Anda di halaman 1dari 27

FARMAKOTERAPI

INFEKSI KULIT
(PENYEBAB JAMUR)
Dosen Pengampu : Prof.Dr.apt.Shirly Kumala,M. Biomed

Venny Noviani (5421221014)


Infeksi Kulit Karena Jamur (Dermatofitosis)
• Dermatofitosis adalah penyakit yang disebabkan oleh kolonisasi jamur dermatofit yang
menyerang jaringan yang mengandung kreatin seperti stratum korneum kulit, rambut, dan
kuku pada manusia dan hewan.

• Dermatofita adalah sekelompok jamur yang memiliki kemampuan membentuk molekul


yang berikatan dengan kreatin dan menggunakan nya sebagai sumber nutrisi untuk
membentuk kolonisasi.
Etiologi
• Dermatofita termasuk kelas fungi imperfecti (jamur yang belum diketahui secara pasti cara pembiakan secara generatif)

• Dermatofita terdiri dari 3 jenis yaitu :


Micosporum, dapat menyerang kulit dan rambut
Tricophyton, dapat menyerang kulit, rambut dan kuku
Epidermophyton, hanya menyerang kulit

• Sifat Dermatofita : Keratonofilik

• Terjadinya penyebaran dermatofitosis melalu 3 cara yaitu :


• Antropofilik (manusia sebagai host)
• Zoofilik (transmisi dari hewan ke manusia)
• Geofilik (transmisi setelah kontak dari tanah)
PATOGENESIS

Dermatofita
Menginfeksi Melakukan pertahanan Setelah perlekatan
Perlekatan Kulit (melalui dari flora normal, suhu berhasil, spora akan
hifa ke jar. dan sinar UV menginvasi keratosit
Kulit)

Setelah Dinding sel jamur


Mensekresikan enzim
Penetrasi melekat, spora
protase dan lipase
menghambat proliferasi
menyerbuk keratinosit

Derajat
Ke Limfosit
Respon inflamasi
tergantung
Antigen dermatofita
dipresentasikan oleh sel
T→berprofilerasi dan
Host sistem imun langherans epidermal
berimigrasi ke tempat
infeksi
tubuh
Diagnosis
Anamnesa
02 Pemeriksaan Fisik
Tinea Kapitis
01
Anamnesa : Tinea Barbae
Tinea Korporis - Gatal. Kulit bersisik, alopesia Anamnesa :
Anamnesa : Pemeriksaan Fisik : - Gatal dan ruam dengan lesi terletak pada daerah
- Ruam atau gatal dibadan - Tergantung Etiologinya dagu dan diatas bibir (kumis)
- Ekstremitas
Pemeriksaan Fisik : Tinea Imbrikata
- Mengenai kulit berambut halus Penyakit ditandai dengan lapisan stratum korneum
- Gatal bila berkeringat terlepas dengan bagian
- Tampak Lesi bebasnya menghadap sentrum lesi. Terbentuk
lingkaran konsentris tersusun
seperti susunan genting. Bila kronis, peradangan
sangat ringan dan asimtomatik.
Tinea Manus
Anamnesa : Tinea Kruris
- Gatal dan ruam dan tampak lesi di Anamnesa :
- Ruam kemerehan, gatal di paha bagian atas dan lingual
tangan
Pemeriksaan Fisik : Pemeriksaan Fisik :
- Plak anular berbatas tegas dan tepi meniggi
- Tergantung etiologinya
- Terletak di area inguinal dapat melebar ker arah
suprapubis, perineum, perianal
Tinea Pedis
Anamnesa :
- Gatal terutama disela-sela jari kaki Tinea Unguium
- Kulit kaki bersisik, basah dan mengelupas Klinis dapat ditemui distrofi, hiperkeratosis,
Pemeriksaan Fisik : onikolisis, debris subungual,
- Tergantung Etiologinya perubahan warna kuku, dengan lokasi sesuai
bentuk klinis
Tanda Dan Gejala
Tinea Tanda dan Gejala Gambar

Tinea Kapitis • Grey patch ring worm (Microsporum)


anthrofilik
• Black dot ring worm (Trychophyton)
anthrofilik
• Kerion (M.canis) Zoofilik
• Tinea Favosa (T.schoenleini) zoofilik

Tinea Korporis • Tepi aktif, cental healing, skuama, erosi


• T. Rubrum • Makula eritematosa
• T. Mentagropytes • Multiple
• Berbentuk polisiklik berbatas tegas
• Ukuran lentikular sampai plakat
• Bagian tengah lesi relatif lebih tenang
• Seluruh tubuh kecuali (kuku, tangan,
kaki dan selangkangan)
Tinea Kruris • Gatal menahun
• T. Rubrum • Makula eritem dengan erosi
• E. Floccosum • Terkadang tampak eskoriasi
Tinea Manus & Tinea Pedis
Pedis : • Tipe interdigital (disela jari2 kaki,
• T. Rubrum kering,skuama yang kasar)
• T. Mentagrophites • Tipe mocassin (kulit kaki lebih tebal)
• E. Floccosum • Tipe Bulossa(ada gelembung berisi
cairan)

Tinea Manus :

Tinea Unguium • Distal sublingual (lebih menjauhi arah


• T. Rubrum kuku tebal dan keras)
• T. Mentagrophites • Proximal Sublingual (lebih mendekati
tubuh tebal dan keras)
• White superficial (dipermukaan tapi
hanya putih)
Tinea Barbae • Eritem
• T.mentagrophytes • Papul
• T.rubrum • Skuama
• T.violaceum • Gambaran Polisiklik dengan tepi aktif
• T.verrucosum • Krusta
• T.megninii
• M. Canis

Tinea Imberkata • Makula eritem dengan skuama yang


• T. concentricum melingkar (kulit seperti bersisik)
03 Pemeriksaan Penunjang

Pemeriksaan sediaan langsung kerokan Kultur terbaik dengan agar Sabouraud plus
Lampu Wood hanya berfluoresensi pada suhu 280 ℃ selama 1-4 minggu (bila
kulit atau kuku menggunakan mikroskop
pada tinea kapitis yang disebabkan oleh dihubungkan dengan pengobatan, kultur
dan KOH 10% - 20%: tampak hifa panjang
Microsposrum spp. (kecuali M.gypsium) tidak harus selalu dikerjakan kecuali pada
dan bersepta.
tinea unguium).
Tata Laksana Terapi
Medikamentosa Non Medikamentosa
1. Menghindari dan mengeliminasi agen penyebab
2. Mencegah penularan dengan tidak
menggunakan keperluan pribadi secara bersama-
sama dengan orang lain
Terapi Pengobatan
Tinea kapitis
1. Topikal: tidak disarankan bila hanya terapi topikal saja
Rambut dicuci dengan sampo antimikotik:
selenium sulfida 1% dan 2,5% 2- 4 kali/minggu
sampo ketokonazol 2% 2x sehari selama 2-4 minggu

2. Sistemik
• Spesies Microsporum
Obat pilihan:
griseofulvin fine particle/microsize 20-25 mg/kgBB/hari
griseofulvin ultramicrosize 10-15 mg/kgBB/hari selama 8 minggu
Alternatif:
Itrakonazol 50-100 mg/hari atau 5 mg/kgBB/hari selama 6 minggu
Terbinafin dengan beberapa dosis :
- 62,5 mg/hari untuk BB 10-20 kg,
- 125 mg untuk BB 20-40 kg dan
- 250 mg/hari untuk BB >40 kg selama 4 minggu
• Spesies Trichophyton:
Obat pilihan:
terbinafin
Alternatif :
Griseofulvin 8 minggu9-10
Itrakonazol 2 minggu11-12
Flukonazol 6 mg/kgBB/hari selama 3-4 mingg
Tinea korporis dan kruris
1. Topikal:
Obat pilihan:
• golongan alilamin (krim terbinafin, butenafin) sekali sehari selama 1-2minggu.
Alternatif :
• Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol, klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6 minggu

2. Sistemik:
Diberikan bila lesi kronik, luas, atau sesuai indikasi
Obat pilihan:
• terbinafin oral 1x250 mg/hari (hingga klinis membaik dan hasil pemeriksaan laboratorium negatif) selama 2
minggu
Alternatif:
• Itrakonazol 2x100 mg/hari selama 2 minggu15
• Griseofulvin oral 500 mg/hari atau 10-25 mg/kgBB/hari selama 2-4 minggu
• Ketokonazol 200 mg/hari 2 – 4 minggu

Tinea imbrikata
• Terbinafin 62,5-250 mg/hari (tergantung berat badan) selama 4-6 minggu
• Griseofulvin microsize 10-20 mg/kgBB/hari selama 6-8 minggu
Tinea pedis
1. Topikal:
• Obat pilihan:
golongan alilamin (krim terbinafin, butenafin**) sekali sehari selama 1-2 minggu
• Alternatif:
Golongan azol: misalnya, krim mikonazol, ketokonazol, klotrimazol 2 kali sehari selama 4-6 minggu
Siklopiroksolamin (ciclopirox gel 0,77% atau krim 1%) 2 kali sehari selama 4 minggu untuk tinea pedis
2. Sistemik:
• Obat pilihan:
terbinafin 250 mg/hari selama 2 minggu. Anak-anak 5 mg/kgBB/hari selama 2 minggu
• Alternatif: itrakonazol 2x100 mg/hari selama 3 minggu atau 100 mg/hari selama 4 minggu.

Tinea unguium
• Obat pilihan:
terbinafin 1x250 mg/hari selama 6 minggu untuk kuku tangan dan 12-16 minggu untuk kuku kaki
• Alternatif:
itrakonazol dosis denyut (2x200 mg/hari selama 1 minggu, istirahat 3 minggu) sebanyak 2 denyut untuk
kuku tangan dan 3-4 denyut untuk kuku kaki
atau 200 mg/hari selama 2 bulan untuk kuku tangan dan minimal 3 bulan untuk
kuku kaki
Kasus Tinea Kruris
Identitas Pasien
 Nama Pasien : Ny. I

 Jenis Kelamin : Perempuan

 Usia : 36 Tahun

 Alamat : Margahayu

 Pekerjaan : Pedagang Ikan Laut


Riwayat Pasien

Alergi Obat Alergi Makanan Riwayat Penyakit


Amoksilin, Paracetamol Tidak Ada Hipertensi

Riwayat Penyakit keluarga Riwayat Pengobatan


Hipertensi dan Stroke (Ayah) Amlodipin 5 mg 1 x 1
Diabetes Mellitus (Ibu) CTM (Jika Gatal)
Anamnesa
 Keluhan Utama : bruntus merah disertai dengan rasa gatal pada lipatan paha kiri dan
kanan awalnya sedikit kemudian menjadi bertambah disekitarnya, keluhan gatal
dirasakan terutama saat berkeringat sehingga pasien selalu menggaruknya sudah terjadi
selama 2 bulan
 Pasien mengaku mandi dan mengganti celana dalam 2 kali sehari, dan tidak pernah
berganti pakaian dengan orang lain

 Pasien sering menggunakan celana yang ketat

Pemeriksaan Fisik
 Didapatkan status generalis dalam batas normal

 Pada status dermatologikus, pada makula eritem sampai hiperpigmentasi,


berbatas tegas, ukuran numular sampai geografis, sirkumkripta, diskret,
permukaan kasar, kering, menimbul, tepi lebih aktif, central healing dan terdapat
skuama halus serta papul eritema
Gejala Klinis

 Gatal yang semakin lama makin hebat pada daerah lipatan paha yang disertai
dengan adanya bercak merah yang semakin lama semakin meluas
 Gatal terutama dirasakan apabila berkeringat atau beraktivitas dan saat malam
hari
 Terdapat makula eritema hiperpigmentasi berbatas tegas dengan tepi yang lebih
aktif terdiri dari papula bentuk polimorf
 Tanda sudah kronik yakni terjadinya hiperpigmentasi dengan skuama diatasnya,
erosi dan eksoriasi.
Diagnosa
Tinea Kruris ditegakkan berdasarkan anamnesis,
gambaran klinis dan pemeriksaan fisik
TREATMENT

Obat Sistemik Obat Topikal

Ketoconazole tablet 1 x 200 mg (10 Hari) Ketoconazole Cream


Cetirizine Tablet 1 x 10 mg (10 hari) 2 x sehari dioleskan setelah
mandi
Discussion
Ketoconazole Tablet
• Ketoconazole termasuk golongan azol-imidazol
• Spektrum Luas
• Fungistatik
• Bekerja dengan cara menghambat ergosterol jamur yang mengakibatkan
timbulnya defek pada membrane sel jamur

Ketoconazole Cream
• Digunakan kombinasi topikal dan sistemik untuk meningkatkan
efektivitas pengobatan

Cetirizine Tablet
• Metabolit aktif dan hidroksizin dengan kerja kuat dan panjang
• Antihistamin selektif
• Antagonis reseptor H1 dengan efek sedatif yang rendah pada dosis aktif
farmakologi dan mempunyai sifat tambahan sebagai anti alergi
Kesimpulan Kasus
 Penyakit yang dialami pasien merupakan Tinea kruris yang disebabkan oleh jamur dengan golongan
dermatofita yaitu Trichophyton rubrum

 Sudah tahap kronis karena sudah terbentuk hiperpigmentasi

 Celana yang ketat merupakan salah satu faktor disposisi tinea kruris

 Riwayat pekerjaan pasien dengan lingkungan kerja yang panas dan lembab akan menyebabkan bertambahnya
rasa gatal

 Penularan terjadi karena adanya kontak dengan debris kreatin yang mengandung hifa jamur, sehingga ketika
digaruk dan adanya serum yang keluar akan mempercepat pelebaran dipaha dan bisa sampai kebokong

 Terapi pengobatan untuk durasi pengpbatan harusnya sampai 4 minggu karena sudah kronik

 Sebaiknya dilakukan pemeriksaan penunjang hasil laboratorium dengan Tes kerok Kulit:
1. Dilakukan pengerokan permukaan kulit, hasil kerokan akan dimasukan kedalam larutan KOH
2. Kultur Jamur dari hasil kerokan kulit dengan menggunakan media agar
3. Biopsi Kulit
Diperiksa dibawah mikroskop
REFERENCES

● Perdoski (2017). Panduan Praktek klinis bagi dokter spesialis kulit dan Kelamin. Perdoski
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai