Anda di halaman 1dari 9

USHUL FIQIH 2

(AL-QAWA’ID AL-FIQHIYYAH)

Disampaiakn dalam Perkuliahan Sarjana S.1
Pendidikan Agama Islam
Deskripsi

 Mata kuliah ini termasuk dalam kategori MKU (Mata Kuliah
Utama) pada Program Studi Pendidikan Agama Islam
 Mata Kuliah ini secara umum membahas tentang kaidah-
kaidah kulliyah yang terkait dengan al-Qawaid al-fiqhiyyah,
dimaksudkan untuk membekali mahasiswa dalam
mengembangkan penetapan hukum Islam melalui metode
istiqraiy (deduktif)
 Oleh karenanya, mata kuliah ini secara rinci akan membahas
kaidah pokok (al-qawaid al-kulliyah al-kubra) dan kaidah
cabang (al-qawaid al-kulliyah al-sugra) serta penerapannya
dalam beberapa contoh kasus hukum.
Ruang Lingkup Kajian

 Pengantar Perkuliahan
 Al-Qawa’id al-Fiqhiyyah, Pengertian, ruang lingkup
materi, arah dan tujuan mempelajarinya.
 Al-Qawa’id al-fiqhiyyah al-Kulliyah al- Kubra (yaitu
Kaidah Pokok Utama dalam al-Qawaid al-Fiqhiyyah
yang masing-masing memiliki kaidah cabang)
 Al-Qawaid al-fiqhiyyah al-Kulliyah al-Sughra (yaitu
kaidah Kulliyah yang berdisi sendiri, bukan
merupakan turunan dari kaidah induk)
Tujuan Mempelajari Ushul Fiqih 2
(Kaidah Fiqhiyyah)

 Memberikan bekal pemahaman kepada mahasiswa
PAI tentang dasar-dasar kaidah fiqhiyyah, sebagai
metode penetapan hukum yang secara rinci tidak
terdapat dalam teks sumber hukum Islam
 Memberikan bekal materi ushul fiqih untuk
dijadikan bekal sebagai calon guru.
 Sebagai pengembangan lanjut dari matakuliah Ushul
Fiqih 1 ,yang membahas tentang kaidah Ushuliyah.
Perbedaan Ushul Fiqh 1 dan 2

 Ushul Fiqh 1, ini kajiannya pada al-qawaid al-ushuliyah ,
yakni kaidah istinbath hukum yang obyek kajiannya
menekankan pada sumber hukum (al-Qur’an dan Hadis)
sebagai pokok (ushuliyah)
 Jadi ushuliyah dimaksud adalah sumber hukum pokok
(al-Qur’an dan Hadis.), lalu berkembang melalui ijtihad
(Ijma’, qiyas, maslahah mursalah , istihsan, istishab, urf,
syadd al-dzari’ah, syar’u man qablana, maqashid al-
syariah), lalu kaidah ushuliayah melalui kebahasaan
(amr, nahi, takhyir, muthlaq dan muqayyad, ‘am dan
khas, manthuq dan mafhum, dsb)
Ushul Fiqih 2
(Kaidah Fiqhiyah)

 Ushul Fiqih 2 ini di isi dengan al-Qawaid al-
Fiqhiyah, yaitu kaidah kaidah dalam
menyelesaikan/menetapkan hukum yang terjadi
pada persoalan praktek pelaksanaan hukum yang
dilakukan oleh orang-orang mukallaf.
 Jadi qowaidul fiqhiyah ini obyek kajian bukan
ushuliyah (Al-Qur’an dan hadis), sebagai sumber
hukum, tetapi fiqhiyyah yaitu tindakan yang harus
dipilih atau dilakukan oleh mukallaf dalam
menghadapi musykilah.
Lima Kaidah Induk dalam
Al-Qawa’id al-Fiqhiyyah

 Lima kaidah induk (qawa’id al-khams)
‫ األمور بمقاصدها‬
(Segala sesuatu tergantung pada niatnya)
‫ اليقين ال يزال بالشك‬
(Keyakian itu tidak bisa dihilangkan dengan keraguan)
‫ المشقة تجلب التيسير‬
(Kesulitan itu bisa menarik kepada kemudahan )
‫ الضرر يزال‬
(yang membahayakan itu harus dihilangkan
‫ العادة محكمة‬
(Adat Kebiasaan itu bisa dijadikan penetapan hukum)
Lima Kaidah Induk dalam
Al-Qawa’id al-Fiqhiyyah

 Lima kaidah induk ini, masing-masing mempunyai cabang yang
menginduk pada kaidah pokoknya.
 Cabang dari kaidah induk ini, memiliki tema yang sama dengan
induknya.
 Tema Pertama, tentang niat dengan segala pesoalannya.
 Tema kedua, tentang keraguan dalam mengambil keputusan dua
perkara atau lebih.
 Tema ke tiga, tentang masyaqqah/ sesuatu yang memberatkan dalam
menghadapi dan melakukan ibadah
 Tema keempat, tentang dharar /bahaya dalam melakukan ibadah,
bagaimana sikap yang harus diambil
 Tema ke lima, tentang Urf atau kebiasaan yang memungkinkan bisa
dijadilan sebagai dalil hukum.
‫‪Kaidah Kulliyah Sughra‬‬
‫‪‬اإلجتهاد ال ينقض باالجتهاد‬
‫‪‬الحدود تسقط بالشبهات‬
‫‪‬تصرف اإلمام على الراعية منوط بالمصلحة‬
‫‪‬الخروج من الخالف مستحب‬
‫‪‬اإلثار بالعبادات مكروه وبالدنيا مستحب‬
‫‪‬حتى االنتهاء ‪ 25 ...........‬قواعـــد‬

Anda mungkin juga menyukai