Anda di halaman 1dari 4

DIAGSNOTIK

MOLEKULER
REGINA CYAHYANI P
PAPUTUNGAN
Pengertian Diagnostik Molekuler
Diagnostik molekuler adalah suatu cabang dari diagnostik in vitro yang dapat
digunakan untuk mengidentifikasi penanda DNA dan produk turunannya pada manusia
atau organisme lainnya. Melalui kemajuan sains dan teknologi terutama dalam
teknologi diagnostik dan meningkatnya kesadaran masyarakat modern pada kesehatan
dapat mempengaruhi perkembangan bidang diagnostik molekuler saat ini.
Kemajuan bidang ini juga dipengaruhi oleh kemajuan teknologi biologi molekular
dimana secara teori kecenderungan penyakit tertentu seseorang dapat diketahui,
sehingga dengan tersedianya teknologi seperti ini permintaan masyarakat terhadap test
diagnostik juga semakin meningkat. Bila ditinjau dari efisiensi biaya dan kecepatan
waktu yang ditawarkan maka jasa diagnostik molekuler suatu saat akan menjadi salah
satu kebutuhan kesehatan yang menjadi rutin dalam masyarakat modern.
Beberapa kelebihan diagnostik molekuler diantaranya adalah kecepatan dan hasil
yang sangat spesifik (tepat), dapat mendeteksi sampai pada tingkat molekul DNA
(gen), mendeteksi berbagai patogen yang tidak dapat di kultur, tersedianya data base
membuat diagnostik menjadi jauh lebih baik, dan dilakukan dengan metoda yang tidak
invasive sehingga dapat memberikan kenyamanan pada pasien yang bersangkutan.
Kegunaan Diagnostik Molekuler
Diagnostik molekuler dapat digunakan untuk berbagai macam jenis diagnostik
diantaranya :
•Penyakit infeksi yang disebabkan oleh berbagai jenis patogen seperti bakteri,
virus, jamur dan parasit
•penyakit non-infeksi seperti kanker, penyakit degeneratif, penyakit kongenital dan
kelainan genetis
•non-penyakit seperti test DNA untuk keperluan identifikasi manusia
•material genetik lain seperti biomarker yang mempunyai hubungan dengan
kesehatan.
Tes DNA
Tes DNA adalah prosedur yang digunakan untuk mengetahui informasi genetika
seseorang. Dengan tes DNA, seseorang bisa mengetahui garis keturunan dan juga
risiko penyakit tertentu. DNA adalah deoxyribonucleic acid atau asam
deoksiribonukleat. DNA akan membentuk materi genetika yang terdapat di dalam
tubuh tiap orang yang diwarisi dari kedua orang tua. DNA merupakan asam nukleat
yang menyimpan semua informasi tentang genetika. DNA inilah yang menentukan
jenis rambut, warna kulit, dan sifat-sifat khusus dari manusia. Metode yang digunakan
dalam tes DNA adalah dengan mengidentifikasi fragmen-fragmen dari DNA itu sendiri.
Atau, secara sederhananya, tes DNA adalah metode untuk mengidentifikasi,
menghimpun, dan menginventarisasi file-file khas karakter tubuh.
Di dalam inti sel, DNA membentuk satu kesatuan untaian yang disebut kromosom.
Setiap sel manusia yang normal memiliki 46 kromosom yang terdiri atas 22 pasang
kromosom somatik dan 1 pasang kromosom sex (XX atau XY).
Setiap anak akan menerima setengah pasang kromosom dari ayah dan setengah
pasang kromosom lainnya dari ibu, sehingga setiap individu membawa sifat yang
diturunkan baik dari ibu maupun ayah.
Setiap orang memiliki DNA yang berbentuk double helix atau rantai ganda, satu
rantai diturunkan dari ibu dan satu rantai lagi diturunkan dari ayah. Hal inilah yang
bisa mengungkapkan asal usul keturunan. Hal ini bisa dilihat dari susunan DNA anak,
lalu dibandingkan dengan kedua orang tuanya. Kalau susunan DNA ibu dan ayah itu

Anda mungkin juga menyukai