KULIT-KEPALA-LEHER-THORAX-
ABDOMEN
PEMERIKSAAN KULIT
Kulit luas 1-3 m2, berat 17 kg.
Lapisan2 kulit:
Luar (epidermis),keratinosit, melanosit, keratin, tengah (dermis), pemb
darah, limfe, syaraf;
Dalam: lpsn lemak, subcutan,hipodermis.
Bagian tambahan
Rambut, kuku, kljr sebasea, kelj keringat.
Fungsi kulit:
Melindungi jrgn di bwhny
Persepsi sensori
Pengatur suhu
Sintesa vit D
Pengeluaran kkeringat
Yg membentuk warna kulit malanin(coklat), karoten
(orange), Hb. (merah).
PEMERIKSAAN KULIT
Inspeksi warna, jar.parut, lesi, keadaan
vaskularisasi superfisiall (H-K-M).
Palpasi suhu kulit, tekstur, mobilitas
(kaku,elastis), turgor, lesi.
Inspeksi & palpasi kuku warna, bentuk, lesi.
Inspeksi & palpasi rambut distribusi rambut,
tekstur, tumor.
VARIASI WARNA KULIT
COKLAT:
Melanin ok: sinar matahari, hamil, addison desease; lokasi: daerah
terbuka, muka, areola mama, linea nigra.
Hemosiderin (zat merah darah) lokasi: daerah terbuka,
hemocromatosis (pengendapan hb di bwh kulit ok transfusi drh terus
menerus.
MERAH: (oksihemoglobin 02-Hb)
Vasodilatasi: ok pelebaran PD superfisial, peningkatan aliran darah.
Penggunaan jaringan 02 menurun: ok lingkungan dingin.
BIRU: (Deoxyhaemoglobin CO2-Hb)
KADAR Hb-CO2 meningkat: ok hipoksiaperifer/kapiler (kuku
biru2), sentral/arterial (bibir biru2)biasa trjd pd kedinginan, penyakit
jantung & paru, reaksi cemas.
Hb abnormal: exmpl metthamoglobinemia,
sulfohemoglobinemiakongenital/herediter/diturunkan.
KOMBINASI BIRU-KEMERAHAN
Kombinasi jml totall Hb naik, peningkatan Hb, status kapiler,
Daerah muka, konjungtiva, mulut, tangan, kaki
KUNING-IKTERUS/JAUNDICE
Kadar bilirubin naik.
Terlihat di konjungtiva, sklera, kulit, mukosa mulut
Pada penyakit hati, hemolisis SDM/anemia hemolitik, sumbatan sal
empedu/billiary desease.
HIPERKAROTEMIA
Kadar karoten meningkat.
Terlihat pada telapak tangan, telapak kaki, kulit.
Asupan karoten meningkat: sayur, buah.
UREMIA RONIK
Retensi bahann kromogen (zat warna) urine.
Terlihat pd kulit, konjungtiva, sklera
Tjd pd GGK/terminal,
WARNA KULIT BERKURANG
Penurunan kadar melanin.
Kelainan bawaan
Albino, kurang pigmen kulit-rambut-mata.
Kehilangan melanin
Vitiligo, bagian tubuh terbuka, tinea versikolor (jamur/panu pd
dada, punggung, leher)
Visibility oxy Hb berkurang/ aliran darah berkurang.
Vasokonstriksi; mukosa, mulut.
Kadar Hb berkurang/anemia
Edema: sindroma nefrotik.
PERDARAHAN PD KULIT
Petechie
Merah, ukuran 1-3 mm, bulat, datar.
Palpasi (-) ditekan tetao.
Ekstravasai darahmudah perdarahan.
Ekimosa
Biru-kemerahanhijaukuning coklat.
Lebih besar.
Bulat, oval, ireguler, pulsasi (-), ditekan tetap.
Ekstravasasi : sekunder ok trauma.
Tes rumple leed (RL)
Untuk mengetahui kecendertungan perdarahan : faktor vaskuler,
trombosit, DHF.
Tengah2 T sistolik-t dastolik selama 5 menit dilihat diameter 2,5
cm jml 20 test (+).
KELAINAN VASKULER
Cherry angioma
Merah, terang, 1-3 mm, bulat, datar/naik, pulsasi (-)
Di badan, lengan.
Normal pd usia tua.
Spider angioma, spider nevi
Merah, kecil, sarang laba2, 2 cm, sentralcabang2pulsasi (+)
Ditekan tengah pucat.
Di muka leher, dada, lengan atas.
Tdp pd chirrosis hati, penykt hati, hamil (pgrh hormonal), kurang vit B.
Venous star
Kebiruan, ukuran bentuk: laba2, lurus, ireguler.
Pulsasi (-), ditekan tetap.
Di kaki, dekat vena, dada depan.
Ok varises, tkn vena meningkat.
LESI KULIT
Lesi kulit primer:
Makula: perubahan warna, tak teraba, batas jelas, < 1 cm.
Papula: menonjol, batas jelas, elevasi padat < 0,5 cm
Nodul=papula > besar, 0,5-2 cm
Vesikula=papula dg isi cairan serosa
Pustula=papula berisi pus/nanah.
bula=vesikula, > 0,5 cm (pd luka bakar)
Lesi kulit sekunder
Ulkus; luka menembus epidermis, sampai korium, ada nekrosis
jaringan, variasi dlm bentuk dan kedalaman.
Atrofis: kulit menipis, satu/lebih lapisan, elastisitas berkurang.
Erosi; kehilangan lap atas epidermis, basah, tak berdarah
Fisura; celah garis.
Scar/cicatrix; jaringan rusak diganti jaringan ikat.
keloid;=scar yg hipertrofik.
PEMERIKSAAN KEPALA-
LEHER
PEMERIKSAAN KEPALA
Kaji riwayat kesehatan:
– Fungsi&keadaan organ di kepala: mata, telinga, hidung.
– Status perkembangan anak; gigi.
– Lansia: penglihatan, pendengaran, gigi palsu.
– Pola kebiasaan pemeliharaan kesehatan: merokok,
sikat gigi.
– Adakah masalah kepala yg mengganggu fungsi dan
peran, perasaan dlm berhubungan dg org lain (exmpl:
Gg N.VII/fascialis: bel’s palsyHDR)
– Masalah kesehatan dahulu, sekarang. Pertanyaan:
Pernah trauma kepala, pembedahan kepala-rahang-muka?
Sakit kepala, muka bengkak, rahang?
Iinfeksi sinus, ada sekret d hidung?
Gg suara, Gg mengunyah?
PEMERIKSAAN KEPALA (2)
TUJUAN: m’tahui fgs & bntk kepala.
Awali dg inspeksi kmd palpasi.
Pengkajian:
– Posisi duduk/berdiri.
– Bila pakai kacamata lepas.
– Inspeksi: muka simetris, rambut (warna & distribusi),
kulit kepala (cicatrix..?)
– Palpasi: untk m’tahui keadaan rambut, massa/tumor,
pembengkakan, nyeri tekan, keadaan tengkorak, kulit
kepala.
PEMERIKSAAN MULUT DAN
FARING
Posisi: pasien duduk, pencahayaan cukup.
Pengkajian: bibir, gigi, gusi, lidah, selaput lendir, pipi
bagian dalam, lantai dasar mulut, langit2 mulut.
Inspeksi:
– Berhadapan: tingkat sejajar.
– Bibir: kelainan kongenital, warna, ulkus, lesi, massa.
– Gigi: mulut dibuka, alat penekan lidah, amati:posisi, jarak, gigi
atas/bwh, ukuran, warna, lesi, tumor, gusi,akar gigi. Ketuk secara
sistematis adakah rasa nyeri?
– Kebersihan : mulut, bau mulut.
– Lidah: simetris, menjulurkan llidah.
– Selaput lendir: warna, pembengkakan, tumor, sekresi, rahang,
ulkus, perdarahan.
– Faring: buka mulut, lidah ditekan, berkata2 “ah”, periksa tonsil,
dinding belakang faring, palatum mole.
PEMERIKSAAN HIDUNG & SINUS
Untuk mengetahui bentuk, fungsi.
Urutan: hidung luardlm.
Peralatan: otoskop, spekulum hidung, cermin
kecil, sumber cahaya.
Hidung luar:
– Duduk, diamati dr sisi depan, samping, bentuk hidung,
lubang hidung: simetris/asimetris, septum hidung.
Hidung dalam:
– Duduk berhadapan, memakai lampu kepala, amati
bentuk & posisi septum, kartilago, dinding rongga
hidung, pakai spekulum atau otoskop.
PEMERIKSAAN TELINGA
Fungsi: alat pendengaran, alat keseimbangan.
Telinga luar= (auricle=pinna, lubang telinga)
Telinga tengah=
– komponen tlg pendengran; maleus, inkus, stapes.
– Dipisah oleh m tympani.
– B.D. tuba eustachii, sinus mastoid.
Telinga dalam:
– Koklea (berisi syaraf pendengaran), vestibulum & sal semisirkuler
(syaraf keseimbangan).
Inspeksi & Palpasi:
– Posisi duduk, pemeriksa menghadap sal telinga yg akan dikaji.
– Pencahayaan; lampu kepala/sumber cahaya lain.
– Amati luar; spina, ukuran, bentuk, warna, lesi.
– Palpasi; daun telinga, tragus; nyeri, dsb.
– Pintu lubang telinga; radang, kotoran.
– M tympani…menkilap
Pemeriksaan pendengran dg garpu tala.
PEMERIKSAAN MATA
Tujuan: m’tahui bntk & fgs mata.
Pemeriksa duduk/berdiri di depan pasien.
Bandingkan kanan & kiri.
Inspeksi, palpasi.
Inspeksi:
– Bola mata: penonjolan (oxoptalmus), gerakan mata, medan pglhtn, visus.
– Kulit kelopak mata (konjungtiva): merah, pucat, bengkak.
– Bulu mata: pertumbuhan, posisi.
– Keluasan membuka mata: kelopak atas trggptosis.
Inspeksi gerakan mata:
Melihat lurus ke depan.
Amati: diam atau bergerak spontan (nistagmus).
Nistagmus (+): frekuensi, amplitudo, durasi.
Mata memandang ke depan: deviasi/strabismus.
Jari pd jarak 15-30 cm; gerak ke 8 arah.
Inspeksi medan penglihatan:
– Melihat lurus ke depan.
– Satu mata: fokus 1 titik penglihatan: gerakan jari dari
samping/vertikal; kapan mulai melihat.
Konjungtiva & sklera:
– Lihat lurus ke depan
– Amati konjungtiva, warna, vaskularisasi
– Tarik kelopak bawah ke bawah dg ibu jari, tarik kelopak atas mata
ke atas.
– Perhatikan: anemia, ikterus, perdarahan.
– Amati warna iris, ukuran pupil, bentuk pupil, reaksi cahaya pupil
(Normal-isokor/sama besar-miosis-midriasis-pint point-anisokor)
Inspeksi visus
– Memakai kartu snellen, duduk jarak 5-6 m.
– Atur penerangan, menutup mata yg tdk dites.
– Mata kanan, ganti kiri, huruf besarhuruf kecil.
Palpasi
– Untuk m’tahui tekanan bola mmata dan adanya nyeri
– Pasien duduk & menutup mata
– Palpasi kedua mata
– Tekanan meninggiteraba keras
PEMERIKSAAN LEHER
Keluhan pasien
– mungkin ada Gg leher:
– Massa/benjolan, nyeri leher, pusing, sinkop, Gg neurologik
– Gangguan pernapasan : stridor, suarasesak
– Penurunan berat badan tyroid.
Pemeriksaan leher
Inspeksi: sikap kepala, spasme otot, rentang gerak leher,
trakhea, tyroid, vena leher, massa.
Palpasi: trakhea, laring, kel.limfe, arteri karotis, vertebrae,
otot.
Auskultasi: bila diperlukantyroid, trakhea/suara napas,
arteri acrotis.
Tes: rentang gerak, pengisian vena, JVP.
Inspeksi:
– Pasien lepas baju atas (untuk mengetahui bntk leher &
organ penting berkaitan)
Palpasi.
Pemeriksaan mobilitas leher:
– Dilakukan aktif & pasif
– Leher dan adad atas bebas pakaian.
Mobilitas:
– Pemeriksa berdiri/duduk di belakang pasien
– Lakukan pemeriksaan mobilitas leher secara aktif.
Antefleksi
Rotasi ke kanan/kiri
Lateral fleksi ke kanan/kiri
Dorsofleksi
– Tentukan sejauh mana pasien mampu menggerakan
lehernya
– Pengkajian secara pasifkaku kuduk.
Inspeksi vena leher:
Pemeriksaan vena leher:
– Posisi pasien di TT yg bisa ditinggikan.
– Punggung lurus, ditinggikan 30.
– Tekan basis leher untuk mendistensikan vena jugularis
– Sumbat alir balik vena, kosongkan dg mengurut.
– Perhatikan apakah terjadi pengisian dari bawah
– 30 dtkk tdk terlht tinggikan sampai 90.
– Puncak kolom berfluktuasi selama siklus jantung.
– Tekanan vena : tinggi + 5 cm (normal=3-4 cm), jika tekanan vena > 8
cmJVP naik.
Palpasi leher:
– Palpasi kel tyroid: istmus d bawah tl rawan cricoid, setinggi cincin tl
trakea ke 2-4. pasien tengadah, menelan ludah sambil dipalpasi.
– Palpasi trakea:
bergesr ke satu arah/tidak: tarikan/dorongan.
Cara: letakkan jari, raba trakea ke atas, samping, bawah.
– Palpasi kel limfe:
Duduk berhadapan, menengadah ke samping, otot rilex.
Palpasi: lokasi, batas, urutan, bentuk, nyeri.
LimfePreaurikel, posterior aurikel, occipatl, tonsilar, submaxiler, submental,
cervikal superfisial-posterior-dalam, suprra clavikular.
AUSKULTASI:
– Usia tua: dengarkan bising karotis (proses
atherosklerosis)bising sitolik
– Tiroid: bising ok hipervaskularisasi kelenjar
pada keadaan hypertyroid
– Venous hum (dengung vena): pada diding leher,
insisura supra, bising akibat pennyakit jantung
katub: pd erteri carotis sternalis.
PEMERIKSAAN THORAX &
PARU
PEMRIKSAAN THORAX
Thorax:
– Rongga dada yg dindingnya tdr dr: tulang iga, tulang
rawan, otot pernafasan.
– Tdp paru dan jantung, paru kanan (3 lobus), paru kiri
92 lobus.
– Mediastinum.
– Saluran pernapasan: trakhea, bronkus, bronkiolus,
alveolus
Pemeriksaan;
– Alat : stetoskop 9hangat), meteran.
– Tmpt: cahaya terang, ruang hangat.
– Tehnik: inspeksi, palpasi, perkusi, auskultasi
– Posisi: duduk/berbaring.
Inspeksi:
– Yg diamati: warna, bentuk, permukaan, pola napas, otot
– Normal: warna=muka, simetris/asimetris, diameter
AP<transversal, frekuensi napas=12-20x/mnt.
Palpasi:
Thd sensitivitas, ekspansi pernapasan, vibrasi/fremitus.
Teknik; permukaan palmar, pleksor anterior & Posterior,
berurutan; suhu-kelembaban-otot-nyeri tekan-massa.
Tactil/focal fremmitus: normal fremitus simetris, hangat,
kkering, otot simetris, tdk ada nyeri & massa, pergerakan
pernafasan simetris. Abnormal jika dingin, kering sekali,
basah, otot asimetris, nyeri ada massa
Perkusi:
Menentukan posisi & ukuran paru, adanya udara, cairan,
bbahan padat di paru.
Yg diperkusi: bahu, dada depan & belakang; hrs simetris.
Normal suara perkusisonor=resonance
Bagaimana jika… flat (diatas tulang, otot), tympani (d
atas lambung), hipersonor/hiperresonance (ekspansi paru),
dullness (redup) ada cairan padat/massa.
Auskultasi;
Deteksi udara di paru dg dtetoskop
Pola/urutan auskultasi sama dg pola/urutan perkusi
Normal; terdengar susra akibat pergerakan uadara sepanjang jalan
napas.
Yg diamati: durasi, nada, intensitas suara berbeda di tmp ttt.
Posisi: duduk, bernafas pelan dan dalam melalui
mulutpemeriksa memakai stetoscop diafragma
Bunyi normal dari trakea-paru: tracheal-bronkial-bronkovesikular-
vesikular.
Trakeal=bronkial, di atas trakea high pitch/nada tinggi, intensitas lama,
ekpirasi>lama dr inspirasi
Bronkovesikuler: diatas bronkus utama, moderate pitch intensitas sedang,
inspirasi=ekspirasi
Vesikuler: lembut, low pitch, diatas jaringan paru normal, lama
ekspirasi<inspirasi
Suara tambahan:
Rales: dr bronkial kecil, duktus alveolus, alveoli discret, non continuous.
Ronchi: suara kasar, dr bronkus, saat ekspirasi.
Wheezing ; meniup, nada tinggi, saat ekspirasi.
Pleural friction/friction rub: suara spt pohon mau patah/gesekan 2
PEMERIKSAAN PERNAPASAN
Fungsi sistem pernapasan: Diperhatikan:
Mengatur pertukaran o2 & Kecepatan
co2 dlm paru Irama
Mengatur keseimbangan asam
Volume
basa. Pola pernafasan
Otot bantu napas
Faktor yg berpengaruh: Usaha bernapas.
Penyakit akut/kronis Dihitung satu menit, ½ menit, ¼
Polusi udara, rokok. menit.
Perubahan sistem organ Kecepatan & volume:
tubuh: jantung Dewasa, istirahat: 16-24x/mnt.
hipoventilasi Takipnea (napas cepat), bradipnea
(napas lambat)
Usaha unt meningkatkan pertukaran
udara
Volume naik: hiperpnea
Kecepatan naik: takipnea
Riwayat kesehatan:
Sebelum mengajukan pertanyaan apa ada tanda dini
respiratory distress: sesak, gelisah, tdk dpt mnjwab
pertanyaan, faktor-faktor yg mempengaruhi pernafasan.
Masalah pernapasan: sekarang, dahulu, keluarga,
pemeliharaan kesehatan, hubungan peran.
Riwayat: napas pendek, batuk, sesak, sputum, nyeri dada.
Anamnesa penyakit paru:
Keluhan: batuk, sputum, sesak napas, nyeri dada.
Sputum: infeksikuning smpai hijau. Non infeksijernih.
Sesak napas:
Etiologi :
obstruksi