Anda di halaman 1dari 12

JARAK

LEBUR
TITIK LEBUR
Fisika Farmasi
Jarak lebur merupakan Parameter untuk menentukkan
Titik Lebur suatu zat padat. Kemurnian suatu zat dapat
dilihat dari titik leburnya tetapi pada percobaan kemurnian
suatu zat ditentukan dengan monografinya. Misalnya zat
vanillin mempunyai titik lebur konstan tersebut, sehingga
dapat digunakan untuk menentukkan derajat kemurnian
suatu zat padat dan dapat menentukkan bobot molekul
suatu senyawa yang tidak diketahui.
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV. Jarak lebur zat
didefinisikan sebagai rentang suhu atau suhu pada saat
zat padat menyatu dan melebur sempurna.Sedangkan
menurut Farmakope Indonesia edisi III. Jarak lebur zat
adalah jarak antara suhu awal (saat zat mulai menciut
atau membentuk tetesan pada dinding pipa kapiler) dan
suhu akhir (saat hilangnya fase padat) peleburan zat .
Suhu lebur zat adalah suhu pada saat zat tepat melebur
atau pada saat fase padat tepat hilang.
Titik lebur dipengaruhi oleh beberapa factor,
antara lain:

a.Penambahan dan pengurangan tekanan


terhadap zat padat
b.Adanya zat-zat terlarut dalam zat yang akan
melebur
c.Adanya gaya-gaya Van der Walls dan ikatan
Hidrogen
d.Perbedaan kuatnya ikatan yang dibentuk antar
unsur dan senyawa
Alat Penetapan Jarak Lebur

Salah satu cara untuk menentukan kemurnian suatu zat


dengan melakukan penetapan jarak leburnya
menggunakan suatu alat. Setiap alat memiliki ketelitian
yang setara dapat digunakan. Ketelitian tersebut diperiksa
dengan menggunakan satu atau lebih dari enam baku
perbandingan suhu lebur BPFI, tetapi lebih baik digunakan
satu baku yang suhu leburnya mendekati suhu lebur
senyawa yang ditetapkan
 Melting Point Apparatus
Adalah suatu alat yang di gunakan untuk mengukur titik lebur/titik
leleh dari suatu senyawa, biasanya dalam dunia kimia, suatu
senyawa itu pasti memiliki titik lebur maupun titik leleh yang sudah
memiliki ketetapan.

 Prinsip Kerjanya
Prinsip kerja alat ini adalah mengubah energi listrik menjadi energi
panas. Dimana, zat yang awalnya berbentuk padatan dimasukkan ke
dalam perangkat alat melting point, melalui bantuan wadah pipa
kapiler. Alat ini kemudian bekerja dengan memberikan perlakukan
panas. Selanjutnya, seiring dengan semakin meningkatnya panas
akan terjadi perubahan padatan menjadi cairan, tanpa perubahan
suhu pada zat. Dalam hal ini, capaian titik derajat panas pada alat
saat padatan menjadi cair, itulah nilai titik lebur (melting point).
Suhu pada saat kolom zat uji yang
diamati terlepas sempurna dari
dinding kapiler didefinisikan
sebagai permulaan melebur, dan
suhu pada saat zat uji mencair
seluruhnya didefinisikan sebagai
akhir peleburan atau suhu lebur.
Kedua suhu tersebut berada dalam
batas jarak lebur.
Persyaratan Penetapan Jarak
Lebur

Kenaikan suhu untuk


menentukan jarak lebur diatur
hingga tidak lebih dari 2°C per
menit agar tidak terjadi
“superheating”. Rentang antara
suhu awal zat mulai melebur
(mulai membentuk pada tetesan
dinding kapiler) sampai suhu
akhir melebur (fase padat habis)
Penetapan jarak lebur dapat
dipengaruhi oleh beberapa
factor, antara lain:
- Keadaan sifat dasar zat uji
- Jumlah sampel yang
diperlukan
- Suhu pada alat
- Ukuran pipa kapiler yang
digunakan
- Kecepatan pemanasan
- Lamanya pemanasan
Zat padat dibagi menjadi 2 bentuk,
yaitu bentuk kristal dan bentuk amorf.

bentuk kristal merupakan zat padat sejati


dimana satuan-satuan strukturnya
tersusun dalam pola-pola geometrik
tertentu yang dinamakan kisi. Zat padat
yang berbentuk kristal memiliki jarak
lebur tertentu, dimana akan terlihat jelas
diantara keadaan padat dan keadaan cair.
bentuk amorf mempunyai ciri
visual yang sama dengan bentuk
kristal, yaitu mempunyai bentuk
tertentu, keras, rapuh tetapi tidak
tersusun dalam konfigurasi
tertentu, bukan merupakan zat
padat sejati, tetapi merupakan
cairan yang mempunyai viskositas
tinggi
Diketahui:
T1 = 68°C
T2 = 70°C

Jarak Lebur
=T–T 2 1

= 68°C - 70°C
= 2°C
Titik Lebur

= T2 – T 1
2
= 68°C - 70°C
2
= 69°C

Anda mungkin juga menyukai