Anda di halaman 1dari 2

A.

Hukum internasional dengan tantangan baru


Selamaa ini, hakikatnya hukum internasional adalah hukum yang mengatur hubungan
atau Kerjasama antar negara, organisasi internasional, dan subjek hukum internasional yang
lainnya. Tapi pada era sekarang, permasalahan domestik pun bisa menjadi isu internasional
karena faktor-faktor seperti Kerjasama antar negara demi mencapai tujuan yang sama, sehingga
setiap negara bisa saling melihat apa yang terjadi di negara lainnya. Kejadian tersebut membuat
ruang lingkup hukum nasional dan hukum internasional menjadi bias.
Akibat kejadian tersebut, akhirnya pada era sekarang ini, kita hidup di masa yang
dimana tindak kriminalitas pun tidak hanya sebatas kejahatan tradisional. Tetapi juga mulai
banyak kejahatan yang bersifat non tradisional atau dalam bentuk kejahatan lintas negara. (ex :
penyelundupan obat bius, senjata , dll)
Hal tersebut memicu pertanyaan bagaimanakah hukum internasional mengatur tentang
ancaman ancaman dalam bentuk baru ini ?
B. Keharusan merevisi piagam PBB
Piagam PBB adalah komponen yang penting dalam mengatur interaksi antar negara dan
masyarakat antar negara. Tentunya sebuah dokumen yang menjadi pedoman perlu dilakukan
peninjauan ulang secara berkala untuk mengetahui apakah isinya masih relevan dengan apa
yang terjadi di dunia internasional. Hal tersebut didukung juga karena penyusunan piagam PBB
dirumuskan sekitar 60 tahun yang lalu.
Tujuan piagam dirumuskan adalah untuk mengatur hubungan dan menangani sengketa-
sengketa antar negara, sedangkan saat ini aktor-aktor non negara pun dapat menimbulkan
ancaman. Pada piagam tidak diatur terkait penanganan aktor-aktor non negara (karena bukan
merupakan subjek hukum internasional).
Perang senjata nuklir, konflik antar agama, terorisme, adalah hal -hal yang terjadi di era
sekarang , tetapi pada saat pembuatan piagam PBB belum terfikirkan karena pada saat itu
keadaan belum relevan untuk diterbitkan aturan yang mengatur hal-hal diatas . maka dari itu
sangat diperlukan dalam melakukan peninjauan Kembali terkait isi piagam PBB.
C. Hukum Internasional Paska Serangan Teroris 11 september 2001

Pada tanggal 11 September 2001 terjadi serangan terhadap WTC New York yang
kemudian diikuti serangan Amerika Serikat ke irak pada tahun 2003 adalah puncak kejadian
yang menandakan terjadinya pergeseran hukum internasional karena dengan kejadian tersebut
banyak negara menjadi ragu terkait eksistensi hukum internasional yang berlaku.
Kehadiran teroris dalam tatanan hukum internasional juga mempengaruhi kejadian dunia internasional.
Bagaimana tidak dengan hadirnya terorisme , dapat menjadikan status sebuah negara yang berdaulat
menjadi kurang relevan. Dengan adanya teroris menjadikan norma hukum internasional yang
sebelumnya mengatur tentang pengaturan tingkah laku negara terhadap negara lain menjadi Kerjasama
antar negara internasional untuk memerangi musuh bersama yaitu kejahatan terorisme.

Dalam dunia kelautan Organisasi Maritim Internasional (IMO) yang selama ini mengatur soal
keselamatan pelayaran, karena kejahatan terorisme berubah menjadi organisasi yang mengatur dan
menjaga keamanan laut, dan sejak tahun 2002 merubah namanya yang semula Safer,Shipping, and
Cleanser Ocean, menjadi Safe, Secure, and Efficient Shipping on Clean Ocean.

Terorisme juga menandai kecendrungan pembentukan norma baru yang bersifat intrusif ( tidak
diinginkan) ke dalam negara. Sifat norma hukum internasional tidak lagi terkait tentang apa yang harus
dilakukan negara terhadap negara lain, melainkan juga apa yang harus dilakukan suatu negara terhadap
dirinya sendiri dan bahkan hukum internasional memaksa masing-masing negara untuk membuat
hukum nasionalnya masing masing dengan menjadikan kejahatan terorisme sebagai kejahatan nasional,
sehingga pada akhirnya terorisme adalah kejahatan yang tidak diperbolehkan disemua negara.

Anda mungkin juga menyukai