukan di lokasi yang telah ditentukan;
b. Mengikuti pemeriksaan kesehatan meliputi: pengukuran suhu tubuh,
gejala batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau sesak nafas;
c. Melakukan CTPS sebelum memasuki gerbang satuan pendidikan dan
ruang kelas;
d. Untuk tamu, wajib mengikuti protokol kesehatan di satuan
pendidikan.

Selama Kegiatan Belajar Mengajar


e. Menggunakan alat belajar, dan alat makan minum pribadi;
f. Mematuhi pengumuman di seluruh area satuan pendidikan terkait
penggunaaan masker, CTPS, dan jaga jarak 1,5 meter;;
g. Satgas COVID-19 dan Tim Pelaksana UKS/M wajib mengamati
kesehatan warga satuan pendidikan, dan jika ada yang mengalami
gangguan kesehatan harus mengikuti protokol kesehatan 3T, yaitu tes,
telusur dan tindakan.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 33


| MITIGASI RISIKO 4 LOKASI (3/4)
DI SATUAN PENDIDIKAN

3 Selesai Kegiatan Belajar Mengajar


a. Tetap menggunakan masker dan melakukan CTPS sebelum
meninggalkan ruang kelas;
b. Keluar ruangan kelas dan satuan pendidikan dengan berbaris sambil
menerapkan jaga jarak 1,5 meter;
c. Penjemput peserta didik menunggu di lokasi yang sudah disediakan
dan melakukan jaga jarak sesuai dengan tempat duduk

PULANG DARI SATUAN PENDIDIKAN


Di Perjalanan
a. Menggunakan masker dan tetap jaga jarak 1,5 meter;

4 b. Tidak menyentuh permukaan benda-benda, tidak menyentuh hidung,


mata, dan mulut, serta menerapkan etika batuk/bersin;
c. Melakukan CPTS atau menggunakan handsanitizer sebelum dan
sesudah menggunakan transportasi publik/antar-jemput.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 34


| MITIGASI RISIKO 4 LOKASI (4/4)
PULANG DARI SATUAN PENDIDIKAN

4 Di Rumah
a. Melepas alas kaki, meletakan barang-barang yang dibawa di luar
ruangan dan melakukan disinfeksi terhadap barang-barang tersebut,
misalnya sepatu, tas, jaket, dan lainnya;
b. Membersihkan diri (mandi) dan mengganti pakaian sebelum
berinteraksi fisik dengan orang lain di dalam rumah;
c. Tetap melakukan PHBS khususnya CTPS secara rutin;
d. Jika warga satuan pendidikan mengalami gejala umum seperti suhu
tubuh ≥37,3°C, atau keluhan batuk, pilek, sakit tenggorokan, dan/atau
sesak nafas setelah kembali dari satuan pendidikan, warga satuan
pendidikan tersebut diminta untuk segera melaporkan pada tim
kesehatan satuan pendidikan.

TAMPILKAN VIDEO

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 35


Terima kasih

Kementerian Pendidikan,
Kementerian Kebudayaan,
Pendidikan, Riset,
Kebudayaan, dan
Riset Teknologi
dan Teknologi
| KETERSEDIAAN SARPRAS DI SATUAN
PENDIDIKAN
Kebutuhan Kebersihan dan Sanitasi Peralatan Kesehatan
1. Air bersih untuk keperluan membersihkan 1. Thermo gun
sekolah dan cuci tangan 2. Form-form pemantauan kesehatan
2. Alat-alat kebersihan dan disinfeksi seperti 3. Masker cadangan sesuai usia (terutama untuk
ember, kain pel, kain mikrofiber/lainnya, peserta didik TK/RA dan SD/MI)
dan sprayer 4. Peralatan kesehatan di ruang UKS
3. Tempat cuci tangan 1 buah per kelas 5. Obat-obatan sederhana di ruang UKS, dll
4. Sabun cuci tangan
5. Cairan disinfektan Lain lain
6. Sarung tangan, masker 6. Ruang UKS dan ruang isolasi. jika ruang
UKS/ruang isolasi tidak tersedia, maka ruangan
lain dapat dialih fungsikan menjadi ruang UKS /
ruang isolasi
7. Media KIE pencegahan COVID-19, dan
protokol kesehatan

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 37


| PENGATURAN JADWAL PEMBELAJARAN (1/3)
Dalam pengaturan jadwal pembelajaran PTM dan PJJ, satuan pendidikan dapat melakukan:
1. Pengelompokkan/bubble, yaitu 3. Jam masuk dan pulang pada kelas yang
pengelompokkan peserta didik pada kelompok menjalankan PTM Terbatas dibedakan untuk
kecil beserta guru, sehingga mereka hanya menghindari kerumunan. Misalkan, hari Senin
beraktifitas pada kelompok kecil yang sama; yang masuk hanya kelas 1 dan 4, dengan
2. Shifting, yaitu pembagian kelas pagi-siang, PJJ- rincian sebagai berikut:
PTM. Contoh: a. Kelas 1A - C jam 08.00 – 10.00
a. Senin dan Kamis yang mengikuti PTM adalah b. Kelas 1D - F jam 09.00 – 11.00
kelas 1 dan 4; c. Kelas 4A - C jam 12.30 – 14.30
b. Selasa dan Jumat yang PTM kelas 2 dan 5; d. Kelas 4D - F jam 13.30 – 15.30
c. Rabu dan Sabtu yang PTM kelas 3 dan 6; dan
d. Selebihnya PJJ 4. Istirahat dilakukan di dalam kelas masing-
masing, dan dilarang ngobrol saat
makan/minum.
Pengaturan jadwal PJJ dan PTM dapat berbeda antara satu satuan pendidikan dengan lainnya disesuaikan dengan
kondisi wilayahnya.

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 38


| PENGATURAN JADWAL PEMBELAJARAN (2/3)
Contoh Pengaturan Jadwal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tingkat SD (2x/Minggu)

KELAS SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

PTM PTM
1 PJJ PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM
2 PJJ PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM
3 PJJ PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM
4 PJJ PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

PTM PTM
5 PJJ PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

PTM PTM
6 PJJ PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

Sumber: Buku Panduan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 39


| PENGATURAN JADWAL PEMBELAJARAN (3/3)
Contoh Pengaturan Jadwal Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Tingkat SD (3x/Minggu)

KELAS SENIN SELASA RABU KAMIS JUMAT SABTU

PTM PTM PTM


1 PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00)) (07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM PTM


2 PJJ PJJ PJJ
(07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00) (07.30 – 10.00)

PTM PTM PTM


3 PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

PTM PTM PTM


4 PJJ PJJ PJJ
(08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00) (08.30 – 11.00)

PTM PTM PTM


5 PJJ PJJ PJJ
(09.30 – 12.00) (09.30 – 12.00) (09.30 – 12.00)

PTM PTM PTM


6 PJJ PJJ PJJ
(09.30 – 12.00) (09.30 – 12.00) (09.30 – 12.00)

Sumber: Buku Panduan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 40


| TATA LETAK BANGKU, MEJA, DAN VENTILASI
Tata Letak Bangku dan Meja
1. Jarak antarbangku minimal 1,5 meter.
2. Bangku yang tidak terpakai dipindahkan dari kelas atau diletakkan di
belakang kelas
3. Bagi PAUD, SDLB, MILB, SMPLB, MTsLB dan SMLB, dan MALB,
maksimal 5 peserta didik per kelas.
4. Bagi SMA, SMK, MA, MAK, SMP, MTs, SD, dan MI, maksimal 18
peserta didik per kelas atau 25-50% dari total peserta didik per
rombongan belajar
5. Posisi duduk peserta didik diatur searah
6. Memastikan ventilasi baik di setiap ruangan yang digunakan

Standar Ventilasi
1. Jika ventilasi alami (tanpa pendingin udara/AC), maka luas ventilasi
Jika ruang kelas tidak memiliki ventilasi yang baik,
20% dari luas ruang kelas, agar pertukaran udara menjadi baik maka semua jendela dan pintu kelas dibuka sampai
2. Jika ventilasi mekanik (ruang/kelas menggunakan pendingin udara), memenuhi 20% dari luas kelas/ruangan atau
maka ruang/kelas tersebut menggunakan exhaust fan/memiliki alat pembelajaran dilakukan di luar kelas/ruang
pembersih udara/air cleaner/air purifier.

Sumber: Buku Panduan Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran di Masa Pandemi

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 41


| PANDUAN DAN TANYA JAWAB

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 42


| MATERI PENDUKUNG
NO MATERI PENDUKUNG ALAMAT
1 Cara Cuci Tangan https://www.youtube.com/watch?v=3PmVJQUCm4E
2 Cara Mengenakan Masker https://www.youtube.com/watch?v=adB8RW4I3o4
3 Cara Melindungi Diri dari COVID-19 https://www.youtube.com/watch?v=1APwq1df6Mw
4 Daftar Periksa http://eform.kemdikbud.go.id/view.php?id=20030
5 Pedoman Perilaku Hidup Bersih dan Sehat https://promkes.kemkes.go.id/phbs
6 Video Kapten Masker Melawan Virus Korona https://www.youtube.com/watch?v=ffspmItIiNk
7 Video Perilaku Hidup Bersih dan Sehat https://www.youtube.com/watch?v=HuTSWkU1dhM
8 Pedoman Kembali ke Sekolah di Masa Pandemi COVID-19 https://www.youtube.com/watch?v=REJjgiZ7WJM
9 Kembali ke Sekolah di Masa Pandemi https://www.youtube.com/watch?v=uFwq9O6477U
Panduan Penyelenggaraan Pembelajaran PAUDDikdasmen di Masa Pandemi  https://bersamahadapikorona.kemdikbud.go.id/buku-panduan-penyelenggaraan-
10
COVID-19, Kemendikbudristek pembelajaran-pauddikdasmen-di-masa-pandemi-covid-19/

11 Panduan Mitigasi Risiko PTM Terbatas dan Edukasi PHBS, Kemendikbudristek  


 https://kesga.kemkes.go.id/assets/file/pedoman/Pedoman%20Pengawasan
Pengawasan dan Pembinaan Penerapan Protokol Kesehatan di Satuan Pendidikan.
12 %20dan%20Pembinaan%20Penerapan%20Protokol%20Kesehatan%20di
(Panduan Bagi Puskesmas), Kemenkes.
%20Satuan%20Pendidikan.pdf
https://sekolah.data.kemdikbud.go.id/kesiapanbelajar/home/survey-ptm-
13 Data Survey PTM Terbatas
dashboard-spasial
https://drive.google.com/u/0/uc?
14 Lagu Seru Kebiasaan Baru PAUD
id=1QY2d_OQzbmdCYh_ugERLh9HmGNJQE7yl&export=download
https://drive.google.com/u/0/uc?id=1zMdJ2_ls2EMczLdfyQqyhz_-DDcuH-
15 Lagu Seru Kebiasaan Baru Dikdasmen
s3&export=download
16 Flipped Calssroom Tutorial https://www.youtube.com/watch?v=Nsn7TVpwIg4&t=417s

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi 43

Anda mungkin juga menyukai