Anda di halaman 1dari 7

Konflik Perbedaan

dalam Keluarga
Ichsan Rismunandar
4122.4.19.12.0019
 Beberapa fakta yang terjadi akhir-akhir ini tentang konflik dalam
keluarga dapat ditinjau dari beberapa aspek.
 Jika merujuk pada konflik yang terjadi dalam keluarga maka
konflik dapat memberikan dampak positif maupun negatif. Konlik
dalam keluarga merupakan contoh bagaimana individu tidak
mampu beradaptasi dalam menyelesaikan konflik baik dengan diri
sendiri maupun konflik yang terkait dengan orang lain. Konflik
sendiri jika ditinjau dari prosesnya dipengaruhi oleh banyak faktor
1. Pendahuluan dan dari dari tahap yang konstruktif sampai kepada yang bersifat
destruktif dengan begitu banyak variasi yang ditimbulkan (Galvin
& Brommel; 1986). Disisi lain Wilmot dan Hocker (2001)
mengemukakan bahwa komunikasi merupakan sentral elemen
dalam terjadinya konflik interpersonal. Komunikasi merupakan
sebuah alat yang dapat memberikan kontribusi produktif maupun
destruktif dalam pengelolaan konflik. Selain komunikasi sendiri
dapat menciptakan konflik atau perilaku komunikasi sendiri dapat
merefleksikan suatu konflik
 Konsep Konflik:
Konflik memiliki berbagai macam elemen diantaranya bahwa konflik
memiliki efek negatif dan positif, konflik dapat berfokus pada isi
pembicaraan atau materi permasalahan namun konflik juga dapat
terkait dengan pribadi pelakunya. Konflik memiliki beberapa bentuk
atau gaya dan konflik juga ditentukan oleh faktor budaya (DeVitto:
2007). Sehingga pembahasan mengenai konflik dapat ditinjau dari
berbagai macam aspek dan yang lebih menarik adalah mengetahui
dampak konflik serta mengaitkannya dengan penyebab konflik.
2. Pembahasan
Konflik terjadi dalam keluarga dalam rangka upaya-upaya para anggota
keluarga untuk memperebutkan sumber-sumber daya yang langka yaitu
hal-hal yang diberi nilai, seperti uang, perhatian, kekuasaan dan
kewenangan dalam memainkan peranan tertentu. Para anggota
keluarga dapat juga merundingkan atau mengadakan proses tawar
menawar dalam mencapai tujuan yang saling berkompetisi. Interaksi
yang bersifat konflik berkisar dari interaksi yang bersifat verbal sampai
kepada yang bersifat fisik. Interaksi yang penuh masalah terjadi bila
tidak ada aturan-aturan semacam itu.
 Cara menyelesaikan konflik
dalam keluarga:
Patuh • Ini adalah kondisi dimana salah satu pihak memutuskan untuk
mengalah dan mengikuti kehendak pihak yang lain.
Konflik keluarga adalah hal yang
pasti terjadi. Bahkan keluarga
yang terlihat baik-baik saja
sekalipun pasti pernah mengalami
hal ini. Namun meskipun
demikian, penting bagi keluarga Kompromi • Kondisi dimana kedua pihak sedikit mengalah dan mengambil
jalan tengah yang dapat diterima oleh setiap pihak.
untuk menyeimbangkan frekuensi
konflik dengan benefitnya untuk
keluarga. Dalam artian, konflik
yang terjadi cukup untuk • Kondisi dimana kedua pihak memutuskan untuk menghentikan
membangun masing-masing Menghindar konflik tanpa adanya resolusi. Biasanya kedua pihak sepakat
untuk tidak sepakat dalam masalah tersebut.
anggota dan tidak berlebihan
hingga menghancurkan relasi.
Menurut Vuchinich (1987), konflik • Kondisi dimana hanya salah satu pihak memutuskan untuk
dalam keluarganya biasanya akan
selesai melalui salah satu dari Menarik diri tidak melanjutkan interaksi yang berujung pada tidak
terselesaikannya masalah. Biasanya hal ini akan membuat
empat cara berikut: hubungan kedua belah pihak semakin buruk.
 Dalam kehidupan penulis sendiri tidak bisa dipungkiri bahwa konflik
dengan anggota keluarga adalah sesuatu yang mustahil untuk
dihindari (setiap hari pastinya minimal kita berinteraksi dengan
misalnya orang tua).
 Mengingat kembali pada tahun 2019 dimana pada waktu itu
merupakan tahun politik di Indonesia, sudah bukan berita baru jika
ada kondisi keharmonisan suatu keluarga dirusak oleh pilihan politik
yang berbeda antar anggota keluarga. Grup Whatsapp keluarga-pun
3. Contoh jadi tempat dimana sesama anggota keluarga saling melempar
Kasus sindiran yang tidak pantas. Sebagaimana yang kita ketahui,
pandangan politik di masa kini sudah menjadi budaya bagi
pengikutnya.
 Konflik semacam ini pada dasarnya akan selesai dengan sendirinya
(hanya terjadi pada waktu tertentu). Cara penyelesaian yang paling
utama tentu saja dengan mengalah pada anggota keluarga lainnya
(terutama orang tua). Menghindarkan diri dari diskusi politik yang
tiada habisnya juga merupakan keputusan yang bijak agar terhindar
dari konflik.
 Konflik dalam keluarga terjadi karena individu-individu dalam
keluarga tersebut tidak mampu berkomunikasi dengan baik.
 Konflik dalam keluarga juga dapat terjadi karena adanya upaya
anggota keluarga untuk memperoleh materi atau perhatian lebih.
4. Kesimpulan  Dalam kasus konflik perselisihan antar sesama anggota keluarga
yang diakibatkan oleh perbedaan pandangan politik, cara
penyelesaian terbaik adalah dengan mengalah atau dengan
menerapkan asas “sepakat untuk tidak sepakat”.
Terima Kasih!

Anda mungkin juga menyukai