13
upaya, manufaktur ringkas-optimal, tanggap terhadap
perubahan yang cepat: manufaktur cerdas-tangka, mengontrol
biava, termasuk biaya tak langsun, memilih proses yang optimal
untuk tugas yang diberika,mengenal kompetisi di antara bahan-
bahan
Fakultas
Teknik Popy Yuliarty,ST,MT
Program Studi
Teknik Industri
Aspek-Aspek Kompetitif Proses
Manufaktur
Sebuah contoh kompetisi antarproses : batang penghubung pada
motor bakar biasanya diproses dengan penempaan panas (atas) atua
penempaan-serbuk (tengah : perhatikan hasil perolehan fitur-fitur yang lebih
teliti dan lubang pada ujung yang lebih kecil), tetapi pengecoran cara vakum
pada baja juga menghasilkan batang yang berdinding tipis dan sangat ulet,
seperti yang ditunjukkan oleh komponen yang terpilin (Dengan izin Ford
Motor Co,. Dearborn, Michigan , bawah : seizin American Foundrymen’s
Society, Des Plaines, Illinois)
Manufaktur merupakan aktivitas yang dinamis dan
berkembang secara konstan, sehingga, demi keberlangsungannya,
beberapa perusahaan harus menjadi sangat adaptif. Elemen-elemen
keberhasilan meliputi:
1. Mengerjakan banyak hal dengan sedikit upaya: manufaktur ringkas-
optima
2. Tanggap terhadap perubahan yang cepat: manufaktur cerdas-tangka
3. Mengontrol biava, termasuk biaya tak langsun
4. Memilih proses yang optimal untuk tugas yang diberika
5. Mengenal kompetisi di antara bahan-bahan
Telah dibahas dalam Subbab 1.2 bahwa perckonomian yang
balk dari suatu negara sangat bergantung pada industri manufaktur
yang kompetitif, dan bahwa produktivitas adalah perihal utama untuk
mengamankan posisi kompetitif di dunia.
Dalam bahasan ini, penekanannya adalah pada unit proses-
proses yang diperlukan untuk membuat komponen-komponen
tcrdiskret, bahwa proses-proses ini harus diorganisasi ke dalam sistem
manufaktur yang terkoordinasi dengan balk, berjalan menurut prinsip-
prinsip rancang bangun konkuren. Dalam istilah dengan arti lebih
sempit. fungsi-fungsi perancangan dan manufaktur harus dijalin: kapan
pun dirasa tepat, butir-butir tersebut juga ditekankan dalam Bab 3.20.
Akan tetapi, risikonya adalah banyak detail, tanpa dapat dihindarkan,
akan mengaburkan gambaran yang lebih bestir; sekarang perlu untuk
melihat dari atas dan menguji aspek-aspek kompetitif manufaktur.
13.1 PERSAINGAN DALAM
PEREKONOMIAN GLOBAL
Persaingan dalam pengertian sehari-hari sering menunjuk pada
persaingan antarperusahaan dan antarnegara. Tentu saja, tanpa
pengetahuan teknik pun, akan sangat sulit untuk mengabaikan
kompetisi global: Baran barang kebutuhan sehari-hari yang kita beli
berasal dari seluruh dunia, dan koran-koran penult dengan cerita
kesuksesan (dan kegagalan) perusahaan-perusahaan dalam kancah
persaingan. Struktur kompetisi global Iuar biasa rumitnya. Di dalamnya
tentu saja ada kompetisi antara negara-negara, dan angkatan kerja
yang sangat terdidik merupakan kebutuhan dasar pada zaman ini,
ketika kekayaan diciptakan melalui pengetahuan. Ada lagi faktor-faktor
lain yang menentukan perusahaan yang kompetitif dan multinasional
(atau, yang biasa disebut transnasional) dalam usaha mereka menjual
basil produksinya ke negara-negara yang kondisinya lebih
menguntungkan. Akan tetapi, pada akhirnya kompetisi berlangsung di
antara produk-produk.
Gaung produk kelas-dunia sudah banyak terdengar. Harus disadari
bahwa ini adalah sasaran yang terus-menerus bergerak; apa yang beredar di
pasar hari ini adalah rancangan dan teknologi kemarin. Oleh karena itu, suatu
perusahaan yang berjuang demi status kelas dunia akan menggunakan seluruh
teknik yang digambarkan dalam Subbab 2.1, 2.3, 2.4. dan Bab 2I dan membuat
teknik-teknik tersebut, dalam interpretasinya yang paling lugs, menjadi bagian
dari kultur perusahaan. lnilah persoalan utama dalam i/nnr manajemen. sebuah
disiplin dengan banyak segi di luarwilayah penyelidikan kita. Ini juga merupakan
sasaran bagi perubahan yang cepat dan lahirnya teknik-teknik baru, yang
digambarkan dengan berbagai akronim. Misal, akronim MBF diciptakan untuk
management hrfod, meriunjuk pada teknik-teknik yang sangat banyak dipuji
yang mungkin memberikan nilai yang kecil dalam proses yang berlangsung
lama.' Namun demikian, ada beberapa teknik dan kecenderungan yang telah
menjalani pengujian menurut waktu. Dengan demikian, rancang bangun
konkuren yang sedang berlaku akan selalu dipraktikkan untuk membawa
produk-produk baru dalam waktu yang minimum. Benchmarking atau
standarisasi akan menjadi proses yang terus-menerus untuk membandingkan
proses dan praktik perusahaan dengan proses dan praktik yang terbaik dalam
industri, dalam usaha kerja sama di antara dua partner.
JIT bukan sekadar penjadwalan pengiriman asat diperlukan, tetapi
merupakan usaha yang berkelanjutan untuk menghilangkan aktivitas-
aktivitas tambahan yang tidak berguna. Hanya apa yang dibutuhkan
yang akan diproduksi, ketika dibutuhkan, menghasilkan waktu proses
terpendek yang mungkin dengan kesalahan paling sedikit. Perlunya
bcrgerak cepat melalui proses produksi dengan pengadaan stok barang
minimum menyebabkan perubahan-perubahan dengan konsekuensi-
konsekuensi sosial, seperti pengelompokan pemasok dalam lokasi
geografis yang dekat dengan perakit terakhir. Hasilnya adalah proses
manufaktur yang ringkas dan optimal atau lean nrcanrfacturing,
serangkaian praktik yang meniadakan semua yang tidak berguna dari
sistem manufaktur dan menghasitkan nilai yang maksimum dengan
sumber daya yang minimum (konsep yang pada mulanya dianjurkan
oleh Juran).
Manufaktur juga hares menjawab permintaan-permintaan baru.
Kecenderungan yang dapat dilihat dengan jelas adalah menjadakan
produksi massal sebagai hat biasa: Untuk produk-produk seperti mobil,
pesawat terbang, dan bahkan komputer, para pelanggan sekarang ini
mengharapkan produk-produk itu disesuaikan dengan keinginan mereka,
namun dengan harga produksi massal. Salah satu tanggapan atas hal
tersebut adalah flexible nramurtact uring (manufaktur fleksibel), yang dalam
pengertian yang lebih lugs berkaitan dengan kemampuan untuk
menghasilkan berbagai produk secara efektii dalam hal biaya dan dengan
cara yang tepat waktu. Lebih-lebih proses manufaktur yang tangkas atau
agile mane/Ociuring: upaya sebagian besar perusahaan untuk mengatur
operasi dan proses mulai dari umum ke detail dalam lingkungan yang terus-
menerus berubah dan perubahan itu tidak dapat diprediksi, mampu dengan
cepat menanggapi permintaan konsumen, menciptakan dan menghasilkan
produk secara ekonomis claim lot-lot yang kecil. Pencapaian '`kecerdasan"
ini dibantu dengan manufaktur maya atau virtual manu/1cIrrring, aplikasi
yang terintegrasi antara simulasi. pemodelan, dan analisis untuk
meningkatkan rancangan manufaktur serta keputusan produksi dan
pengawasan.
Dalam arti yang lebih sempit, ada juga persaingan antara
pendekatan-pendekatan teknis. Tidak ada solusi yang mutlak dan
berlaku terus-menerus untuk semua masalah dalam manufaktur.
tlanya ftmgsi produk yang ditetapkan, bahkan fungsi ini pun
mungkin terus-menerus ditetapkan ulang. Untuk produk-produk
yang fungsinya telah ditetapkan secara balk, bukan hanya ada
persaingan yang tak pernah berakhir antara berbagai macam
proses dan urutan-urutan proses, melainkan juga ada persaingan
antara berbagai bahan dan proses-proses yang menyertai pilihan
bahan tersebut. Persaingan ini didasarkan pada petaksanaan
fimgsi pada tingkat biaya minimum, oleh karena itu,
pertimbangan mengenai biaya akan selalu masuk dalam
pemilihan proses-proses manufaktur.
13.2 BIAYA-BIAYA MANUFAKTUR
CATATAN: Semua nilai fiktif belaka dan tidak ada hubungannya dengan
pabrik pembuat yang ada.
Pada neraca akhir lainnya, beberapa mobil mewah dibuat dalam
jumlah kecil oleh perusahaanperusahaan spesialis. Biaya pengadaan alat-alat
pembentuk dan peralatan harus diturunkan, misalnya, dengan teknik
pembentukan dengan perentangan dan blanking dengan biaya rendah (seperti
pembentukan karat). Barangkali pabrik hanya beroperasi satu shift dan kita
dapat menganggap bahwa lima orang operator mengliasilkan 4000 panel pintu
yang dibutuhkan per tahun. Tentu saja, ini akan dipisahkan menjadi beberapa lot
yang tersebar sepanjang tahun, dan kita menganggap bahwa komponen-
komponen yang ekuivalen dihasilkan selama sisa waktu untuk total 1,2 x 10°
unit per tahun. Panel pintu, di pasar barang-barang mewah, sekarang berharga
$26,00 untuk pabrik pembuatnya, sehingga produktivitasnya dapat dihitung lagi
(tabel 13.1).
Jika produktivitas-produktivitas tersebut dibandingkan atas dasar unit
atau nilai dolor, akan tampak bahwa tidak ada tempat bagi mobil yang dihasilkan
dalam produksi batch, bahkan di pasar barang-barang mewah sekalipun. Akan
tetapi, perhitungan kita mengabaikan beberapa faktor yang penting. Pertama,
sembilan orang operator pada jalur transfer didukung dengan tim yang terdiri
atas, katakanlah, 18 orang dalam pemeliharaan, supervisi, kontrol kualitas,
pemrograman, dan berbagai tingkat manajemen. Lima orang operator dalam
pabrik dengan produksi batch melakvkan sendiri beberapa fungsi tersebut dan
hanya didukung oleh duo orang. Produktivitasnya sekarang berubah (Tabel
13.1).
Angka-angka ini tidak menunjukkan apa-apa mengenai biaya
atau keuntungan. Untuk ini, sarana produksi juga harus
dipertimbangkan. Modal diinvestasikan dalam pembelian mesin-mesin
pres dan peralatan pembantu proses, instalasi mesin-mesin dan
peralatan-peralatan tersebut, dan kebutuhan gedung dan pelayanan.
Modal ini harus diperoleh kembali setelah jangka waktu tertentu yang
menjadi dasar keputusan investasi. Pembayaran tahunan aktual
(amortisasi) bergantung pada tingkat bunga, perlakuan pajak, dan
prosedur akunting. Uraian yang sama diterapkan terhadap biaya
pengadaan alat-alat pembentuk, kecuali jika alat-alat pembentuk
tersebut harus dibayar kembali dalam jangka waktu yang lebih pendek.
Biaya produksi untuk setiap unit masih sangat berbeda (tabel
13.1) antara produksi massal dan produksi batch dan perbedaan
tersebut tetap ada jika harga bahan (agak lebih tinggi dalam produksi
batch karena rugi-rugi yang lebih besar dalam operasi blanking dan
perentangan karet) ditambahkan. Setelah dikurangi biaya-biaya lain
yang tidak diperhitungkan dalam label 22.1 (misalnya, yang
mengadakan stok komponen-komponen), didapatkan keuntungan dari
dua operasi tersebut. Contoh ini, walaupun masih agak mentah,
menggambarkan bahwa beberapa elenien biaya harus selalu
dipertimbangkan. Ini juga menunjukkan bahwa sebelum diadakan
perhitungan biaya yang memiliki arti apa pun. bahan awal dan urutan
produksi utama harus diidentifikasi. Hal tersebut juga menunjukkan
bahwa nilai tidak hanya berkaitan dengan manfaat; karena pasar
memiliki seamen-seamen yang berbeda, masing-masing dengan nilai-
nilainya sendiri, sehingga rancangan produksi haruslah ditujukan untuk
nilai-nilai tersebut.
•
13.2.2 Biaya Operasi (Biaya
Langsung)
Biaya-biaya langsung dapat dengan mudah dialokasikan untuk
produk, dan biaya tersebut proporsional dengan jumlah unit yang
diproduksi.
1. Biaya Bahan Biaya bahan bersih (net material cost) adalah biaya
pembelian bahan menrah (apakah itu berupa bahan coran. bahan
tempa, profil atau pelat basil penggilasan. serbuk Iogam atau
keramik, polimer. atau bahan mula-mula lainnya), dikurangi nilai
skrap (bahan bckas atau sisa) yang dihasilkan. Oleh karena itu,
bobot bahan awal yang dibeli, I (termasuk hilangnya berat pada
saat pemotongan, dll.), dan bobot komponen akhir, 11', ditentukan.
Jika harga unit bahan awal adalah C dan bahwa harga skrap
adalah C~ (dipisahkan ke dalam skrap berat dan ringan. jika harga
jual kembali keduanya sangat berbeda), biaya bahan per produk
C1, adalah
Pada umumnya, proses yang menghasilkan lebih sedikit skrap. atau
menghasilkan skrap dcngan suatu cara sehingga lebih bernilai (dibedakan
berdasarkan komposisi dan biasanya Icbih berat). lebih ekonomis.
Upah Tenaga Kerja Dengan urutan proses yang mungkin dilakukan
dan dengan menempatkan perlengkapan secara tepat, jumlah clan keahlian
personel operasi juga dapat ditentukan scbelumnya. Berdasarkan pengalaman,
pembelajaran dari waktu ke waktu, atau pemerincian fungsi operator dalam
elemen-elemen tindakan mental dan fisik yang dapat teridcntifikasi, waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan satu buah produk dapat dihitung.
Secara tegas dikatakan, waktu produksi bersih (net production time)
adalah jangka waktu sesungguhnya yang diperlukan untuk membentuk dan
memproses bahan: pleb karena itu, dalam pemesinan (Subbab 16.7.5). waktu
pemotongan bersih t ,adalah waktu sesungguhnya yang diperlukan untuk
mengerjakan bahan melalui proses pemotongan. Akan tetapi, dalam proses-
proses yang lain di mana waktu produktif sesungguhnya hanyalah beberapa
porsi dari waktu siklus total yang lebih lama tetapi merupakan siklus pokok,
yang biasanya dianggap sebagai waktu produktif. Sebagai contoh, dalam
pekerjaan pengepresan, waktu sesungguhnya yang diperlukan mesin pies untuk
bergerak (dan bukan hanya dalam aksi pembentukan) dianggap sebagai waktu
produktif.
Apakah waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan bahan dari
lantai ke mesin dan menurunkannya Iasi dapat dianggap sebagai waktu
produktif atau waktu nonproduktif merupakan masalah filosofi:
gambaran yang lebih tepat mengenai produktivitas diperoleh jika waktu
yang dimaksudkan tersebut diklasifikasikan sebagai waktu
nonproduktif. Dalam analisis biaya, waktu yang dimaksudkan biasanya
dinyatakan sebagai waktu total atau waktu bergerak dari lantai yang
satu ke lantai lain, dan dinilai berdasarkan pada kecepatan kerja
langsung. terutama jika pergerakan tersebut dilakukan oleh operator
mesin perkakas itu sendiri.
Jika biava energi memiliki porsi yang signifikan terhadap biaya
total, maka biava energi juga dialokasikan secara langsung ke unit-unit
produksi, seperti alat-alat pembentuk dan landasan-bentuk jika hanya
digunakan untuk tujuan tertentu.
•
13.2.3 Biaya Tidak Langsung
Sebagaimana tampak dalam contoh pemuatan dan pelepasan
muatan, perbedaan antara biaya langsung dan tak langsung mungkin
menjadi tidak jelas.
Biaya tak langsung (indirect cost) muncul dari fungsi-fungsi dan
pelayanan-pelayanan yang mendukung unjuk kerja yang efisien dari
proses produksi aktual. Secara tradisional, fungsi-fungsi dan
pelayanan-pelayanan tersebut meliputi: pekerjaan tidak
langsung(termasuk pemindahan bahan, pelayanan kebersihan, dll.):
perbaikan dan pemeliharaan; supervisi (dari mandor hingga pengawas
pabrik): rancang bangun (teknik manufaktur, dan teknik industri,
pengawasan mute, laboratorium, dll.), penelitian dan pengembangan:
penjualan; seluruh hierarki manajemen perusahaan: penerangan dan
pemanasan (dan kadang-kadang semua suplai energi dan bahan yang
tidak secara langsung digunakan dalam produksi): biaya-biaya kantor
dan penjualan, dll. Beberapa dari biava ini agak tleksibel dan dapat
bervariasi terkait dengan volume produksi, namun kaitannya tidak
selangsung biava-biava operasi.
Jika dikontrol secara tepat, aktivitas-aktivitas tak langsung dapat
menggambarkan komponen yang sangat diperlukan dalam usaha produksi total.
Da lam perkembangan terakhir mengenai proses manufaktur yang
terotomatisasi, tidak akan ada biaya pekerjaan langsung dalam arti klasik.
Namun. Beberapa biaya tak langsung—termasuk pemrograman dan
aktivitasaktivitas lain yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem manufaktur
yang digabungkan dengan komputer—tak pelak lagi harus dianggap berkaitan
secara langsung dengan produksi. Demikian pula, pengembangan—dan bahkan
penelitian jangka panjang jika dikelola dengan balk merupakan bagian penting
dalam proses produksi, dan dapat dikatakan bahwa hal-hal tersebut harus
dianggap sebagai aktivitas dengan biaya langsung.
Biaya tak langsung juga disebut biava tantbahan atau, kadang-kadang.
Mara &than. Tanpa pengontrolan yang tepat, biaya tak langsung memang dapat
menjadi beban yang akhirnya meniadakan kelebihan produktivitas yang
diperoleh dalam produksi langsung. Oleh karena itu, perincian biaya tak
langsung ke dalam elemen-elemennya merupakan suatu hal yang pokok, dan
ini merupakan salah satu manfaat dari CIM. dibahas dalam Subbab 2.4. Sering
terjadi, proses produksi dianalisis secara Kati-hati, dikembangkan, dan dibuat
lebih produktif, tetapi sektor biava tak langsung dibiarkan tumbuh menurut
proporsinya. I lal ini akhirnya mengganggu posisi kompetitif perusahaan: karena
itulah pertumbuhan biaya tak langsung yang tidak diawasi dapat
menghancurkan ekonomI nasional.
Dalam estimasi biaya manufaktur, biaya tak langsung bisa
muncul sebagai faktor kelipatan yang diaplikasikan pada upah
tenaga kerja, sebagai biaya tetap per satuan produk, atau biaya
tetap per jam kerja sebuah mesin. Akan tetapi, hal ini dapat
menjadi sangat menvesatkan karena mengabaikan biaya
aktivitas-aktivitas yang secara tak langsung berhubungan dengan
produksi. Hasilnya, sederhana saja, produk-produk yang
dihasilkan melalui produksi massal biasanya terlalu besar,
sementara biaya pembuatan produk-produk yang kompleks
ditaksir terlalu rendah. I-lal ini dapat dikoreksi dalam penenittan
biaya berdasarkan aktivitas (activity-based costing) yang
menguntpulkan biaya dari seluruh aktivitas yang berkaitan
dengan sebuah produk.
13.2.4 Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) meliputi biava peralatan, bangunan, dan
seluruh fasilitas secara umum, mencakup besarnya penyusutan, bunga.
pajak, dan asuransi. Untuk pengeluaran modal dalam jumlah tertentu, biaya
total bergantung pada tingkat bunga yang berlaku pada saat pembelian dan
selama umur peralatan tersebut. perlakuan pajak disesuaikan dengan besar
investasi, dan umur pemakaian fasilitas produksi. Pada umumnya. umur
peralatan dapat diperpanjang, tetapi biaya pemeliharaannya dapat
meningkat tajam dan kita menghadapi risiko menggunakan peralatan yang
usang, dan cepat atau lambat keputusan penggantiannva harus dilakukan.
Dalam memperkirakan biaya manufaktur, biaya tetap dialokasikan
alas dasar prakiraan pemanfaatan peralatan. Jadi, jika sebuah mesin pres
dibeli dengan alasan akan digunakan untuk dua shift operasi. maka biaya
tetap per unit produksi harus dikalikan dua jika hanya satu shift produksi
yang bisa dilakukan. Sebaliknva, pengeluaran modal untuk sistemsistem
manufaktur fleksibel biasanya dapat dibenarkan bila sistem-sistem tersebut
menerapkan pola tiga shift dengan tujuh hari kerja. Dalam prosedur
estimasi yang paling sederhana, biava tetap muncul sebagai tingkat atau
beban jam penggunaan mesin.
13.3 PERSAINGAN ANTARA
PROSES-PROSES MANUFAKTUR
Kita telah berulang kali menjumpai bat- a terdapat pula persaingan
antarproses manufaktur. Dalam pembahasan berbagai proses, kita telah
menjumpai bahwa setiap proses memiliki kemampuan clan keterbatasan-
keterbatasannya yang khusus (lihat (Tabel 7.3, 9.1, 10.2, 11.2, 12.1, 14.1,
16.7, dan 18.3). Bentuk komponen (Sub-subbab 3.1.1) tak pelak lagi
merupakan faktor yang utama, dan pengelompokan dalam Gambar 3.1
memberikan beberapa gambaran mengenai tingkat kerumitannya.
Kita juga menjumpai bahwa ukuran maksimum yang dapat
diproduksi dengan mcmakai teknik apa pun sering kali dibatasi hanya oleh
ketersediaan peralatan berukuran besar. Akan tetapi, dalam beberapa
proses, kita menemukan batasanbatasan yang disebabkan oleh kondisi
proses itu sendiri. Karena itulah, cetakan untuk pengecoran tidak dapat
mengatasi waktu pembekuan yang berlebihan akibat dinding yang sangat
tebal, proses pengelasan bisa jadi dibatasi oleh ketebalan Iogam
maksimum jika hanya boleh dilakukan dengan single-pass welding, atau
ketebalan komponen plastik mungkin saja dibatasi oleh konduktivitas panas
yang rendah dari plastik tersebut.
Akan tetapi, yang lebih sering, keterbatasan itu berkenaan
dengan ukuran atau ketebalan dinding minimum yang dapat diproduksi.
Karena kesulitan pengisian cetakan atau deformasi benda meningkat
seiring dengan jarak perpindahan yang mesti ditempuh bahan,
ketebalan dinding minimum yang merupakan fungsi dari Iuas (lebar)
penampang yang paling tipis. Dengan demikian, ketebalan dinding
sebuah benda coran dibatasi oleh fluiditas Iogam (Gambar 7.28), dan
ketebalan dinding benda tempaan dibatasi oleh tekanan pada
landasan-bentuk yang meningkat seiring dengan ineningkatnya rasio
w/h (Gambar 9.25). Komponen-komponen yang lebih tipis, lebih kecil,
dan lebih besar mungkin dapat dihasilkan dengan balk, tetapi biasanya
dalam kondisi lingkungan yang khusus dan dengan biaya ekstra.
Telah disebutkan dalam Sub-subbab 3.5.2 bahwa penetapan toleransi
dan kehalusan permukaan yang ketat yang sebetulnya tidak perlu adalah
penyebab utama dari membengkaknya biaya manufaktur. Dalam Gambar 3.22
kita melihat bahwa berbagai proses manufaktur mampu memproduksi
komponen-komponen dengan kehalusan permukaan tertentu dan kisaran
toleransi tertentu tanpa biaya ekstra. Jika dibutuhkan toleransi yang lebih ketat
atau permukaan yang lebih halus dari biasanya, maka umumnya biaya akan
meningkat. Ambil komponen basil penempaan-panas sebagai contoh, proses
dapat diperketat dengan memberikan prabentuk yang lebih hati-hati dalam
rongga-rongga landasan-bentuk, mcnggunakan landasan-bentuk untuk
penghalusan hanya untuk pekerjaan dalam jumlah terbatas, atau dengan
operasi tambahan lanjutan seperti pemesinan atau penggerindaan. Perancang
yang sadar akan biaya akan menentukan toleransi terlonggar dan permukaan
terkasar yang mungkin masih memenuhi fungsi yang diinginkan. Sering kali
perlu untuk menentukan kekasaran permukaan minimum dan maksimum untuk
mendapatkan kctepatan fungsi dan/atau memudahkan manufaktur komponen.
Industri-industri manufaktur menjawab tekanan persaingan dengan
memperketat toleransi, menurunkan ketebalan dinding minimum, dan secara
umum memperbaiki kualitas tanpa perlu menaikkan harga produk.
13.4 PERSAINGAN ANTARA BAHAN-
BAHAN
Perancang selalu mempunyai peluang untuk
mempertimbangkan alternatif bahan, seperti yang ditinjau dalam
Bab 5. Penghematan yang berarti sering kali dimungkinkan.
Sebagai contoh, besarnya biaya pemesinan dapat bervariasi
dalam berbagai tingkatan seperti yang ditunjukkan oleh data
dalam Tabel 22.2 (rasio-rasio aktualnya akan berubah dengan
adanya alat-alat pembentuk berpelapis, tetapi angka yang
tercantum tetap berlaku). Jika tidak ada biaya-biaya pengganti
kerugian Iainnya atau paksaan yang muncul akibat pemenuhan
kebutuhan pelayanan, maka penghematan yang besar dapat
dihasilkan dari penggantian bahan dengan Iogam lainnya.
•
TABEL 13.2 Biaya pemesinan relatif untuk
sebuah komponen tertentu" (Pembubutan dengan
mesin bubut, umur alat iris 60 menit)