Anda di halaman 1dari 57

Proses Produksi

Manufaktur merupakan aktivitas yang dinamis dan berkembang


secara konstan, sehingga, demi keberlangsungannya, beberapa
perusahaan harus menjadi sangat adaptif. Elemen-elemen
Modul ke:
keberhasilan meliputi : mengerjakan banyak hal dengan sedikit

13
upaya, manufaktur ringkas-optimal, tanggap terhadap
perubahan yang cepat: manufaktur cerdas-tangka, mengontrol
biava, termasuk biaya tak langsun, memilih proses yang optimal
untuk tugas yang diberika,mengenal kompetisi di antara bahan-
bahan
Fakultas  
Teknik Popy Yuliarty,ST,MT

Program Studi
Teknik Industri
Aspek-Aspek Kompetitif Proses
Manufaktur
 Sebuah contoh kompetisi antarproses : batang penghubung pada
motor bakar biasanya diproses dengan penempaan panas (atas) atua
penempaan-serbuk (tengah : perhatikan hasil perolehan fitur-fitur yang lebih
teliti dan lubang pada ujung yang lebih kecil), tetapi pengecoran cara vakum
pada baja juga menghasilkan batang yang berdinding tipis dan sangat ulet,
seperti yang ditunjukkan oleh komponen yang terpilin (Dengan izin Ford
Motor Co,. Dearborn, Michigan , bawah : seizin American Foundrymen’s
Society, Des Plaines, Illinois)
Manufaktur merupakan aktivitas yang dinamis dan
berkembang secara konstan, sehingga, demi keberlangsungannya,
beberapa perusahaan harus menjadi sangat adaptif. Elemen-elemen
keberhasilan meliputi:
1. Mengerjakan banyak hal dengan sedikit upaya: manufaktur ringkas-
optima
2. Tanggap terhadap perubahan yang cepat: manufaktur cerdas-tangka
3. Mengontrol biava, termasuk biaya tak langsun
4. Memilih proses yang optimal untuk tugas yang diberika
5. Mengenal kompetisi di antara bahan-bahan
Telah dibahas dalam Subbab 1.2 bahwa perckonomian yang
balk dari suatu negara sangat bergantung pada industri manufaktur
yang kompetitif, dan bahwa produktivitas adalah perihal utama untuk
mengamankan posisi kompetitif di dunia.
Dalam bahasan ini, penekanannya adalah pada unit proses-
proses yang diperlukan untuk membuat komponen-komponen
tcrdiskret, bahwa proses-proses ini harus diorganisasi ke dalam sistem
manufaktur yang terkoordinasi dengan balk, berjalan menurut prinsip-
prinsip rancang bangun konkuren. Dalam istilah dengan arti lebih
sempit. fungsi-fungsi perancangan dan manufaktur harus dijalin: kapan
pun dirasa tepat, butir-butir tersebut juga ditekankan dalam Bab 3.20.
Akan tetapi, risikonya adalah banyak detail, tanpa dapat dihindarkan,
akan mengaburkan gambaran yang lebih bestir; sekarang perlu untuk
melihat dari atas dan menguji aspek-aspek kompetitif manufaktur.
13.1 PERSAINGAN DALAM
PEREKONOMIAN GLOBAL
Persaingan dalam pengertian sehari-hari sering menunjuk pada
persaingan antarperusahaan dan antarnegara. Tentu saja, tanpa
pengetahuan teknik pun, akan sangat sulit untuk mengabaikan
kompetisi global: Baran barang kebutuhan sehari-hari yang kita beli
berasal dari seluruh dunia, dan koran-koran penult dengan cerita
kesuksesan (dan kegagalan) perusahaan-perusahaan dalam kancah
persaingan. Struktur kompetisi global Iuar biasa rumitnya. Di dalamnya
tentu saja ada kompetisi antara negara-negara, dan angkatan kerja
yang sangat terdidik merupakan kebutuhan dasar pada zaman ini,
ketika kekayaan diciptakan melalui pengetahuan. Ada lagi faktor-faktor
lain yang menentukan perusahaan yang kompetitif dan multinasional
(atau, yang biasa disebut transnasional) dalam usaha mereka menjual
basil produksinya ke negara-negara yang kondisinya lebih
menguntungkan. Akan tetapi, pada akhirnya kompetisi berlangsung di
antara produk-produk.
Gaung produk kelas-dunia sudah banyak terdengar. Harus disadari
bahwa ini adalah sasaran yang terus-menerus bergerak; apa yang beredar di
pasar hari ini adalah rancangan dan teknologi kemarin. Oleh karena itu, suatu
perusahaan yang berjuang demi status kelas dunia akan menggunakan seluruh
teknik yang digambarkan dalam Subbab 2.1, 2.3, 2.4. dan Bab 2I dan membuat
teknik-teknik tersebut, dalam interpretasinya yang paling lugs, menjadi bagian
dari kultur perusahaan. lnilah persoalan utama dalam i/nnr manajemen. sebuah
disiplin dengan banyak segi di luarwilayah penyelidikan kita. Ini juga merupakan
sasaran bagi perubahan yang cepat dan lahirnya teknik-teknik baru, yang
digambarkan dengan berbagai akronim. Misal, akronim MBF diciptakan untuk
management hrfod, meriunjuk pada teknik-teknik yang sangat banyak dipuji
yang mungkin memberikan nilai yang kecil dalam proses yang berlangsung
lama.' Namun demikian, ada beberapa teknik dan kecenderungan yang telah
menjalani pengujian menurut waktu. Dengan demikian, rancang bangun
konkuren yang sedang berlaku akan selalu dipraktikkan untuk membawa
produk-produk baru dalam waktu yang minimum. Benchmarking atau
standarisasi akan menjadi proses yang terus-menerus untuk membandingkan
proses dan praktik perusahaan dengan proses dan praktik yang terbaik dalam
industri, dalam usaha kerja sama di antara dua partner.
JIT bukan sekadar penjadwalan pengiriman asat diperlukan, tetapi
merupakan usaha yang berkelanjutan untuk menghilangkan aktivitas-
aktivitas tambahan yang tidak berguna. Hanya apa yang dibutuhkan
yang akan diproduksi, ketika dibutuhkan, menghasilkan waktu proses
terpendek yang mungkin dengan kesalahan paling sedikit. Perlunya
bcrgerak cepat melalui proses produksi dengan pengadaan stok barang
minimum menyebabkan perubahan-perubahan dengan konsekuensi-
konsekuensi sosial, seperti pengelompokan pemasok dalam lokasi
geografis yang dekat dengan perakit terakhir. Hasilnya adalah proses
manufaktur yang ringkas dan optimal atau lean nrcanrfacturing,
serangkaian praktik yang meniadakan semua yang tidak berguna dari
sistem manufaktur dan menghasitkan nilai yang maksimum dengan
sumber daya yang minimum (konsep yang pada mulanya dianjurkan
oleh Juran).
Manufaktur juga hares menjawab permintaan-permintaan baru.
Kecenderungan yang dapat dilihat dengan jelas adalah menjadakan
produksi massal sebagai hat biasa: Untuk produk-produk seperti mobil,
pesawat terbang, dan bahkan komputer, para pelanggan sekarang ini
mengharapkan produk-produk itu disesuaikan dengan keinginan mereka,
namun dengan harga produksi massal. Salah satu tanggapan atas hal
tersebut adalah flexible nramurtact uring (manufaktur fleksibel), yang dalam
pengertian yang lebih lugs berkaitan dengan kemampuan untuk
menghasilkan berbagai produk secara efektii dalam hal biaya dan dengan
cara yang tepat waktu. Lebih-lebih proses manufaktur yang tangkas atau
agile mane/Ociuring: upaya sebagian besar perusahaan untuk mengatur
operasi dan proses mulai dari umum ke detail dalam lingkungan yang terus-
menerus berubah dan perubahan itu tidak dapat diprediksi, mampu dengan
cepat menanggapi permintaan konsumen, menciptakan dan menghasilkan
produk secara ekonomis claim lot-lot yang kecil. Pencapaian '`kecerdasan"
ini dibantu dengan manufaktur maya atau virtual manu/1cIrrring, aplikasi
yang terintegrasi antara simulasi. pemodelan, dan analisis untuk
meningkatkan rancangan manufaktur serta keputusan produksi dan
pengawasan.
Dalam arti yang lebih sempit, ada juga persaingan antara
pendekatan-pendekatan teknis. Tidak ada solusi yang mutlak dan
berlaku terus-menerus untuk semua masalah dalam manufaktur.
tlanya ftmgsi produk yang ditetapkan, bahkan fungsi ini pun
mungkin terus-menerus ditetapkan ulang. Untuk produk-produk
yang fungsinya telah ditetapkan secara balk, bukan hanya ada
persaingan yang tak pernah berakhir antara berbagai macam
proses dan urutan-urutan proses, melainkan juga ada persaingan
antara berbagai bahan dan proses-proses yang menyertai pilihan
bahan tersebut. Persaingan ini didasarkan pada petaksanaan
fimgsi pada tingkat biaya minimum, oleh karena itu,
pertimbangan mengenai biaya akan selalu masuk dalam
pemilihan proses-proses manufaktur.
13.2 BIAYA-BIAYA MANUFAKTUR

Dalam pemilihan proses manufaktur, tidak ada sate


pun keputusan—bahkan keputusan pendahuluan dapat
dibuat tanpa mempertimbangkan paling tidak elemen-
elemen biaya terbesar. Pembahasan yang lengkap
mengenai analisis biaya manuj thi u• berada di tear
cakupan buku ini dan hanya garis besar pendekatannya
saja yang akan diberikan di sini.
13.2.1 Biaya dan Produktivitas
Dalam manufaktur, biaya biasanya dinyatakan dalam satuan
mata uang (misal dolor) per unit output. Produkiiviias Iebih sulit
didefinisikan. Dalam bentuk yang paling sederhana, produktivitas
dinyatakan sebagai nilai produksi per tenaga kerja. Produkliviias kerja
ini berguna sebagai ukuran yang sangat umum, tetapi tidak mencakup
besarnya modal yang digunakan untuk menghasilkan output. Aspek ini
terutama menjadi sangat signifikan dengan meningkatnya otomatisasi.
Produktivitas modal (mempertahankan kualitas dan kuantitas input-
input lain yang ditetapkan) meningkat hanya jika efisiensi barang-
barang modal yang baru bertumbuh lebih cepat daripada harga barang-
barang ini. Produktivitas modal jauh lebih sulit untuk diukur dan oleh
karenanya lebih kontroversial ketimbang produktivitas kerja. Hal yang
lebih mudah dilihat adalah bahwa hares ada batas secara ekonomi
pada otomatisasi, di mana investasi berikutnya memberikan
pengembalian herkurang dalam hal penurunan biaya.
Untuk menggambarkan hal-hal ini, akan menolong
jika kita melihat contoh yang diambil dari industri otomotif,
dengan nilai-nilai dolor simbolis yang tidak menunjukkan
kenyatoan scat ini. Lebih dari setengah jumlah total massa
mobil tipe produksi masih terbuat dari baja, banyak di
antaranya berupa komponen-komponen pelat Iogam hasil
proses pengepresan. Ambil satu komponen sebagai contoh,
panel pintu sebelah mar yang adalah produk yang agak
rumit dengan lekukan dangkal, memiliki profit bagian luar
yang rumit, dan berbagai bentuk hasil pemotongan.
Berbagai model mobil dari sebuah pabrik pembuatnya
menggunakan pintu yang sama, dan jumlah produksinya selama jangka
waktu model khas 4 tahun bisa mencapai berjuta-juta unit untuk mobil-
mobil yang diproduksi secara massal. Hal ini membenarkan penerapan
jalur produksi untuk keperluan khusus (sebuah jalur transfer), yang di
dalamnya beberapa mesin pres menjalankan urutan operasi yang
diperlukan, dan dilengkapi dengan peralatan mekanis untuk
memindahkan komponen dari satu mesin pres ke mesin pres lainnya.
Dengan meningkatnya kebutuhan akan respons yang cepat terhadap
permintaan konsumen, jalur proses perlu dilengkapi dengan perangkat-
perangkat alai pembentuk dengan penggantian cepat. Jalur proses
perlu dijaga oleh beberapa operator (katakanlah tiga) dalam masing-
masing shift dari tiga shift, sehingga produktivitasnya akan menjadi
tinggi (label 22.1). Pengukuran produktivitas kerja yang lebih umum
diterapkan adalah nilai hasil produksi, dan lika kita menganggap (tanpa
penilaian lebih lanjut) bahwa panel pintu tersebut berharga $3,00 bagi
pabrik pembuatnya, maka produktivitas dapat dinyatakan dalam nilai
hasil produksi per operator.
TABEL 13.1 Perbandingan produktivitas don
biaya dalam operasi pengerjaan pelat logam

CATATAN: Semua nilai fiktif belaka dan tidak ada hubungannya dengan
pabrik pembuat yang ada.
Pada neraca akhir lainnya, beberapa mobil mewah dibuat dalam
jumlah kecil oleh perusahaanperusahaan spesialis. Biaya pengadaan alat-alat
pembentuk dan peralatan harus diturunkan, misalnya, dengan teknik
pembentukan dengan perentangan dan blanking dengan biaya rendah (seperti
pembentukan karat). Barangkali pabrik hanya beroperasi satu shift dan kita
dapat menganggap bahwa lima orang operator mengliasilkan 4000 panel pintu
yang dibutuhkan per tahun. Tentu saja, ini akan dipisahkan menjadi beberapa lot
yang tersebar sepanjang tahun, dan kita menganggap bahwa komponen-
komponen yang ekuivalen dihasilkan selama sisa waktu untuk total 1,2 x 10°
unit per tahun. Panel pintu, di pasar barang-barang mewah, sekarang berharga
$26,00 untuk pabrik pembuatnya, sehingga produktivitasnya dapat dihitung lagi
(tabel 13.1).
Jika produktivitas-produktivitas tersebut dibandingkan atas dasar unit
atau nilai dolor, akan tampak bahwa tidak ada tempat bagi mobil yang dihasilkan
dalam produksi batch, bahkan di pasar barang-barang mewah sekalipun. Akan
tetapi, perhitungan kita mengabaikan beberapa faktor yang penting. Pertama,
sembilan orang operator pada jalur transfer didukung dengan tim yang terdiri
atas, katakanlah, 18 orang dalam pemeliharaan, supervisi, kontrol kualitas,
pemrograman, dan berbagai tingkat manajemen. Lima orang operator dalam
pabrik dengan produksi batch melakvkan sendiri beberapa fungsi tersebut dan
hanya didukung oleh duo orang. Produktivitasnya sekarang berubah (Tabel
13.1).
Angka-angka ini tidak menunjukkan apa-apa mengenai biaya
atau keuntungan. Untuk ini, sarana produksi juga harus
dipertimbangkan. Modal diinvestasikan dalam pembelian mesin-mesin
pres dan peralatan pembantu proses, instalasi mesin-mesin dan
peralatan-peralatan tersebut, dan kebutuhan gedung dan pelayanan.
Modal ini harus diperoleh kembali setelah jangka waktu tertentu yang
menjadi dasar keputusan investasi. Pembayaran tahunan aktual
(amortisasi) bergantung pada tingkat bunga, perlakuan pajak, dan
prosedur akunting. Uraian yang sama diterapkan terhadap biaya
pengadaan alat-alat pembentuk, kecuali jika alat-alat pembentuk
tersebut harus dibayar kembali dalam jangka waktu yang lebih pendek.
Biaya produksi untuk setiap unit masih sangat berbeda (tabel
13.1) antara produksi massal dan produksi batch dan perbedaan
tersebut tetap ada jika harga bahan (agak lebih tinggi dalam produksi
batch karena rugi-rugi yang lebih besar dalam operasi blanking dan
perentangan karet) ditambahkan. Setelah dikurangi biaya-biaya lain
yang tidak diperhitungkan dalam label 22.1 (misalnya, yang
mengadakan stok komponen-komponen), didapatkan keuntungan dari
dua operasi tersebut. Contoh ini, walaupun masih agak mentah,
menggambarkan bahwa beberapa elenien biaya harus selalu
dipertimbangkan. Ini juga menunjukkan bahwa sebelum diadakan
perhitungan biaya yang memiliki arti apa pun. bahan awal dan urutan
produksi utama harus diidentifikasi. Hal tersebut juga menunjukkan
bahwa nilai tidak hanya berkaitan dengan manfaat; karena pasar
memiliki seamen-seamen yang berbeda, masing-masing dengan nilai-
nilainya sendiri, sehingga rancangan produksi haruslah ditujukan untuk
nilai-nilai tersebut.
• 
13.2.2 Biaya Operasi (Biaya
Langsung)
Biaya-biaya langsung dapat dengan mudah dialokasikan untuk
produk, dan biaya tersebut proporsional dengan jumlah unit yang
diproduksi.
1. Biaya Bahan Biaya bahan bersih (net material cost) adalah biaya
pembelian bahan menrah (apakah itu berupa bahan coran. bahan
tempa, profil atau pelat basil penggilasan. serbuk Iogam atau
keramik, polimer. atau bahan mula-mula lainnya), dikurangi nilai
skrap (bahan bckas atau sisa) yang dihasilkan. Oleh karena itu,
bobot bahan awal yang dibeli, I (termasuk hilangnya berat pada
saat pemotongan, dll.), dan bobot komponen akhir, 11', ditentukan.
Jika harga unit bahan awal adalah C dan bahwa harga skrap
adalah C~ (dipisahkan ke dalam skrap berat dan ringan. jika harga
jual kembali keduanya sangat berbeda), biaya bahan per produk
C1, adalah
Pada umumnya, proses yang menghasilkan lebih sedikit skrap. atau
menghasilkan skrap dcngan suatu cara sehingga lebih bernilai (dibedakan
berdasarkan komposisi dan biasanya Icbih berat). lebih ekonomis.
Upah Tenaga Kerja Dengan urutan proses yang mungkin dilakukan
dan dengan menempatkan perlengkapan secara tepat, jumlah clan keahlian
personel operasi juga dapat ditentukan scbelumnya. Berdasarkan pengalaman,
pembelajaran dari waktu ke waktu, atau pemerincian fungsi operator dalam
elemen-elemen tindakan mental dan fisik yang dapat teridcntifikasi, waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan satu buah produk dapat dihitung.
Secara tegas dikatakan, waktu produksi bersih (net production time)
adalah jangka waktu sesungguhnya yang diperlukan untuk membentuk dan
memproses bahan: pleb karena itu, dalam pemesinan (Subbab 16.7.5). waktu
pemotongan bersih t ,adalah waktu sesungguhnya yang diperlukan untuk
mengerjakan bahan melalui proses pemotongan. Akan tetapi, dalam proses-
proses yang lain di mana waktu produktif sesungguhnya hanyalah beberapa
porsi dari waktu siklus total yang lebih lama tetapi merupakan siklus pokok,
yang biasanya dianggap sebagai waktu produktif. Sebagai contoh, dalam
pekerjaan pengepresan, waktu sesungguhnya yang diperlukan mesin pies untuk
bergerak (dan bukan hanya dalam aksi pembentukan) dianggap sebagai waktu
produktif.
Apakah waktu yang dibutuhkan untuk memindahkan bahan dari
lantai ke mesin dan menurunkannya Iasi dapat dianggap sebagai waktu
produktif atau waktu nonproduktif merupakan masalah filosofi:
gambaran yang lebih tepat mengenai produktivitas diperoleh jika waktu
yang dimaksudkan tersebut diklasifikasikan sebagai waktu
nonproduktif. Dalam analisis biaya, waktu yang dimaksudkan biasanya
dinyatakan sebagai waktu total atau waktu bergerak dari lantai yang
satu ke lantai lain, dan dinilai berdasarkan pada kecepatan kerja
langsung. terutama jika pergerakan tersebut dilakukan oleh operator
mesin perkakas itu sendiri.
Jika biava energi memiliki porsi yang signifikan terhadap biaya
total, maka biava energi juga dialokasikan secara langsung ke unit-unit
produksi, seperti alat-alat pembentuk dan landasan-bentuk jika hanya
digunakan untuk tujuan tertentu.
• 
13.2.3 Biaya Tidak Langsung
Sebagaimana tampak dalam contoh pemuatan dan pelepasan
muatan, perbedaan antara biaya langsung dan tak langsung mungkin
menjadi tidak jelas.
Biaya tak langsung (indirect cost) muncul dari fungsi-fungsi dan
pelayanan-pelayanan yang mendukung unjuk kerja yang efisien dari
proses produksi aktual. Secara tradisional, fungsi-fungsi dan
pelayanan-pelayanan tersebut meliputi: pekerjaan tidak
langsung(termasuk pemindahan bahan, pelayanan kebersihan, dll.):
perbaikan dan pemeliharaan; supervisi (dari mandor hingga pengawas
pabrik): rancang bangun (teknik manufaktur, dan teknik industri,
pengawasan mute, laboratorium, dll.), penelitian dan pengembangan:
penjualan; seluruh hierarki manajemen perusahaan: penerangan dan
pemanasan (dan kadang-kadang semua suplai energi dan bahan yang
tidak secara langsung digunakan dalam produksi): biaya-biaya kantor
dan penjualan, dll. Beberapa dari biava ini agak tleksibel dan dapat
bervariasi terkait dengan volume produksi, namun kaitannya tidak
selangsung biava-biava operasi.
Jika dikontrol secara tepat, aktivitas-aktivitas tak langsung dapat
menggambarkan komponen yang sangat diperlukan dalam usaha produksi total.
Da lam perkembangan terakhir mengenai proses manufaktur yang
terotomatisasi, tidak akan ada biaya pekerjaan langsung dalam arti klasik.
Namun. Beberapa biaya tak langsung—termasuk pemrograman dan
aktivitasaktivitas lain yang dibutuhkan untuk menjalankan sistem manufaktur
yang digabungkan dengan komputer—tak pelak lagi harus dianggap berkaitan
secara langsung dengan produksi. Demikian pula, pengembangan—dan bahkan
penelitian jangka panjang jika dikelola dengan balk merupakan bagian penting
dalam proses produksi, dan dapat dikatakan bahwa hal-hal tersebut harus
dianggap sebagai aktivitas dengan biaya langsung.
Biaya tak langsung juga disebut biava tantbahan atau, kadang-kadang.
Mara &than. Tanpa pengontrolan yang tepat, biaya tak langsung memang dapat
menjadi beban yang akhirnya meniadakan kelebihan produktivitas yang
diperoleh dalam produksi langsung. Oleh karena itu, perincian biaya tak
langsung ke dalam elemen-elemennya merupakan suatu hal yang pokok, dan
ini merupakan salah satu manfaat dari CIM. dibahas dalam Subbab 2.4. Sering
terjadi, proses produksi dianalisis secara Kati-hati, dikembangkan, dan dibuat
lebih produktif, tetapi sektor biava tak langsung dibiarkan tumbuh menurut
proporsinya. I lal ini akhirnya mengganggu posisi kompetitif perusahaan: karena
itulah pertumbuhan biaya tak langsung yang tidak diawasi dapat
menghancurkan ekonomI nasional.
Dalam estimasi biaya manufaktur, biaya tak langsung bisa
muncul sebagai faktor kelipatan yang diaplikasikan pada upah
tenaga kerja, sebagai biaya tetap per satuan produk, atau biaya
tetap per jam kerja sebuah mesin. Akan tetapi, hal ini dapat
menjadi sangat menvesatkan karena mengabaikan biaya
aktivitas-aktivitas yang secara tak langsung berhubungan dengan
produksi. Hasilnya, sederhana saja, produk-produk yang
dihasilkan melalui produksi massal biasanya terlalu besar,
sementara biaya pembuatan produk-produk yang kompleks
ditaksir terlalu rendah. I-lal ini dapat dikoreksi dalam penenittan
biaya berdasarkan aktivitas (activity-based costing) yang
menguntpulkan biaya dari seluruh aktivitas yang berkaitan
dengan sebuah produk.
13.2.4 Biaya Tetap
Biaya tetap (fixed cost) meliputi biava peralatan, bangunan, dan
seluruh fasilitas secara umum, mencakup besarnya penyusutan, bunga.
pajak, dan asuransi. Untuk pengeluaran modal dalam jumlah tertentu, biaya
total bergantung pada tingkat bunga yang berlaku pada saat pembelian dan
selama umur peralatan tersebut. perlakuan pajak disesuaikan dengan besar
investasi, dan umur pemakaian fasilitas produksi. Pada umumnya. umur
peralatan dapat diperpanjang, tetapi biaya pemeliharaannya dapat
meningkat tajam dan kita menghadapi risiko menggunakan peralatan yang
usang, dan cepat atau lambat keputusan penggantiannva harus dilakukan.
Dalam memperkirakan biaya manufaktur, biaya tetap dialokasikan
alas dasar prakiraan pemanfaatan peralatan. Jadi, jika sebuah mesin pres
dibeli dengan alasan akan digunakan untuk dua shift operasi. maka biaya
tetap per unit produksi harus dikalikan dua jika hanya satu shift produksi
yang bisa dilakukan. Sebaliknva, pengeluaran modal untuk sistemsistem
manufaktur fleksibel biasanya dapat dibenarkan bila sistem-sistem tersebut
menerapkan pola tiga shift dengan tujuh hari kerja. Dalam prosedur
estimasi yang paling sederhana, biava tetap muncul sebagai tingkat atau
beban jam penggunaan mesin.
13.3 PERSAINGAN ANTARA
PROSES-PROSES MANUFAKTUR
Kita telah berulang kali menjumpai bat- a terdapat pula persaingan
antarproses manufaktur. Dalam pembahasan berbagai proses, kita telah
menjumpai bahwa setiap proses memiliki kemampuan clan keterbatasan-
keterbatasannya yang khusus (lihat (Tabel 7.3, 9.1, 10.2, 11.2, 12.1, 14.1,
16.7, dan 18.3). Bentuk komponen (Sub-subbab 3.1.1) tak pelak lagi
merupakan faktor yang utama, dan pengelompokan dalam Gambar 3.1
memberikan beberapa gambaran mengenai tingkat kerumitannya.
Kita juga menjumpai bahwa ukuran maksimum yang dapat
diproduksi dengan mcmakai teknik apa pun sering kali dibatasi hanya oleh
ketersediaan peralatan berukuran besar. Akan tetapi, dalam beberapa
proses, kita menemukan batasanbatasan yang disebabkan oleh kondisi
proses itu sendiri. Karena itulah, cetakan untuk pengecoran tidak dapat
mengatasi waktu pembekuan yang berlebihan akibat dinding yang sangat
tebal, proses pengelasan bisa jadi dibatasi oleh ketebalan Iogam
maksimum jika hanya boleh dilakukan dengan single-pass welding, atau
ketebalan komponen plastik mungkin saja dibatasi oleh konduktivitas panas
yang rendah dari plastik tersebut.
Akan tetapi, yang lebih sering, keterbatasan itu berkenaan
dengan ukuran atau ketebalan dinding minimum yang dapat diproduksi.
Karena kesulitan pengisian cetakan atau deformasi benda meningkat
seiring dengan jarak perpindahan yang mesti ditempuh bahan,
ketebalan dinding minimum yang merupakan fungsi dari Iuas (lebar)
penampang yang paling tipis. Dengan demikian, ketebalan dinding
sebuah benda coran dibatasi oleh fluiditas Iogam (Gambar 7.28), dan
ketebalan dinding benda tempaan dibatasi oleh tekanan pada
landasan-bentuk yang meningkat seiring dengan ineningkatnya rasio
w/h (Gambar 9.25). Komponen-komponen yang lebih tipis, lebih kecil,
dan lebih besar mungkin dapat dihasilkan dengan balk, tetapi biasanya
dalam kondisi lingkungan yang khusus dan dengan biaya ekstra.
Telah disebutkan dalam Sub-subbab 3.5.2 bahwa penetapan toleransi
dan kehalusan permukaan yang ketat yang sebetulnya tidak perlu adalah
penyebab utama dari membengkaknya biaya manufaktur. Dalam Gambar 3.22
kita melihat bahwa berbagai proses manufaktur mampu memproduksi
komponen-komponen dengan kehalusan permukaan tertentu dan kisaran
toleransi tertentu tanpa biaya ekstra. Jika dibutuhkan toleransi yang lebih ketat
atau permukaan yang lebih halus dari biasanya, maka umumnya biaya akan
meningkat. Ambil komponen basil penempaan-panas sebagai contoh, proses
dapat diperketat dengan memberikan prabentuk yang lebih hati-hati dalam
rongga-rongga landasan-bentuk, mcnggunakan landasan-bentuk untuk
penghalusan hanya untuk pekerjaan dalam jumlah terbatas, atau dengan
operasi tambahan lanjutan seperti pemesinan atau penggerindaan. Perancang
yang sadar akan biaya akan menentukan toleransi terlonggar dan permukaan
terkasar yang mungkin masih memenuhi fungsi yang diinginkan. Sering kali
perlu untuk menentukan kekasaran permukaan minimum dan maksimum untuk
mendapatkan kctepatan fungsi dan/atau memudahkan manufaktur komponen.
Industri-industri manufaktur menjawab tekanan persaingan dengan
memperketat toleransi, menurunkan ketebalan dinding minimum, dan secara
umum memperbaiki kualitas tanpa perlu menaikkan harga produk.
13.4 PERSAINGAN ANTARA BAHAN-
BAHAN
Perancang selalu mempunyai peluang untuk
mempertimbangkan alternatif bahan, seperti yang ditinjau dalam
Bab 5. Penghematan yang berarti sering kali dimungkinkan.
Sebagai contoh, besarnya biaya pemesinan dapat bervariasi
dalam berbagai tingkatan seperti yang ditunjukkan oleh data
dalam Tabel 22.2 (rasio-rasio aktualnya akan berubah dengan
adanya alat-alat pembentuk berpelapis, tetapi angka yang
tercantum tetap berlaku). Jika tidak ada biaya-biaya pengganti
kerugian Iainnya atau paksaan yang muncul akibat pemenuhan
kebutuhan pelayanan, maka penghematan yang besar dapat
dihasilkan dari penggantian bahan dengan Iogam lainnya.
• 
TABEL 13.2 Biaya pemesinan relatif untuk
sebuah komponen tertentu" (Pembubutan dengan
mesin bubut, umur alat iris 60 menit)

* Dari Profile Milling Requirement for Hard Metals /965-1970. Report or


the Ad Hoc Machine Tool Advisory Commitee to the Department or the
U.S. Air Force. May 1965.
 
Sebuah dimensi baru masuk ke dalam persaingan antarbahan dengan
munculnya plastik-plastik untuk rekayasa (unjuk kerja tinggi). Plastik mula-mula
diperkenalkan untuk menyaingi paduan-paduan seng, meskipun industri
pengecoran cetak tekan seng berhasil mempertahankan lebih banyak pasar
dengan pengembangan metode pengecoran berdinding tipis. Yang lebih bare,
plastik men jadi alternatif pengganti yang sangat menarik untuk komponen-
komponen logam pelat, paduan seng dan paduan aluminium cor, dan besi cor.
Persaingan tajam teljadi terutama dalam bidang otomotif, yang di dalamnya
penurunan massa merupakan salah satu cara untuk menurunkan konsumsi
bahan bakar. I-lanya dalam satu dekade (dari 1975 sampai 1985), massa rata-
rata mobil Amerika tuuun dari hampir 1720 kg menjadi 1230 kg; massa
aluminium meningkat dari 10 kg menjadi 60 kg per mobil dan massa komponen
plastik meningkat dari 40 kg menjadi 100 kg per mobil. Aplikasi-aplikasi pertama
dalam arah yang jelas: panel-panel fascia, benda-benda interior, dan
komponenkomponen lain yang tidak menahan beban. Sekarang bagian-bagian
struktural seperti bemper, tangki-tangki lluida dalam sistem pengereman, dan
beberapa komponen badan mobil juga dibuat dari plastik. Bahkan dalam
kelompok baja, pergeseran terjadi menuju ke arah HSLA dan penggunaan pelat
galvanis yang lebih luas.
Dalam Bab 1 telah ditunjukkan bahwa manufaktur adalah salah
satu cumber utama kekayaan negara. Perkembangannya
menghasilkan sangat banyak perubahan sosial, dan satu produk yang
memiliki pengaruh sangat besar adalah mobil. Oleh karena itu,
pantaslah industri dan pemerintahan Amerika Serikat membentuk
Partnertship for a New Generation of Vehicles (PNGV, Contoh 5.6)
dengan tujuan mengembangkan mobil ukuran sedang yang,
dibandingkan dengan model khas tahun 1993, memerlukan lebih sedikit
bahan bakar, harga tetap, dan 80% dapat didaur ulang. Efisiensi bahan
bakar yang lebih tinggi, emisi yang rendah, mudah didaur ulang, dan
keamanan adalah tujuan-tujuan teknis, namun memiliki implikasi sosial
yang sangat besar. Meskipun program ini ditekankan pada kendaraan
tipe sedang, penemuan-penemuan akan memiliki aplikasi yang lebih
luas dan pada akhirnya akan memberikan keuntungan bagi seluruh
umat manusia.
Faktor kunci untuk mencapai tujuan tersebut adalah penurunan
total massa kendaraan sebanyak 40%. Melalui teks ini kita sudah
melihat contoh-contoh bagaimana tujuan ini dapat dicapai dengan
penerapan balk teknologi yang sudah ada maupun teknologi-teknologi
baru. Peluang untuk menurunkan massa pembangkit dan transmisi
daya masih terbatas; jadi, sebagian pengurangan massa secara
signifikan harus diperoleh dari "body-in-white" (badan atau bodi dasar
tanpa pintu, tutup bagasi, dan kap). Kita telah melihat beberapa
pendekatan. Inisiatif ULSAB telah menghasilkan penurunan massa
(Contoh 5.1) dengan penggunaan baja berkekuatan tinggi (Contoh
10.16), penggantian bahan (Contoh 18.11), dan teknik-teknik seperti
pengepresan bakalan-bakalan (blanks) yang diperbaiki (Contoh 10.12
dan Contoh 18.9) dan hidroforming (Contoh 10.16). Tujuan ini juga
dicapai oleh Ford dengan unibody intensif-aluminium dan oleh General
Motors dengan unibody komposit-kaca.
Pendekatan lain adalah dengan membuat rangka ruang bergerak
(Sebuah penahan beban lengkap, struktur crashworthy), yang di
dalamnya terpasang panel-panel plastik atau logam (teknik ini telah
digunakan dalam produksi mobil Saturn dari General Motors). Baja
Armco menurunkan massa dengan rangka ruang dari baja tahan karat,
dan konstruksi yang seluruhnya aluminium digunakan dalam kendaraan
listrik EV1 dari General Motor dan Boxter dari Porsche. Penurunan
massa selanjutnya dapat berasal dari komponen-komponen lain. Dalam
hal ini, peningkatan jumlah blok mesin menyebabkan hampir semua
head silinder dibuat dari aluminium. Chrysler menggunakan aluminium
cor untuk mesin tenaga dalam minivan; ketepatan dimensionalnya
dijamin dengan pengaturan otomatis, bebas dari porositas dengan
pemeriksaan 100% dengan menggunakan sinar-X. Pelek roda paduan
aluminium digunakan secara luas, dan paduan magnesium
diaplikasikan untuk pelek roda dan beberapa komponennya terbuat dari
plastik.
13.5 IDENTIFIKASI PENDEKATAN
OPTIMUM
Dalam situasi manufaktur yang ideal, rancang bangun konkuren
men jam in bahwa perancang bekerja sama dengan insinyur
manufaktur. Mereka secara bersama-sama harus memberikan jaminan
bahwa komponen akan memiliki fitur-fitur yang membuatnya benar-
benar dapat diproduksi dengan proses yang terpilih dan optimum
(design for manu/bcturabiliiy). Pemilihan proses kemudian harus
mengikuti prosedur resmi.
Dalam seat' pendekatan, anggota-anggota kelompok
berkumpul bersama dalam sesi curah gagasan (brainstorming). Aturan
dasarnya adalah bahwa tidak ada saw pun pendapat yang dianggap
buruk; tidak diizinkan ada kritik hingga semua pendapat muncul, dan
kemudian proses untuk mengurangi alternatif-alternatif yang muncul
dapat dimulai. Proses-proses tersebut. yang berkonsentrasi pada kritik,
kemudian dievaluasi secara detail dan pendapat optimum akhirnya
yang hares dipilih, sering kali ini dicapai setelah penelitian yang cermat
oleh estimator dan perancang yang bekerja dengan CAD.
Fungsi yang sama dijalankan, tetapi dalam bentuk yang lebih
terorganisasi, dengan kelompok yang dinamai dengan value
engineering group dalam tin) rancang bangun konkuren. 1 ugas
kelompok itu adalah untuk mempelajari kebutuhankebutuhan f'ngsional
dan kemudahan dalant pembuatan komponen, dan pencapaian nilai
fungsi-fungsi maupun proses-proses. Umpan balik dari kelompok ini
digunakan untuk memprakarsai perubahan-perubahan yang membuat
manufaktur lebih mudah (termasuk perakitan). Sebagai tambahan,
aspek ekonomi juga sungguh-sungguh dipertimbangkan. Bukan hal
yang luar biaya, sebagai basil dari analisis nilai, komponen ternyata
harus dirancang ulang secara menyeluruh, atau beberapa komponen
basil rakitan harus dibuat sebagai unit tunggal. Dengan berkcmbangnya
CAD/CAM, beberapa fungsi ini dapat digabungkan dalam bentuk
aktivitas-aktivitas kelompok perancangan.
Pada banyak perusahaan yang lebih kecil, situasinva
sally sekali berbeda. Insinyur atau ahli manufaktur mungkin
harus mengandalkan sumber dayanya sendiri, tanpa
berinteraksi dengan spesialis-spesialis dalam bidang-bidang
yang lain. Dengan demikian ada risiko yang nyata untuk
menyelcsaikan (masalah) dengan solusi yang mula-mula
terpikirkan, berdasarkan pengalaman yang diperoleh
mengenai proses yang sama. Paling tidak insinyur
manufaktur harus mempertimbangkan alternatif "sesi curah
gagasan" dengan dirinya sendiri. Adanya CAD berbiava
rendah dan meningkatnya akses ke database komputer
sangat memperbaiki kcadaan.
Dalam banyak peristiwa, perusahaan hanya melakukan
operasi-operas) peraattan, atau hanya memiliki fasilitas nlesin untuk itu.
Bahan mentah dibeli dalam bentuk produk-produk basil tempaan,
coran. pengecapan (stamping) pelat-logam, barang cetakan plastik, dan
produk-produk setengah jadi seperti bating, pipa, batang struktur
berpenampang khusus. pelat tebal dan tipis. Fungsi pokok kemudian
dipenuhi oleh departemen pembelian yang membawa informasi ke
pemasok dan seeing kali juga bertindak sebagai pengantara antara
perancang (atau ahli manufaktur) dan pemasok. Identifikasi alternatif
metode-metode produksi dan lokasi pemasok dengan kapasitas yang
tepat merupakan hal yang sangat penting. Tanpa koordinasi yang tepat
antara bagian pembelian dan manufaktur, komponen sering kali "tidak
seperti yang diinghnkan". Sekalipun ada contoh yang menunjukkan
pendekatan ini memang paling ekonomis, tetapi alternatif-alternatif
harus selalu digali.
Pertama. seseorang akan ntengasumsikan bahwa
perancang telah mengambil manfaat penuh dari sangat banyak
komponen yang telah distandarisasi dan semistandarisasi, yang
diperoleh dari produsen khusus yang menggunakan teknikteknik
produksi massal dan dapat menjamin kualitas tertinggi dengan
biaya terendah. Baut-mur, paku keling. penjepit, pegas, paking.
perapat, bantalan, coda gigi, dll., tersedia dalam hampir senwa
ukuran dan bahan yang diharapkan, dan sangat jarang harus
dibuat menurut pesanan.
Kedua, komponen-komponen yang mirip secara geometri
sering kali dapat dibuat identik tanpa mengorbankan unjuk kerja
fungsinya, atau dibuat dalam sebuah kelompok yang sesuai
diperlakukan sebagai bentuk teknologi kelompok (Subsubbab
3.12).
Ketiga, dalam penetapan bahan, fungsi Berta kemudahan dan
biaya manufaktur, harus dipertimbangkan. Keputusan yang masuk akal
dapat dicapai hanya jika fungsi yang sesungguhnya dari komponen
diketahui secara jelas dan tidak membuat pembatasan-pembatasan
yang tidak perk'.
Pembahasan terdahulu menunjukkan bahwa sering kali
beberapa proses dapat dipilih sebagai colon alternatif yang potensial
untuk pembuatan suatu komponen tertentu. Tentu saja, banyak di
antara proses-proses ini sama-sama dapat dipakai untuk manufaktur
komponen-komponen yang memenuhi kebutuhan spesifikasi
(perancangan) produk. Hal ini terjadi terutama pada
komponenkomponen yang relatif agak kompleks, seperti yang
ditunjukkan dalam contoh pada komponen berbentuk rol atau
gelendong yang terlihat pada Gambar 22.1 (bentuk T2, Gambar 3.1).
Pilihanpilihan yang diambil akan menjadi fungsi yang kuat bagi bahan,
ukuran, toleransi-toleransi, dan volume produksi.
Sebagai penggambaran manfaat, asumsikan bahwa komponen dibuat
dari bahan berdasar besi, dengan kekuatan tarik minimum 280 MPa (40 kPsi);
keuletan bukan merupakan perhatian utama. Mula-mula ambil dimensi berikut:
diameter lubang 50,00 mm, ketebalan dinding 2,5 mm, diameter flens 75,00
mm, lebar flens 10 mm, dan panjang total 100,00 mm. Toleransi ±0,025 mm
diterapkan hanya untuk diameter lubang dan panjang total. Untuk kisaran
toleransi 0,05 mm di atas dimensi 25 mm. Gambar 3.22 menunjukkan bahwa
hanya operasi pemesinan yang dapat menghasilkan kualitas yang diperlukan.
Aplikasi-aplikasi ini bahkan juga untuk dimensi-dimensi komponen yang lebih
besar
Karena diperlukan proses penghalusan dengan pemesinan, terlepas
dari metode manufaktur yang digunakan, ada kebebasan yang sangat besar
dalam pemilihan proses awal untuk menciptakan bentuk tersebut.
1. Bentuknya harus sesuai untuk pembubutan pada mesin bubut (label 1 6.7).
Pemesinan dari sebuah batang yang pejal (Gambar 22.1a) menghasilkan
rugi-rugi pemotongan 6 mm, dan tingkat kegunaan bahan hanya 18%. Bila
diawali dengan (yang jauh lebih mahal) pipa dengan ID (internal diameter)
46 mm, tingkat kegunaan bahan meningkat hanya sedikit hingga 25%.
2. Pengecoran mudah dilakukan dengan semua proses dengan cetakan sekali
pakai (label 7.3). Pengecoran dengan posisi horizontal membutuhkan inti
silindris yang tidak mahal (Gambar 22.1 b). Dengan kelonggaran pemesinan
2 mm pada semua permukaan, ketebalan dinding menjadi 6,5 mm; ini
dimungkinkan terjadi mengingat eksentrisitas inti. Ketebalan ini diumpankan
dengan jarak 76 mm; menurut Gambar 7.28, hal ini dimungkinkan untuk baja
cor sekplipun, tetapi dalam hal kebutuhan kekuatan sedang, besi cor nodular
juga dapat dilakukan. Tingkat penggunaan bahan meningkat hingga 37%.
3. Pengecoran dalam posisi vertikal (Gambar 22.1c) akan menyulitkan
pengisian cetakan, tetapi memungkinkan pengumpanan dari bawah. Dalam
hal ukuran komponen yang kecil, keunggulan yang diperoleh hampir tidak
menutup biayanya.
4. Jika kebutuhan akan kekuatan dinaikkan hingga titik di mana besi cor tidak
tidak memadai lagi untuk dipilih dan, terutama jika komponen menerima
beban lelah, kelas yang lebih tinggi dari besi cor nodular atau baja cor dapat
dipertimbangkan. Benda tempaan juga dapat dijadikan alternatif. Benda
tempaan pada posisi horizontal (Gambar 22.1d) menghemat sedikit bahan
dan tonjolan terbentuk pada posisi di mana garis aliran menciptakan
kelemahan yang potensial pada kondisi beban yang berputar secara aksial.
5. Penempaan dalam posisi vertikal (Gambar 22.1e) menghasilkan
tingkat bahan yang buruk dan orientasi serat yang tetap tidak
optimum. Akan tetapi, penempaan dengan memakai mesin tempa
horizontal akan menciptakan bends dengan aliran bahan yang baik,
sangat mendekati bentuk hasil akhir, dan kelonggaran pemesinan
dapat dikurangi. Akan tetapi, dalam hal ini dibutuhkan alat-alat
pembentuk yang agak mahal yang dilengkapi dengan sisipan
luncur.
GAMBAR 13.1 Beberapa metode yang mungkin untuk membuat
komponen berbentuk rol atau gelendong: (a) proses pemesinan dari
batang atau pipa, (b) pengecoran dengan posisi horizontal, (c)
pengecoran dengan posisi vertikal, (d) penempaan dengan posisi
horizontal, (e) penempaan dengan posisi vertikal, don (f) pengelasan.
6. Metalurgi serbuk dengan pengepresan cetak tekan dapat
digunakan untuk menghasilkan pipa, dengan OD yang sama
dengan diameter (lens dan ID yang soma dengan diameter lubang
dikurangi kelonggaran pemesinan. Karena ada flens pada kedua
ujungnya, OD yang akan diperkecil tidak dapat dikerjakan secara
langsung dengan pengepresan, sehingga penghematan biaya
proses perlu dipertanyakan. Pengepresan isostatis dalam cetakan
yang dapat terdeformasi akan lebih mendekati bentuk akhir.
Pencetakan dengan injeksi serbuk dapat menghasilkan sebuah
komponen dengan hasil bentuk bersih, tetapi penghematan biaya
perlu dipertanyakan untuk komponen yang sederhana dan besar.
7. Pada prinsipnya, komponen dapat dibuat dengan mengelaskan
sebuah cincin (Gambar 13.1f, kiri) atau flens (Gambar 13.1f,
kanan), tetapi proses pengeriaan akhir melalui pemesinan tetap
masih dibutuhkan sehingga sangat tidak mungkin metode ini akan
kompetitif.
•Pilihan terakhir akan sangat mungkin jatuh pada proses pemesinan
dari padatan untuk produksi lot kecil dan pengecoran atau pelantakan secara
horizontal untuk volume produksi yang lebih besar. Efek ekonomisnya akan
berubah jika komponen tersebut jauh lebih panjang, tetapi dengan flens yang
sama: pelantakan ujung-ujung pipa atau mengelaskan flens pada pipa akan
menjadi pilihan yang lebih menarik.
•Kenaikan diameter flens hingga 100 mm akan mengubah evaluasi.
Proses pemesinan dari batang sekali lagi hanya memberikan tingkat
penggunaan bahan 18% dan pipa-pips berdinding tebal tidak masuk dalam
pertimbangan. Pengecoran menjadi sungguh-sungguh disukai dengan tingkat
penggunaan bahan 56%. Pelantakan horizontal terhadap flens dari diameter 56
mm menjadi 100 mm dimungkinkan, tetapi melonggarkan kemampuan proses
(bahan harus disatukan dalam beberapa rongga landasan-bentuk). Jika panjang
komponen dengan flens yang lebih besar ditambah, pilihan proses pemesinan
akan menjadi kurang menguntungkan. Proses pengecoran masih menarik.
Pekerlaan pelantakan secara horizontal (dengan horizontal upsetter) dapat
dikerjakan dengan mudah hanya sampai pada batas ukuran panjang tertentu
(biasanya, rasio panjang terhadap diameter lubang di bawah 4), meskipun
gelendong yang padat dapat ditempa.
Perakitan dengan cara pengelasan mungkin yang paling ekonomis, bergantung
pada biaya pengadaan pipa. Pipa hasil penarikan dingin (cold-drawn tube) akan
menghilangkan kebutuhan akan proses pemesinan lubang, harus dijaga bahwa
pengelasan yang dilakukan tidak boleh menyebabkan distorsi atau kemunduran
sifat-sifat.
Pada umumnya, kisaran pilihan proses akan menyempit seiring
dengan meningkatnya kompleksitas bentuk dan, seperti yang ditunjukkan dalam
contoh di atas, dengan meningkatnya perbedaan dimensi di antara berbagai
porsi komponen. Kemudian mungkin perlu untuk kembali pada tahap
perancangan dan mempertimbangkan alternatif pilihan geometris dan bahan.
Jumlah proses yang mungkin akan sangat meningkat jika pembatasan bahan
(tadinya paduan berdasar besi) dihilangkan dan kriteria kekuatan dilonggarkan,
karena balk bahan-bahan yang tidak berdasar besi maupun plastik yang telah
diperkuat akan menjadi kandidat yang menarik.
Tangki silindris tak bertekanan untuk penyimpanan minyak,
berdiameter D = 750 mm dan panjang L = 2000 mm, dan dibuat dari pelat baja
lunak setebal 5 mm. Rancangan (Gambar 22.2a) menetapkan pengelasan
piringan-piringan datar pada ujeng-ujung dinding melingkar sebuah silinder.
(Kita akan mengabaikan sambungan-sambungan untuk pengisian dan
pembuangan.)
Dinding melingkar silinder dapat dibuat dengan pelengkungan tiga rol
dengan keliman las arah memanjang. Las yang diperlukan untuk menutup
bagian-bagian ujung ini tidak menguntungkan karena penetrasi yang menembus
ketebalan sulit dicapai dan celah yang masih tersisa akan berperan sebagai
pembangkit tekanan (akan tetapi, orang dapat mempersoalkan perlunya
mengetahui ketebalan dinding, yang bergantung pada struktur pendukung).
Pembuatan kamper (tepi-tepi ujung yang dibuat mengerucut) (Gambar 22.2b)
dapat membantu, namun memerlukan mesin bubut yang sangat besar dan
membutuhkan biaya ekstra. Mengubah rancangan dengan mengepaskan
piringan memasuki ujung-ujung dinding melingkar silinder akan membuat
pengelasan lebih mudah dilakukan, tetapi konsentrasi tekanan yang tinggi
masih tetap dihasilkan (Gambar 22.2c). Pengelasan komponenkomponen yang
memiliki ketebalan sama selalu lebih disukai; jika kuantitas produksi menvntut
hal tersebut, maka ujung-ujung yang ditekuk (yang dihasilkan dengan
pemutaran atau pendesakan tanpa menggunakan blankholder) dapat dibuat
dengan cara pengepresan memasuki ujung dinding dalam melingkar silinder
sehingga menjamin ketebalan dinding yang soma (Gambar 22.2d; akan tetapi,
harus dicatat bahwa celah masih tetap ada). Ujung berbentuk kubah
memungkinkan pengelasan keliling ujung silinder dan, jika penetrasi
berlangsung sempurna, tidak ada tekanan yang dibangkitkan (Gambar 13.2e).
Tugas menjadi jauh lebih tidak terbatas jika rancangan cukup
sederhana untuk wadah penyimpanan; marl kita asumsikan saat ini bahwa
wadah tersebut untuk menyimpan air. Bergantung pada kualitas air, korosi pada
baja lunak akan menjadi masalah yang serius, semakin bertambah buruk
dengan potensi korosi krevis jika pengelasan meninggalkan celah kecil di
bagian dalam. Perlindungan dengan lapisan enamel memang dimungkinkan,
tetapi akan menjadi terlalu mahal, tanpa dapat dibenarkan berdasarkan
kebutuhan-kebutuhan lainnya. Untuk penyimpanan air dingin, maka lapisan
plastik dapat diterapkan melalui proses pencetakan rotari. Baja tahan karat
austenitik dapat dibenarkan jika tangki merupakan bagian dari sistem
pemrosesan makanan. Jika tidak, tangki yang seluruhnya terbuat dari plastik
layak dipertimbangkan; tangki yang tidak diperkuat harus memiliki dinding yang
tebal, dan komposit yang diperkuat dengan serat kaca lebih menguntungkan
untuk dipilih.
Situasi akan berubah secara keseluruhan jika kandungan di dalamnya
bertekanan. Untuk tekanan internal sebesar 3 MPa, ketebalan dinding baja
lunak harus ditingkatkan hingga 8 mm dan bagian ujung-ujung sekarang harus
dibuat melengkung (misalnya, berbentuk setengah bola, Gambar 22.2f).
Dengan ketebalan ini, kubah akan sangat memungkinkan dibuat dengan cara
pemutaran dan pinggirannya dipangkas dan dibuat berkamper. Dinding
melingkar silinder harus memiliki ketebalan yang sama, dan pengelasan secara
melingkar lebih mudah dilakukan bila tepi-tepinya telah dipersiapkan.
Kecenderungan masalah menjadi sangat terbuka ini menunjukkan
bahwa perihal ini harus menjadi tugas tim insinyur yang bekerja bersama-sama,
terutama jika tangki harus dibuat dalam jumlah yang lebih besar. 
GAMBAR 13.2 Rancangan sebuah wadah penampung mempunyai
implikasi-implikasi demi kemudahan manufaktur. 
Dalam Contoh 7.9 kita memperkenalkan komponen umum (flens)
sebagai barang coran. Kemudian kita akan memeriksanya bila diproduksi
melalui penempaan (Contoh 9.23), pengerjaan logam pelat (Contoh 10.14 dan
10.15), dan metalurgi serbuk (Contoh 11.8 dan Soal 1 1C.6), dan melihat proses
pemesinannya (Soal 16B.20 dan Soal 16C.6). Secara kolektif, contoh-contoh
tersebut menunjukkan secara detail langkah-langkah yang harus diambil. Jika
alternatif-alternatif produksi dipertimbangkan oleh satu orang, tanpa dapat
mengonsultasikannya dengan yang lain, ada risiko untuk mengabaikan alternatif
yang menguntungkan. Risiko ini paling balk dapat dihindari dengan mengikuti
proses penyeleksian atau eliminasi; yakni, mula-mula orang mempertimbangkan
seluruh alternatif yang ada, membuang alternatif-alternatif yang sangat tidak
mungkin dilakukan, dan kemudian berkonsentrasi pada alternatif yang mudah
dilakukan. Tugas ini menjadi sungguh-sungguh semakin sulit untuk komponen-
komponen dengan bentuk yang sederhana, karena pilihan akhir akan
bergantung pada analisis ekonomi yang agak mendetail.
Penghematan yang bisa dicapai dengan perubahan radikal
dalam proses ditunjukkan dalam Gambar 22.3. Rumah busi dibuat dari
baja karbon rendah dan dibutuhkan hampir puluhan juta. Secara
tradisional, kerangka busi ini dibuat melalui proses pemesinan terhadap
potongan batang heksagonal, menggunakan mesin ulir otomatis, satu
rumah busi selesai dikerjakan selama 4 sampai 6 detik. Banyak bahan
hasil pembubutan berubah menjadi tatal yang bernilai rendah
(biasanya, hanya berharga seperduapuluh dari harga batang). Proses
ini menjadi benar-benar tidak kompetitif ketika muncul sistem
pelumasan dengan sabun-fosfat yang memungkinkan ekstrusi dingin
pada baja. Bahan awal berupa kawat (batang) bundar, hasil
pemotongan geser dan pelantakan dingin (hasil prabentuk) dalam cold
header dengan kecepatan 250–400 buah per menit sehingga
membentuk sebuah slug atau gumpalan logam yang, setelah
penerapan sistem sabun-fosfat, diekstrusi-dingin pada kecepatan 160
buah per menit dalam satu langkah gerakan. (Banyak rumah busi yang
juga dibentuk pada kecepatan yang sama.) Rumah busi ini diselesaikan
dengan kecepatan 60 buah per menit, dengan proses pemesinan
minimum, penghematan bahan 70% dalam satu kali penggunaan.
Penghematan yang dicapai dengan perubahan metode
manufaktur digambarkan dengan rumah busi. (a) Semula, rumah bus;
dibuat melalui proses pemesinan terhadap batang heksagonol;
sekarang (b) sebuah slug bundar dibuat melalui pelantakan dan (c)
diekstrusi-dingin menjadi rumahan (d) berdinding tipis, dengan
penghematan bahan sebesar 70%. (Seizin Braun Engineering Co.,
Detroit, Michigan.)
Pembuatan cetakan dan landasan-bentuk adalah salah satu
dari unsur-unsur utama biaya dalam proses pembentukan dan
pencetakan. Suatu contoh penghematan waktu dan biaya yang dapat
dicapai dengan memperpendek proses ditunjukkan oleh proses
pengendapan atau deposisi uap nikel [nickel vapor deposition (NVD)].
Seperti yang dinyatakan dalam Sub-subbab 11 .2.1 dan 1 9.7, menurut
Persamaan (19-6) nikel murni diperoleh dari karbonilnya. Sebagai alih-
alih produksi serbuk, nikel dapat langsung diendapkan pada bagian
positif (mandrel) dari bentuk yang akan dicetak. Mandrel dapat dibuat
dari beberapa jenis logam, lebih disukai paduan aluminium yang sangat
bisa dikerlakan dengan pemesinan.
Mandrel ini ditempatkan dalam wadah yang diberi tekanan pada suhu
177°C; nikel diendapkan atom demi atom dari gas karbonil dengan
kecepatan 0,25 mm/jam. Kerangka yang kemudian terbentuk dapat
dikeraskan hingga HRC 38-42 dengan penambahan diboran (B2H6)
selama pengendapan atau deposisi. Kerangka tersebut sekarang slap
dipisahkan dari mandrel, dan kerangka ganda dapat dibuat pada
mandrel yang sama. Permukaan dapat sangat diperhalus melalui
pemolesan (polishing) dan, dengan menggunakan teknik-teknik khusus,
detail permukaan asli kulit dan kayu yang rumit dapat ditiru secara
tepat.
Kerangka yang tidak berpelapis dapat didukung dengan jaring-
jaring struktur tembaga, pipapipa baja atau baja tahan karat yang
menyediakan pemanasan atau pendinginan. Epoksi dengan bahan
pengisi logam, beton, baja las, aluminium cor telah digunakan secara
terpisah maupun dalam berbagai kombinasi untuk memberikan
dukungan struktural bagi kerangka nikel (Gambar 13.4). Pedoman
perancangan yang komprehensif (Design Manual for NVD Nickel Shell
Molds) disediakan oleh Industrial Research and Development Institute,
Midland, Ontario. (Sumber: Nickel Tooling Technology, divisi Weber
Manufacturing Limited, Midland, Ontario.)

GAMBAR 13.4 Penghalusan cetakan untuk pencetakan injeksi dengan


card pemolesan untuk bodi Chrysler Composite Concept Vehicle,
ditunjukkan dalam foto pembuka-bab dalam Bab 15. (Seizin Nickel
Tooling Technology, divisi Weber Manufacturing, Midland, Ontario.)
13.6. RANGKUMAN
Demi keberlangsungannya, sebuah perusahaan hares
mengadopsi praktik-praktik yang memungkinkannya untuk bersaing
dalam pasar ekonomi global. Perusahaan harus bclajar untuk
menciptakan nilai yang maksimum dengan input yang minimum.
menanggapi dengan cepat perubahan permintaan-permintaan
konsumen, dan membawa produk-produk barunya ke pasar dalam
waktu sesingkat mungkin dan dengan kualitas terbaik. Dasar dari
semuanya ini adalah rekayasa atau rancang bangun konkuren. Dalam
arti yang lebih lugs, tim rancang bangun konkuren harus
mempertimbangkan semua implikasi dari keputusan-keputusan
rancang bangun yang diambil. Dalam arti yang lebih sempit, rancangan
produk hares dilangsungkan dengan apresiasi penuh terhadap proses-
proses manufaktur.
Muatan dalam buku ini dikonsentrasikan pada prinsip-prinsip yang
menggarisbawahi unit-unit proses dalam manufaktur. Telah pula ditunjukkan,
meskipun dalam anti yang jauh lebih umum, bagaimana proses-proses ini dapat
dibawa bersama-sama menjadi sebuah sistem yang dapat terns berjalan. Telah
ditekankan pentingnya untuk tetap membuka wawasan berpikir, karena
komponen dengan fungsi tertenlu sering kali dapat dibuat dengan beberapa
teknik dan dari bahan-bahan yang berbeda-beda. Telah ditunjukkan pula
bagaimana rancangan dapat disesuaikan dengan kemampuankemampuan dan
keterbatasan-keterbatasan proses, dan melihat bahwa perubahan-perubahan
kecil dalam perancangan dapat sangat memperbaiki kemudahan pelaksanaan
dan ekonomi manufaktur. Pendek kata, pengetahuan yang diperoleh di sini akan
memungkinkan partisipasi aktif dalam tim rancang bangun konkuren. Dalam
situasi yang kurang ideal, ketika perancang produk hares bekerja tanpa tim
pendukung. is tetap perlu menyadari akan implikasi-implikasi manufaktur.
bahkan ketika berjuang untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan fungsional. Ini
menuntut paling tidak keterbiasaannya dengan proses dan kemauannya untuk
mendiskusikan rancangannya dengan ahli-ahli manufaktur. Semakin banyak
alternatif yang dapat dipertimbangkan dengan bantuan perangkat lunak
komputer khusus, tetapi keterbiasaan dengan proses masih sangat penting
dalam penggunaan program komputer ini secara tepat. Beberapa aturan dasar
selalu perlu dipertimbangkan.
1. Tentukan toleransi paling longgar dan kehalusan permukaan paling
kasar yang masih memenuhi kebutuhan fungsional.
2. Terapkan analisis nilai, secara formal ataupun informal pada
rancangan. Mulailah dengan fungsi-fungsi rill, hilangkan semua
pembatasan yang tidak perlu, dan temukan sejak awal alternatif-
alternatif dengan melibatkan oran orang yang memiliki
pengetahuan tentang berbagai teknik manufaktur (sebagai
imbangan bagi ahli yang lebih sempit).
3. Ingatlah bahwa perubahan yang tampaknya hanya kecil dalam hal
bentuk, ketebalan dinding, atau radius dapat membuat komponen
sesuai untuk dibuat dengan teknik yang berbeda dan lebih
ekonomis.
4. Perhatikanlah hubungan di antara masin masing komponen:
mungkin saja terjadi bahwa beberapa komponen menjadi Iebih
mudah dibuat sebagai unit tunggal.
Manufaktur merupakan kombinasi yang khas dari sains, seni,
dan ekonomi. dengan implikasi sosial yang sangat Iuas. Tidak ada
alasan untuk mengharuskan perancang atau insinyur manufaktur untuk
menerapkan secara formal semua unsur ini kapan pun sebuah
keputusan yang mendetail dibuat. Namun demikian, wawasan yang
Iuas hares menuntun kepada pendckatan umum profesi; tanpa dasar
sains yang bisa dipercaya, manufaktur hanya tinggal kumpulan dari
banyak sekali aturan yang terasingkan; tanpa praktik dan pertimbangan
ekonomi, teori dan penelitian terbaik akan gagal membuat pengaruh
yang bestir: dan tanpa perhatian yang balk terhadap mute dan biaya,
produk dan proses yang dirancang secara sempurna akan kehilangan
days saingnya.
Daftar Pustaka
  A.Schey.John, Proses Manufaktur : Introduction to
Manufacturing Process 3rd edition, 2009,
Mc.Graw-Hill.Co.
Al-Rasyid.Soepardi.Haroen, Pengetahuan Dasar
Pengecoran Logam Besi, 2005, Bandung.
Surdia.Tata, Teknik Pengecoran Logam, 2002,Pradnya
Paramita,Jakarta
Surjana.Hardi,Teknik Pengecoran Logam,2008,Depdiknas
Terima Kasih
Popy Yuliarty,ST,MT

Anda mungkin juga menyukai