Pengertian Rujukan :
pelimpahan wewenang & tanggung jawab atas kasus penyakit atau
masalah kesehatan yang diselenggarakan secara timbal balik, baik
vertikal maupun horisontal
• PROSES RUJUKAN
Sekunder/
Tertier
PRIMER /SEKUNDER/TERTIER
Primer
Kelurahan/desa
Ada 2 macam rujukan
1. R. UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
a. Interval referral
Dokter keluarga menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan penderita
sepenuhnya kepada dokter konsultan untuk jangka waktu tertentu, dan selama jangka
waktu tersebut dokter keluarga tidak ikut menanganinya.
Pembagian wewenang dan tanggung jawab ini lazimnya ditemukan apabila pasien
memerlukan pelayanan rawat inap di rumah sakit untuk penyakit yang cukup serius dan
jangka waktu yang lama. Atau kalau kebetulan, dokter keluarga, untuk jangka waktu tertentu,
misalnya sedang cuti atau menghadiri pertemuan di luar kota.
Tentu mudah dipahami setelah rujukan interval selesai dilakukan, wewenang dan
tanggung jawab tersebut kembali berada pada dokter keluarga yang merujuk.
b. Collateral referral
Dokter keluarga menyerahkan wewenang dan tanggung jawab penanganan penderita hanya
untuk satu masalah kedokteran khusus saja. Misalnya penanganan chronic glaucoma yang
dilimpahkan kepada dokter spesialis mata. Sedangkan penanganan untuk masalah
kedokteran lainnya dan penderita tersebut tetap berada di tangan dokter yang merujuk.
• PMK no 20 th 2019
• Perkonsil no 74 th 2020
• SE Men-Kes no 303 th 2020
• SK MKEK no 022/PB/K.MKEK/07/2020.
• SK MKEK no 029/PB/K MKEK/04/2021
Peraturan Menteri Kesehatan (PMK)
Nomor 20 Tahun 2019
• tentang Penyelenggaraan Pelayanan Telemedicine Antar Fasilitas
Pelayanan Kesehatan (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 890).
• Pelayanan telemedicine dilaksanakan oleh tenaga kesehatan yang
memiliki surat izin praktik di fasilitas layanan kesehatan (fasyankes)
penyelenggara yang terdiri atas pelayanan teleradiologi,
teleelektrokardiografi, teleultrasonografi, telekonsultasi klinis, dan
pelayanan konsultasi telemedicine lainnya sesuai dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
• Fasyankes penyelenggara meliputi Fasyankes Pemberi Konsultasi dan
Fasyankes Peminta Konsultasi dengan syarat dan wewenang yang telah
ditetapkan dengan tentunya ketersediaan sumber daya manusia,
sarana, prasarana, peralatan dan aplikasi.
• Regulasi ini ditetapkan pada tanggal 30 Juli 2019 dan diundangkan pada
7 Agustus 2019.
• Semua harus tercatat dalam rekam medis
• Biayanya diatur oleh Kementerian Kesehatan dan dibayarkan lewat
aplikasi
Peraturan Konsil Kedokteran Indonesia
(Perkonsil) Nomor 74 Tahun 2020
Didukung oleh Konsil Kedokteran Indonesia
• Tentang Kewenangan Klinis dan Praktik Kedokteran Melalui Telemedicine
pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Di Indonesia.
• Dalam membuat surat keterangan dokter, seorang dokter hendaknya hanya memberikan
keterangan yang sesuai dengan keadaan yang sebenarnya dan dapat dibuktikan
kebenarannya.
• Dokter yang membuat surat keterangan yang tidak benar dapat dikatakan melanggar Kode
Etik Kedokteran Indonesia dan melanggar hukum.
• Aturan yang terkait dengan pembuatan surat keterangan dokter adalah: Kode Etik
Kedokteran Indonesia, Bab I mengenai kewajiban umum dokter, pasal 7: Seorang dokter
hanya memberi keterangan atau pendapat yang dapat dibuktikan kebenarannya
Pasal 267 KUHP
• Seorang dokter yang sengaja memberikan surat keterangan palsu tentang ada atau
tidaknya penyakit, kelemahan atau kecacatan diancam dengan hukuman penjara paling
lama empat tahun.
• Jika keterangan diberikan dengan maksud untuk memasukkan seseorang dalam rumah
sakit jiwa atau untuk menahannya di situ, dijatuhi hukuman penjara paling lama delapan
tahun enam bulan.
• Diancam dengan pidana yang sama, barang siapa dengan sengaja memberikan surat
keterangan palsu seolah-olah isinya sesuai dengan kebenaran.
Format Surat Keterangan Dokter
DR. MAYA
JAKARTA, 29 NOVEMBER 2017
KEPADA YTH TS
dr. KASIM, SpRad
DI RS SUMBERWARAS
JAKARTA
DENGAN HORMAT,
MOHON PEMERIKSAAN BNO – IVP PADA PASIEN YANG BERNAMA TN. AMIR UMUR 40 TAHUN DENGAN SUSPECT
UROLITHIASIS. HASIL PEMERIKSAAN FISIK SAAT INI TENSI 130/80 mmHg, NYERI KETOK CVA KANAN & KIRI POSITIF,
ADA RIWAYAT KOLIK 2 HARI YANG LALU.
WASSALAM
DR. MAYA
JAKARTA, 29 NOVEMBER 2017
KEPADA YTH
Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta
DI
JAKARTA
DENGAN HORMAT,
SEHUBUNGAN DENGAN TERJADINYA KLB (KEJADIAN LUAR BIASA) DIARE DALAM WAKTU 1 MINGGU TERAKHIR INI DI
WILAYAH KERJA SAYA DENGAN KORBAN MENINGGAL 5 ORANG DAN 78 ORANG DEHIDRASI SEDANG-BERAT, MAKA SAYA
MEMOHON BANTUAN KEPADA PIHAK DINAS KESEHATAN BERUPA LOGISTIK CAIRAN INFUS SEBANYAK 200 BOTOL @ 500
ML DAN TAMBAHAN 5 ORANG TENAGA PERAWAT UNTUK MENGATASI KLB DIARE DI WILAYAH KERJA SAYA INI.
BESAR HARAPAN SAYA BANTUAN INI SEGERA DIKIRIMKAN, ATAS PERHATIAN DAN BANTUANNYA SAYA UCAPKAN
TERIMAKASIH.
WASSALAM
DR. MAYA
RUJUKAN Pemeriksaan Laboratorium
• Alergi • Molekular
• Analisa Faeces • Osteoporosis
• Endokrinologi
• Penanda Tumor
• Hematologi
• Protein Fase Akut
• Imuno Serologi
• Tuberkulosis
• Imunohistokimia
• Kimia • Urinalisa
• Mikrobiologi • Lain-Lain
Berdasarkan Sasaran Rujukan
• Dokter
• Beri info lengkap kondisi pasien (hasil anamnesis, hasil PF dan
tatalaksana bila ada)
• Laboratorium/Radiologi/penunjang lainnya
• Cukup dengan working diagnosis (WD) / DD/
• Penulisan informasi lengkap bila
• Sudah kita periksa
• Sudah diberikan terapi
• Sudah ada hasil pemeriksaan penunjang (boleh disebutkan
terlampir apabila ada lembar hasil, tapi bila tidak ada maka kita
tuliskan pada lembar rujukan)
JAKARTA, 15 DESEMBER 2017
KEPADA YTH TS
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
DI RS setempat
JAKARTA
DENGAN HORMAT,
MOHON PENGOBATAN & PENANGANAN LEBIH LANJUT PADA PASIEN YANG BERNAMA ………., UMUR …… THN DENGAN
DIAGNOSIS KERJA TUBERKULOSIS PARU, KANDIDOSIS ORAL & GIZI BURUK, KELUHANNYA TIDAK DAPAT MENELAN MAKANAN
& BATUK BERDARAH. HASIL PEMERIKSAAN TEKANAN DARAH 85/50 mmHg, NADI 60 X/ MENIT, RR 30X/MENIT, KESADARAN
SOMNOLENT. HASIL LAB TGL 14 DESEMBER 2014 DIDAPATKAN SPUTUM BTA SPS ++, HB 10 gr/dl, LED 45. SELAMA INI PASIEN
HANYA BEROBAT ALTERNATIF, TERAPI YANG SAAT INI DIBERIKAN ADALAH NISTATIN ORAL BASE 3 X 1 ML.
WASSALAM
DR. MAYA
• Penulisan tanpa informasi tambahan bila
• Bila belum ada/belum dilakukan pemeriksaan penunjang
JAKARTA, 15 DESEMBER 2017
KEPADA YTH TS
Dokter Spesialis Patologi Klinik
DI RS setempat
JAKARTA
Dengan hormat
Mohon pemeriksaan sputum BTA SPS pada pasien yang bernama………
umur……..tahun dengan diagnosis kerja tuberkulosis paru.
Atas bantuannya saya ucapkan terima kasih
Wassalam
dr. Maya
JAKARTA, 15 DESEMBER 2017
KEPADA YTH TS
Dokter Spesialis Mikrobilogi
DI RS setempat
JAKARTA
Dengan hormat
Mohon pemeriksaan spesimen feses pada pasien yang bernama………umur……..tahun
dengan diagnosis kerja taeniasis.
Wassalam
dr. Maya
JAKARTA, …………………………
KEPADA YTH TS
dr. ………………………..
DI RS…………………….
JAKARTA
DENGAN HORMAT,
MOHON…………………………………………………………
WASSALAM
dr. …………………………….
• Surat sakit
Rujukan
Surat sehat
Surat sehat
Surat sehat
Surat keterangan
Surat keterangan dokter
Surat keterangan lahir
Surat keterangan PAK
Surat keterangan PAK
Narkoba
Rujukan
Jawaban rujukan
Rujukan lab
SURAT KETERANGAN PEMERIKSAAN MAYAT
SURAT KEMATIAN
SOAL 1
• Seorang laki-laki, 65 tahun datang dengan kesemutan pada
tangan dan kaki, tangan kanan lemas sejak 7 jam yang lalu saat
ke puskesmas. Hasil pemeriksaan tekanan darahnya saat ini
210/110 mmHg, kekuatan motorik tangan dan kaki kanan 4/4
(normal 5/5). Belum minum obat apapun.
SOAL 2