Anda di halaman 1dari 41

Farmasetika Dasar

PERTEMUAN I
APT. FUTRI HANDAYANI.,M.SC
 Obat tradisional adalah bahan atau ramuan bahan yang berupa bahan tumbuhan, hewan,
mineral sediaan sarian (galenik) atau campuran dari bahan tersebut yang secara turun
temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan pengalaman.
 Obat generik adalah obat yang penamaannya sesuai dengan nama resmi yang tercantum
dalam Farmakope Indonesia (FI) atau Internasional Non Property Names ( INN).
 Obat paten adalah obat yang nama trades names yang penamaannya sesuai
• PENGGOLONGAN OBAT Obat berdasarkan tujuan pemakaiannya dapat digolongkan dalam tiga
macam yaitu :
1. Obat bersifat Profilaksis
2. Obat yang bersifat Terapeutik (kuratif)
3. Obat yang digunakan untuk Promotip Sedangkan berdasarkan cara atau jenis pemakaiannya
digolongkan dalam dua jenis yaitu :
4. Obat dalam
Penggolongan obat yang lain dimaksudkan untuk peningkatan keamanan dan ketepatan serta
pengamanan distribusi terdiri dari:
1. Obat bebas
2. Obat bebas terbatas
3. Obat wajib Apotik
4. Obat keras
5. Psikotropika
6. Narkotika
KELARUTAN Pernyataan kelarutan zat dalam bagian tertentu pelarut adalah kelarutan pada suhu 20˚C (FI III) atau 25 ˚
(FI IV). Pernyataan bagian dalam kelarutan berarti bahwa 1 g zat padat atau 1 ml zat cair dalam sejumlah ml pelarut.
ISTILAH KELARUTAN
• Sangat mudah larut < 1 bagian
• Mudah larut 1 - 10 bagian Larut 10 - 30 bagian
• Agak sukar larut 30 -100 bagian
• Sukar larut 100 -1.000 bagian
• Sangat sukar larut 1.000 -bagian
• Praktis tidak larut >10.000 bagian
Persen dinyatakan dengan 4 cara yaitu :
 b/b % adalah persen bobot perbobot yaitu jumlah g zat dalam 100 g bahan atau hasil
akhir (larutan atau campuran)
b/v % adalah persen bobot pervolume yaitu jumlah g zat dalam 100 ml bahan atau hasil
akhir (air atau pelarut lain)
v/b % adalah persen volume perbobot, yaitu jumlah ml zat dalam 100 g dengan bahan
atau hasil akhir.
• Wadah berdasarkan kualitasnya yaitu :
1. wadah tertutup baik, harus dapat melindungi isinya terhadap pemasukan bahan padat
dari luar & mencegah kehilangan isi waktu pengangkutan, penyimpanan dan
penjualan dalam kondisi normal.
2. Wadah tertutup kedap, harus mencegah menembusnya udara atau gas pada waktu
pengurusan,
PENYIMPANAN OBAT
• Obat yang mudah menguap atau terurai harus disimpan dalam wadah tertutup rapat.
• Obat yang mudah menyerap lembab atau CO2 harus disimpan dalam wadah tertutup
rapat dan berisi kapur klor atau zat lain yang cocok.
SUHU PENYIMPANAN
1. Dingin adalah suhu tidak lebih dari 8 ˚C. lemari pendingin suhunya antara 2˚C dan
8˚C. lemari pembeku suhunya antara - 20˚C dan -10 ˚C.
2. Sejuk adalah suhu antara 8˚C dan 15 ˚C bila perlu disimpan dalam lemari pendingin.
3. Suhu kamar antara 15˚C dan 30˚C
4. Hangat adalah suhu antara 30˚C
CARA PENIMBANGAN
• Ketentuan dalam Farmakope mengenai berat adalah gram sedangkan volume dalam
millimeter (ml). selain itu juga ukuran- ukuran yang digunakan berdasarkan alat yang
digunakan dalam mengkonsumsi obat yaitu dengan menggunakan ukuran yang biasa
digunakan dalam rumah tangga, misalnya : Sendok teh 5 ml
KOMBINASI OBA
• Kombinasi obat bukan hanya dilakukan oleh Dokter, industry farmasi pun melakukan
hal yang sama, sehingga suatu obat dalam formula kombinasi mempunyai fungsi-fungsi
sebagai berikut :
1. Obat pokok (Remidia cardinale) Contohnya adalah amoxicillin
2. Obat yang membantu kerja obat pokok (Remidia adjuvansia) ex parasetamol
3. Obat yang memperbaiki penampilan/ kerja obat pokok (Remidia corrogensia)
• langkah-langkah pengobatan haruslah berpedoman pada peresepan yang rasional yang dikenal
dengan istilah 5T yakni :
1. Tepat indikasi
2. Tepat obat
3. Tepat dosis dan cara pemberian
4. Tepat bentuk sediaan yang dipilih

Anda mungkin juga menyukai