Serta Kegunaan
Senyawa Hidrokarbon
Pertemuan 5
Daya Hantar
Listrik
Titik lebur dan
Titik didih Wujud Kelarutan Massa Kepekatan atau
Zat Jenis viskositas
Sifat Fisis Hidrokarbon (Alkana)
• Titik didih dan titik lebur alkana ditentukan oleh banyaknya atom karbon
dan struktur rantai karbon
A
Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu
alkana maka semakin tinggi titik didih dan titik leburnya
Contoh :
C3H8 Propana
Jumlah atom karbon
Pada Butana lebih
CH3 – CH2 – CH3 ( n–propana ) banyak daripada
Propana sehingga
dapat diketahui
C4H10 Butana bahwa Butana
memiliki titik
leleh dan titik didih
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 ( n–butana ) lebih tinggi
dibandingkan Propana
Sifat Fisis Hidrokarbon (Alkana)
B
Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak
bercabang memiliki titik didih dan titik lebur yang lebih tinggi daripada
isomer dengan rantai karbon bercabang
Contoh :
N-butana dan 2-metilpropana
C4H10 Butana memiliki jumlah atom karbon
yang sama tetapi n-butana termasuk
CH3 – CH2 – CH2 – CH3 ( n–butana )
rantai karbon tak bercabang
CH3 – CH – CH3 ( 2–metilpropana ) sedangkan 2-metilpropana termasuk
rantai karbon bercabang sehingga
CH3 titik didih dan titik leleh n-butana
lebih tinggi dibandingkan dengan
2-metil propana
Sifat Fisis Hidrokarbon (Alkana)
C
Untuk Jumlah atom karbon yang sama, semakin banyak cabang pada rantai
karbonnya, semakin rendah titik didih dan titik leburnya
( 2,3–dimetilbutana )
Sifat Fisis Hidrokarbon (Alkana)
2. Wujud Zat
Pada suhu kamar, alkana dengan jumlah atom C1 – C4 berwujud gas, alkana dengan
jumlah atom C5 – C17 berwujud cair, dan alkana dengan jumlah atom C > 17 berwujud
padatan
3. Kelarutan
Tidak larut dalam air atau pelarut polar tetapi larut dalam pelarut non polar seperti
karbon tetraklorida, kloroform, dan benzena. Hal ini disebabkan karena alkana
merupakan senyawa kovalen non polar.
Sifat Fisis Hidrokarbon (Alkana)
4. Massa Jenis atau kerapatan
• Alkana mempunyai massa jenis yang lebih rendah dari air
• Semakin banyak atom karbon penyusun alkana atau semakin banyak nilai
massa molekul relatif (Mr) alkana maka semakin besar nilai massa jenisnya
Contoh :
Semakin banyak atom karbon penyusun alkana atau semakin banyak nilai massa
molekul relatif (Mr) alkana maka semakin besar nilai massa jenisnya
o Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu
alkena maka semakin tinggi titik didih dan titik leburnya
o Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak
bercabang memiliki titik didih dan titik lebur yang lebih tinggi daripada iso-
mer dengan rantai karbon bercabang
o Untuk jumlah atom karbon yang sama, semakin banyak cabang pada rantai
karbonnya, semakin rendah titik didih dan titik leburnya
o Untuk jumlah atom karbon yang sama, alkena mempunyai titik didih dan titik
lebur lebih tinggi daripada alkana..
Sifat Fisis Hidrokarbon (Alkena)
2. Wujud Zat
Pada suhu kamar, alkena dengan jumlah atom C2 – C4 berwujud gas sedangkan
Alkena yang lain berwujud cair
3. Kelarutan
Alkena dianggap tidak larut dalam air atau pelarut polar tetapi larut dalam pelarut non
polar seperti karbon tetraklorida, kloroform, dan benzena. Hal ini disebabkan karena
alkena merupakan senyawa kovalen non polar. Namun, alkena sebenarnya
sedikit larut dalam air karena alkena memiliki ikatan rangkap dua (terdapat ikatan phi)
Sifat Fisis Hidrokarbon (Alkena)
4. Massa Jenis atau kerapatan
• Alkena mempunyai massa jenis yang lebih rendah dari air
• Semakin banyak atom karbon penyusun alkena atau semakin banyak nilai
massa molekul relatif (Mr) alkena maka semakin besar nilai massa jenisnya
Contoh :
Semakin banyak atom karbon penyusun alkena atau semakin banyak nilai massa
molekul relatif (Mr) alkena maka semakin besar nilai massa jenisnya
o Semakin banyak atom karbon atau semakin panjang rantai karbon suatu
alkuna maka semakin tinggi titik didih dan titik leburnya
o Untuk jumlah atom karbon yang sama, isomer dengan rantai karbon tidak
bercabang memiliki titik didih dan titik lebur yang lebih tinggi daripada iso-
mer dengan rantai karbon bercabang
o Untuk jumlah atom karbon yang sama, semakin banyak cabang pada rantai
karbonnya, semakin rendah titik didih dan titik leburnya
o Untuk jumlah atom karbon yang sama, alkuna mempunyai titik didih dan titik
lebur lebih tinggi daripada alkuna.
Sifat Fisis Hidrokarbon (Alkuna)
2. Wujud Zat
Pada suhu kamar, alkuna dengan jumlah atom C2 (Etuna) berwujud gas sedangkan
Alkuna yang lain berwujud cair
3. Kelarutan
Tidak larut dalam air atau pelarut polar tetapi larut dalam pelarut non polar seperti
karbon tetraklorida, kloroform, dan benzena. Hal ini disebabkan karena alkuna
merupakan senyawa kovalen non polar.
Sifat Fisis Hidrokarbon (Alkuna)
4. Massa Jenis atau kerapatan
• Alkuna mempunyai massa jenis yang lebih rendah dari air
• Semakin banyak atom karbon penyusun alkuna atau semakin banyak nilai
massa molekul relatif (Mr) alkuna maka semakin besar nilai massa jenisnya
Contoh :
Semakin banyak atom karbon penyusun alkuna atau semakin banyak nilai massa
molekul relatif (Mr) alkuna maka semakin besar nilai massa jenisnya
H H
H C H + Cl2 H C Cl + HCl
H H
Kereaktifan H sama
Cl
HCl
CH3 CH CH3 + Cl2 CH3 C CH3 +
CH3 CH3
Cl Cl
c. Adisi asam Halida
Pada adisi alkena dengan asam halida (HX) berlaku aturan
Markovnikov,
Atom H dari asam halida akan diikat oleh atom
C ikatan rangkap yang mengikat H lebih banyak.
(atom C yang lebih dekat dengan ujung)
H Cl
Propena 2-kloro Propana
Cl Cl
c. Adisi asam Halida
Pada adisi alkuna dengan asam halida (HX) berlaku aturan
Markovnikov,
Atom H dari asam halida akan diikat oleh atom C ikatan rangkap yang
mengikat H lebih banyak. (atom C yang lebih dekat dengan ujung)
Cl
Cl
1-Propuna 2,2-dikloro Propana
Cl
Cl
2-Pentuna 3,3-dikloro Pentana
TUGAS