Riwayat Penyakit
Tidak menular pada Konsumsi sayur dan
Merokok Aktivitas Fisik Konsumsi alkohol Obesitas
diri sendiri dan buah 5 porsi/hari
keluarga
• - 150 menit/
- Penyakit Kencing minggu
Manis
- Penyakit Darah
Tinggi
- Penyakit Jantung
- Peyakit Stroke
- Penyakit Kanker
- Kolesterol Tinggi
SKRING KESEHATAN GIGI
PEMBERIAN OBAT CACING
KEBIJAKAN PROGRAM
IMUNISASI DALAM BULAN
IMUNISASI ANAK
SEKOLAH (BIAS)
Dicanangkan oleh 4
Menteri (Menteri
Kesehatan, Menteri
Pendidikan, Menteri
Dalam Negeri dan
Menteri Agama
pada tahun 1997
Dukungan Kemendikbudristek dalam Pelaksanaan
Akselerasi BIAS
f. pemberian imunisasi;
g. tes kebugaran jasmani;
h. pemberantasan sarang nyamuk (PSN);
i. pemberian tablet tambah darah;
j. pemberian obat cacing;
k. pemanfaatan halaman sekolah sebagai taman obat keluarga (TOGA)/apotek hidup;
l. penyuluhan kesehatan dan konseling: melalui pembinaan dan
pengawasan kantin sehat;
n. informasi gizi;
BENTUK Menggerakkan satuan
DUKUNGAN pendidikan untuk berperan
02
serta melakukan sosialisasi
dan edukasi kepada warga
03 04
memanfaatkan media sosial - Ngobrol Pintar bareng
a.l. mengunggah Poster2
Sahabat
BIAS di media sosial SD (Ortu, Kepsek)
Direktorat Sekolah Dasar - Poster Imunisasi di media
sosial
- Integrasi data imunisasi ke
dalam dapodik
KEPADA KEPALA
DAERAH
• Kemendagri telah bersurat kepada
seluruh kepala daerah Nomor
440/2882/Bangda hal
Pelaksanaan Bulan Imunisasi
Anak Nasional Tahun 2022
tanggal 25 April 2022
1
5
Koordinasi PUSKESMAS dan TP UKS/M Kecamatan
• Menyelenggarakan pelayanan kesehatan melalui keterpaduan
berbagai kegiatan pokok, termasuk penyelenggaraan berbagai
intervensi untuk mengatasi berbagai masalah Kesehatan di
madrasah
• Melaksanakan pembinaan program UKS/Madrasah mencakup
sinkronisasi, termasuk mengatur pelayanan integrasi dan
pelayanan integrasi dan pendelegasian wewenang dalam
pelaksanaan pelayanan kesehatan di sekolah/Madrasah.
Tingkat MI prioritas
• kelas I: merupakan fase penyesuaian dalam lingkungan
Madrasah yg baru dan lepas dari pengawasan orang tua,
kemungkinan kontak dg berbagai penyebab penyakit lebih
besar, saat yang baik untuk diimunisasi ulangan.
• Kelas III : mengevaluasi hasil pelaksanaan UKS/M di kelas I
dan langkah-langkah selanjutnya yang akan dilakukan
dalam program pembinaan UKS.
• Kelas VI mempersiapkan kesehatan peserta didik ke jenjang
pendidikan selanjutnya, memerlukan pemeliharaan dan
pemeriksaan kesehatan yang cukup.
Pelayanan Kesehatan Puskesmas di MI
• Siswa MI telah mendapatkan imunisasi
ulangan
• Penjaringan kesehatan peserta didik
kelas I
• Pemeriksaan kesehatan periodik Imunisasi
ulangan kelas I
TP UKS/M Provinsi dan Kab/Kota membentuk Kelompok
Kerja
Jenis Imunisasi Bayi dan Baduta (bulan) Anak Usia Sekolah WUS
(15-39
0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 18 1 SD 2 SD 5 SD 6 SD th)
Hepatitis B
BCG
DPT-HB-Hib
Polio Tetes (bOPV)
Polio Suntik (IPV)
Campak Rubela
Pneumococcal Conjugate
Vaccine (PCV)
Japannese Encephalitis
Difteri Tetanus (DT)
Tetanus Difteri (Td)
Human Pappiloma Virus (HPV)
Vaccine
Rotavirus
6
KAPAN SEORANG ANAK DIKATAKAN SUDAH
MENDAPAT IMUNISASI LENGKAP
Anak yang tidak diimunisasi lengkap tidak memiliki
Bagaimana apabila seorang kekebalan sempurna terhadap penyakit-penyakit
anak tidak mendapatkan berbahaya sehingga mudah tertular penyakit,
menderita sakit berat, serta menderita cacat bahkan
imunisasi rutin lengkap?? meninggal dunia. Selain itu, mereka juga dapat
menjadi sumber penularan penyakit bagi orang lain.
KLB
Akumulasi anak yang tidak
mendapat imunisasi rutin lengkap
PD3I mengakibatkan tidak akan
terbentuk Kekebalan Kelompok
atau Herd Immunity
Bulan Imunisasi Anak Sekolah
Bulan Imunisasi Anak sekolah adalah kegiatan secara nasional meliputi
pemberian imunisasi pada anak Sekolah Dasar/Madrasah Ibtidaiyah dan yang
sederajat yang dilaksanakan dua kali setahun pada setiap bulan Agustus
untuk imunisasi Campak dan bulan November untuk imunisasi DT dan Td.
S a s a ra n Imunisasi HPV dosis 2 diberikan pada
Tidak J e n i s Va ks in Pemberian peserta didik perempuan kelas 6
Sekolah sekolah SD/MI/bentuk lain yang sederajat
dan anak perempuan usia 12 tahun
Usia 7 C a mp a k Rubela, 1 kali yang tidak sekolah dan telah
Kelas 1 tahun DT 1 kali mendapatkan dosis 1 HPV pada
tahun sebelumnya.
Usia 8
Kelas 2 tahun Td 1 kali
Pada wilayah perluasan,
Usia 11 Td , HPV 1 kali pelaksanaan imunisasi HPV pada
Kelas 5 tahun dosis 1 1 kali tahun pertama hanya diberikan
untuk peserta didik perempuan kelas
Usia 12 5 SD/MI/bentuk lain yang sederajat
Kelas 6 tahun HPV dosis 2 1 kali
dan anak perempuan usia 11 tahun
yang tidak sekolah.
Perluasan Imunisasi
HPV
Kepmenkes RI Nomor HK.01.07/MENKES/6779/2021 tentang
Program Introduksi Imunisasi Human Papilomavirus Vaccine
(HPV) tahun 2022 – 2024.
PELAKSANAAN BIAS
Cakupan Imunisasi BIAS Tahun 2017-
2021
KAB/KOTA TERDAMPAK DIFTERI TAHUN 2021; 96 KAB/KOTA DI
23 PROVINSI
Provinsi Kalimantan Barat Provinsi Kalimantan Tengah Provinsi Kalimantan Timur
Provinsi A ce h Provinsi Sulawesi Tenggara
1. Kota Ponti anak 1. Kapuas 1. Kota Balikpapan
1. Kota Ban da A ce h 1. Kota Kendari Provinsi Gorontalo
2. Kota Singkawang 2. Pen ajam Paser Utara
2. A ceh Timur 2. Buton 1. Pohuwato
3. Sintang Provinsi Kalimantan Selatan
3. Bireun
4. Samb a s 1. Kota Baru
4. Kota Lh o ks eu mawe Provinsi Sulawesi Selatan
5. M e m p a w a h 2. Kota Banjar Baru
5. Nagan Raya 1. Kota Makassar
6. M elawi
2. Lu wu Provinsi M alu ku
7. Bengkayang
Provinsi Sumatera Utara 3. Bu lu kumba 1. Maluku Tenggara Barat
8. Kub u Raya
1. Langkat
2. Mandailing Natal Provinsi Papua Barat
3. Kota M e d a n 1. Kota Sorong
2. Raja A m at
Provinsi Sumatera Barat
1. Kota Pariaman Provinsi Papua
2. Solok Provinsi L amp u n g 1. Kota Jayapura
3. Kota Padang 1. La mp u n g Selatan
2. La mp u n g Utara
Provinsi Riau 3. La mp u n g Tengah Provinsi Jawa Barat
1. Kota Pekanbaru 4. La mp u n g Timur 1. Kota Band un g
5. Tulang B awan g 2. Kota Bogor
Provinsi Jambi 3. Bogor Provinsi Jawa Timur : Dift eri konfi rmasi lab
1. Kota Jambi 4. Cianjur Provinsi J awa Tengah 1. Gresik 12. Kota Surabaya : Dift eri klinis
2. M u aro Jambi 5. Majalengka 1. Sragen 2. Sidoarjo 13. Kota M ad iu n
Provinsi DKI Jakarta
6. Bekasi 2. Wo n o s o b o 3. J o mb an g 14. Sam p an g
Provinsi Sumatera Selatan 1. Jakarta Utara Suspek dift eri secara klinis sudah
7. Purwakarta 3. Temanggung 4. Tuban 15. M alan g
1. Kota Palembang 2. Jakarta Barat ter masuk kasus dift eri n a m u n samp el
8. Band ung 4. Kota Semarang 5. Ngawi 16. Nganjuk
2. Em p at Lawang 3. Jakarta Selatan ti dak diperiksa karena kasus meninggal,
4. Jakarta Timu r 9. Kota Bekasi 5. Kudus 6. M agetan 17. Kota Batu
3. M usi Banyuasin 10. Kota De p o k 7. Blitar 18. Kota Blitar atau pasien ti dak m a m p u m e m b u ka
5. Jakarta Pusat mulut karena kesakitan, atau s amp el
11. Band un g Barat 8. Pasuruan 19. Kota Mojokerto
Provinsi Bangka Belitung 12. Indramayu 9. Lum a jan g 20. Bangkalan diambil n a m u n sud ah ti dak adekuat
1. Bangka Provinsi Banten 13. Kota Sukabumi 10. Situbondo 21. Bojonegoro untuk pemeriksaan laboratorium
2. Bangka Tengah 1. Kab Tangerang 14. Karawang 11. Su m e n e p 22. L amo n gan
Source: DIF-3 Monthly Report,
15. Sukabumi 23. Tulungagung P HEOC Data as received at Central on 3 0
Jan 2022
KASUS TETANUS
NEONATORUM
TERDAPAT 11 KASUS TN DENGAN 9 KEMATIAN (CFR 82%) TAHUN 2021
Bayi berisiko tinggi tetanus bila status imunisasi tetanus pada ibu tidak lengkap
Indonesia telah mencapai eliminasi tetanus neonatorum pada tahun 2016, tugas kita adalah
mempertahankannya
2020
4 2021
cases 11
Meningga casesMeningga
l l
5
2 0
9
% 8
2
%
Source:
Surveillance: Monthly TN Report as of 30 Jan : 1 NT case
2022) *Dots are randomly placed within
provinces
17
DUKUNGAN PELAKSANAAN
BIAS
LS terkait : Sekolah / Madrasah - Guru :
Memberikan dukungan konkrit untuk pelaksanaan Menginformasikan kepada peserta
kegiatan BIAS sesuai dengan tugas dan fungsinya baik didik, orang tua/wali mengenai
untuk peserta didik maupun anak usia sekolah yang pentingnya imunisasi dan agar seluruh
tidak sekolah peserta didik mendapatkan imunisasi
pada saat pelaksanaan BIAS
Kemendikbud Ristek / Kemenag Kemendagri
Media :
1. Mengintruksikan kepada 1. Pengalokasian tenaga kesehatan
seluruh jajaran di pusat dan Puskesmas khusus untuk Melakukan penyebarluasan informasi
daerah untuk memberikan imunisasi rutin (1 tim imunisasi
dukungan pelaksanaan BIAS
yang tepat mengenai imunisasi kepada
tiap desa/kelurahan)
2. Menetapkan BIAS sebagai 2. Optimalisasi Posyandu Prima
masyarakat luas, Membantu dalam
indikator UKS/M dan 3. Penyediaan anggaran melakukan upaya advokasi pada
menugaskan Tim Pembina dan operasional melalui APBD pemangku kebijakan agar mendukung
Tim Pelaksana UKS/M untuk atau pembiayaan lain yang pelaksanaan BIAS, Melakukan
membantu secara aktif sah
pelaksanaan BIAS
penyebarluasan informasi yang tepat
4. Memastikan kegiatan BIAS
3. Mewajibkan seluruh peserta dapat dilaksanakan dengan mengenai kegiatan BIAS kepada
didik diberikan imunisasi baik. masyarakat luas memanfaatkan
sesuai dengan jadwal yang 5. Peningkatan peran PKK dan seluruh saluran komunikasi yang
ditetapkan. kader kesehatan dalam tersedia.
penggerakan masyarakat.
Ayo Lengkapi IMUNISASI ANAK SEKOLAH
Adik, Anak, Cucu, MURID kita,
Untuk Mencegah Sakit Berat, Cacat atau
Meninggal
Soedjatmiko
Anggota ITAGI dan Satgas Imunisasi IDAI
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
Eyang MIKO, SOEDJATMIKO, AGUSTUS 2022
Distribusi Kasus DIFTERI per Kelompok Umur
2019
1–4 2 3
thn 1–4
19 – 40 thn
19 – 40
thn
thn 5–9
thn 15-18
thn
5–9
10 – 14
thn
thn
4 1
Sumatera Selatan
- Musi Banyuasin (1 kasus)
- Ogan Komering Ilir (1 kasus)
- Ogan Komering Ulu Timur (1 kasus)
Jawa Timur Sulawesi Selatan
- Situbondo (1 kasus) - Bulukumba (2 kasus) Kalimatan Utara
- Kota Tarakan (1 kasus)
Source: 2022
Surveillance: Monthly TN Report as of 17 Feb 2022 1 case
: 1 kematian
: 1 kasus TN
*Dots are randomly placed within
LEHER
RAHIM
(SERVIKS)
Pencegahan
Vaksinasi HPV
• Kelas 5 : Td + HPV
• Kelas 6 : HPV
• Sebelum tertular virus
HPV Rekomendasi
• Sebelum menikah ITAGI 2016
HPV1 : SD
• Antibodi akan tinggi
kelas 5
sampai dewasa HPV2 : SD
IDAI
kelas(2017
6 &
2020)
HPV umur 10 - 15Eyang
thnMIKO, SOEDJATMIKO, Juli 2022
BIAS murid Kelas 1 SD (Agustus) : Imunisasi CAMPAK RUBELLA, untuk
mencegah BAHAYA Penyakit CAMPAK dan RUBELLA
PENYAKIT CAMPAK PENYAKIT RUBELLA
Cepat menular bayi, balita, anak janin dalam kandungan ibu
sekolah
2012 – 2018
2012-2017 Di RS tipe A
1660
:
bayi
karena
CACAT
Demam, batuk, Kejang, radang OTAK Rubella
pilek, sesak, : 571 bayi / anak (2012-
bintik merah 2017)
Kemendagri Kemenkeu
Kemkumham JKN
Kemendikbud
Komitmen POGI/HOGI
IDAI
Bersama
PEMBERIAN TABLET TAMBAH DARAH
SKRINING PENYAKIT TIDAK
MENULAR