INFEKSI KULIT
(PENYEBAB JAMUR)
Dosen Pengampu : Prof.Dr.apt.Shirly Kumala,M. Biomed
Dermatofita
Menginfeksi Melakukan pertahanan Setelah perlekatan
Perlekatan Kulit (melalui dari flora normal, suhu berhasil, spora akan
hifa ke jar. dan sinar UV menginvasi keratosit
Kulit)
Derajat
Ke Limfosit
Respon inflamasi
tergantung
Antigen dermatofita
dipresentasikan oleh sel
T→berprofilerasi dan
Host sistem imun langherans epidermal
berimigrasi ke tempat
infeksi
tubuh
Diagnosis
Anamnesa
02 Pemeriksaan Fisik
Tinea Kapitis
01
Anamnesa : Tinea Barbae
Tinea Korporis - Gatal. Kulit bersisik, alopesia Anamnesa :
Anamnesa : Pemeriksaan Fisik : - Gatal dan ruam dengan lesi terletak pada daerah
- Ruam atau gatal dibadan - Tergantung Etiologinya dagu dan diatas bibir (kumis)
- Ekstremitas
Pemeriksaan Fisik : Tinea Imbrikata
- Mengenai kulit berambut halus Penyakit ditandai dengan lapisan stratum korneum
- Gatal bila berkeringat terlepas dengan bagian
- Tampak Lesi bebasnya menghadap sentrum lesi. Terbentuk
lingkaran konsentris tersusun
seperti susunan genting. Bila kronis, peradangan
sangat ringan dan asimtomatik.
Tinea Manus
Anamnesa : Tinea Kruris
- Gatal dan ruam dan tampak lesi di Anamnesa :
- Ruam kemerehan, gatal di paha bagian atas dan lingual
tangan
Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan Fisik :
- Plak anular berbatas tegas dan tepi meniggi
- Tergantung etiologinya
- Terletak di area inguinal dapat melebar ker arah
suprapubis, perineum, perianal
Tinea Pedis
Anamnesa :
- Gatal terutama disela-sela jari kaki Tinea Unguium
- Kulit kaki bersisik, basah dan mengelupas Klinis dapat ditemui distrofi, hiperkeratosis,
Pemeriksaan Fisik : onikolisis, debris subungual,
- Tergantung Etiologinya perubahan warna kuku, dengan lokasi sesuai
bentuk klinis
Tanda Dan Gejala
Tinea Tanda dan Gejala Gambar
Tinea Manus :
Pemeriksaan sediaan langsung kerokan Kultur terbaik dengan agar Sabouraud plus
Lampu Wood hanya berfluoresensi pada suhu 280 ℃ selama 1-4 minggu (bila
kulit atau kuku menggunakan mikroskop
pada tinea kapitis yang disebabkan oleh dihubungkan dengan pengobatan, kultur
dan KOH 10% - 20%: tampak hifa panjang
Microsposrum spp. (kecuali M.gypsium) tidak harus selalu dikerjakan kecuali pada
dan bersepta.
tinea unguium).
Tata Laksana Terapi
Medikamentosa Non Medikamentosa
1. Menghindari dan mengeliminasi agen penyebab
2. Mencegah penularan dengan tidak
menggunakan keperluan pribadi secara bersama-
sama dengan orang lain
Terapi Pengobatan
Tinea kapitis
1. Topikal: tidak disarankan bila hanya terapi topikal saja
Rambut dicuci dengan sampo antimikotik:
selenium sulfida 1% dan 2,5% 2- 4 kali/minggu
sampo ketokonazol 2% 2x sehari selama 2-4 minggu
2. Sistemik
• Spesies Microsporum
Obat pilihan:
griseofulvin fine particle/microsize 20-25 mg/kgBB/hari
griseofulvin ultramicrosize 10-15 mg/kgBB/hari selama 8 minggu
Alternatif:
Itrakonazol 50-100 mg/hari atau 5 mg/kgBB/hari selama 6 minggu
Terbinafin dengan beberapa dosis :
- 62,5 mg/hari untuk BB 10-20 kg,
- 125 mg untuk BB 20-40 kg dan
- 250 mg/hari untuk BB >40 kg selama 4 minggu
• Spesies Trichophyton:
Obat pilihan:
terbinafin
Alternatif :
Griseofulvin 8 minggu9-10
Itrakonazol 2 minggu11-12
Flukonazol 6 mg/kgBB/hari selama 3-4 mingg
Tinea korporis dan kruris
1. Topikal:
Obat pilihan:
• golongan alilamin (krim terbinafin, butenafin) sekali sehari selama 1-2minggu.
Alternatif :
• Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol, klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6 minggu
2. Sistemik:
Diberikan bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi
Obat pilihan:
• terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga klinis membaik dan hasil pemeriksaan laboratorium negatif) selama 2
minggu
Alternatif:
• Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu15
• Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari selama 2-4 minggu
• Ketokonazol 200 mg/hari 2 – 4 minggu
Tinea imbrikata
• Terbinafin 62,5-250 mg/hari (tergantung berat badan) selama 4-6 minggu
• Griseofulvin microsize 10-20 mg/kgBB/hari selama 6-8 minggu
Tinea pedis
1. Topikal:
• Obat pilihan:
golongan alilamin (krim terbinafin, butenafin**) sekali sehari selama 1-2 minggu
• Alternatif:
Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol, klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6 minggu
Siklopiroksolamin (ciclopirox gel 0,77% atau krim 1%) 2 kali sehari selama 4 minggu untuk tinea pedis
2. Sistemik:
• Obat pilihan:
terbinafin 250 mg/hari selama 2 minggu. Anak-anak 5 mg/kgBB/hari selama 2 minggu
• Alternatif: itrakonazol 2x100 mg/hari selama 3 minggu atau 100 mg/hari selama 4 minggu.
Tinea unguium
• Obat pilihan:
terbinafin 1x250 mg/hari selama 6 minggu untuk kuku tangan dan 12-16 minggu untuk kuku kaki
• Alternatif:
itrakonazol dosis denyut (2x200 mg/hari selama 1 minggu, istirahat 3 minggu) sebanyak 2 denyut untuk
kuku tangan dan 3-4 denyut untuk kuku kaki
atau 200 mg/hari selama 2 bulan untuk kuku tangan dan minimal 3 bulan untuk
kuku kaki
Kasus Tinea Kruris
Identitas Pasien
Nama Pasien : Ny. I
Usia : 36 Tahun
Alamat : Margahayu
Pemeriksaan Fisik
Didapatkan status generalis dalam batas normal
Gatal yang semakin lama makin hebat pada daerah lipatan paha yang disertai
dengan adanya bercak merah yang semakin lama semakin meluas
Gatal terutama dirasakan apabila berkeringat atau beraktivitas dan saat malam
hari
Terdapat makula eritema hiperpigmentasi berbatas tegas dengan tepi yang lebih
aktif terdiri dari papula bentuk polimorf
Tanda sudah kronik yakni terjadinya hiperpigmentasi dengan skuama diatasnya,
erosi dan eksoriasi.
Diagnosa
Tinea Kruris ditegakkan berdasarkan anamnesis,
gambaran klinis dan pemeriksaan fisik
TREATMENT
Ketoconazole Cream
• Digunakan kombinasi topikal dan sistemik untuk meningkatkan
efektivitas pengobatan
Cetirizine Tablet
• Metabolit aktif dan hidroksizin dengan kerja kuat dan panjang
• Antihistamin selektif
• Antagonis reseptor H1 dengan efek sedatif yang rendah pada dosis aktif
farmakologi dan mempunyai sifat tambahan sebagai anti alergi
Kesimpulan Kasus
Penyakit yang dialami pasien merupakan Tinea kruris yang disebabkan oleh jamur dengan golongan
dermatofita yaitu Trichophyton rubrum
Celana yang ketat merupakan salah satu faktor disposisi tinea kruris
Riwayat pekerjaan pasien dengan lingkungan kerja yang panas dan lembab akan menyebabkan bertambahnya
rasa gatal
Penularan terjadi karena adanya kontak dengan debris kreatin yang mengandung hifa jamur, sehingga ketika
digaruk dan adanya serum yang keluar akan mempercepat pelebaran dipaha dan bisa sampai kebokong
Terapi pengobatan untuk durasi pengpbatan harusnya sampai 4 minggu karena sudah kronik
Sebaiknya dilakukan pemeriksaan penunjang hasil laboratorium dengan Tes kerok Kulit:
1. Dilakukan pengerokan permukaan kulit, hasil kerokan akan dimasukan kedalam larutan KOH
2. Kultur Jamur dari hasil kerokan kulit dengan menggunakan media agar
3. Biopsi Kulit
Diperiksa dibawah mikroskop
REFERENCES
● Perdoski (2017). Panduan Praktek klinis bagi dokter spesialis kulit dan Kelamin. Perdoski
Terima Kasih