Anda di halaman 1dari 25

KELOMPOK 1

REVIEW FILM
“TWIVORTIARE”
151301119 Siti Balqis M
161301062 Irham Maulana
161301121 Nasib Hyzkia Kevin
171301115 Dimaz Haikal Maulana
181301001 Siti Hasfah Sitanggang
181301007 Rani Ramayani
181301019 Zul Aulia Fitrah
Sinopsis Film Twivortiare
 Film twivortiare ini menceritakan bagaimana hubungan sepasang kekasih yang workaholic.

Alexandra Rhea (Raihaanun) sebagai seorang banker sukses yang dipertemukan dengan

dokter bedah super sibuk, yaitu Beno Wicaksono (Reza Rahadian), di sebuah pesta.

Perbedaan usia yang terlampau jauh (Alex 25 tahun, Beno 33 tahun) tidak menyurutkan

keinginan mereka untuk menikah. Hubungan mereka berlanjut ke ikatan suci pernikahan

yang dipenuhi ego masing-masing. Masa-masa awal pernikahan yang tadinya indah,

menjadi seperti mimpi buruk bagi Alex dan Beno. Ketika itu keduanya sama-sama sedang

menjajaki karir masing-masing. Alex sebagai relationship manager di salah satu bank

ternama, yang sering travelling untuk urusan pekerjaan dan lembur serta meeting yang

terkadang membuatnya pulang malam. Sementara sang suami, Beno Wicaksono, the

busiest surgeon doctor yang seringkali pulang larut malam karena mengurus pasien-

pasiennya di rumah sakit atau terpaksa bekerja di hari libur karena ada emergency call.

Kondisi tersebut lambat laun menjadikan komunikasi di antara mereka berdua semakin

berkurang.
 Terlahir sebagai anak tunggal, Alex dan Beno sama-sama memiliki ego yang tinggi
dan cenderung keras kepala. Di saat kondisi rumah tangga mereka yang sudah
berada di ujung tanduk tersebut, keduanya tetap bertahan pada ego masing-
masing dan saling menyalahkan satu sama lain. Alex menyalahkan Beno karena
menjadi suami yang tidak pernah memiliki waktu untuk dirinya, dan Beno
menyalahkan Alex karena tidak bisa mengerti profesinya sebagai seorang dokter.
Sampai akhirnya, perceraian menjadi jawaban atas semua permasalahan rumah
tangga mereka.
 Namun, perceraian tersebut dianggap tidak serius oleh sahabat Alex, yaitu Wina
(Anggika Bolsterli), karena keduanya masih saling mengingatkan dan berinteraksi
dalam berbagai pertemuan serta situasi. Dua tahun pasca perceraiannya tersebut,
Alex yang sudah ‘terlepas’ dari ikatan pernikahan dengan Beno, ternyata tidak bisa
benar-benar melepaskan Beno dari pikirannya. Alex juga masih sangat tergantung
dengan Beno untuk urusan kesehatannya. Sebuah tattoo di dada kiri Alex yang ia
buat ketika bulan madu mereka di Bali selalu mengingatkan Alex tentang masa-
masa pernikahannya. Tattoo bertuliskan nama mantan suaminya, Beno. Hingga
pada di satu malam, Alex akhirnya tersadarkan pada satu fakta, bahwa ia tidak
pernah berhenti mencintai Beno, mantan suaminya. Sekalipun ada sosok lain yang
mengisi keseharian masing-masing, selalu ada perasaan kuat keduanya. Hingga
akhirnya mereka sadar bahwa satu sama lain saling membutuhkan dan
memutuskan untuk kembali bersama-sama.
A. Change In Family Philosophy and Emphasis (Siti Balqis M)
1. From Constitution to Companionship
Alex (manager) dan Beno (dokter bedah) adalah sepasang workaholic yang super sibuk,
meskipun tidak dijelaskan mereka sudah atau belum memiliki anak, tetapi masalah
mereka tidak ada keterikatan karena berkurangnya waktu berkualitas untuk bersama
dikarena pekerjaan mereka masing-masing.

B. Changes In Marriage And Parenthood


2. Median Age
Mereka adalah sepasang workaholic, sangkin sibuknya dan tidak mengerti satu sama
lain, mereka memilih jalan perceraian karena merasa di antaranya tidak memiliki waktu
untuk kualitas pernikahan mereka. Memang penundaan pernikahan untuk mengeksplor
diri adalah hal yang baik terutama pendidikan yang tinggi, tetapi jika pasangan memiliki
komunikasi yang buruk itu tidak akan lebih baik.

2. Working Mothers
Beno adalah seorang dokter bedah yang sedang naik daun, meskipun pembahasan ini
adalah untuk wanita bekerja, tetapi pembahasan ini diarahkan untuk Beno yang tidak
merasa puas dan terus bekerja sehingga dia lupa memiliki istri yang membutuhkan kasih
sayang darinya. Pendidikan yang tinggi dan karir yang bagus adalah hal yang baik, tetapi
jika perhatian hanya diarahkan untuk pekerjaan, rumah tangga pun hancur karena salah
satu pihak merasa dirugikan.
C. Change In Divorce And Remarriage
1. Divorge Rates
Di dalam film Twifortiare, Alex dan Beno sama-sama memiliki ego yang
tinggi, dan cenderung keras kepa. Mereka tidak bisa asertif satu sama lain.
Disaat kondisi rumah tangga mereka sudah diunjung tandak, keduanya tetap
bertahan pada egonya masing-masing dan menyalahkan satu sama lain.
Mereka memang memiliki kecerdasan intelektual akademis yang cukup baik,
tetapi tidak dengan kecerdasan emosional yang baik.

2. Remarriage Tren
Beno yang keras kepala dan sebelumnya menyalahkan Alex karena tidak bisa
mengerti profesinya sebagai seorang dokter, dan Alex pun menyalahkan
Beno karena menjadi suami yang tidak pernah memiliki waktu untuk dirinya.
Setelah mereka memilih jalan untuk bercerai, mereka masih terlibat dan
berinteraksi dalam berbagai pertemuan serta situasi hingga akhirnya kedua
sejoli ini tidak bisa melupakan satu sama lain. Beno memilih untuk mengajak
rujuk dengan Alex karena hanya Alex yang bisa mengerti Beno, begitupun
Alex juga masih tergantung dengan Beno untuk urusan kesehatannya dan
sebuah tattoo di dada kiri Alex bertuliskan nama mantan suaminya.
D. Theories To Help Explain Family Behavior
1. Symbolic Interaction Theory
Lewat film ini kita bisa tahu bagaimana cara menghadapi perbedaan yang
sangat besar antara kita dan pasangan, menghadapi rasa bosan yang melanda,
sampai bagaimana meredam emosi serta ego saat sedang bersama pasangan.
Tindakan mereka yang membuat hubungan pernikahan menjadi runyam. Beno
sebagai suami yang super sibuk tidak bisa membahagiakan Alex hal itu
mengajarkan kepada kita semua harus ada peran dari masing-masing pihak
untuk mengetahui apa saja yang menjadi seharusnya mereka di peranan
pernikahan.
(Nasib Kevin)
E. Family closeness : attitudes toward intimacy
Keluhan umum pria dan wanita dalam hubungan intim adalah bahwa
pasangan mereka tidak cukup penuh kasih sayang.

F. Work Habits
Kebiasaan kerja yang dikembangkan orang juga terkait dengan tujuan
dan nilai-nilai keluarga.

G. Angry Communication
Beberapa orang tidak dapat membicarakan apa pun tanpa menjadi
marah.
(Irham Maulana)
H. Gender : Identity And Roles

1. Parental Influence
 Salah Satu mengembangkan identity gender dan peran gender
yang sesuai adalah melalui orang tua dan pemodelan perilaku
yang diperlihatkan oleh orang tuanya.
 Tokoh Benno dan Alexandra adalah sepasang suami istri yang
mengadopsi bagaimana orang tua mereka bertindak dan
berperilaku.
 Benno adalah dokter yang pekerja keras yang menomor
satukan karirnya daripada keluarganya, ini seperti perilaku
ayahnya benno ketika muda.
 Alexandra adalah seorang wanita karir yang bekerja sebagai
bankir pekerjaan yang digeluti oleh orang tuanya juga.
2. Culture Theories
Culture Theories Terkait erat dengan kontrol laki-laki yang lebih
besar dari pada perempuan.
Benno tampak lebih memegang kendali lebih besar dari pada
alexandra tampak dari keputusan benno akan ke new york dan
keputusan – keputusan lainnya.

3. Traditional Masculine And Feminine Stereotype


Beno Tergambar sangat memiliki perilaku maskulin Seperti
Dominan, Kasar, Langsung, Ambisius, Logis.
Alexandra Masih memiliki sifat feminim namun tidak terlalu
menonjol, alenxandra lebih tergambar menjadi wanita yang tidak
hangat, tidak bersifat keibuan.
(Dimas Haikal)
I. Karakteristik Pernikahan yang Sukses

 Yang pertama adalah komunikasi. Komunikasi yang baik adalah


salah satu persyaratan terpenting dalam pernikahan yang sukses.
 Hal yang perlu dilakukan pasangan dalam berkomunikasi secara
efektif antara lain adalah berbicara tentang banyak hal dan
berbicara membantu untuk memahami satu sama lain.
 Pada film tersebut, tokoh Alex dan Beno gagal mewujudkannya
pada pernikahan pertama mereka. Mereka sibuk dengan urusan
pekerjaannya masing-masing. Jarang untuk bertemu, yang hanya
bertemu ketika malam hari yang keduanya sama-sama lelah.
Hingga akhirnya pernikahan mereka yang pertama berujung
percerain. Kendatipun sama pada pernikahan kedua mereka,
hanya saja satu sama lain masih bisa menahan diri dan mencoba
mengkomunikasikan ke pasangannya.
(Zul Aulia Fitra)
J. Twelve Characteristics Of Successful Marriges
1. Communication
Ketika pernikahan bermasalah, sering kali karena komunikasi yang buruk.
Komunikasi yang buruk menghasilkan peningkatan kemarahan,
ketegangan, dan frustrasi karena pasangan sulit mendengarkan dan
memahami. Komunikasi yang efektif melibatkan kemampuan untuk
bertukar ide, fakta, perasaan, sikap, dan kepercayaan.
2. Admiration and Respect
Pasangan yang mampu memenuhi kebutuhan ini biasanya adalah
pasangan yang aman secara emosional. Mereka tidak harus saling
mengkritik atau merendahkan. Justru mereka suka mengungkapkan
penghargaan dan memberikan pujian.
3. Companionship
Pasangan menikah yang berhasil adalah pasangan yang menghabiskan
waktu bersama dan berkualitas. Pasangan menikmati kebersamaan satu
sama lain, berbagi minat dan aktivitas yang sama, dan tertawa bersama.
Mereka tertarik pada hobi dan kesukaan yang sama dalam mengisi waktu
luang.
4. Spirituality and Values
Pasangan yang berhasil berbagi kegiatan spiritual; para pasangan
memiliki orientasi religius yang tinggi dan keyakinan serta nilai serupa
yang terwujud dalam perilaku religius.
5. Commitment
Komitmen merupakan prediktor terpenting dalam suatu hubungan yang
berhasil. Secara umum, komitmen terbagi menjadi tiga: (a) Komitmen
pada diri sendiri; (b) Komitmen satu sama lain; (c) Komitmen pada
hubungan, pernikahan, dan keluarga.
6. Affection
Salah satu harapan utama dari kebanyakan pasangan adalah mereka
dapat memenuhi kebutuhan satu sama lain terkait cinta dan kasih
sayang. Kebutuhan ini sendiri dapat bervariasi antar pasangan. Beberapa
orang membutuhkan kebutuhan yang lebih besar secara emosional
keintiman daripada yang lain.
7. The Ability to Deal with Crises and Stress
Salah satu ciri dari keluarga yang kuat adalah anggota keluarga yang saling
menguatkan satu sama lain. Hal ini meningkatkan kesatuan keluarga,
kekompakan, dan komitmen. semakin tinggi tingkat stres pada lingkungan
pernikahan, akan semakin tinggi kemungkinan perceraian dan dampak dari
peristiwa kehidupan yang menyebabkan stres adalah agresi pada kehidupan
pernikahan.

8. Responsibility
Responsibility berarti memikul tanggung jawab atas tercipta serta pemeliharaan
sebuah keluarga. Pernikahan yang sukses tergantung pada asumsi timbal balik,
berbagi, dan pembagian tanggung jawab.

9. Unselfishness
Dalam pernikahan, selfism mengurangi tanggung jawab dalam hubungan. Social
exchange theory menyatakan bahwa orang mencari hubungan di mana
terdapat rasio manfaatnya adalah memuaskan dan adil. Akibatnya adalah
ketidakstabilan pernikahan apabila masing-masing pasangan merasa dialah
yang paling pantas menerima sesuatu yang diharapkan seperti perbuatan baik.
10. Empathy and Sensitivity
Empati mengacu pada kemampuan untuk mengidentifikasi dengan
perasaan, pikiran, dan sikap orang lain. Orang yang memiliki empati
adalah seseorang yang selalu mendengarkan, memahami, dan
memiliki kepedulian.
11. Honesty, Trust, and Fidelity
kejujuran, kepercayaan, dan kesetiaan merupakan unsur penting
dalam pernikahan yang sukses di masa kini. Ketulusan, kejujuran,
kesetiaan, dan kepercayaan adalah perekat yang mengikat orang
bersama.
12. Adaptability, Flexibility, and Tolerance
Pasangan yang pernikahannya berhasil biasanya mudah beradaptasi
dan fleksibel Mereka menyadari bahwa orang berbeda dalam sikap,
nilai, kebiasaan, proses berpikir, dan cara melakukan sesuatu.
Pembahasan:
1. Communication
Komunikasi pada pasangan Alex dan Beno tergolong kurang karena sikap kurang
terbukanya Beno terhadap Alex, tidak hanya itu komunikasi
mereka juga selalu menghasilkan peningkatan kemarahan, ketegangan,
dan frustrasi karena pasangan sulit mendengarkan dan memahami.
Mereka kurang bertukar pikiran, dan cenderung monoton.

2. Admiration And Recpect


Dalam film ini terlihat pasangan yang mampu memenuhi kebutuhan ini
biasanya adalah pasangan yang aman secara emosional. Mereka tidak
harus saling mengkritik atau merendahkan. Justru mereka suka
mengungkapkan penghargaan dan memberikan pujian. Itu terlihat dari
Beno, di balik kepribadiannya yang dingin dan kaku dia sangat terlihat
respek terhadap Alex begitu pun sebaliknya.

3. Companionship
Pasangan menikah yang berhasil adalah pasangan yang menghabiskan waktu bersama
dan berkualitas. Namun dalam pasangan Alex dan Beno hal ini sulit didapatkan karena
Beno yang sangat sibuk dengan pekerjaannya sebagai seorang dokter, sehingga
membuat Alex sang istri merasa bosan dengan hubungan mereka.
4. Spiritual and Values
Dari pasangan Alex dan Beno terlihat bahwa Beno yang melarang Alex
untuk bepergian dengan klien nya berdua ke luar kota, dan Alex
menjalankan perintah suaminya untuk tidak pergi walaupun
konsekuensinya dia bisa saja dipecat dari pekerjaannya.
5. Commitment
(a) Komitmen pada diri sendiri; Terlihat dari Alex dan Beno yang
memutuskan untuk kembali menikah lagi setelah mereka sempat
bercerai.
(b) Komitmen satu sama lain; Hal ini Ini terlihat dari mereka yang saling
mencintai, walaupun sempat keduanya dekat dengan yang lain
namun tidak terdeteksi rasa terhadap pasangan itu. (c) Komitmen
pada hubungan, pernikahan, dan keluarga; Mereka berdua terutama
Beno belum memikirkan untuk memiliki anak, namun Alex sempat
ingin memiliki anak, tapi ditepis untuk lebih memperbaiki hubungan
mereka dulu baru kemudian komitmen memiliki anak.
6. Affection
Dengan kepribadian Beno yang kaku dan dingin ini, hal ini lah sempat menerjang
rumah tangga mereka, yaitu timbulnya rasa bosan dari Alex. Namun setelah
menikah kembali affection ini perlahan mulai menonjol lagi dari keduanya.

7. The Ability to Deal with Crises and Stress


Hal inilah yang Beno dan Alex lakukan untuk meningkatkan kesatuan keluarga,
kekompakan, dan komitmen. Perlu diketahui mereka sudah sempat gagal
dalam pernikahan pertama mereka, hal inilah yang harus dihindari dan lebih
diwaspadai, bahwa semakin tinggi tingkat stres pada lingkungan pernikahan,
akan semakin tinggi kemungkinan perceraian dan dampak dari peristiwa
kehidupan yang menyebabkan stres adalah agresi pada kehidupan pernikahan.
Salah satu contoh dari penyebab utama stres pada pernikahan mereka adalah
pengelolaan waktu. Beno terlalu menghabiskan banyak waktu di luar untuk
bekerja. Sampai pulang larut malam dan kurang ada waktu luang bersama Alex
sang istri.

8. Responsibility
Sebagai suami Beno sudah menjalankan kewajibannya untuk menafkahi, mereka
juga tergolong keluarga yang berada. Hal ini juga terlihat bahwa mereka
masing terlihat mencintai satu sama lain.
9. Unselfishness
Hal ini malah diluapakan oleh Beno, dia cenderung kurang adil
dengan sang istri dan memilih mementingkan pekerjaannya
sebagai seorang dokter. Keduanya juga sama sama egois
sehinga akibatnya adalah ketidakstabilan pernikahan mereka
berdua
10. Empathy and Sensitivity
Alex disini sangat sulit untuk mengenali perasaan, apa yang
dipikirkan, serta sikap dari suaminya Beno yang sangat susah
ditebak itu. Orang yang memiliki empati adalah seseorang
yang selalu mendengarkan, memahami, dan memiliki
kepedulian. Hingga diakhir film kita bisa melihat bahwa Beno
itu sebenarnya sangat peduli dengan Alex begitu pun
sebaliknya.
11. Honesty, Trust, and Fidelity
Beno selaku suami kurang terbuka dengan Alex yang sangat terbuka
kepadanya, itu terlihat dari Beno yang menyembunyikan promosi
jabatannya dari Alex dan tidak menerima promosi jabatan itu tanpa
berunding dengan sang istri. Namun disini Alex sangat jujur kepada
suaminya dia menceritakan semuanya kepada sang suami. Tidak
hanya itu saja sebenarnya Alex juga pernah mebohongi Beno yang
tidak memakan books lunc sehat yang diberikan Beno kepadanya.
Mereka berdua juga sama sama memiliki ras akepercayaan yang
tinggi pada masing masing pasangannya.

12. Adaptability, Flexibility, and Tolerance


Ini terlihat dari mereka yang awalnya cerai kemudian memutuskan
untuk menikah kembali yang mudah beradaptasi. Dan menerima
kekurangan masing masing pasanagna dan berusaha untuk menjadi
keluarga yang harmonis.
(Siti Hasfah
Sitanggang)
K. Love and Mate Selection
1. Romantic Love
Romantic love didefinisikan sebagai kasih sayang yang sangat lembut atau penuh
gairah untuk orang lain. Ciri utamanya adalah emosi yang kuat, ditandai dengan
intensitas perasaan. Melirik, senyum, memegang tangan kekasih tercinta bisa
membangkitkan perasaan hangat dan hangat.
Is Romantic Love a Sound Basis for Marriage ?
Tidak ada pertanyaan bahwa asmara memainkan peran penting dalam ketertarikan
dan keputusan untuk menikah. Romance membawa individu ke dalam asosiasi
seksual yang serius yang pada akhirnya dapat menyebabkan pernikahan

2. Dependent love

Salah satu komponen cinta yang tahan lama adalah ketergantungan. Dependent
love berkembang ketika kebutuhan seseorang dipenuhi oleh orang lain. dalam
bentuknya yang paling sederhana, ia bekerja seperti ini: "Aku punya kebutuhan
penting; kamu penuhi kebutuhan itu; oleh karena itu, aku mencintaimu."
3. Friendship Love

Cinta ini ada di antara sahabat yang baik karena minat yang sama; cinta
mungkin timbul karena menghargai kepribadian atau karakter satu sama lain.
Penelitian telah menunjukkan bahwa hubungan yang paling komprehensif dan
mendalam adalah antara dua kekasih yang keterlibatannya termasuk
persahabatan. Sementara romansa bisa ada tanpa persahabatan, cinta menjadi
lebih lengkap dan bertahan dengan adanya persahabatan.

4. Altruistic Love

Cinta altruistik mencerminkan kepedulian yang tidak mementingkan diri sendiri


untuk kesejahteraan orang lain. Ini adalah investasi energi dan kemampuan
psikis seseorang dalam merawat individu lain dan dalam mencari yang terbaik
untuk orang lain. Dengan mengasuh orang lain dan melakukan semua yang
bisa dilakukan untuk membuat orang itu bahagia, individu tersebut menemukan
makna dan kepuasan dalam hidupnya sendiri.
Pembahasan:

 Alex dan Beno mengalami romantic love yang dapat dilihat


bahwa mereka masih tetap mencintai meski pernah bercerai
dan sering bertengkar.
 Cinta Aex dan Beno adalah cinta ketergantungan (dependent
love), mereka saling berusaha melengkapi .
 Pernikahan Alex dan Beno berawal dari friendship love,
awalnya hanya berteman namun jadi cinta dan menikah.
 Dilihat dari teori altruistic love di akhir flim Alex dan Beno
mengungkapkan cinta mereka dengan saling merawat satu
sama lain meskipun mereka sering bertengkar.
(Rani Ramayani)
L. Marital Relationships over the Family Life
Cycle
1. Changes In Marital Satisfaction
Kepuasan perkawinan berubah selama
berbagai fase siklus hidup berkeluarga. Dalam film Twivortiare,
Enam model Weishaus dan Field pernikahan Beno dan
menggambarkan apa yang terjadi Alex termasuk ke dalam
dalam pernikahan jangka panjang: salah satu model yang
• Stabil/Positif dibuat oleh Weishaus
• Stabil/Netral dan Field mengenai apa
yang terjadi dalam
• Stabil/Negatif pernikahan jangka
• Lengkungan panjang. Beno dan Alex
• Penurunan terus menerus masuk ke dalam jenis
• Peningkatan terus menerus model stabil/negatif.
2. Marital Adjustment Tasks
Bagi sebagian besar pasangan ditemukan bahwa mereka
melakukan penyesuaian agar mereka dapat hidup bersama
dengan harmonis. Area penyesuaian bisa disebut tugas
penyesuaian perkawinan (marital adjustment tasks).
Dalam film Twivortiare, Beno dan Alex memiliki profesi pekerjaan
yang berbeda, dimana Beno berprofesi sebagai dokter sedangkan
Alex sang istri berprofesi sebagai Banker di sebuah perusahaan.
Terkait hal ini tentu Beno dan Alex melakukan penyesuaian tugas
mereka antara karir dan keluarga. Terutama dalam segi waktu,
keduanya berusaha menyesuaikan waktu mereka agar dapat
menghabiskan waktu berdua (quality time).
3. Problem During Three Early Stages
Satu studi longitudinal menyelidiki masalah 131 pasangan selama tiga tahap tahun-
tahun awal hubungan mereka (Storaasli dan Markman, 1990): (1) sebelum menikah,
(2) selama tahun pertama pernikahan, dan (3) setelah kelahiran dari anak pertama
mereka. Dan masalah yang terjadi karena uang, kerabat, komunikasi dan seks.
Permasalahan pada pernikahan Beno dan Alex terjadi selama tahun pertama
pernikahan, sehingga pada saat mau menuju tahun kedua Alex memutuskan untuk
bercerai dengan Beno. Yang menjadi masalah utama dalam perceraian mereka serta
hubungan pernikahan mereka adalah komunikasi.

4. Work, Stress, and The Family


Konflik pekerjaan dan keluarga (work-family conflict) diartikan oleh Frone sebagai
bentuk interrole conflict, peran yang dituntut dalam pekerjaan dan keluarga akan
saling mempengaruhi. Pemenuhan akan kedua peran tersebut akan menimbulkan
kesulitan bagi salah satu ibu atau ayah.
Hal ini sesuai yang dirasakan oleh kedua pasangan dalam film twivortiare yaitu Alex
dan Beno, keduanya sama-sama merasakan efek stres dari sibuk bekerja sehingga
merasakan kurangnya perhatian satu sama lain. Alex yang merasa bahwa Beno tidak
pernah punya waktu untuk dirinya, begitu juga Beno yang merasa bahwa Alex tidak
pernah mengerti bahwa penting bagi Beno mengurus pasien-pasiennya untuk
sembuh

Anda mungkin juga menyukai