0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
3 tayangan11 halaman
Gerakan politik dalam Islam pascawafatnya Rasulullah sangat beragam. Pertama, terjadi fitnah dan pembunuhan terhadap Khalifah Utsman yang menuduh nepotisme. Kedua, muncul kelompok Thalhah, Zubair dan Aisyah yang ingin memperbaiki umat. Ketiga, berkembang Al-Khawarij yang menolak arbitrase dan menganggap penyelewengan sebagai kafir. Keempat, muncul Mu'tazilah di Basrah yang memiliki
Deskripsi Asli:
Menjelaskan tentang islam waktu zaman rosulloh dan sahabat
Gerakan politik dalam Islam pascawafatnya Rasulullah sangat beragam. Pertama, terjadi fitnah dan pembunuhan terhadap Khalifah Utsman yang menuduh nepotisme. Kedua, muncul kelompok Thalhah, Zubair dan Aisyah yang ingin memperbaiki umat. Ketiga, berkembang Al-Khawarij yang menolak arbitrase dan menganggap penyelewengan sebagai kafir. Keempat, muncul Mu'tazilah di Basrah yang memiliki
Gerakan politik dalam Islam pascawafatnya Rasulullah sangat beragam. Pertama, terjadi fitnah dan pembunuhan terhadap Khalifah Utsman yang menuduh nepotisme. Kedua, muncul kelompok Thalhah, Zubair dan Aisyah yang ingin memperbaiki umat. Ketiga, berkembang Al-Khawarij yang menolak arbitrase dan menganggap penyelewengan sebagai kafir. Keempat, muncul Mu'tazilah di Basrah yang memiliki
RASULULLAH Sistem Politik Di Dunia Islam TOPIK BAHASAN
• Fitnah dan Pembunuhan terhadap Khalifah
daftar isi Utsman
• Kelompok Thalhah, Zubair dan Aisyah
Presentasi • Al- Khawarij
• Mu'tazilah • Kesimpulan Fitnah dan Pembunuhan terhadap Khalifah Utsman Keutamaan Utsman bin Affan radhiyallahu ‘anhu. Dia adalah salah satu sahabat yang telah dikabarkan oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam akan masuk surga, bahkan ia disebut oleh beliau sebagai temannya di surga.Utsman bin Affan dialah dzunurain (pemilik dua cahaya), karena Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam telah menikahkan dua putrinya, Ruqayyah dan Ummu Kultsum, kepada laki-laki pencatat Al-Qur’an ini. Saat umat mengalami kekeringan, dialah yang membeli sumur Raumah dan memberikannya untuk kepentingan umat Islam. Dia pula yang membiayai jaisyul ‘usrah (pasukan Perang Tabuk). Dibalik keutamaan dan juga keluar biasaan seorang ustman bin Affan dalam memimpin pemerintahannya pada masa itu, tak terlepas dari fitnah fitnah yang pernah dilontarkan kepada beliau, yang betujuan untuk menjatuhkan kepemimpinannya. fitnah fitnah yang pernah di tujukan • Adanya Konspirasi Gerakan Terselubung • Tuduhan Nepotisme terhadap Ustman dan Para Pejabatnya • Tuduhan tentang hadiah untuk kerabat • Tuduhan tuduhan lain • Utsman bin Affan Mengirim Investigator • Konspirasi Pemberontakan • Pemberontak Masuk ke Madinah • Surat Palsu • Pengepungan Keji • Utsman bin Affan Terbunuh Syahid Kelompok Thalhah, Zubair dan Aisyah Khalifah menjelaskan bahwa tujuan mereka bukanlah untuk berperang lagi melainkan menyampaikan kabar gembira tentang harapan perdamaian. Di samping itu, Khalifah juga mewanti-wanti pasukan Perang Jamal miliknya untuk menjauhkan diri dan menjaga jarak terhadap para perusuh dan pembunuh Khalifah Utsman Mereka pun berusaha untuk mengadu domba antar pasukan Khalifah dan Aisyah, karena jika peperangan terjadi maka mereka akan selamat dari qishas. Karena tidak mungkin bagi para pemberontak yang hanya berjumlah 2.500 personil harus melawan secara bersamaan 20.000 pendukung Khalifah Ali dan 30.000 pendukung Thalhah dan az-Zubair Al-Khawarij Hal ini dapat dilihat dari adanya legitimasi doktrin teologis yang bersumber dari ayat Alquran yang diambil secara lahiriyah sebagai pencerminan sikap Badawi. Mereka menganggap arbitrase merupakan penyelewengan dari ajaran Islam, termasuk mereka yang terlibat dalam arbitrase di cap kafir dan harus dibunuh. Perkembangan trem kafir meningkat menjadi trem musyrik Sesuai dengan perkembangan kelompok Al khawarij. Perkembangan term kafir menyebabkan terjadinya perpecahan dalam tubuh Al khawarij ada yang menyebutkan terpecah dalam 18 sub sekte adapun yang berpendapat 20 bahkan lebih dari jumlah tersebut. dalam perjalanan sejarah hanya ada beberapa sub sekte yang dianggap besar yakni antara lain al- muhakimah,Al azhariah al-ajaridah, Al sufriyah, dan Al ibadiyah. Mu'tazilah Sejarah munculnya aliran Mu‟tazilah muncul di kota Bashrah (Iraq) pada abad ke 2 Hijriyah, tahun 105 – 110 H, tepatnya pada masa pemerintahan khalifah Abdul Malik Bin Marwan dan khalifah Hisyam Bin Abdul Malik. Pelopornya adalah seorang penduduk Bashrah mantan murid Al-Hasan Al-Bashri yang bernama Washil bin Atha‟ Al-Makhzumi Al-Ghozzal yang lahir di Madinah tahun 700 M, kemunculan ini adalah karena Wasil bin Atha‟ berpendapat bahwa muslim berdosa besar bukan mukmin dan bukan kafir yang berarti ia fasik. Imam Hasan al- Bashri berpendapat mukmin berdosa besar masih berstatus mukmin. Ajaran Pokok Mu’tazilah • Al-Tauhid (ke-Esaan) • Al-Adl Keadilan sangat erat hubungannya dengan ketauhidan. • Al-Wa’d wal Wa’id (Janji dan Ancaman) • Al-Manzilah Bainal Manzilatain • Al-Amr bil ma’ruf wannahyu ‘anilmunkar ciri-ciri pemikiran Mu’tazilah 1. Menafikan sifat Allah, apa-apa yang disebut sifat Allah sebenarnya bukanlah sifat yang mempunyai wujud tersendiri di luar dzat Allah, melainkan sifat esensi Allah. 2. Al qur’an merupakan mu’jizat dalam isi,tidak dalam gaya dan bahasa 3. Bukan hanya mustahil untuk berbuat dzalim bagi Allah tapi tidak mungkin. 4. Allah tidak berkuasa untuk memasukkan orang yang telah menjadi ahli surga ke neraka dan sebaliknya. Demikian pula Allah tidak berkuasa mengurangi kenikmatan para ahli surga dan menambah siksaan pada ahli neraka. 5. Kemampuan untuk melakukan sesuatu telah ada dalam diri manusia sebelum perbuatan itu dilakukan. 6. Al-qur’an tidak bersifat qodim. 7. Saat ini surga dan neraka belum mempunyai wujud karena surga dan neraka belum bisa dimasukki 8. Allah menghendaki makhluk-Nya pada sesuatu yang baik, oleh karenanya Allah akan menunjukkan pada tujuan atau jalan yang baik pula; 9. Allah tidak menyukai keburukan, oleh karenanya Allah tidak akan mengarahkan makhluk-Nya pada sesuatu yang buruk; 10. Perbuatan baik dan buruk manusia adalah pilihan manusia itu sendiri. Kesimpulan Ketika menjabat khalifah Usman banyak mendapatkan pujian atas berbagai prestasi yang diraihnya, akan tetapi ia juga banyak mendaptkan cacian karena kebijakannya yang bertentangan dengan ketentuan yang telah ditetapkan oleh khalifah sebelumnya. Dibalik keutamaan dan juga keluar biasaan seorang ustman bin Affan dalam memimpin pemerintahannya pada masa itu, tak terlepas dari fitnah fitnah yang pernah dilontarkan kepada beliau, yang betujuan untuk menjatuhkan kepemimpinannya. Adapun fitnah fitnah yang pernah di tujukan yakni : Adanya konspirasi gerakan terselubung, tuduhan nepotisme terhadap Utsman dan para pejabatnya, tuduhan tentang hadiah untuk kerabat, pemecatan beberapa pejabat Utsman bin Affan mengirim investigator, adanya konspirasi pemberontakan, pemberontakan masuk ke Madinah, adanya tuduhan surat palsu,adanya pengepungan keji, dan pada akhirnya Utsman bin Affan terbunuh syahid. Dan adanya kelompok talhah Zubair dan Aisyah yang datang bertujuan untuk memperbaiki umat dan membawa mereka kembali pada jalan yang ditentukan Alquran. Selepas dari pergolakan peristiwa perang shiffin maka terbentuklah Al khawarij yakni yang berasal dari kata karaja yang berarti keluar di mana mereka adalah pasukan Ali yang keluar karena tidak menyetujui kebijakan militer khalifah Ali yang tiba-tiba menerima arbitrase dan membenci arbitrase yang pada akhirnya mengecap mereka yang terlibat arbitrase adalah kafir dan harus dibunuh. Sejarah munculnya aliran mudzilah ini ke kota Basrah pada abad ke-2 pada masa pemerintahan Khalifah Abdul Malik bin yah Marwan dan khalifah Hisyam bin Abdul Malik. Pelopornya ialah seorang penduduk basah mantan murid Al Hasan al-bashri yang bernama wahil bin Atha Al maksumi Al Ghazali yang lahir di Madinah.Adapun ajaran pokok mu'tazilahAda lima landasan pokok yaitu:At-tauhid,Al adl,Alwaqdu Wal wai'id, Al manzilah Baina manzilatain, dan Al Amr Bi Al Ma'ruf wanmahyu 'anilmunkar Oleh Kelompok 5: