Anda di halaman 1dari 32

PENYUSUNAN KONTRAK

Kiki Amaliah, S.H., M.H.


PENGERTIAN

“Kontrak merupakan kesepakatan


antara subyek hukum perdata
Kontrak merupakan kesepakatan yang
berisi hak dan kewajiban (prestasi)
Kontrak merupakan terjemahan bahasa sehari-hari dalam bentuk dokumen dan
kalimat hukum
Kalimat hukum adalah kalimat yang dapat dipertanggungjawabkan di depan
hukum
Kalimat hukum adalah kalimat yang berpotensi untuk dipermasalahkan di depan
Pengadilan atau Arbitrase (Prof. Hikmahanto Juwana)
ISI KESEPAKATAN

Pada dasarnya para pihak dapat memperjanjikan apa saja yang


dikehendaki
Prinsip diatas dikenal sebagai“kebebasan berkontrak” yang
diatur dalam Pasal 1338 Kitab Undang-undang Hukum Perdata
Bunyi Pasal 1338 adalah sebagai berikut:
 Semua persetujuan yang dibuat secara sah berlaku sebagai undang-undang bagi mereka yang
membuatnya (terjemahan: Subekti&Tjitrosudibio)
ISU HUKUM

Hanya saja prinsip Kebebasan Berkontrak ada batasannya


Batasan dari Kebebasan Berkontrak diatur dalam Pasal 1337 KUHPerdata dimana
disebutkan bahwa batasannya adalah:
 Kepatutan;
 Kebiasaan; dan
 Undang-undang/Hukum
RUMUSAN MASALAH DAN TUJUAN RISET
Pasal 1320 KUHPer menyebutkan untuk sahnya persetujuan diperlukan
4 syarat:
Kesepakatan
Kecakapan untuk membuat suatu perikatan
Suatu hal tertentu
Suatu sebab yang halal
KONTRAK APA HARUS
TERTULIS?

Kontrak atau perjanjian tidak harus dalam bentuk tertulis


Bentuk lisan atau tertulis dari sebuah kontrak lebih
untuk keperluan pembuktian
Kontrak dalam bentuk lisan mempunyai kekuatan
pembuktian yang lemah
Kontrak dalam bentuk tertulis dapat dibedakan antara:

Dibawah tangan
 Didaftarkan ke notaris
 Dilegalisir tandatangan para pihak oleh notaris

Dibuat dihadapan notaris (akta notariil)


 (catatan: untuk kontrak yang dibuat dihadapan notaris bisa karena diharuskan oleh peraturan
perundang-undangan)
.

Dengan demikian tertulis tidaknya sebuah kontrak tidak


menentukan sah tidaknya kontrak

Tertulis tidaknya kontrak berkaitan dengan lemah kuatnya


pembuktian sebuah kontrak
YANG MENENTUKAN ISI KONTRAK

Yang menentukan isi dari kontrak adalah Para Pihak Sendiri


Para Pihak menterjemahkan masing-masing dalam bentuk
kalimat hokum
 Selain itu Para Pihak juga membuat klausula yang melindungi
Kepentingan masing-masing
Suatu Kontrak Harus menggunakan Bahasa Indonesia
Perlu dipahami bahwa menurut UU 24 Tahun 2009 tentang Bendera,
Bahasa dan Lambang Negara serta Lagu Kebangsaan ada kewajiban
untuk menterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia bila bahasa asing
digunakan dalam sebuah kontrak
Kontrak yang menggunakan Bahasa Asing harus Diterjemahkan ke
Dalam Bahasa Indonesia oleh Penterjemah Tersumpah (Bersertifikat)
Meski kewajiban penggunaan bahasa tidak merupakan dasar bagi tidak
sahnya kontrak, namun ada putusan dari PN Jakarta Barat yang telah
dikukuhkan oleh Mahkamah Agung bahwa kontrak dalam bahasa asing
harus memiliki terjemahan dalam bahasa Indonesia
Akibat dari tidak adanya terjemahan maka PN Jakarta Barat
menganggap kontrak tersebut batal demi hukum mengingat tidak
memenuhi ‘kausa yang halal’
FILSAFAT AKTA PEMBERIAN HT

ANATOMI KONTRAK
BAGIAN (ANATOMI) DARI KONTRAK

Secara umum kontrak terdiri dari:


Bagian Pendahuluan
Bagian Isi
Bagian Penutup
Lampiran (apabila ada)
YANG TERDAPAT DALAM PENDAHULUAN

Bagian Pendahuluan terdiri dari:


 Sub Bagian Pembuka: berisi kata pembuka, termasuk penyingkatan judul
perjanjian dan tanggal perjanjian
 Sub Bagian Pencantuman identitas para pihak: berisi elaborasi dari pihak yang
mengikatkan diri pada perjanjian
 Sub Bagian Penjelasan: berisi penjelasan mengapa para pihak membuat perjanjian
CONTOH SUB-BAGIAN PEMBUKA
Perjanjian Kerjasama Pengadaan Barang (selanjutnya disebut “Perjanjian”)
ini dibuat pada hari ini _______________ di ____________ oleh dan antara:

Perjanjian Jual Beli Aset (“Perjanjian”) ini dibuat dan ditandatangani di


_________ pada hari ini _________ tanggal ____________ oleh dan antara:

Perjanjian Sewa Menyewa Gedung (“Perjanjian”) ini dibuat dan


ditandatangani di _________ pada hari ini _________ tanggal ____________
oleh dan antara:
Contoh Sub Bagian Pencantuman Identitas Para Pihak (1)
PT XYZ, NPWP No. _______, yang didirikan dengan Akta Notaris
____________, SH di Jakarta No. _____ tanggal ________
sebagaimana telah diubah dan terakhir dengan Akta No.
__________ tanggal __________ yang telah disahkan dengan
Keputusan Menteri Kehakiman No. ______ tanggal __________
dan telah diumumkan dalam Tambahan Berita Negara Republik
Indonesia No. _____ Tahun ______ (Berita Negara Republik
Indonesia tanggal ________ No. _____), berkedudukan di
________________, dalam perbuatan hukum ini diwakili secara
sah oleh ______________, Direktur Utama PT XYZ, selanjutnya
disebut “XYZ”.
CONTOH SUB BAGIAN PENCANTUMAN IDENTITAS PARA
PIHAK (2)

PT KMN, suatu badan usaha patungan dalam pendirian yang sahamnya dimiliki oleh:
PT VKL sejumlah _____ %
PT BKL sejumlah _____ %
PT NOP sejumlah _____ %

yang didirikan berdasarkan Akta Notaris _______________, SH di __________ No. _____


tanggal ____________, yang sedang dalam proses pengesahan Menteri Kehakiman,
berkedudukan di _______________, dalam perbuatan hukum ini diwakili secara sah oleh
__________, Direktur Utama PT KMN, selanjutnya disebut “KMN”.
CONTOH SUB BAGIAN PENCANTUMAN IDENTITAS
PARA PIHAK (3)

PT TRI, suatu perseroan terbatas yang didirikan berdasarkan hukum negara
Republik Indonesia, berkedudukan di _______, dalam hal ini diwakili oleh
_______________ yang bertindak dalam kedudukannya selaku
______________ dan untuk tindakan hukum sebagaimana dimaksud dalam
Perjanjian ini telah mendapatkan persetujuan dari rapat umum luar biasa
pemegang saham PT TRI sebagaimana terbukti dalam Berita Acara Rapat
Umum Pemegang Saham PT TRI tertanggal ______________ yang
dilampirkan dalam perjanjian ini (selanjutnya disebut “Penjual”).
CONTOH SUB BAGIAN PENJELASAN

Para Pihak menerangkan terlebih dahulu hal-hal sebagai


berikut:
- Bahwa ____________________;
- Bahwa ____________________.
YANG ADA DALAM BAGIAN ISI :

Bagian Isi terdiri dari pasal-pasal


Bagian Isi terbagi menjadi:
Klausula Definisi
Klausula Transaksi
Klausula Spesifik
Klausula Ketentuan Umum
KLAUSULA DEFINISI

Klausula Definisi adalah pasal yang mengatur tentang berbagai definisi,


interpretasi maupun konstruksi dalam perjanjian
CONTOH KLAUSULA DEFINISI

“Agen Penjualan” berarti pihak yang menjual Saham dalam suatu


Penawaran Umum tanpa perjanjian dengan Emitmen dan tanpa kewajiban
untuk membeli Saham.
Harga Penawaran” adalah harga saham yang ditawarkan melalui
Penawaran Umum ini yang besarnya akan ditentukan dan disepakati oleh
Emiten dan Penjamin Pelaksana Emisi Efek sebagaimana diatur dalam Pasal
__ Perjanjian ini.
KLAUSULA SPESIFIK

Klausula Spesifik adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal yang secara


khusus dikenal dalam transaksi yang dilakukan
CONTOH KLAUSULA SPESIFIK

Apabila sampai dengan 1 (satu) hari bursa sebelum masa penawaran


Indeks Harga Saham Gabungan Bursa Efek Jakarta (IHSG BEJ) mengalami
penurunan sebesar 6,5% (enam koma lima persen) sejak ditandatanganinya
Perjanjian ini atau kumulatif 5% (lima persen) dalam waktu 5 (lima) hari
bursa terakhir sebelum Masa Penawaran maka Emiten dan Penjamin
Pelaksana Emisi akan merumuskan kembali Harga Penawaran.
KLAUSULA KETENTUAN UMUM

Klausula Ketentuan Umum adalah pasal-pasal yang mengatur hal-hal


yang bersifat antisipatif
Oleh awam klausula ketentuan umum ini lebih dikenal sebagai urusan
“orang hukum”
CONTOH KLAUSULA KETENTUAN UMUM

Domisili (Domicile)
Para pihak dengan ini sepakat untuk memilih domisili hukum
yang tetap dan tidak berubah pada Kantor Panitera Pengadilan
Negeri _________.
KLAUSULA KETENTUAN UMUM: PENGATURAN
TENTANG PENYELESAIAN SENGKETA

Dalam ketentuan penyelesaian sengketa ada dua hal yang penting:

 Forum untuk menyelesaikan sengketa (choice of forum)


 Hukum yang harus diberlakukan untuk menyelesaikan sengketa (choice of
law)

Kedua hal tsb dapat dipilih oleh para pihak sesuai prinsip kebebasan
berkontrak
,
Choice of Forum adalah pilihan para pihak untuk
menyelesaikan sengketa mereka apabila muncul
Para pihak mempunyai opsi sebagai berikut:
 Menyelesaikan secara musyawarah mufakat (amicable setttlement)
 Menyelesaikan melalui forum peradilan (pihak ketiga menentukan
apa yang adil untuk para pihak
CHOICE OF FORUM :

Penyelesain secara musyawarah mufakat dikenal sebagai


alternative dispute resolution (ADR)
Penyelesaian ini didasarkan pada kesepakatan para pihak
Apabila pihak ketiga turut serta, maka pihak ketiga hanya
membantu
Bentuk: Negosiasi (tanpa pihak ketiga), mediasi dan
konsiliasi
,
Penyelesaian melalui forum peradilan dapat berupa (yang harus
dipilih salah satu oleh para pihak):
 Pengadilan

 Arbitrase
BAGIAN PENUTUP

Dalam Bagian Penutup terdiri dari dua hal:


Sub Bagian Kata Penutup
Sub Bagian Penempatan Tanda Tangan

Anda mungkin juga menyukai