LEBUR
TITIK LEBUR
Fisika Farmasi
Jarak lebur merupakan Parameter untuk menentukkan
Titik Lebur suatu zat padat. Kemurnian suatu zat dapat
dilihat dari titik leburnya tetapi pada percobaan kemurnian
suatu zat ditentukan dengan monografinya. Misalnya zat
vanillin mempunyai titik lebur konstan tersebut, sehingga
dapat digunakan untuk menentukkan derajat kemurnian
suatu zat padat dan dapat menentukkan bobot molekul
suatu senyawa yang tidak diketahui.
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV. Jarak lebur zat
didefinisikan sebagai rentang suhu atau suhu pada saat
zat padat menyatu dan melebur sempurna.Sedangkan
menurut Farmakope Indonesia edisi III. Jarak lebur zat
adalah jarak antara suhu awal (saat zat mulai menciut
atau membentuk tetesan pada dinding pipa kapiler) dan
suhu akhir (saat hilangnya fase padat) peleburan zat .
Suhu lebur zat adalah suhu pada saat zat tepat melebur
atau pada saat fase padat tepat hilang.
Titik lebur dipengaruhi oleh beberapa factor,
antara lain:
Prinsip Kerjanya
Prinsip kerja alat ini adalah mengubah energi listrik menjadi energi
panas. Dimana, zat yang awalnya berbentuk padatan dimasukkan ke
dalam perangkat alat melting point, melalui bantuan wadah pipa
kapiler. Alat ini kemudian bekerja dengan memberikan perlakukan
panas. Selanjutnya, seiring dengan semakin meningkatnya panas
akan terjadi perubahan padatan menjadi cairan, tanpa perubahan
suhu pada zat. Dalam hal ini, capaian titik derajat panas pada alat
saat padatan menjadi cair, itulah nilai titik lebur (melting point).
Suhu pada saat kolom zat uji yang
diamati terlepas sempurna dari
dinding kapiler didefinisikan
sebagai permulaan melebur, dan
suhu pada saat zat uji mencair
seluruhnya didefinisikan sebagai
akhir peleburan atau suhu lebur.
Kedua suhu tersebut berada dalam
batas jarak lebur.
Persyaratan Penetapan Jarak
Lebur
Jarak Lebur
=T–T 2 1
= 68°C - 70°C
= 2°C
Titik Lebur
= T2 – T 1
2
= 68°C - 70°C
2
= 69°C