Anda di halaman 1dari 104

ASPEK LEGAL DALAM KEPERAWATAN

PERSPEKTIF ISLAM

Oleh: Oneng Nurul Bariyah


Al-Quran dan
Syariah Sunnah

Cara berfikir
Politik Hukum
Masalah Ilmu
Ilmu
Hkm

Rujukan
Fatwa Transformasi
Fatwa Praktis Fikih
Fikih Qanun
Qanun
Sistematisasi
Rujukan
Praktis Penerapan
Dinamika Sosial Tematisasi
Hukum
Adat Eksekusi
Amal Qadha
Qadha
Adat Amal
Perilaku
Berulang Registrasi
Otentisitas
Idariyah
Idariyah
ISTILAH dalam HUKUM ISLAM
• Syari’ah
• Fikih
• Tasyri’
• Macam2 hukum Islam:
1. Hukum Taklif
2.Hukum Wadh’I
- Tujuan Hukum Islam (Maqashid syari’ah)
SYARI’AH
Manna Qaththan berpendapat bahwa syari’ah
secara terminologis yaitu hkm2 yg berasal dari Allah
yg dilimpahkan kpd para Rasul dan kpd Nabi
Muhammad sbg Rasul terakhir utk didakwahkan
kpd umat manusia agar mengikuti semua tuntutan
yg ada di dalamnya. Syari’at juga berarti hukum
atau aturan (QS.Al-Maidah/5:48)
Mnrt al-Maududi bhw syari’at mrpk ketetapan Allah
dan Rasul-Nya yg berisi ketentuan2 dasar yg
bersifat global, universal, yg berlaku bagi semua
hamba baik berupa akidah, ibadah dan mu’amalah
SYARI’AH
Syari‘ah secara harfiyah adalah jalan menuju sumber
kehidupan. Secara etimologi syari’ah berarti jalan yg
dilalui air utk diminum atau tangga tempat naik yg
bertingkat-tingkat. Syari’at jg diartikan syirāth al-
mustaqīm sbgmn QS. al-Jatsiyah/45 ayat:18
‫ث م جعلناك عل ى شريع ة م ن األم ر فاتبعه ا وال تتب ع أهواء الذي ن ال‬
‫يعلمون‬
Kemudian Kami jadikan kamu berada di atas suatu syariat
(peraturan) dari urusan (agama itu), maka ikutilah syariat itu
dan janganlah kamu ikuti hawa nafsu orang-orang yang tidak
mengetahui.
SYARI’AH
Jadi syari’ah sbg konsep dasar hukum yg
bersumber dari Allah dan Rasul-Nya. Istilah
syari’at terkadang disebut dgn Fikih. Pada
awalnya fikih sbg hukum yg meliputi seluruh
ajaran agama, selanjutnya konsep fikih
mengalami perkembangan yg diartikan sbg hkm2
syara’ yg memerlukan renungan mendalam,
pemahaman serta ijtihad sehingga fikih
digunakan utk term hukum yg bersifat amaliyah
PENGERTIAN FIKIH
• Fikih menurut bahasa adalah al-fahm artinya
mengerti (faham). Fikih menurut istilah yaitu:
‫• العلم باألحكام الشرعية العملية المكتسبة من ادلتها التفصيلية‬
Artinya: “Pengetahuan hukum-hukum syara’ yang
bersifat operasional yang diambil dari dalil-
dalilnya secara terperinci.”
Ulama ushul fikih mengartikan fikih sbg hukum
praktis hasil ijtihad ahli, sementara ahli fikih
menilai fikih sbg kumpulan hkm islam yg
mencakup semua aspek hkm syar’i baik yg
tekstual maupun hasil penalaran teks itu sendiri
‫’‪Hukum Syara‬‬

‫• احلكم لغة املنع والفصل والقضاء‬


‫‪• HUKUM (al-hukm) secara bahasa‬‬
‫)‪(etimologi‬‬ ‫‪berarti‬‬ ‫‪mencegah,‬‬
‫‪memutuskan‬‬
‫• احلكم الشرعي ىف اصطالح األصوليني هو خطاب اهلل‬
‫املتعلق بأفعال املكلفني باإلقتضاء او التخيري او الوضع‬
Artinya:
Menurut terminologi ushul fiqh, hukum syar’i
adalah khitab (kalam) Allah Swt yang berkaitan
dengan semuaperbuatan mukallaf, baik berupa
iqtidha` (perintah,larangan, anjuran untuk
melakukan atau meninggalkan),takhyir
(memilih antara melakukan dan tidak
melakukan),atau wadh’i (ketentuan yang
menetapkan sesuatusebagai sebab, syarat, atau
penghalang/māni’).
HUKUM TAKLIFI
‫م ا اقتض ى طل ب فع ل م ن المكل ف او كف ه ع ن فع ل او‬
‫تخييره بين الفعل والكف عنه‬
Hukum Taklifi adalah hukum yang mengandung
perintah, larangan, atau memberi pilihan terhadap
seorang mukallaf untuk berbuat sesuatu atau tidak
berbuat.
Misalnya, hukum taklifi menjelaskan bahwa shalat 5
waktu wajib, khamar haram, riba haram, makan-
minum mubah. ...
‫وأقيموا الصالة وآتوا الزكاة‬
WAJIB
Secara etimologi wajib berarti tetap atau pasti. Secara
terminologi, sesuatu yang diperintahkan Allah dan
RasulNya untuk dilaksanakan oleh mukallaf, jika
dilaksanakan mendapat pahala, jika tidak dilaksanakan
diancam. Misal, wajib berobat dengan obat yang halal.
Landasannya: al-Quran surat al-Maidah/05: 88
َ ‫هللا الَّ ِذي َأن ُت ْم ِب ِه مُْؤ ِم ُن‬
}88{ ‫ون‬ َ ‫َو ُكلُوا ِممَّا َر َز َق ُك ُم هللاُ َحالَالً َط ِّي ًبا َوا َّتقُوا‬
Dan makanlah makanan yang halal lagi baik dari apa yang Allah
telah rezekikan kepadamu, dan bertakwalah kepada Allah yang
kamu beriman kepada-Nya.


HAL-HAL YG WAJIB
Wajib bagi nakes memberikan obat yang halal
dengan kadar tertentu. QS. Q.S. Al-A’raf: 31)
}31{ ‫ني‬ِ‫ب الْمس ِرف‬
ُّ ِ‫حُي‬‫ال‬
َ ‫ه‬ َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ف‬‫ر‬ِ ‫س‬ُ‫ت‬‫ال‬
َ ‫و‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫ش‬
ْ ‫ا‬‫و‬ ‫ا‬‫و‬ُ‫ل‬ ‫ك‬
ُ ‫و‬
َ ُْ ُ ْ َ َُ َ َ
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan.
Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang
berlebih-lebihan (Q.S. Al-A’raf: 31)
QS. Al-Furqān/025:02
}2{ ‫َّرهُ َت ْق ِد ًيرا‬
‫د‬ ‫ق‬
َ ‫ف‬
َ ٍ
‫ء‬ ‫ي‬ ‫ش‬ ‫ل‬ ‫ك‬
ُ ‫ق‬ ‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫و‬
َ ْ َ َّ َ َ َ
Dia menetapkan ukuran-ukurannya dengan serapi-
rapinya
lanjutan
Wajib bagi nakes memberikan pertolongan bagi
pasien .
Dalam masalah ini tentu melihat pada tata aturan
yg berlaku. Bantuan pertolongan tdk hanya
berdasarkan tugas melainkan unsur kemanusiaan
dan sbg hamba Allah yg diperintahkan untuk saling
menolong dgn sesama.
MANDUB.
Mandub secara bahasa berarti sesuatu yang
dianjurkan. Secara istilah mandub adalah suatu
perbuatan yang dianjurkan oleh Allah dan RasulNya
dimana akan diberi pahala orang yang
melaksanakannya, tetapi tidak dicela orang yang
tidak melaksanakannya. Mandub atau nadb disebut
juga sunnah, nafilah, mustahab, tathawwu’, ihsan,
dan fadhilah.
Contoh: melakukan salat sunnah rawatib. Seorang
Tenaga kesehatan bisa saja melakukan salat sunnah,
tetapi jika ada pasien yg membutuhkan hendaknya
dia memilih pasien.
HARAM
Secara bahasa berarti sesuatu yang dilarang
mengerjakannya. Secara istilah, sesuatu yang
dilarang oleh Allah dan Rasulnya, dimana orang
yang melanggarnya diancam dengan dosa, dan
orang yang meninggalkannya karena menaati
Allah akan diberi pahala.
Misal: Haram mengkonsumsi daging babi,
(daging hewan) yang disembelih atas nama
selain Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang
jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, Dasarnya QS. al-Maidah: 3
QS. al-Maidah: 3
‫بِِه‬ ‫َّم َوحَلْ ُم اخْلِْن ِزي ِر َو َم ا ُِأهلَّ لِغَرْيِ اللَّ ِه‬ُ ‫ت َعلَْي ُك ُم الْ َمْيتَةُ َوالد‬ ْ ‫ُحِّر َم‬
‫َما‬ ‫السبُ ُع ِإاَّل‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫َأ‬
َّ َ َ َ َ ُ َ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫يح‬ ِ
‫َّط‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ة‬
ُ ‫ي‬ ‫د‬
ِّ ‫ر‬ ‫ت‬
َ‫م‬ْ‫ل‬‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬
ُ ‫ذ‬
َ ‫و‬ ‫ق‬
ُ ‫و‬ ‫م‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬
ُ ‫ق‬
َ ِ
‫ن‬ ‫خ‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬ ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬
َ
َ َُ َ ْ َ َ َ ُ َ
‫ذَ َّكْيتُ ْم‬
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas
nama selain Allah, yang tercekik, yang dipukul,
yang jatuh, yang ditanduk, dan yang diterkam
binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya”. (QS. Al-Ma`idah: 3)
LANJUTAN
Namun kondisi tersebut berbeda dalam keadaan
darurat. Dalam Islam ada kaidah yg berbunyi:
‫الضرار يزال‬
Kemudlaratan itu harus dihilangkan
HAL-HAL YG HARAM
- Larangan bagi Perawat dan nakes lainnya
bersama-sama melakukan aborsi .
Dasarnya:
QS. Al-Isra/17: 70
‫ادَم َو َح َم ْل َناه ُْم ِف ي ْال َبرِّ َو ْال َبحْ ِر َو َر َز ْق َنا ُه م م َِّن‬
َ ‫َو َل َق ْد َكرَّ ْم َن ا َب ِن ى َء‬
}70{ ً‫ضيال‬ ِ ‫ير ِّم َّمنْ َخ َل ْق َنا َت ْف‬
ٍ ‫ث‬
ِ َ
‫ك‬ ‫ى‬ َ
‫ل‬ ‫ع‬
َ ‫م‬
ْ ‫ه‬
ُ ‫ا‬ َ
‫ن‬ ْ
‫َّل‬
‫ض‬ َ
‫ف‬ ‫و‬
َ ‫ت‬
ِ ‫ا‬ ‫ب‬
َ ِّ
‫ي‬ َّ
‫الط‬
Dan sesungguhnya telah Kami muliakan anak-anak Adam,
Kami angkut mereka di daratan dan di lautan, Kami beri
mereka rezki dari yang baik-baik dan Kami lebihkan
mereka dengan kelebihan yang sempurna atas
kebanyakan makhluk yang telah Kami ciptakan.
lanjutan
QS. Al-Maidah/05 :32
َ ‫ض َف َكَأ َّن َما َق َت َل ال َّن‬
‫اس‬ ِ ْ‫س َأ ْو َف َسا ٍد ِفي ْاَألر‬ ٍ ‫َمنْ َق َت َل َن ْف ًسا ِب َغي ِْر َن ْف‬
‫اس َج ِمي ًعا‬َ ‫َج ِمي ًعا َو َمنْ َأحْ َيا َها َف َكَأ َّن َما َأحْ َيا ال َّن‬
barangsiapa yang membunuh seorang manusia,
bukan karena orang itu (membunuh) orang lain,
atau bukan karena membuat kerusakan dimuka
bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh
manusia seluruhnya.
Maka, membantu penyembuhan seseorang,
maka dia telah membantu menghidupkan orang
banyak.
lanjutan
QS. Al-Isra/17: 31
‫} َوالَ َت ْق ُتلُوا َأ ْوالَدَ ُك ْم َخ ْش َي َة ِإمْ الَ ٍق َّنحْ نُ َنرْ ُزقُ ُه ْم َوِإيَّا ُك ْم ِإنَّ َق ْت َل ُه ْم‬
}31{ ‫يرا‬ ً ‫ان ِخ ْطًئ ا َك ِب‬ َ ‫َك‬
Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu
karena takut kemiskinan. Kamilah yang akan
memberi rezki kepada mereka dan juga
kepadamu. Sesungguhnya membunuh mereka
adalah suatu dosa yang besar.
lanjutan
QS. Al-Isra/17: 33
‫س الَّ ِت ي َحرَّ َم هللاُ ِإالَّ ِب ْال َح ِّق َو َم ن قُ ِت َل َم ْظلُو ًم ا َف َق ْد‬ َ ‫َوالَ َت ْق ُتلُوا ال َّن ْف‬
}33{ ‫ُورا‬ ً ‫ان َمنص‬ َ ‫ف ِفي ْال َق ْت ِل ِإ َّن ُه َك‬
ْ ‫َج َع ْل َنا لِ َولِي ِِّه س ُْل َطا ًنا َفالَيُسْ ِر‬
Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan
Allah (membunuhnya), melainkan dengan suatu
(alasan) yang benar. Dan barangsiapa dibunuh secara
zalim, maka sesungguhnya Kami telah memberi
kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli
waris itu melampaui batas dalam membunuh.
Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat
pertolongan.
MAKRUH
Makruh secara bahasa berarti sesuatu yang
dibenci. Menurut istilah makruh adalah sesuatu
yang dianjurkan syariat untuk meninggalkannya,
dimana jika ditinggalkan akan mendapat pujian
dan pahala, dan jika dilanggar tidak berdosa.
Misalnya: Tenaga kesehatan memberikan obat
yang berkualitas rendah.
MUBAH
Mubah secara bahasa berarti sesuatu yang
dibolehkan atau diizinkan. Secara istilah, mubah
adalah sesuatu yang diberi pilihan oleh syariat
kepada mukallaf untuk melakukan atau tidak,
dan tidak ada hubungannya dengan dosa serta
pahala.
Misal: Perawat memberikan pilihan kepada
pasien untuk memilih kamar perawatan apakah
no 1, 2 atau 3.
HUKUM WADH’I
‫ما اقتضى وضع شيء سببا لشيئ او شرطا له او مانعا‬
‫منه‬
Hukum wadh’i adalah ketentuan-
ketentuan hukum yang mengatur
tentang sebab, syarat, dan māni’
(sesuatu yang menjadi penghalang
kecakapan untuk melakukan hukum
taklifi)
lanjutan
Penerapan hukum wadh’I dalam pengobatan,
misalnya:
1. Syarat memberikan obat apabila telah
dilakukan diagnosa oleh dokter.
2. Boleh dilakukan operasi setelah dilakukan
diagnosa yang cukup. Diagnosa yang cukup
menjadi syarat untuk dilakukannya operasi.
Seorang perawat memberikan obat kepada
pasien atas petunjuk dokter.
Sebab
Dilakukan operasi bagi seorang ibu hamil karena
kondisi darurat karena jika tidak dilakukan akan
mengakibatkan kematian. Kondisi darurat
tersebut disebut sebab dilakukannya operasi.
LARANGAN
Dilarang operasi bagi pasien yang tidak
memenuhi syarat secara medis.
Jadi hukum berobat dapat menjadi sunnah,
wajib,mubah, atau haram dengan
memperhatikan kondisi penderita. Jika tidak ada
harapan sembuh, sesuai dgn sunnatullah dan
hukum kausalitas, sesuai dgn diagnosis dokter
ahli yg dapat dipercaya, mk berobat tidak
sunnah apalagi wajib.
TUJUAN DISYARIATKAN HUKUM ISLAM

Tujuan disyari’atkannya hukum Islam (maqashid


al-syari’ah) artinya maksud atau tujuan
disyari’atkannya hukum Islam kepada manusia.
Tujuan disyari’atkannya hukum Islam intinya
adalah memelihara atau menciptakan
kemaslahatan (mashlahah) bagi manusia
sekaligus menghindari kerusakan (mafsadat).
Menurut al-Syathibi (w. 790H) bahwa syari’at
Islam dibangun untuk kemaslahatan manusia di
dunia dan akhirat.
lanjutan
Kemaslahatan yang dikehendaki syari’at itu
mencakup lima hal atau dikenal dengan
istilah qawa’id al-khams (lima kaidah) , yaitu:
• Memelihara agama (‫)حفظ ا لدين‬
• Memelihara jiwa (‫) حفظ ا لنفس‬
• Memelihara keturunan / kehormatan (‫حفظ‬
‫)ا لنسل‬
• Memelihara harta‫)حفظ ا لما (ل‬
• Memelihara akal (‫)حفظ ا لعقل‬
PERINGKAT PEMELIHARAAN LIMA KEMASLAHATAN

1. kemaslahatan yang primer (dharuriyyat) ,


2. Kemaslahatan sekunder (hajjiyat) dan
3. Kemaslahatan tersier (tahsiniyyat).
KEMASHLAHATAN AL-DHARURIYAT
Al-mashâlih al-Dlaruriyat (essentials/primer) yaitu suatu
kebutuhan yang sangat urgen (sangat dibutuhkan) tidak bisa
ditinggalkan dalam upaya mewujudkan kemaslahatan agama dan
dunia (menjaga lima prinsip pokok). Mashlahah al-dharuriyyat bisa
terwujud dengan memenuhi elemen-elemen pokok dasarnya, dan
menetapkan kaidah-kaidahnya serta menolak kerusakan yang akan
terjadi. Melaksanakan mashlahah al-dharuriyyat dapat
mewujudkan kebahagiaan hidup manusia di dunia ini serta
terhindar dari azab di akhirat. Jika tidak dilakukan, maka
kemaslahatan dunia akan lenyap dan muncul kerusakan, dan di
akhirat akan merugi. Contoh, untuk menjaga eksistensi keturunan
disyari’atkan menikah dan untuk melindungi keturunan dari
kerusakan disyari’atkan pula sanksi hukum zina.
Al-mashâlih al-Hâjiyyat (complementary/sekunder)

yaitu suatu kebutuhan yang bertujuan untuk


menghindari kesukaran (raf’al-haraj) dan menolak
kesempitan (daf’ al-masyaqqat). Dalam hal ini
maqoshid al syar’iyah sudah terpenuhi, tetapi dalam
pelaksanaannya masih mengalami kesulitan.
Mashlahah tersebut dinamakan hajjiyat karena
berkaitan erat dengan kebutuhan manusia sebagai
cara agar memberikan keleluasaan serta
menghindari kesulitan. Misalnya, disyari’atkan
mahar dlm perkawinan, utk menetapkan kehalalan
obat dan makanan perlu lisensi Badan POM
Al-mashâlih Tahsiniyyat
(embellishments/tersier)
Keberadaannya untuk menyempurnakan
pelaksanaan hukum syara’. Dalam hal ini maqosid
al syar’iyah sudah terlaksana, tetapi kurang
sesuai dengan nilai-nilai yang utama. Misalnya,
untuk menjaga keselamatan jiwa disyari’atkan
makan-makanan yang bergizi dan tidak
berlebihan, dan untuk menjaga perilaku
menyimpang harus menutup aurat, dilarang
melayani aborsi, dan larangan memakai obat
haram.
PENERAPAN KAIDAH-KAIDAH
• Memelihara agama (‫)حفظ ا لدين‬, antara lain:
1. Peringkat dharuriyat misal melaksanakan salat wajib
2. Peringkat hajjiyat mis salat jamak atau qasar
3. Peringkat tahsiniyyat misal menutup aurat saat salat dan
di luar salat.
Yang dilakukan nakes terkait kaidah di atas antara lain:
- Perawat mengingatkan pasien untuk salat wajib
- Perawat wajib menutupi aurat pasien
- Perawat membimbing jenazah saat sakaratul mawt
Memelihara jiwa (‫) حفظ ا''لنفس‬
1. Peringkat dharuriyyat misal makan
2. Peringkat hajjiyat misal mengkonsumsi makanan halal
3. Peringkat tahsinniyat misal makan dengan duduk dan
tangan yg bersih
Yang dilakukan nakes dlm kaidah di atas al:
- Perawat memberikan obat
- Perawat memberikan pelayanan prima (salam, senyum,
sapa)
- Perawat merahasiakan penyakit kepada pasien jika dpt
menimbulkan shock
- Perawat menghibur pasien agar bersabar
Memelihara keturunan / kehormatan (‫)حفظ ا''لنسل‬

1. Peringkat dharuriyyat misal menikah


2. Peringkat hajjiyat misal mahar dlm pernikahan
3. Peringkat tahsiniyyat misal adanya khitbah
Terkait kaidah di atas yg dilakukan nakes al:
- Perawat dan dokter tidak melakukan praktek aborsi
- Dokter dan perawat membantu persalinan aman
- Dokter dan perawat memberikan petunjuk
pemeliharaan bayi
Memelihara Harta ‫ما''ل‬
( ‫)حفظ ا''ل‬

1. Peringkat Dharuriyyat misal disyari’atkan


mencari harta yg halal
2. Peringkat hajjiyat misal boleh jual beli salam
3. Peringkat tahsiniyyat misal larangan menipu
dlm bisnis
Contoh lain: Setiap orang harus mencari harta
yang halal. Tenaga kesehatan (dokter, perawat)
tidak boleh membuka praktek aborsi.
-Dilarang menjual obat haram.
Memelihara akal (‫)حفظ ا''لعقل‬
1. Peringkat dharuriyyat misal larangan konsumsi
minuman keras
2. Peringkat hajjiyat misal anjuran menuntut ilmu
3. Peringkat tahsiniyyat misal larangan mendengar
ilmu tdk bermanfaat
Terkait kaidah di atas yg dilakukan nakes al:
- Perawat memberikan obat sesuai dosis atas
petunjuk dokter
- Dokter memberikan obat sesuai dengan
penyakit yg diderita pasien
Petunjuk al-Quran ttg
KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
1. Perintah mengkonsumsi makanan yang halal
ِ‫ب الْمس ِرف‬ ِ ‫ِإ‬
}31{ ‫ني‬
َ ُْ ُّ ‫حُي‬‫ال‬
َ ُ ‫َو ُكلُوا َوا ْشَربُوا َوالَتُ ْس ِرفُوا‬
‫ه‬َّ
‫ن‬
Makan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihan. Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan (Q.S. Al-A’raf:
31)

ِ ‫ياَأيُّها الَّ ِذين ءامنُوا ُكلُوا ِمن طَيِّب‬


ِ ‫ات مارز ْقنَا ُكم وا ْش ُكروا‬
‫هلل ِإن ُكنتُ ْم ِإيَّاهُ َت ْعبُ ُدو َن‬ ُ َ ْ ََ َ َ ََ َ َ َ
}172{
Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezki yang baik-baik
yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika
benar-benar kepada-Nya kamu menyembah. (Q.S. Al-Baqarah: 172)

.
‫‪Penciptaan Manusia‬‬
‫‪1. Turab : Tanah Gemuk , lht QS. Al-Kahfi/18: 37‬‬
‫اب مُثَّ ِمن نُّطْ َف ٍة مُثَّ َس َّو َاك‬
‫ك ِمن ُتر ٍ‬ ‫ق‬ ‫ل‬ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫احبه وهو حُي ِاوره َأ َك َفرت بِالَّ ِ‬
‫ذ‬ ‫ِ‬
‫َ‬ ‫َ َ‬‫َ‬ ‫َ‬ ‫ص ُُ َ ُ َ َ ُ ُ ْ َ‬ ‫ال لَهُ َ‬ ‫قَ َ‬
‫َر ُجالً {‪}37‬‬
‫‪2. Tiin, tanah lempung . QS.al-Sajdah/32:7‬‬
‫ني {‪}7‬‬ ‫الَّ ِذي َأحسن ُك َّل َشى ٍء خلَ َقه وب َدَأ خ ْلق اِْإل نس ِ‬
‫ان ِمن ِط ٍ‬
‫ْ َ ُ ََ َ َ َ‬ ‫ْ ََ‬
‫‪3. Tin al-lazib; tanah lempung yg pekat .QS.Al-‬‬
‫‪Shaffat/37:11‬‬
‫ب {‪}11‬‬ ‫ني الَّ ِز ٍ‬ ‫َأش ُّد خ ْل ًقا َأم َّمن خلَ ْقنَآ ِإنَّا خلَ ْقنَاهم ِّمن ِ‬
‫ط‬ ‫َ‬ ‫م‬‫َأه‬ ‫م‬ ‫ِ‬
‫ه‬ ‫فَاسَت ْفتِ‬
‫ْ‬ ‫َ ُ‬ ‫ْ َ‬ ‫َ‬ ‫ْ ْ ُْ‬
‫‪4. Salsalun min hamain masnun (lempung dari‬‬
‫‪lumpur yg dicetak). QS. Al-Hijr/15:26‬‬
‫ون {‪}26‬‬ ‫ولََق ْد خلَ ْقنَا اِْإل نسا َن ِمن ص ْلص ٍال ِّمن مَح ٍإ َّمسنُ ٍ‬
‫َ َ ْ َ ْ‬ ‫َ‬ ‫َ َ‬
Penciptaan Manusia
6. Sulalatun min thin: saripati lempung, sesuatu
yg disarikan dari yg lain. Qs.
AL-Mukminun/23:12
}12{ ‫ني‬ ٍ ‫ولََق ْد َخلَ ْقنَا اِْإل نْسا َن ِمن ُسالَلٍَة ِّمن ِط‬
َ َ
7. Air sbg asal usul seluruh kehidupan. QS. Al-
Furqan/25: 54
}54{ ‫ك قَ ِد ًيرا‬ ِ ِ ِ ِ
َ َ َ ً ْ َ ً َ َ ُ َ َ ً َ َ َ َ َ َ َّ‫َو ُه َو ال‬
‫ب‬
ُّ ‫ر‬ ‫ن‬
َ ‫ا‬‫ك‬َ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ه‬‫ص‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫س‬‫ن‬ ‫ه‬َ‫ل‬‫ع‬‫ج‬َ‫ف‬ ‫ا‬ ‫ر‬ ‫ش‬ ‫ب‬ ‫آء‬ ‫م‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ق‬‫ل‬
َ ‫خ‬ ‫ي‬ ‫ذ‬
QS. Al-Mu’minun/23: 12-14
ٍ ‫} مُثَّ َج َع ْلنَاهُ نُطْ َفةً يِف َقرا ٍر َّم ِك‬12{ ‫ني‬
‫ني‬ ٍ ‫ولََق ْد َخلَ ْقنَا اِْإل نْسا َن ِمن ُسالَلٍَة مِّن ِط‬
َ َ َ
‫ضغَةَ ِعظَ ًام ا‬ْ ‫ضغَةً فَ َخلَ ْقنَ ا الْ ُم‬ْ ‫} مُثَّ َخلَ ْقنَ ا النُّطْ َفةَ َعلَ َقةً فَ َخلَ ْقنَ ا الْ َعلَ َقةَ ُم‬13{
}14{ ‫ني‬ ِِ‫فَ َكسونَا الْعِظَام حَل ما مُثَّ َأنشْأنَاه خ ْل ًقا ءاخر َفتبار َك اهلل َأحسن اخْل ال‬
‫ق‬
َ َ ُ َ ْ ُ َ ََ َ َ َ َ ُ َ ًْ َ َْ
12. Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari
suatu saripati (berasal) dari tanah.
13. Kemudian Kami jadikan saripati itu air mani (yang disimpan)
dalam tempat yang kokoh (rahim).
14. Kemudian air mani itu Kami jadikan segumpal darah, lalu
segumpal darah itu Kami jadikan segumpal daging, dan segumpal
daging itu Kami jadikan tulang belulang, lalu tulang belulang itu
Kami bungkus dengan daging. Kemudian Kami jadikan dia
makhluk yang (berbentuk) lain. Maka Maha sucilah Allah,
Pencipta Yang Paling Baik.
Obat (Syifa)
Dalam al-Qur’an kata syifa’ dan derifatnya
digunakan sebanyak 8 kali, yaitu pada QS. 9:14,
QS. 26:80, QS. 10:57, QS. 41:44, QS. 16:69, QS.
17:82, QS. 3:103, QS. 9:109. Dari ayat-ayat
tersebut dan ayat-ayat lain yang terkait dengan
kesehatan secara umum beberapa point
tentang obat dan kesehatan dalam perspektif
al-Qur’an, yaitu:
Qs. al-Taubah/9:14
}14{ ‫ين‬ َ ‫ور َق ْو ٍم مُّْؤ ِم ِن‬ َ ‫ص ُد‬ ُ ‫ف‬ ِ ‫ َو َي ْش‬.……
serta melegakan hati orang-orang yang beriman.
QS. al-Syu’ara/26:80
}80{ ‫ين‬ ِ ‫ت َفه َُو َي ْش ِف‬ ُ ْ‫َوِإ َذا َم ِرض‬
80. dan apabila aku sakit, Dialah Yang
menyembuhkan aku,
QS. Yunus/10: 57
‫ور‬‫د‬ُ ‫الص‬
ُّ ‫ي‬ ‫ف‬
ِ ‫ا‬ ‫م‬
َ ِّ ‫ل‬ ٌ
‫آء‬‫ف‬َ ‫ش‬
ِ ‫و‬
َ ‫م‬
ْ ُ
‫ك‬ ِّ
‫ب‬ َّ‫ر‬ ‫ن‬ ِّ
‫م‬ ٌ
‫ة‬ َ
‫ظ‬ ‫ع‬
ِ ْ
‫َّو‬ ‫م‬ ‫م‬ ُ
‫ك‬ ْ
‫ت‬ ‫ء‬
َ ‫آ‬‫ج‬َ ْ
‫د‬ َ
‫ق‬ ‫اس‬ُ َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ا‬ ‫ه‬
َ ‫ي‬
ُّ ‫َيآَأ‬
ِ
}57{ ‫ين‬ َ ‫َو ُه ًدى َو َرحْ َم ٌة لِّ ْلمُْؤ ِم ِن‬
QS. Yunus/10: 57
‫يَآَأيُّ َه ا النَّاس قَ ْد َجآءتْ ُك م َّم ْو ِعظَةٌ مِّن َّربِّ ُك ْم و ِش َفآءٌ لِّم ا يِف‬
َ َ َ ُ
}57{ ‫ني‬ ِ‫الص ُدو ِر وه ًدى ورمْح ةٌ لِّْلمْؤ ِمن‬
َ ُ َ َ َ ُ َ ُّ
57. Hai manusia, sesungguhnya telah datang
kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan
penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang
berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat
bagi orang-orang yang beriman.
QS. Fushshilat/41:44
‫ين‬ ِ َّ‫ص لَت ءاياتُه ءاعج ِمي وعريِب ٌّ قُل هو لِل‬
‫ذ‬ ‫ف‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ق‬ َّ‫َأع َجميًّ ا ل‬
َ ‫َ َ ْ َ ِئ‬ُ َ ٌّ َ ْ ُ َ
َ ِ‫َهِن‬ ْ َّ ُ ْ َ ُ َ َ ْ ‫َولَ ْو َج َع ْلنَاهُ ُق ْرءَانًا‬
‫ك‬ ‫ل‬
َ ‫ُأو‬ ‫ى‬ ‫م‬ ‫ع‬ ‫م‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫و‬ ‫ه‬ ‫و‬ ‫ر‬ ‫ق‬
ْ ‫و‬ ‫م‬ ‫ا‬ ‫ذ‬
َ ‫ا‬ ‫ء‬ ‫يِف‬ ‫ون‬ ِ ِ َّ
َ ُ ‫ءَ َامنُوا ُه ًدى َو َ ٌ َ َ ُْؤ‬
‫ن‬‫م‬ ‫ي‬‫ال‬
َ ‫ين‬ ‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫آء‬ ‫ف‬ ‫ش‬ِ
َ ْ ًَ ْ ْ َ َُ َ ٌ َ ْ َ
}44{ ‫يد‬ ٍ ِ‫ان بع‬
ٍ ‫ينَادو َن ِمن َّم َك‬
َ َْ ُ

44. Dan jikalau Kami jadikan Al Quran itu suatu bacaan dalam bahasa
selain Arab, tentulah mereka mengatakan: "Mengapa tidak
dijelaskan ayat-ayatnya?" Apakah (patut Al Quran) dalam bahasa
asing sedang (rasul adalah orang) Arab? Katakanlah: "Al Quran itu
adalah petunjuk dan penawar bagi orang-orang mukmin. Dan orang-
orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan,
sedang Al Quran itu suatu kegelapan bagi mereka[1334]. Mereka itu
adalah (seperti) yang dipanggil dari tempat yang jauh."
Al-Isra:82
Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang
menjadi obat dan rahmat bagi orang-orang
yang beriman dan Al Quran itu tidaklah
menambah kepada orang-orang yang zalim
selain kerugian (Q.S. Al-Isra’: 82)
PENJELASAN
1.Penjelasan tentang aqidah. Al-Qur’an menegaskan bahwa yang
menyembuhkan orang sakit adalah Allah swt.
2.Penjelasan tentang kebijakan kesehatan masyarakat dan individu.
Al-Qur’an memberi gambaran bahwa usaha-usaha preventif
(pencegahan) harus lebih didahulukan daripada usaha kuratif
(pengobatan).
3.Penjelasan tentang penyakit. Al-Qur’an memberikan gambaran
bahwa penyakit digolongkan menjadi dua, yaitu penyakit hati
(maa fish-shuduur) dan penyakit badan/jasmani. Oleh karena
itu, definisi sehat harus mencakup kedua hal tersebut.
4.Penjelasan tentang obat. Karena penyakit dibagi dalam dua
golongan, obat pun dibagi dua golongan yaitu obat penyakit hati
dan obat penyakit jasmani. Al-Qur’an menunjukkan bahwa Al-
Qur’an dan madu bisa berfungsi sebagai obat.
SUNNAH
Kata “sunnah” berasal dan kata ‫ س ن‬.Secara
etimologis “sunnah” berarti suatu perjalanan yg baik
maupun yg buruk. Arti tersebut seperti tampak dlm sabda
Nabi saw. sbb:
‫من سن ىف اإلسالم سنة حسنة فله أجرها وأجر من عمل هبا بعده من غري أن‬
‫ينقص من أجورهم شيئ ومن سن ىف اإلسالم سنة سيئة كان عليه وزرها ووزر‬
‫من عمل هبا من بعده من غري أن ينقص من أوزارهم شيئ‬
Barangsiapa merintis suatu jalan yg baik dlm Islam , maka ia
memperoleh pahala jalan baik itu dan pahala orang yg
melakukannya sesudah dirinya tanpa mengurangi sedikit pun pahala
mereka. Barangsiapa merintis suatu jalan buruk dlm Islam, maka ia
akan menerima dosa jalan buruk itu dan dosa orang yang
mengerjakannya sesudah dirinya, tanpa mengurangi sedikit pun
dosa mereka.
ARTI SUNNAH SECARA ISTILAH
Sunnah Menurut Ulama Hadis:
Yaitu segala sesuatu yang diambil dari Rasul baik
berupa sabda, perbuatan, taqrir, sifat-sifat
fisikmaupun non fisik atau pun sepak terjang
beliau sebelum diutus menjadi Rasul seperti
tahannus beliau di Gua Hira dan sesudahnya
Sunnah Qawliyah
َ : ‫َأن النَّىِب َّ ص لى اهلل علي ه وس لم قَ َال‬
‫"علَْي ُك ْم‬ َّ ،‫َع ِن ابْ ِن عُ َمَر‬
.‫ب تبارك وتعاىل‬ ِ ِ
‫م‬ ‫ف‬ ‫ل‬
ِْ
ِّ َّ ٌ َ ْ َ َ َ ٌ ََ َ ُ َ ‫الس َو‬
‫لر‬ ‫ل‬ ‫ة‬ ‫ا‬‫ض‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ة‬ ‫ب‬‫ي‬ ْ‫ط‬ ‫م‬ ‫ه‬َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬ ‫ف‬ ، ِ
‫اك‬ ِّ ‫ب‬ِ
Diriwayatkan dari Ibnu Umar sesungguhnya Nabi
Muhammad saw bersabda: Gunakanlah selalu siwak
karena siwak bisa menjadikan mulut bersih dan
mendatangkan ridha Tuhan (HR Ahmad)
Sunnah Qawliyah
‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم قَ َال‬
َ
ِ َّ‫ول الل‬
‫ه‬ َ ‫س‬
َُ ‫ر‬ َّ
‫َأن‬ ٍ ‫َعن ُأس امةَ ب ِن َش ِر‬
‫يك‬ ْ ََ ْ
‫تَ َد َاو ْوا ِعبَ َاد اللَّ ِه فَِإ َّن اللَّهَ َعَّز َو َج َّل مَلْ يَُنِّز ْل َداءً ِإاَّل َأْنَز َل َم َع ُه‬
)‫ت َواهْلََر َم (رواه امحد والرتمذى وابو داود وابن ماجه‬ ‫و‬ ‫م‬ ْ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫اء‬ ‫ف‬‫ش‬ِ
َ َْ ًَ
“Dari Usāmah bin Syarīk, Rasulullah saw.
bersabda:”Berobatlah wahai hamba Allah karena
sesungguhnya Allah ‘azza wajalla tidak
menurunkan suatu penyakit kecuali Dia turunkan
juga obatnya, kecuali mati dan pikun.” (HR Ahmad,
al-Turmudzi, Abu Daud dan Ibnu Majah)
lanjutan
Berdasarkan hadis di atas, Nabi saw. menyuruh
ummatnya untuk berobat. Maka, wajib bagi
tenaga kesehatan untuk membantu pengobatan
jika ada yang datang untuk berobat.
Contoh Sunnah Fi’liyah
‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه‬
َ
ِ َّ‫ول الل‬
‫ه‬ َ ‫س‬
َُ‫ر‬ َّ
‫َأن‬ ‫ا‬ ‫م‬
َ ‫ه‬
ُ ‫ن‬
ْ ‫ع‬
َ ‫ه‬
ُ َّ
‫ل‬ ‫ال‬ ‫ي‬َ ‫ض‬ِ ‫ر‬
َ ‫اس‬ٍ ‫ب‬
َّ ‫ع‬
َ ‫ن‬ِ ‫اب‬
ْ ‫ن‬
ْ ‫ع‬
َ
‫احتَ َج َم ِفي َرْأ ِس ِه‬ َّ
ْ َ ‫َو َسل‬
‫م‬
Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra bahwa Rasulullah
saw. pernah berbekam di kepalanya (HR al-
Bukhari, al-Jāmi’ al-Musnad al-shahih juz VII,
hlm 125, Dār Thawq al-Najāh, 1422H, Cet I)
Sunnah Taqririyah
‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِّ ‫يِب‬َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ِ ‫ُكنَّا نَع ِز ُل علَ ى عه‬
‫د‬ ‫َع ْن َجابِ ٍر قَ َال‬
َ َْ َ ْ
) ٣٣ ‫ ص‬٧ ‫اجلامع الصحيح ج‬, ‫(رواه البخارى‬ ‫َوالْ ُق ْرآ ُن يَْن ِز ُل‬
Dari Jabir ia berkata:” Kami melakukan ‘azl pada
masa Rasulullah saw, dan al-Quran sedang turun.”
(HR al-Bukhari)
Pada masa itu sahabat melakukan ‘azl dan Nabi saw.
mengetahuinya, tetapi beliau tidak melarangnya,
beliau hanya mengingatkan bahwa ‘azl hanyalag
ikhtiyar manusia untuk menghindari kehamilan,
sedangkan kepastian di tangan Allah.
KEDUDUKAN & FUNGSI SUNNAH
Semua penjelasan Rasulullah itu yang secara praktis
disebut adanya penjelasan dari Rasulullah. Semua
penjelasan Rasulullah itu yg secara praktis disebut
sunnah. Sunnah yang dilakukan Rasulullah SAW.
tidak terlepas dari kontrol Tuhan. Tuhan
mendiamkan atau mendukungnya jika ijtihad
tersebut benar dan menegurnya jika salah.
 Sunnah merupakan sumber hukum dan dalil syara’
kedua setelah al-Qur’an dan tidak dapat dipisahkan
keberadaannya dari al-Quran
FUNGSI SUNNAH THDP AL-QUR’AN
1. Bayân Taqrir. Artinya, hadis menjelaskan suatu
hukum yang dijelaskan dalam al-Qur’an. Mis:
Surat al-Maidah ayat 90 tentang keharaman
khamr
َ ‫اجتَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِ ُح‬
}90{ ‫ون‬ ِ ُُ ‫َألزالَ ُم ِر ْج‬
ْ َ‫س ِّم ْن َع َم ِل الشَّْيطَان ف‬ ْ ْ‫اب َوا‬
ُ ‫َألنص‬
ِ
َ ْ‫ين ءاََمنُوا ِإمَّنَ ا اخْلَ ْم ُر َوالْ َمْيس ُر َوا‬
ِ َّ
َ ‫يَاَأيُّ َه ا الذ‬
Rasulullah menjelaskan setiap yang
memabukkan haram yang berbunyi:
، ُ‫‌َأس َكَر‌ َكثِريُه‬‫ا‬ ‫‌م‬" : ‫ال‬ ‫ق‬ ‫م‬َّ
‫ل‬ ‫س‬ ‫و‬ ِ
‫ه‬ ‫ي‬ ‫ل‬‫ع‬ ‫اهلل‬ ‫ى‬َّ
‫ل‬ ‫ص‬ ‫يِب‬َّ
‫ن‬ ‫ال‬ َّ
‫َأن‬ ،‫و‬ ٍ
‫ر‬ ‫م‬ ِ ِ ِ
ْ َ َ َ َ َ َ َْ ُ َ َ َّ ْ َ ْ ِ ‫َع ْن َعْب‬
‫ع‬ ‫ن‬ ‫ب‬ ‫اهلل‬ ‫د‬
‫َأخَر َجهُ امحد‬ ْ " ‫‌حَر ٌام‬
َ ُ‫‌ َف َقليلُه‬
Hadis di atas menjelaskan khamr sebagai sesuatu yang
memabukkan banyaknya, maka sedikirnya pun
haram. Al-Khamr itu sesuatu yang
menghilangkan akal
lanjutan
2. Bayân Tafsir atau bayân tafshîl. Yakni memberikan
rincian terhadap hukum yang ada dalam al-Qur’an.
Dalam hal ini ada beberapa macam.
1. Tafsil al-Mujmâl artinya menjelaskan secara rinci
ayat-ayat al-Qur’an yang masih bersifat global.
Mis: Surat al-Maidah ayat 88
}88{ ‫َو ُكلُوا مِم َّا َر َزقَ ُك ُم اهللُ َحالَالً طَيِّبًا َو َّات ُقوا اهللَ الَّ ِذي َأنتُ ْم بِِه ُمْؤ ِمنُو َن‬
Rasulullah menjelaskan cara makan yang baik. Misal
hadis yang berbunyi:
‫ «اَل يَ ْشَربَ َّن‬: ‫ص لَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َس لَّ َم‬ ِ َّ‫ول الل‬
‫ه‬ ‫س‬ َّ ِ ِ
َ ُ ُ َ َ ِ َ ُ َْ ُ َ‫َو َع ْن َعل ٍّ َ ِئ‬
‫ر‬ ‫ال‬
َ ‫ق‬: ‫ال‬ َ ‫ق‬ ‫ه‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ال‬ ‫ي‬ ‫ض‬ ‫ر‬ ‫ي‬
‫َأخَر َجهُ ُم ْسل ٌم‬
ْ »‫َأح ُد ُك ْم قَا ًما‬ َ
Hadis di atas menjelaskan tata cara minum yang sesuai
petunjuk AlQuran untuk makan yang halal dan
thayyib (Baik, bergizi, sehat), termasuk minum.
lanjutan
Mnrt dr. Abdurrazaq al-Kilani bhw makan dan
minum dlm keadaan duduk lebih sehat karena
makanan dan minuman yg dikonsumsi akan
mengalir melalui mukosa gastrik secara halus dan
perlahan-lahan. Minum sambil berdiri akan
menyebabkan jatuhnya cairan minuman tersebut
secara tajam dan keras ke dasar lambung sehingga
menimbulkan benturan keras, jika dilakukan
berulang-ulang mk mengakibatkan lambung
melemah sehingga kekuatan lambung akan
menurun dan kesulitan pencernaan.
Kedudukan sunnah
b.Takhshish al-’Am yakni mengkhususkan ayat al-Qur’an yg
bersifat umum. Misal: QS. Al-Maidah ayat 3 yang
berbunyi:
‫ت َع َل ْي ُك ُم ْال َم ْي َت ُة َوال َّد ُم‬
ْ ‫حُرِّ َم‬
Ditakhshish dengan hadis :
ِ َ‫ُأحلَّت لَنَا ميتَت‬
‫ان‬ ِ «: ‫ال‬ َ ‫ق‬
َ -‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫اهلل‬ ‫صلى‬- ِ َّ‫ول الل‬
‫ه‬ َ ‫س‬ ‫ر‬ َّ
‫َأن‬ ‫ر‬ ‫م‬ ‫ع‬ ِ
‫ن‬ ‫ب‬ ِ َّ‫عن عب ِد الل‬
‫ه‬
َْ ْ ُ َ ََ ُ ْ َْ ْ َ
.» ‫ال َوالْ َكبِ ُد‬ ِ ‫ و ََّأما الدَّم‬، ‫ فَاجْل راد واحْل وت‬: ‫ان‬
ُ ‫ فَالطِّ َح‬: ‫ان‬ ِ َ‫ فَ ََّأما الْميتَت‬، ‫ان‬ ِ ‫ودم‬
َ َ ُ ُْ َ ُ ََ َْ ََ َ
Hadis di atas membatasi keumuman haramnya bangkai dan halal bangkai
ikan dan belalang sbg takhshish ayat al-qur’an surat al-Maidah:3
c. Taqyid al-muthlaq. Yakni hadis membatasi kemutlakan ayat2
al-Qur’an.
‫اهلل‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫م‬َّ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬َّ‫مِّم‬ ‫ن‬ ‫ه‬ ‫ن‬ ‫و‬‫م‬ ِّ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ت‬ ‫ني‬ِ‫ب‬ِّ
‫ل‬ ‫ك‬ ‫م‬ ‫ِح‬‫ار‬‫و‬ ‫ا‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫م‬ ‫ت‬‫م‬َّ
‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫ات‬ ‫ب‬‫ي‬َّ
‫ط‬ ‫ال‬ ‫م‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ل‬ ِ ‫آُأح َّل هَل م قُل‬
‫ُأح‬ ِ َ‫ك ماذ‬
ُ ُ َ ُ َ َّ ُ َ ُ َ ُ َ َ ِ ‫جْل‬
ُ ََ َ ْ َ َ َ ُِّ ُ َ ُ ِّ ُ َ َّ ْ ْ ُ َ َ َ‫يَ ْسَئ لُون‬
}4{ ‫اب‬ ِ ‫فَ ُكلُوا مِم َّا َأمس ْكن علَي ُكم واذْ ُكروا اسم‬
ِ ‫اهلل َعلَْي ِه و َّات ُقوا اهلل ِإ َّن اهلل س ِريع احْلِس‬
َ ُ َ َ َ َ َْ ُ َ ْ َْ َ َ ْ
4. Mereka menanyakan kepadamu: "Apakah yang dihalalkan bagi mereka?." Katakanlah:
"Dihalalkan bagimu yang baik-baik dan (buruan yang ditangkap) oleh binatang buas yang
telah kamu ajar dengan melatih nya untuk berburu; kamu mengajarnya menurut apa yang
telah diajarkan Allah kepadamu. Maka makanlah dari apa yang ditangkapnya untukmu,
dan sebutlah nama Allah atas binatang buas itu (waktu melepaskannya) Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah amat cepat hisab-Nya.

;‫لس َّن َوالظُّْف َر‬


ِّ َ‫س ا‬ ِ ِ َّ ِ ِ َ َ‫يج رضي اهلل عنه َع ِن اَلنَّبِ ِّي صلى اهلل عليه وسلم ق‬
َّ َ‫ ( َما ُأنْ ِه َر ا‬:‫ال‬ ٍ ‫َو َع ْن َرافِ ِع بْ ِن َخ ِد‬
َ ‫ فَ ُك ْل لَْي‬,‫ َوذُك َر ا ْس ُم اَلله َعلَْيه‬,‫لد ُم‬
‫ ُمَّت َف ٌق َعلَْيه‬ ) ‫ش‬ َ ‫ فَ ُم َدى اَل‬:‫ْم; َو ََّأما اَلظُُّف ُر‬
ِ َ‫ْحب‬ ٌ ‫لس ُّن; َف َعظ‬
ِّ َ‫ََّأما ا‬
Dari Rafi' Ibnu Khodij Radliyallaahu 'anhu bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa
Sallam bersabda: "Apa yang dapat menumpahkan darah dengan diiringi sebutan
nama Allah, makanlah, selain gigi dan kuku, sebab gigi adalah tulang sedang kuku
adalah pisau bangsa Habasyah." Muttafaq Alaihi.
4. Sunnah Sebagai Bayan Tasyri’
Banyak hukum yg ditetapkan berdasarkan
sunnah. Misal: kewajiban zakat fitrah, dilarang
menikahi bibi, melarang riba fahdl. Contoh hadis
berikut ini:
‫ول اَللَّ ِه صلى اهلل عليه‬
ُ ‫ ( َن َهى َر ُس‬:‫ال‬ َ َ‫ ق‬-‫ر ِض َي اَللَّهُ َعْن ُه َما‬- ‫ر‬ ‫م‬ ‫ع‬ ِ
‫ن‬ ‫ب‬ِ‫وع ِن ا‬
َ ََ ُ ْ َ َ
ِ ‫وسلم َع ْن َعس‬
ُّ ‫ َر َواهُ اَلْبُ َخ ِار‬ ) ‫ب اَلْ َف ْح ِل‬
‫ي‬ ْ
Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu berkata:
Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam
melarang mengupahkan persetubuhan binatang
jantan. Riwayat Bukhari.
Hadis
‫ فقال‬.‫أنّ رجال أتى النبي صلى هللا عليه وسلم فقال أخي يشتكي بطنه‬
:‫ فقال‬٬ ‫ثم أتاه الثالثة‬
ّ !‫ اس قه عس ال‬:‫ فقال‬٬ ‫ثم أت ى الثانية‬
ّ !‫اس قه عس ال‬
‫ ص دق هللا وكذب بط ن‬:‫ فقال‬.‫ ق د فعلت‬:‫ فقال‬٬ ‫ثم اتاه‬ ّ !‫اس قه عس ال‬
.‫أخيك اسقه عسال فسقاه فبرأ‬
“Seseorang mendatangi Nabi saw dan berkata, ‘Sesungguhnya
saudaraku sakit perut.’ Nabi-pun bersabda, ‘Minumilah madu!’
Kemudian orang itu daang untuk kedua kalinya dan Nabi bersabda,
’Minumilah madu!’ Kemudian orang itu datang untuk ketiga kalinya
dan Nabi bersabda, ‘Minumilah madu!’ Kemudian orang itu
mendatangi Nabi untuk keempat kalinya dan berkata, ’Aku telah
melaksanakannya’. Nabi bersabda, ’Benarlah Allah dan bohonglah
perut saudaramu. Minumilah madu!’ Orang itupun memberi minum
madu kepada saudaranya, lalu saudaranya sembuh.” (HR. Bukhari).
Ijma ttg kesehatan di Zaman
Globalisasi
Banyak keputusan diambil ulama sbg ijma’
misal:
-Keharaman kloning binatang halal dengan yang
haram
- Haram bayi tabung jika sperma dan ovum
berasal dari pasangan yang tidak sah
Kompilasi Hukum Islam pd Muktamar Omman
menetapkan al:
Seseorang dinyatakan telah meninggal dunia apabila :
1.Jantungnya telah berhenti dan tidak bernafas lagi
secara sempurna dan para dokter ahli menyatakan
bahwa berhentinya pernafasan itu tdk dapat
kembali lagi (irreversible)
2.Seluruh organ otak tidak berfungsi lagi secara total
(mati batang otak) dan para dokter ahli memastikan
tdk dapat kembali lagi (irreversible), sementara
otaknya mulai mengurai
lanjutan
Dalam keadaan demikian, patut melepaskan
atau mencabut alat respirator dari penderita,
walaupun sebgian organ seperti jantung masih
dapat bekerja dengan bantuan alat tersebut.
Larangan Berobat Dgn al-Khabits
-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ‫ول اللَّ ِه‬
ُ ‫َع ْن َأىِب ُهَر ْيَر َة قَ َال نَ َه ى َر ُس‬
)‫(رواه ابو داود وابن ماجه وامحد‬.‫يث‬ ِ ِ‫ع ِن الدَّو ِاء اخْلَب‬
َ َ
Dari Abu Hurairah ra. Dia berkata;”Rasulullah
saw. melarang berobat dengan obat yang khabits
(HR Abu Daud, Ibnu Majah dan Ahmad)
Berdasarkan hadis di atas, maka dilarang berobat
dengan setiap yang khabits yakni yang buruk
menurut akal, jijik, beracun, dll. Maka jika ada
jenis tersebut dilarang dgn cara qiyas
Lanjutan
Menurut al-Mawardi, spesifikasi racun ada 4:
1.Jika banyak atau sedikitnya bisa mematikan
maka haram jumlah banyak haram hukumnya.
2.Jika kadar banyak mematikan, tetapi sedikit
tidak, mk mengkonsumsinya dlm jumlah banyak
haram hukumnya baik utk pengobatan maupun
lainnya.
3.Jika sedikit saja bermanfaat dalam pengobatan,
mk hukumnya boleh
4.Jika biasanya mematikan, mk tidak boleh, jika
biasanya tdk mematikan, maka boleh
lanjutan
Misal penggunaan alkohol dalam obat jika sangat
diperlukan dengan dosis yang tidak memabukkan
maka hukumnya boleh atas dasar darurat.
Adapun pembiusan yang menggunakan obat2
tertentu dan dampaknya dalam batas-batas
tertentu diqiyaskan dgn racun. Jika obat tersebut
digunakan dgn kadar yg tepat mk sangat
membantu pasien mengurangi sakit saat operasi,
mk dibolehkan. Namun, jika obat itu
disalahgunakan dpt menimbulkan mabuk,
mematikan, membahayakan, hukumnya haram.
ADA BEBERAPA KAIDAH
TERKAITKabar
5. Pembawa HALAL DAN
Gembira HARAM
Dan Pemberi
Peringatan. "Wahai Nabi, sesungguhnya Kami
mengutusmu untuk menjadi saksi, pembawa
‫دليل‬ ‫يرد‬ ‫لم‬ ‫ما‬ ‫اإلباحة‬ ‫األشياء‬ ‫فى‬ ‫األصل‬
kabar gembira dan memberi peringatan, dan
.1
untuk menjadi penyeru kepada (agama)‫التحريم‬
Allah
dengan izin-Nya
(hukum asal dan sebagai
benda cahaya yang
adalah
menerangi.` (QS. 33/Al-Ahzab: 45-46)
mubah selama tidak terdapat
dalil yang mengharamkannya)
DASARNYA QS.AL-BAQARAH:29

ِ ‫• ه َُو ا َّلذِي َخ َل َق َل ُكم َّما فِي اَأل ْر‬


‫ض َجمِي ًعا‬
Dia-lah Allah, yang menjadikan
segala yang ada di bumi untuk
kamu
AL-JATSIYAH: 13
2.Hukum Asal Benda Yang
Berbahaya Adalah Haram
‫األصل فى المضار التحريم‬
• (hukum asal benda yang berbahaya [mudharat]
adalah haram) (Taqiyuddin An-Nabhani, Asy-
Syakhshiyah Al-Islamiyah, III/451) segala
sesuatu materi (benda) yang berbahaya, SERTA
tidak terdapat nash syar’i tertentu yg melarang,
memerintah, atau membolehkan, mk
hukumnya haram.
Sebab, syariat mengharamkan terjadinya
bahaya
DASAR KAIDAH adlh Sabda Nabi

‫• ال ضرر وال ضرار‬


• (Tidak boleh menimpakan bahaya
bagi diri sendiri dan bahaya bagi orang
lain) (HR Ibnu Majah, Ad-Daruquthni,
dan lain-lain) (An-Nawawi, 2001:214).
• Kullu fardin min afrad al-amr al-Mubah
‫• كل فرد من افراد األمر المباح كان ضارا ومؤديا الى‬
‫الضرر حرم ذلك الفرد وزال امر مباحا‬
(Taqiyuddin An-Nabhani,
Asy-Syakhshiyah Al-Islamiyah, III/451).
Artinya:
• suatu masalah (berupa perbuatan atau benda)
yang hukum asalnya mubah, jika ada kasus
tertentu darinya yang berbahaya atau
menimbulkan bahaya, maka kasus itu saja yang
diharamkan. Sementara hukum asalnya tetap
mubah. Misalkan mandi, hukum asalnya
boleh. Tapi bagi orang yang mempunyai luka luar
yang parah, mandi bisa
berbahaya baginya. Maka mandi bagi orang itu
secara khusus adalah haram,
sedangkan mandi itu sendiri tetap mubah
hukumnya.
‫الوسائل الى الحرام حرام‬
4.Segala Perantaraan Yang Membawa
Kepada Yang Haram, Hukumnya Haram,
Misal: Contoh haramnya menjual anggur
atau
perasan (jus) anggur --dan yang
semacamnya-- yang diketahui akan
dijadikan khamr. Padahal jual beli itu
hukum asalnya mubah.
Hukum Makanan/Minuman Tidak
Didasarkan Pada ‘Illat (Motif
Penetapan Hukum)
‫إن العبادات والمطعومات والملبوسات والمشروبات‬
‫واألخالق ال تعلل ويلتزم فيها بالنص‬
Sesungguhnya [hukum] ibadah, makanan,
pakaian, minuman, dan akhlaq, tidaklah
didasarkan pada illat [motif/alasan
penetapan hukum], melainkan
didasarkan pada nash semata
CONTOH:
Puasa disyariatkan karena ada nash yang
memerintahkannya, bukan karena alasan
agar orang yang berpuasa menjadi sehat.
Khamr diharamkan karena ada nash yang
mengharamkannya, bukan didasarkan
pada alasan bahwa khamr itu
memabukkan bagi yang meminumnya.
KEHALALAN MAKANAN
Halal secara zatnya
Halal cara memprosesnya
Halal cara penyembelihannya
Minuman yang tidak diharamkan
Halal cara memperolehnya
Makanan yang berasal dari bahan
Hewani yang dinyatakan tidak halal /
haram
• Bangkai
- Darah
- Babi
- Hewan yang tidak disembelih sesuai dengan
tuntunan Islam.
- Hewan yang disembelih untuk
dipersembahkan kepada selain Allah.
- Untuk minuman: khamr (beralkohol)
Teknik Penyembelihan Hewan yang Halal
1. Penyembelihnya harus seorang Muslim.
2. Didahului mengucapkan “Bismillahirrohmannirrohim”.
3. Menggunakan pisau yang tajam.
4. Tidak boleh diulang-ulang.
5. Darah hewan harus tuntas, maka urat nadi kanan kiri
leher, saluran nafas dan saluran makanan harus putus.
6. Bila menggunakan pemingsanan harus terukur, tidak
boleh mati sebelum disembelih.
7. Tidak boleh diproses lebih lanjut sebelum benar-benar
mati.
Syarat2 Menyembelih
1)   Menggunakan alat yang tajam;
2)    tidak runcing dan tidak tumpul;
3)    terbuat dan besi, baja, batu, bambu, atau
kaca;
4)    bukan kuku, gigi, atau tulang.
Syarat Penyembelih
1)    Beragama Islam, penyembelihan yang
dilakukan oleh orang kafir atau orang musyrik
hukumnya haram dikonsumsi
2)    Berakal sehat, penyembelihan yang dilakukan
oleh orang yang gila atau mabuk, hukumnya tidak
sah.
3)    Mumayiz, artinya sudah dapat membedakan
antara yang benar dan salah.

Sunnah Dalam Menyembelih
a. menghadap kiblat;
b. menyembelih pada pangkal leher;
c. menggunakan alat yang tajam;
d. mempercepat dalam menyembelih;
e. melepaskan tali pengikat setelah disembelih;
f. berlaku baik dalam menyembelih, tidak kasar,
dan tidak lamban.
Teknik Pengolahan Makanan Halal
1. Harus dicermati asal-usul bahan, jangan sampai ada yang
berasal dari bahan non halal
2. Jangan sampai ada cemaran bahan non halal pada:
a. Dapur tempat pengolahan.
b. Bahan baku, bumbu dan bahan penolong yang digunakan.
c. Bahan mentah sebelum diolah.
d. Bahan jadi setelah diolah.
e. Alat-alat dan wadah yang digunakan.
f. Tempat pencucian alat-alat dan wadah.
g. Petugas/karyawan pada bagian produksi.
h. Bila perusahaan mengolah produksi halal dan juga
mengolah produk non halal, maka tersebut di atas harus
terpisah.
lanjutan
• Bila rumah makan atau catering
mengolah dan menyajikan makanan non
halal, maka dapur dan tempat penyajian
harus terpisah.
Tidak dibenarkan menyajikan minuman
beralkohol.
Dalil Naqli ttg Binatang halal
1. Binatang ternak, Surat al Ma’idah Ayat 1:
‫ت َل ُك م َب ِهي َم ُة ْاَأل ْن َع ِام ِإالَّ َما ُي ْت َل ى َع َل ْي ُك ْم َغي َْر ُم ِحلِّ ي‬ ْ َّ‫ين َءا َم ُنوا َأ ْوفُوا ِب ْال ُعقُو ِد ُأ ِحل‬ َ ‫َياَأ ُّي َه ا الَّ ِذ‬
}1{ ‫هللا َيحْ ُك ُم َماي ُِري ُد‬ َ َّ‫ص ْي ِد َوَأن ُت ْم ُح ُر ٌم ِإن‬َّ ‫ال‬
“Dihalalkan bagimu binatang ternak, kecuali yang akan dibacakan
kepadamu …”. Binatang yang dihalalkan adalah binatang buruan
dan makanan yang berasal dan laut.  Dalam surat al-Mä’idah
ayat 96:
‫ص ْي ُد ْال َبرِّ َما ُد ْم ُت ْم ُح ُر ًم ا‬
َ ‫َّار ِة َو َحرَّ َم َع َل ْي ُك ْم‬
َ ‫لس ي‬ َ ‫ُأ ِح َّل َل ُك ْم‬
َّ ِ‫ص ْي ُد ْال َبحْ ِر َو َط َعا ُم ُه َم َتا ًع ا لَّ ُك ْم َول‬
}96{ ‫ُون‬ َ ‫هللا الَّ ِذي ِإ َل ْي ِه ُتحْ َشر‬
َ ‫َوا َّتقُوا‬
yang artinya “Dihalalkan bagimu binatang buruan laut dan
makanan (yang berasal) dan laut sebagai makanan yang lezat
hagimu dan bagi orang-orang yang dalam perjalanan. (Q.S. A1-
M’idah: 96)
Lanjutan
Hadist Riwayat Bukhori-Muslim
‫ حَنَْرنَا َعلَى َع ْه ِد‬: ‫ت‬َ‫ل‬ ‫ا‬َ‫ق‬ ‫ا‬ ‫م‬‫ه‬‫ن‬ْ ‫ع‬
ْ َُ َ ُ َ َ َ ْ ‫اهلل‬ ‫ي‬ ِ
‫ض‬ ‫ر‬ ٍ
‫ر‬ ‫ك‬
ْ ‫ب‬ ‫يِب‬
َ‫ا‬ ِ
‫ت‬ ‫ن‬
ِْ‫َع ْن اَمْسَاءَ ب‬
}‫صلَّى اهللُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم َفَر ًسا فََأ َك ْلنَاهُ {متفق عليه‬َ
ِ ‫رسو ِل‬
‫اهلل‬ ُْ َ

“Dari Asma’ binti Abu Bakar r.a ia berkata,”Pada


zaman Rosulullah SAW, Kami pernah
menyembelih kuda dan kami makan(daging)nya”
(HR Bukhori- Muslim)
KRITERIA MAKANAN HARAM
1. Haram Lidzatihi (makanan yang haram karena
dzatnya). Misal: darah, QS. Al-An’am: 145
‫ون َمْيتَ ًة‬ ‫ك‬ ‫ي‬ ‫َأن‬ ‫اَّل‬‫ِإ‬ ‫ه‬ ‫م‬‫ع‬ ‫ط‬ ‫ي‬ ٍ
‫م‬ ِ
‫اع‬ ‫ط‬ ‫ى‬ ‫ل‬ ‫ع‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫ر‬ َّ ‫ِإ‬ ‫ي‬ ِ
‫ُأوح‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫يِف‬ ِ
َ َ ُ ْ ْ
َُُ َ َ َ َ ً ََّ‫َ حُم‬ ‫يَل‬ َ ُ ‫قُ ْل اَل‬
‫د‬ ‫َأج‬
‫س َْأو فِ ْس ًقا ُِأه َّل لِغَرْيِ اللَّ ِه بِِه‬
ٌ ‫ج‬
ْ ِ
‫ر‬ ‫ه‬
ُ َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬َ‫ف‬ ٍ
‫ر‬ ‫ي‬ ِ
‫ز‬ ‫ن‬
ْ ِ
‫خ‬ ‫م‬
َ ْ ‫حَل‬ ‫َأو‬
ْ ‫ا‬ ‫وح‬
ً ‫ف‬
ُ ‫س‬
ْ ‫م‬
َ ‫ا‬ ‫م‬
ً ‫د‬
َ ‫َأو‬
ْ
Katakanlah: “Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang
diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi
orang yang hendak memakannya, kecuali kalau
makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir atau
daging babi -karena sesungguhnya semua itu kotor-
atau binatang yang disembelih atas nama selain
Allah.” (QS. Al-An’am: 145)
2. Daging Babi

Hal ini berdasarkan firman Allah


‫ير َو َما ُأ ِه َّل ِب ِه لِ َغي ِْر‬
ِ ‫ِإ َّن َما َح رَّ َم َعلَ ْي ُك ُم ا ْل َم ْي َت َة َوا ل َّد َم َولَحْ َم ا ْل ِخ ْن ِز‬
‫هَّللا‬
Sesungguhnya Allah hanya mengharamkan bagimu bangkai,
darah, daging babi dan binatang yang (ketika disembelih)
disebut (nama) selain Allah”. (QS. Al-Baqarah: 173)
Dan juga firman-Nya:
ِ ‫ير َو َما ُأ ِه َّللِ َغي ِْر هَّللا ِ ِب ه‬
ِ ِ‫ز‬‫ن‬ْ ‫خ‬
ِ ‫ل‬ ْ ‫ا‬ ‫م‬
ُ ْ‫ح‬ َ ‫ل‬ ‫و‬
َ ‫م‬
ُ َّ
‫د‬ ‫ل‬ ‫ا‬‫و‬َ ُ
‫ة‬ َ
‫ت‬ ْ
‫ي‬ ‫م‬
َ ‫ل‬ ْ ‫ا‬ ‫م‬
ُ ُ
‫ك‬ ‫ُح رِّ َم ْت َعلَ ْي‬
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah,
daging babi, (daging hewan) yang disembelih atas
nama selain Allah…”. (QS. Al-Ma`idah: 3)
3. Khamar
‫س ِم ْن َع َم ِل‬ ‫ج‬ ِ
‫ر‬ ‫م‬ ‫اَل‬ ‫اَأْلز‬ ‫و‬ ‫اب‬ ‫ص‬‫ن‬
ْ ‫اَأْل‬ ‫و‬ ‫ر‬ ِ
‫س‬ ‫ي‬‫م‬ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ر‬‫م‬ ‫خْل‬ ‫ا‬ ‫ا‬ َ ‫مَّن‬‫ِإ‬ ‫ا‬ ‫و‬‫ن‬‫ام‬ ‫ء‬ ‫ين‬ ِ َّ‫ياَأيُّه ا ال‬
‫ذ‬
ٌ ْ ُ ْ َ ُ َ َ ُ ْ َ َ ُ َِْ َُ َ َ َ َ
‫اجتَنِبُوهُ لَ َعلَّ ُك ْم ُت ْفل ُحو َن‬
ْ َ‫ف‬ ‫ان‬ِ َ‫الشَّيط‬
ْ
Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya (meminum)
khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi
nasib dengan panah, adalah perbuatan keji termasuk
perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan
itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (QS. Al-
Ma`idah: 90)
Hadis yg diriwayatkan dari Ibnu ‘Umar
‫ َو ُك ُّل مَخْ ٍر َحَر ٌام‬،‫ُك ُّل ُم ْس ِك ٍر َحَر ٌام‬
Semua yang memabukkan adalah haram, dan semua
khamar adalah haram”. (HR. Muslim III/1587 no.2003)
4. Semua Binatang Buas Yang Bertaring, Yang Dengan
Taringnya Ia Memangsa Dan Menyerang Mangsanya
Rasulullah bersabda yg diriwayatkan oleh Abu Hurairah
‫اع َفَأ ْكلُ ُه َح َرا ٌم‬ ٍ ‫ُك ُّل ِذي َنا‬
ِ ‫ب ِم َن ال ِّس َب‬
Semua binatang buas yang bertaring, maka
mengkonsumsinya adalah haram.” (HR. Muslim III/1534
no.1933).
Hadis riwayat Abu Tsa’labah Al-Khusyani
‫اع‬
ِ َ‫السب‬
ِّ َ‫ن‬‫م‬ِ ٍ
‫اب‬‫ن‬ ‫ى‬ ِ
‫ذ‬
َ ِّ ُ‫ل‬ ‫ك‬ ِ
‫ل‬ ‫ك‬
ْ ‫َأ‬ ‫ن‬‫ع‬ ‫ى‬ ‫ه‬‫ن‬
َ – ‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫اهلل‬ ‫صلى‬ – ِ
‫ه‬ َّ
‫ول الل‬ َّ
َ ‫َأن َر ُس‬
َ
ْ َ
Rasulullah melarang memakan semua binatang buas yang
mempunyai taring.” (HR. Bukhari V/2103 no.5210, dan
Muslim III/1533 no.1932).
5. Semua Jenis Burung Yang Bercakar, Yg dg cakarnya
Mencengkeram Atau Menyerang Mangsanya
Sebagaimana hadits riwayat Ibnu Abbas ra. ia
berkata:
‫اع َو َع ْن‬
ِ َ‫السب‬
ِّ َ‫ن‬ ِ
‫م‬ ٍ
‫اب‬‫ن‬ ‫ى‬ ِ
‫ذ‬ ‫ل‬ ‫ك‬
َ ِّ ُ ْ َ‫ن‬ ‫ع‬ -‫وسلم‬ ‫عليه‬ ‫اهلل‬ ‫صلى‬- ‫ه‬ِ َّ‫ول الل‬
ُ ‫َن َهى َر ُس‬
ٍ َ‫ُك ِّل ِذى خِم ْل‬
ِ‫ب ِمن الطَّرْي‬
َ

Rasulullah melarang memakan setiap binatang buas


yang bertaring dan semua burung yang mempunyai
cakar.” (HR.Muslim III/1534 no.1934)
6. Semua Binatang Yang Diperintahkan Untuk
Dibunuh 
Aisyah ra, bersabda: bahwa Nabi bersabda
‫ور‬‫ق‬ ‫ع‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫ب‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫اب‬ ‫ر‬ ‫غ‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ا‬ ‫ي‬ ‫د‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫ق‬ ‫ع‬‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫ر‬‫ْأ‬ ‫ف‬ ‫ل‬ ‫ا‬ ِ
‫م‬ ‫ر‬ ‫ا‬ ‫يِف‬ ‫ن‬ ِ
ْ ْ َ ْ ْ َّ
ُ ُ َ ُ َ ُ َُ َ َ ُ َ ُ َ َ َ َ َ ََ ‫حْل‬ ْ ْ ُ ْ ‫حْل‬ َ َ ُ ُ ‫س َف َو‬
‫ل‬ْ ‫ت‬ ‫ق‬
ْ ‫ي‬ ‫ق‬‫اس‬ ٌ ْ‫مَخ‬
“Lima binatang jahat yang boleh dibunuh, baik di tanah
haram (Mekkah dan Madinah) atau di luarnya: tikus,
kalajengking, burung buas, gagak, dan anjing hitam.”
(HR.Bukhari III/1204 No.3136, dan Muslim II/856 no.1198)
Demikian pula cecak, berdasar hadis riwayat Sa’ad bin Abi
Waqqash
‫صلَّى اللَّهُ َعلَْي ِه َو َسلَّ َم ََأمَر بَِقْت ِل الْ َو َز ِغ َومَسَّاهُ ُف َويْ ِس ًقا‬ َّ
َ َّ ‫َأن النَّيِب‬
Nabi memerintahkan untuk membunuh cecak, dan beliau
menamakannya Fuwaisiqah (binatang jahat yang kecil)”.
(HR. Muslim IV/1758 no.2238)
7. Semua Binatang Yang Dilarang Untuk Dibunuh
Ibnu Abbas ra ia berkata:
‫الصَر ُد‬
ُّ ‫َّحلَةُ َواهْلُْد ُه ُد َو‬
‫ن‬ ‫ال‬‫و‬ ‫ة‬
ُ ‫ل‬
َ ‫َّم‬
‫ن‬ ‫ال‬ ‫اب‬
ِّ ‫َّو‬
‫الد‬ ‫ن‬ ِ ‫ِإ َّن النَّيِب صلَّى اللَّه علَي ِه وسلَّم َنهى عن َقْت ِل َأرب ٍع‬
‫م‬
ْ َ ْ َ َ َْ َْ َ َ َ َ َْ ُ َ َّ
Sesungguhnya Nabi melarang membunuh empat jenis binatang,“
yaitu: semut, lebah, burung hud-hud dan burung shurad (sejenis
burung gereja).” (HR. Abu Daud II/789 no.5267. sebagian ulama,
berpendapat kodok juga termasuk binatang yang tidak boleh
:dibunuh berdasar hadis riwayatAbdurrahman bin Utsman berkata
-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- ُّ ‫ َع ْن ِض ْف َد ٍع جَيْ َعلُ َها ىِف َد َو ٍاء َفَن َهاهُ النَّىِب‬-‫صلى اهلل عليه وسلم‬- َّ ‫َأل النَّىِب‬ َ ‫َأن طَبِيبًا َس‬
َّ
‫َع ْن َقْتلِ َها‬
Bahwa ada seorang thabib (dokter) bertanya kepada Rasulullah yang
dia racik sebagai obat, maka Nabi melarang membunuhnya.”
(HR.Abu Daud II/399 no.3871 dan II/789 no.5269. dan Syaikh Al-
Albani men-Shahih-kannya).
8. Keledai jinak (bukan yang liar)
Hadits Anas bin Malik Bahwa ada seorang pesuruh Rasulullah
‫س‬ ‫ج‬ ‫ر‬ِ ‫ا‬ ‫ه‬َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬‫ف‬
َ , ِ
‫ة‬ ‫ي‬
َِّ
‫ل‬ ‫اَأْله‬ ِ
‫ر‬ ‫م‬ ‫حْل‬ ‫ِا‬ ِ
‫م‬ ‫و‬ ‫حُل‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ا‬‫ي‬ ‫ه‬ ‫ن‬
ْ ‫ي‬ ‫له‬ ‫ورسو‬ ‫اهلل‬ َّ
‫ن‬ ‫ِإ‬
ٌ ْ َ ْ ُ ُ ُْ ْ ْ َ َ َ َ
“Sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya melarang kalian untuk
memakan daging-daging keledai yang jinak, karena dia adalah
najis”. (HR. Bukhari V/2103 no.5208, dan Muslim III/1540
no.1940)
Hadis riwayat Jabir
‫اَأْلهلِ ْي‬
ْ ِ
‫ر‬ ‫ا‬‫م‬َ
ِ‫ و َنهانَا النيب صلى اهلل عليه وسلم ع ِن احْل‬، ‫ش‬
َ َ َ ِ ‫ح‬
ْ ‫و‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬
َ َ ََ‫ر‬ُ ‫مُح‬ ‫و‬ ‫ل‬ ‫ي‬
َْ‫خْل‬
َ ‫ا‬ ٍ‫َأ َك ْلنَا َز َمن َخْيرَب‬
َ
Saat (perang) Khaibar, kami memakan kuda dan keledai liar,
dan Nabi melarang kami dari (memakan) keledai jinak”. (HR.
Muslim III/1541 no.1941, dan Imam Ahmad III/322 no.14490)
9. Binatang Yang Lahir Dari Perkawinan Dua Jenis
Binatang Yang Berbeda, Yang Salah Satunya Halal Dan
Yang Lainnya Haram. 
Seperti Bighal, yaitu hewan hasil peranakan antara kuda yang
halal dimakan dan keledai jinak yang haram dimakan.
berkata:Jabir bin Abdullah
‫ َوحُلُْو َم الْبِغَ ِال‬،‫َحَّر َم رسول اهلل صلى اهلل عليه وسلم َي ْعيِن َي ْو َم َخْيرَبٍ حُلُْو َم احْلُ ُم ِر اِإْل نْ ِسيَّ ِة‬
Rasulullah mengharamkan -yakni pada saat perang Khaibar-
daging keledai jinak dan daging bighal.” (HR. Ahmad III/323
no.14503, dan At-Tirmidzi IV/73 no.1478)
keharaman ini berlaku untuk semua hewan hasil peranakan
antara hewan yg halal dimakan dgn hewan yg haram
dimakan.
10. Anjing

Diriwayatkan dari Abu Mas’ud Al-Anshari:


ِِ ‫بو َمْ ِره ا ْلبَغِِّىَو ُْحلَو ِانا ْل َك‬
‫اهن‬ َ
ِْ ‫ َن َهى َعْنمَثَ ِ ان ْل َك‬-‫ص لىا هلل عليه وسلم‬- ‫ََّأنر ُس َولا لَّ ِه‬
‫ل‬ َ
Rasulullah melarang dari harga (jual-beli) anjing, upah
pelacuran dan hasil praktek perdukunan.” (HR. Bukhari
II/779 no.2122, dan Muslim III/1198 no.1567)

Diriwayatkan dari Rafi’ bin Khadij :

ٌ ِ‫ب احْلَ َّج ِام َخب‬


‫يث‬ ‫س‬ ‫ك‬
َ ‫و‬ ‫يث‬
ٌ ِ‫يث و َم ْهر الْبَغِ ِّى َخب‬
ٌ ِ‫ب َخب‬
ِ ‫مَثَن الْ َك ْل‬
ُ ْ َ ُ َ ُ
Harga (jual-beli) anjing adalah buruk, upah pelacur adalah
buruk, dan pendapatan tukang bekam adalah buruk.”
(HR. Muslim III/1199 no.1568, dan Ahmad IV/141
no.17309)
11. Binatang Yang Buruk Atau Menjijikkan
Semua yang menjijikkan baik hewan maupun
tanaman diharamkan oleh Allah. Sebagaimana
firmanNya:
َ ‫َوي َُحرِّ ُم َع َلي ِْه ُم ْال َخ َبآِئ‬
‫ث‬
Dan Dia (Allah) mengharamkan bagi mereka
segala yang buruk.” (QS. Al-A’raf: 157)
Imam at-Thabari membolehkan untuk memakan
makanan yg tdk diharamkan secara nash, karena
pada asalnya semua binatang boleh dimakan,
kecuali kalau itu mengandung mudharat
12. Semua makanan yang nerusak kesehatan manusia
apalagi kalau sampai membawa kematian baik
dengan segera maupun dengan cara perlahan
.Misalnya: racun, rokok, dan yang sejenisnya

‫َّهلُ َك ِة‬
‫الت‬ ‫ىَل‬‫ِإ‬ ‫م‬ ‫ك‬
ُ ‫ي‬ ِ ‫والَ ُت ْل ُقوا بَِأي‬
‫د‬
ْ ْ ْ َ
Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam “
kebinasaan”. (QS. Al-Baqarah: 195)
‫ضَر َر َوالَ ِضَر َار‬
َ َ‫ال‬
Tidak boleh membahayakan diri sendiri dan tidak boleh
membahayakan orang lain”. (HR. Ahmad I/313 no.2867,
dan Ibnu Majah no.2431)
2.Haram Lighairihi : makanan yang haram karena
faktor eksternal
1. Binatang Disembelih Untuk Sesaji
ُ‫َّم َوحَلْ ُم اخْلِنزي ِر َو َما ُِأه َّل لِغَرْيِ اللَّ ِه بِِه َوالْ ُمْن َخنِ َقةُ َوالْ َم ْوقُو َذة‬
ُ ‫ت َعلَْي ُك ُم الْ َمْيتَةُ َوالد‬
ْ ‫ُحِّر َم‬
‫ب‬ِ ‫ُّص‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ى‬ ‫ل‬
َ ‫ع‬ ‫ح‬ ِ‫ب‬ُ‫ذ‬ ‫ا‬ ‫م‬ ‫و‬ ‫م‬ ُ‫ت‬ ‫ي‬ َّ
‫ك‬ ‫ذ‬
َ ‫ا‬‫م‬ ‫ال‬‫ِإ‬ ‫ع‬ ‫ب‬‫الس‬
َّ ‫ل‬ ‫ك‬َ ‫َأ‬ ‫ا‬‫م‬ ‫و‬ ‫ة‬
ُ ‫يح‬ ِ ‫والْمَتر ِّديةُ والن‬
‫َّط‬
ُ َ َ ََ ْ ْ َ ُُ َ ََ َ َ َ َُ َ

Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging“


babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya, dan (diharamkan
bagimu) yang disembelih untuk berhala….”. (QS. Al-
Ma’idah: 3)
2. Binatang Yang Disembelih Tanpa Membaca
Basmalah

‫اس ُم اللَّ ِه َعلَْي ِه َوِإنَّهُ لَِف ْس ٌق‬ ِ ‫مِم‬


ْ َ ُ ْ ‫َواَل تَْأ ُكلُوا‬
‫ر‬ ‫ك‬ ‫ذ‬
ْ ‫ي‬ ‫مَل‬ ‫ا‬َّ
Dan janganlah kamu memakan binatang-
binatang yang tidak disebut nama Allah ketika
menyembelihnya. Sesungguhnya perbuatan
yang semacam itu adalah suatu kefasikan.”
(QS. Al-An’am: 121)
3. Bangkai. Allah berfirman: semua binatang yang mati
tanpa penyembelihan cara syar’i dan bukan hasil
perburuan
‫َّم َوحَلْ ُم اخْلِْن ِزي ِر َو َم ا ُِأهلَّ لِغَرْيِ اللَّ ِه بِِه‬
ُ ‫ت َعلَْي ُك ُم الْ َمْيتَةُ َوالد‬ ْ ‫ُحِّر َم‬
‫السبُ ُع ِإاَّل َما ذَ َّكْيتُ ْم‬ ‫ل‬ ‫ك‬ ‫َأ‬ ‫ا‬
َّ َ َ َ َ ُ َ‫م‬ ‫و‬ ‫ة‬ ‫يح‬ ِ
‫َّط‬‫ن‬ ‫ال‬ ‫و‬ ‫ة‬
ُ ‫ي‬ ‫د‬
ِّ ‫ر‬ ‫ت‬
َ ‫م‬‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬
ُ ‫ذ‬
َ ‫و‬ُ‫ق‬ ‫و‬‫م‬‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫و‬ ‫ة‬
ُ ‫ق‬
َ ِ
‫ن‬ ‫خ‬ ‫ن‬
ْ ‫م‬ ْ‫ل‬ ‫ا‬ ‫و‬
َ َ َُ َ َْ َ َ ُ َ
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging
babi, (daging hewan) yang disembelih atas nama selain
Allah, yang tercekik, yang dipukul, yang jatuh, yang
ditanduk, dan yang diterkam binatang buas, kecuali yang
sempat kamu menyembelihnya”. (QS. Al-Ma`idah: 3)
‫‪WASSALAM‬‬
‫وهللا اعلم بالصواب‬

Anda mungkin juga menyukai