Regulation &
Abortus
Oleh kelompok 5
1. Alda Munjilatul Nurada
2. Ilham Nazarudin Maulana
3. Yusri Ansoriyah
Pengertian menstrual
regulation
1. Aborsi Spontan (al-isqat al-zaty) adalah janin gugur secara alamiah tanpa
adanya pengaruh dari luar, atau gugur dengan sendirinya. Misalnya adanya
kelaina kromosom sehingga mudgah tidak bisa tumbuh normal. Co
2. Aborsi karena darurat atau karena pengobatan (al-isqat al-darury/al-ilajiy), nt
en
misalnya aborsi yang dilakukan karena ada indikasi fisik yang mengancam ts
0 1
nyawa ibu bila kehamilannya dilanjutkan.
3. Aborsi karena khilaf atau tidak disengaja (khata‟), misalnya: seorang polisi Co
nt
memburu pelaku kejahatan disuatu tempat yang ramai pengunjung, en
ts
karenatakut kehilangan jejak, polisi menembak pelaku akan tetapi pelurunya 0 2
nyasar ke tubuh ibu hamil sehingga menyebabkan keguguran.
4. Aborsi yang menyerupai kesengajaan (syibh „amd), misalnya seorang suami Co
nt
en
yang menyerang istrinya yang sedang hamil sehingga menyebabkan ts
0 3
keguguran
5. Aborsi sengaja dan terencana (al-„amd), misalnya seorang yang hamil Co
sengaja meminum obat dengan maksud agar kandungannya gugur atau ia nt
en
sengaja menyuruh orang (dokter atau dukun) untuk menggugurkan ts
0 4
kandungan.
Hukum Islam Mengenai
Menstruasi Regulation Dan
Abortus
Dalam menentukan hukum abortus dan menstrual
regulation para ulama memiliki pandangan sendiri-
sendiri mengenai masalah ini. Tentunya, mempunyai
dasar yang jelas Apabila abortus dilakukan sebelum
diberi nyawa/ ruh pada janin (embrio), yaitu sebelum
berumur 4 bulan, ada beberapa pendapat yang
memperbolehkan yaitu, Muhammad Ramli dalam
Kitab al-Nihayah, denagn alasan belum ada makhluk
yang bernyawa. Adapula ulama yang memandangnya
makruh, dengan alasan karena janin sedang
mengalami pertumbuhan.
Dikatakan oleh Imam Ghazali: “Bahwa
melakukan pengguguran kandungan merupakan
tindak kejahatan terhadap bayi yang berada dalam
kandungan. Adapun mengenai pengguguran
kandungan ini terdapat beberapa tingkatan ,
pertama , nutfah yang berada dalam rahim yang
telah bercampur dengan indung telur wanita dan
siap untuk hidup, pengguguran terhadapnya
dianggap sebagai tindak kejahatan. Kedua, nutfah
tersebut telah menjadi segumpal darah lalu menjadi
daging, pengguguran terhadapnya merupakan
kejahatan yang lebih besar. Sedangkan tingkat yang
ketiga, adalah apabila telah ditiupkan ruh dan telah
sempurna menjadi bayi, pengguguran terhadapnya
merupakan kejahatan yang nilainya jauh lebih
besar.”
Hukum Di Indonesia
Mengenai Menstruasi
Regulation dan Abortus
Berdasarkan dalam kitab Undang-Undang Pada KUHP pasal 299 (1) dijelaskan, “barangsiapa
Hukum Pidana (KUHP) pasal 299, 346, 348 dan dengan sengaja mengobati seorang wanita atau
349 Negara melarang abortus termasuk menstrual menyuruhnya supaya diobati, dengan diberitahukan atau
regulation dan sanksi atau hukumannya cukup ditimbulkan harapan bahwa dengan pengobatan itu dapat
berat. Dalam pasalpasal tersebut dijelaskan bahwa digugurkan kehamilannya, diancam dengan pidana
Negara melarang adanya praktek abortus dan penjara paling lama empat tahun atau denda paling
menstrual regulation. Hukumannya bukan hanya banyak tiga ribu rupiah”. Pasal 2, “bila yang bersalah
bagi wanita yang melakukannya, namun semua buat demikian untuk mencari keuntungan, atau
orang yang terlibat dalam kejahatan tersebut, menjadikan perbuatan tersebut sebagai pekerjaan atau
seperti dokter, dukun bayi, tukang obat atau juru kebiasaan atau bila dia seorang tabib, bidan atau juru
obat yang mengobatinya, yang membantunya, obat, maka pidananya dapat ditambah sepertiga”. Dalam
yang menyuruh atau yang melakukannya sendiri. pasal 3, “jika yang bersalah, melakukan kejahatan
tersebut dalam menjalankan pencarian, maka dapat
dicabut haknya untuk melakukan pencarian itu”.
Kesimpulan
Abortus adalah suatu perbuatan untuk mengakhiri masa kehamilan dengan mengeluarkan
janin dari kandungan sebelum tiba masa kehamilan secara alami. Menstrual Regulation adalah
pengaturan menstruasi atau datang bulan atau haid terhadap wanita yang merasa terlambat
waktu menstuasi dan berdasarkan hasil pemeriksaan laboratis ternyata positif dan mulai
mengandung. Abortus terbagi dalam dua jenis, yaitu Abortus Artificiatis Therapicus dan
Abortus Provocatus Criminals. Dalam hukum islam abortus dan menstrual regulation dilarang
dalam agama, tetapi ada batasan dalam pelaksanaanya.
THANK YOU