Subject : Buddhist Religion Topic : Alam Semesta dalam Perspektif Agama Buddha Teacher : Tc. Sumardi Do’a “ARAHANG SAMMASAMBUDDHO BHAGAVA, BUDDHANG BHAGAVANTANG ABHIVADEMI” (Sujud 1 x)
“SVAKKHATO BHAGAVATA DHAMMO, DHAMMANG
NAMASSAMI” (Sujud 1 x)
“SUPATIPANNO BHAGAVATO SAVAKASANGHO,
SANGHANG NAMAMI” (Sujud 1 x) Kompetensi Dasar: 1.19. Menghayati alam semesta dalam perspektif agama Buddha. 2.19. Menghayati perilaku bertanggung jawab tentang alam semesta dalam perspektif agama Buddha Tujuan Pembelajaran: Peserta didik dapat mengetahui alam semesta dalam perspektif agama Buddha Peserta didik dapat memahami alam semesta dalam perspektif agama Buddha Peserta didik dapat Melaksanakan perilaku bertanggung jawab tentang alam semesta dalam perspektif agama Buddha K : Mengetahui perilaku bertanggung jawab tentang alam semesta dalam perspektif agama Buddha U : Memahami perilaku bertanggung jawab tentang alam semesta dalam perspektif agama Buddha D : Melaksanakan perilaku bertanggung jawab tentang alam semesta dalam perspektif agama Buddha • Alam semesta menurut agama Buddha? • Terbentuknya alam semesta menurut agama Buddha? • Terbentuknya bumi menurut agama Buddha? • Kehancuran bumi (kiamat) menurut agama Buddha? A. Konsep Alam Semesta Seluruh ruang yang di dalamnya terdapat kehidupan biotik dan abiotik. Alam semesta beserta isinya mengalami proses dalam pembentukan dan kehancuran. Keberadaan alam semesta sangat luas yang terdiri atas unsur-unsur yang sangat besar tak terhitung jumlahnya. B. Sistem Dunia Sistem dunia tunggal (singleworld system) Sistem dunia yang beragam C. Awal Terbentuknya Bumi Pada saat bumi terbentuk kembali makhluk-makhluk yang meninggal di Alam Abhasara terlahir kembali ke bumi sebagai manusia. Pada awal terbentuknya bumi pada saat itu tampak hanya ada air diselimuti kegelapan, tidak ada bulan, matahari, bintang, siang dan malam, tidak ada laki-laki dan perempuan, makhluk-makhluk hanya dikenal sebagai makhluk-makhluk saja. Bagian 1 Cepat atau lambat setelah waktu yang sangat lama tanah dengan sarinya yang lezat muncul di atas permukaan air sama seperti bentuk-bentuk buih (busa). Tanah ini memiliki warna, bau, rasa seperti mentega murni dengan kualitas terbaik dan sangat manis bagaikan madu murni. Makhluk yang memiliki sifat serakah (lolajatiko) berusaha mencicipi dan makan sari tanah yang bagaikan madu dengan jarinya. Akibat dari perbuatannya timbul keinginan untuk memecahkan gumpalan-gumpalan sari tanah. Sehingga cahaya dalam tumbuhnya lenyap.
Bulan, dan matahari muncul.
Siang dan malam dapat dibedakan. Bulan, minggu dan tahun serta musim muncul. Ungkapkan argumentasimu! 1. Kekuatan apa yang mendorong makhluk-makhluk terlahir kembali di alam Abhassara ? 2. Faktor-faktor apa yang menyebabkan manusia memiliki fisik yang berbeda? Makhluk-makhluk memakan sari tanah bagaikan madu murni dalam waktu yang lama sehingga penampilan mereka berbeda. Ada yang rupawan dan buruk rupa. Makhluk yang rupawan menjadi sombong kepada makhluk yang buruk rupa. Bagian 2 Tanah yang lezat lenyap berganti tumbuh- tumbuhan dari tanah (bhumipapatiko) yang cara tumbuhnya seperti jamur berjenis cendawan. Jamur juga memiliki warna, bau dan rasa seperti mentega yang manis bagaikan madu murni. Makhluk-makhluk mulai memakan jamur sehingga perbedaan penampilan mulai meningkat. Sifat sombong dan angkuh muncul pada penampilan yang buruk rupa sehingga jamur manis lenyap berganti tanaman merambat dan menjulur seperti bambu juga sangat manis bagaikan madu murni. Bagian 3 Makhluk-makhluk mulai memakan tanaman merambat sehingga tubuhnya menjadi lebih padat dan perbedaan penampilan lebih meningkat. Kemudian menjadi semakin sombong karena itu tanaman merambat yang lenyap. Makhluk-makhluk berkumpul dan meratap menyesali tanaman merambat lenyap. Bagian 4 Setelah tanaman merambat lenyap berganti tumbuhan padi (sali) yang masak di alam terbuka (akattha pako), sali tanpa dedak dan sekam serta halus dan berbutiran bersih. Makhluk-makhluk yang mempunyai pembawaan malas mulai mengumpulkan sali untuk dua hari, empat hari dan delapan hari. Padi yang telah dituai batangya tidak tumbuh kembali sehingga terjadi masa menunggu. Batang-batang padi mulai tumbuh serumpun. Makhluk-makhluk mulai makan padi yang disimpan, dedak mulai menutup butiran padi. Makhluk-makhluk ini mulai makan butiran padi (sali) dan hal ini berlangsung selama waktu yang sangat lama sehingga perbedaan penampilan lebih meningkat. Bagi yang wanita tampak kewanitaannya dan laki-laki tampak kelaki-lakiannya. Kemudian laki-laki sangat memperhatikan keadaan wanita, dan wanita memperhatikan tentang keadaan laki-laki. Karena saling memperhatikan keadaan satu sama lain maka timbullah nafsu indera yang membakar tubuhnya. Dan sebagai akibat adanya nafsu indera tersebut, mereka melakukan hubungan sexual. Konsep
Kehancuran Alam System Dunia
Bumi Semesta
Terbentuknya Bumi https://youtu.be/Viz-9D0gtb0 Penutup
“Sang Bhagava Yang Maha Suci, Yang telah Mencapai
Penerangan Sempurna, Aku bersujud kepada Buddha, Sang Bhagava”
“Dhamma telah sempurna dibabarkan oleh Bhagava,
Aku bersujud kepada Dhamma”
“Sangha Siswa Bhagava telah bertindak sempurna, Aku