Anda di halaman 1dari 26

Malpraktik

Siti Soekiswati
Makna harfiah = praktik buruk, lawannya praktik baik.
Black’s Law Dictionary[1] :
 Any professional misconduct or unreasonable lack of skill or fidelity in

professional or fiduciary duties, evil practice or illegal or immoral conduct

Definisi Malpraktik, mnrt Steidman’s Medical dictionary:


malpraktik adalah salah cara mengobati suatu penyakit atau luka krn sikap
tindak yg acuh, sembarangan atau berdasarkan motivasi kriminal

Coughlin’s dictionary of Law, malpraktik:


- sikap-tindak profesional yg salah dr seorg yg berprofesi, spt dokter, ahli
hukum, akuntan, dokter gigi, dokter hewan, dll
- bisa krn kekurangtrampilan atau kekurang hati-hatian dlm pelaksanaan
kewajiban profesionalnya, tindakan salah yg sengaja atau praktik yg bersifat
tidak etis.

[1] Budi Sampurna, Zulhasmar Syamsu, Tjetjep Dwijdja Siswaja, Bioetik dan Hukum Kedokteran, Pengantar bagi
Mahasiswa Kedokteran dan Hukum, Penerbit Pustaka Dwipar, Oktober
*The Oxford Illustrated dictionary:
Malpraktik adalah sikap-tindak yg salah (scr hukum) pemberian pelayanan
thd pasien yg tidak benar oleh profesi medis, tindakan ilegal utk
mndapatkan keuntungan sendiri sewaktu dalam posisi dipercayai.

*Pengertian malpraktik medik menurut WMA (World Medical Associations)


= involves the physician’s failure to conform to the standard of care for
treatment of the patient’s condition, or a lack of skill, or negligence in
providing care to the patient, which is the direct cause of an injury to the
patient

Kesimpulan
Malpraktik dalam kesehatan adalah:
1. Melakukan sesuatu yg seharusnya tidak boleh dilakukan oleh seorg tenakes
2. Tidak melakukan apa yg seharusnya dilakukan atau melalaikan kewajiban
(negligence)
3. Melanggar suatu ketentuan menurut atau berdasarkan Peraturan
Perundangan
Pengelompokan malpraktik :
 Gatra etikolegal malpraktik :
 perilaku tidak etis/tidak bermoral atau perilaku
menyimpang atau perilaku melanggar kewajiban
hukum atau praktik jahat profesi dokter.

 Gatra ilmiah (yang sering dikonotasikan “gatra


profesi”) :
 malpraktik kedokteran yakni kekurang-
terampilan secara tak layak / tak pantas seorang
dokter.
 secara teknis medis kemampuan dokter kurang
memadai.
Jenis
1
Criminal
Malpractice
Malpraktik
dalam
Hukum 2 Civil Malpractice

3
Administrative
Malpractice
Criminal Malpractice
* Masuk kategori ini, bila memenuhi rumusan delik pidana yaitu :
 Pertama, perbuatan tersebut (baik positif maupun negatif)
harus merupakan perbuatan tercela (actus reus).
 Kedua, dilakukan dengan sikap batin yang salah (mens rea);
yaitu berupa :
- kesengajaan (intensional)
- kecerobohan (recklessness)
- kealpaan (negligence).

*Pada criminal malpractice, tanggung jawabnya selalu bersifat


individual (bukan korporasi) dan personal (hanya pada yang
melakukan).
*Oleh sebab itu tidak dapat dialihkan kepada orang lain atau
kepada rumah sakit
CONTOH KASUS CRIMINAL MALPRACTICE
A. Contoh kasus intensional

- Melakukan aborsi tanpa indikasi medik


- Melakukan euthanasia
- Membocorkan rahasia kedokteran
- Tidak melakukan pertolongan terhadap seseorang yang
sedang dalam keadaan emergensi, meskipun tahu tidak ada
dokter lain yang akan menolongnya (negative act).
- Menerbitkan surat keterangan yang tidak benar.
- Membuat visum et repertum yang tidak benar.
- Memberikan keterangan yang tidak benar di sidang pengadilan
(dalam kapasitasnya sebagai ahli).
Contoh kasus Criminal Malpractice
Contoh kasus recklessness : Contoh kasus negligence

 Melakukan tindakan medis yang


◦ Alpa atau kurang hati-
tidak sesuai prosedur (legeartis)
hati tertinggal gunting
dalam perut pasien
 Melakukan tindakan medis tanpa
informed consent
◦ Alpa atau kurang hati-
hati sehingga pasien
menderita luka-luka
(termasuk cacat) atau
meninggal dunia
Civil Malpractice
 Jika dokter tidak melaksanakan kewajibannya (ingkar
janji), yaitu tidak memberikan prestasinya
sebagaimana yang telah disepakati.  Wanprestasi

 Dikategorikan sebagai civil malpractice karena :


- Tidak melakukan (negative act) apa yang menurut
kesepakatannya wajib dilakukan
- Melakukan (positive act) apa yang menurut
kesepakatannya wajib dilakukan tetapi terlambat.
- Melakukan apa yang menurut kesepakatannya wajib
dilakukan tetapi tidak sempurna.
- Melakukan apa yang menurut kesepakatannya tidak
seharusnya dilakukannya.
Contoh civil malpractice :
- dokter Obsgyn A sepakat menolong sendiri persalinan
seorang wanita sesuai keinginan wanita tersebut di suatu
rumah sakit swasta. Mengingat pembukaan jalan lahir baru
mencapai satu sentimeter, maka dokter meninggalkannya
untuk suatu keperluan yang diperkirakan tidak lama.
Ketika dokter itu kembali di tempat ternyata pasien telah
melahirkan dalam keadaan selamat dengan dibantu oleh
dokter lain.
 kasus seperti ini dokter Obsgyn A dapat digugat atas
dasar civil malpractice untuk membayar ganti rugi
immaterial, yaitu perasaan cemas selama menunggu
kedatangan dokter yang sangat dipercayainya.
Wanprestasi
- hubungan kontraktual antara dokter
dan pasien dapat dilakukan oleh
masing-masing pihak  Hukum
Perdata
- pasien dapat menggugat dokter jika
ternyata dokter tidak dapat
melaksanakan kewajibannya dan
sebaliknya dokter dapat menggugat
pasien jika ternyata pasien tidak
melaksanakan kewajibannya.
- gugatan harus berdasarkan atas
kerugian yang terjadi, baik materiil
maupun immateriil sebagai akibat tidak
dilaksanakannya sesuatu kewajiban
oleh pihak lain.
Administrative Malpractice
 Dikatakan Administrative Malpractice bila dokter
melanggar hukum tata usaha negara.

 Perlu diketahui bahwa dalam rangka melaksanakan police


power (the power of state to protect the health, safety,
morals and general welfare of its citizen) yang menjadi
kewenangannya, pemerintah berhak mengeluarkan
berbagai macam peraturan di bidang kesehatan, seperti
tentang persyaratan bagi tenaga kesehatan untuk
menjalankan profesi medik, batas kewenangan serta
kewajibannya. Tetapi tentu harus sesuai dg persyaratan yg
disebutkan pada peraturan tsbt, yaitu kondisi darurat,
(tidak ada dokter di daerah tersebut), bukan
di’darurat’kan.

 Apabila aturan tersebut dilanggar maka tenaga kesehatan


yang bersangkutan dapat dipersalahkan.
 Contoh adminsitrative malpractice :

◦ Menjalankan praktik kedokteran tanpa lisensi atau


izin.
◦ Menjalankan tindakan medik yang tidak sesuai
lisensi atau izin yang dimiliki.
◦ Melakukan praktik kedokteran dengan
menggunakan lisensi atau izin yang sudah
kedaluwarsa.
◦ Tidak membuat rekam medik.
MALPRAKTIK vs BAD OUTCOME

UNDERLYING PERJALANAN PENYAKIT DAN


DISEASE KOMPLIKASI

NO
ACCEPTABLE ADVERSE
ERR RISKS EVENTS
OR (Kejadian yg
UNFORESEEABLE tak
RISKS diharapkan)

PREVENTABLE
PREVENTABLE
ADVERSE
ADVERSE EVENTS
EVENTS
ACTIVE ERRORS
LATENT (Error of planning &
ERRORS error of execution)
NEGLIGENT
ADVERSE EVENTS
DUTY + BREACH OF DUTY
(KELALAIAN MEDIS)
+ DAMAGE
+ CAUSAL
Kecelakaan Medis (medical mishap)
= mis-adventure, accident

Beda kelalaian medis dg kecelakaan medis :


- kelalaian medis  dapat dipersalahkan , delik pidana
- kecelakaan medis  tidak dapat dipersalahkan (verwijtbaarheid)
Krn dlm hukum medis, yg terpenting bukan akibat, ttp cara bagaimana
sampai terjadi akibat tsbt, bgmn tindakan dilakukan
Tolok ukur tindakan : Etik Kedokteran, Standar Kompetensi, SOP dan
Standar Profesi Kedokteran

Ciri kecelakaan medis:


 sesuatu yg dpt dimengerti, dimaafkan dan tidak dapat dipersalahkan
shg tidak dihukum.
Kecelakaan >< kesalahan (schuld) & kelalaian (negligence)
Kecelaaan medis mgd unsur:
a. tidak dapat dipersalahkan (verwijtbaarheid)
b. tidak dapat dicegah (vermijtbaarbeid)
c. Terjadinya tidak dapat diduga sebelumnya ( voorzienbaarheid)
Kelalaian Medis (culpa, negligence)

Kelalaian Medis (culpa, negligence)


- bhs Belanda= nalatigheid artinya buka suatu pelanggaran hukum atau
kejahatan
- dianggap tdk melanggar hukum jika masalah sepele, berdasar kaidah
hukum “de minimis not curat lex, the law does not concern itself with
trifles”...hukum tidak mencampuri hal2 sepele.
- tetapi jika sdh mencapai tingkat tertentu & tdk mempedulikan benda
atau keselamatan jiwa atau benda org lain sigfat kelalaian berubah mjd
serius & kriminil.
- kesimpulan culpa adalah suatu pengertian normatif
• Arrest Hoge Raad : kelalaian adalah sifat yg kurang hati2, kurang waspada

• Menurut Jonkers, ada 4 unsur kelalaian sbg tolok ukur dalam hukum
pidana:
1.bertentangan dg hukum (wederrechttelijkheid)
2.akibatnya dpt dibayangkan (voorzienbaarheid)
3.akibatnya dapat dihindarkan (vermijdbaarheid)
4.shg perbuatannya dpt dipersalahkan kepadanya (verwijtbaarheid)
 Istilah malpraktik medis tidak dikenal dalam perundangan di
Indonesia saat ini
 UU No. 6 / 1963 tentang Tenaga Kesehatan, dicabut berdasarUU No.
23/ 1992 Kesehatan, adalah produk perundangan yg mencantumkan
definisi malpraktik/ kelalaian. Pada Pasal 11 b ....dapat dilakukan
tindakan2 administratif thd tenaga kesehatan dlm hal sbb:
1.melalaikan kewajiban
2.melakukan hal yg seharusnya tidak boleh dilakukan seorg tenaga
kesehatan baik mengingat sumpah jabatannya maupun menngingat
sumpah sbg tenakes
3.melanggar sesuatu ketentuan mnrt atau berdasarkan UU ini.

 Ada 4 D pada negligence:


1.Dutykewajiban profesi
2.Dereliction of that dutypenyimpangan dr kewajiban,
menyimpang dr apa yg seharusnya dilakukan
3.Direct causationpenyebab langsung
4.Damagekerugian
Gugatan Malpraktik

 Khusus gugatan kepada dokter yang melakukan wanprestasi


atau lebih dikenal dengan malpraktik
 Gugatan itu dibenarkan jika memenuhi syarat 4 D:
Penyatuan istilah Malpraktik dengan Kelalaian Medik

kumulatif
Kelalaian Medik terdapat 4 kriteria “4D” yang secara
semuanya harus terbukti untuk menjatuhkan
sanksi dokter harus membayar ganti rugi kepada
pasien/keluarganya dalam forum pengadilan.
Ke 4 D tersebut adalah sebagai berikut :

1. Duty of care by the doctor to the injured patient (kewajiban) = D1,


dokter yang digugat memang mempunyai kewajiban (duty) sebagai
akibat adanya hubungan kontraktual.
2. Dereliction of duty (pelanggaran kewajiban) = D2, adanya
wanprestasi atau melalaikan kewajiban (dereliction of duty).
3. Direct cause (sebab langsung) yakni pelanggaran kewajiban
mengakibatkan kerugian (D2 ------- D3) = D4, adanya hubungan
langsung antara kerugian itu dengan kelalaian melaksanakan
kewajiban (direct causation).
4. Damage (kompensasi kerugian) yang foreseeable (laik bayang
sebelumnya) = D3, terjadi kerugian (damage atau compensable
injury).
Pembuktian Malpraktik Civil Malpractice
Cara langsung ada dua :
Yaitu membuktikan ke empat unsurnya (4D)
secara langsung -Langsung
Cara tak langsung
-Tidak langsung
-Cara ini paling mudahmencari fakta-fakta dgn
berdasarkan doktrin Res Ipsa Loquitor (the thing
speaks for itself) dapat membuktikan adanya
kesalahan di pihak dokter.
-Namun tidak semua kelalaian dokter
meninggalkan fakta semacam itu.
-Doktrin Res Ipsa Loquitor ini sebetulnya
merupakan varian dari ’doctrine of common
knowledge” hanya saja di sini masih diperlukan
sedikit bantuan kesaksian dari ahli untuk menguji
apakah fakta yang ditemukan memang dapat
dijadikan bukti adanya kelalaian dokter.
Tanggung Gugat
- Siapa yang bertanggung jawab terhadap kerugian
yang dialami, mengingat dalam banyaknya pihak
yang ikut terlibat dalam pelayanan medik?

 Macam-macam tanggung gugat yang dikenal


dalam Hukum Perdata, yaitu :
a. Contractual liability
b. Liability in tort
c. Strict liability
d. Vicarious liability
Macam-macam tanggung gugat
dalam Hukum Perdata

a. Contractual liability

 Yaitu tanggung gugat yang timbul karena tidak


dilaksanakannya sesuatu kewajiban dari suatu hubungan
kontraktual.

 Pada praktik kedokteran maupun pelayanan kesehatan secara


keseluruhan, kewajiban yang harus dilaksanakan ialah berupa
upaya (effort), bukan hasil (result). Karena itu health care
provider (baik rumah sakit atau praktik perseorangan) hanya
bertanggung gugat atas upaya medik yang tidak memenuhi
standar.
b. Liability in tort

 Tanggung gugat ini tidak didasarkan atas adanya conractual


obligation, tetapi atas perbuatan melawan hukum
(onrechtmatige Daad).

 Pengertian melawan hukum tidak hanya terbatas pada


perbuatan yang berlawanan dengan hukum, kewajiban hukum
diri sendiri atau kewajiban hukum orang lain saja tetapi juga
yang berlawanan dengan kesusilaan yang baik, atau
berlawanan dengan ketelitian yang patut dilakukan dalam
pergaulan hidup terhadap orang lain atau benda orang lain.
c. Strict liability
 Tanggung gugat jenis ini sering disebut tanggung gugat tanpa kesalahan
(liability without fault), karena seseorang harus bertanggung jawab
meskipun tidak melakukan kesalahan. Tanggung gugat seperti ini
biasanya berlaku untuk product sold atau article of commerce.
 Di negara-negara Common Law, produk darah sering dianggap sebagai
product sold sehingga produsennya (yang mengolah) harus bertanggung
gugat untuk setiap transfusi yang menularkan virus hepatitis atau HIV.

d. Vicarious liability
 Yaitu tanggung gugat yang timbul karena kesalahan yang dibuat oleh
sub-ordinate. Di dalam kaitannya dengan tanggung gugat jenis ini maka
rumah sakit (sebagai employer) dapat bertanggung gugat atas kesalahan
yang dibuat oleh tenaga kesehatan (employee) yang bekerja di rumah
sakit tersebut.
ALHAMDULILLAH
Matur THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai