Anda di halaman 1dari 10

MELATIH JALAN YANG BENAR DAN

EFISIEN PADA PASIEN PASCA STROKE


AGUS WIYONO,AMF
BOBATH PRACTISIONER
KOORDINATOR TERAPIS NUSANTARA MEDICAL
CENTRE
Stroke (WHO, 1995)
Suatu gangguan fungsional otak yang
terjadi secara mendadak dengan tanda
dan gejala klinis baik fokal maupun
global yang berlangsung lebih dari 24
jam, atau dapat menimbulkan kematian,
disebabkan oleh gangguan peredaran
darah otak
FAKTA/DATA

Akibat stroke.
a. Penyebab kematian no 3 setelah jantung dan
kanker.
(10%-11%) dari seluruh kematian.
b. Penyebab kecacatan no 1 di dunia:
- 5% pulih dengan kecacatan ringan
- 20% butuh bantuan jalan
- 70% tidak bisa bekerja
- 5% total membutuhkan bantuan orang lain
c. Bahkan survei di RSCM tahun 1994, stroke
merupakan penyebab kematian utama.
Walking/Berjalan pada pasien stroke
• Jalan merupakan target aktifitas bagi sebagian
besar pasien stroke(bohannon 1991)
• Jalan merupakan problem sebagian besar pasien
pasca stroke.(bhannon 2001).
• Pasien membutuhkan pengalaman berjalan
sedini mungkin .
• Pasien hemiplegi dapat melangkah sebelum dia
mendapatkan keseimbangan berdiri(kirker et al
2000).
Pengertian berjalan
• Proses yang berjalan secara bergantian antara
dua kaki, dimana tidak ada fase kedua kaki
terngkat secara bersama-sama dalam satu
waktu.
• Selalu ada periode double suport.
• Membutuhkan koordinasi yang tinggi seiring
dengan perubahan keseimbangan secara terus
menerus.
Tipe berjalan manusia normal
• Otomatis
yaitu pola berjalan yang tanpa disadari oleh manusia dan berjalan
secara spontan tanpa harus diperintah secara langsung(saat
ketakutan,saat ketoilet buru-buru,saat berwisata melihat
pemandangan,dll)
• Dikontrol /disadari penuh.
yaitu berjalan yang dikontrol penuh oleh otak kita (saat ada lubang
dijalanan ,saat jalan di lantai yang basah dan licin,pasien stroke,dll)
• Manusia normal menggunakan 2 pola diatas secara
bergantian.tapi pada pasiuen stroke hanya bisa menggunakan tipe
dikontrol penuh karena keterbatasan fisiknya.
Melatih jalan pada stroke
• Melatih pengerahan tenaga yang seimbang
antara dua sisi tubuh.
• Meminimalkan kompensasi.
• Mengorganisasikan kembali internal representasi
diotak.
• Melibatkan interaksi dengan lingkungan melalui
stimulasi sensoris dan proprioseptif.
• Berikan input pada telapak kaki dengan arah dan
pola yang benar.
• Berorientasi pada tujuan bukan pada
komponen jalan.
• Di awali dengan belajar memindahkan berat
badan ke depan.
• Bangun /tingkatkan kecepatan sampai 70
langkah/menit.
• Berikan lat melangkah yang pendek-pendek
terlebih dahulu utk menstimulasi ritme jalan.
Variabel berjalan
• Berjalan mundur
• Berjalan maju
• Berjalan kesamping
• Berjalan menyilang
• Naik turun tangga
• Naik turun bidang miring
Beberapa kesalahan dalam belajar jalan

• Terlalu berorientasi pada ayunan bukan


stabilisasi badan terlebih dahulu.
• Pemberian tongkat /quadripot yang salah
• Memberikan ortose alat bantu jalan yang
salah
• Penggunaan beban di kaki
• Selalu melatih jalan tanpa memberikan
task/tugas fungsional.

Anda mungkin juga menyukai