Anda di halaman 1dari 9

SOSIOLOGI POLITIK

BAB IV
PENGREKRUTAN POLITIK

FADIA ZAHRA
1905558
PENDIDIKAN SOSIOLOGI
4B
PENGREKRUTAN POLITIK

Proporsi individu dalam suatu masyarakat tertentu yang aktif pada tingkatan tertinggi dalam partisi-
pasi politik, yaitu mereka yang menduduki jabatan-jabatan politik dan administratif, merupakan
kelompok minoritas dari penduduk seluruhnya. Proporsi ini boleh dikatakan hampir-hampir tidak
bertambah bila mereka yang mencari jabatan politik dan jabatan administratif dimasukkan, seperti
yang
seharusnyajika melakukan penilaian terhadap pengrekrutan politik yang efektif.

Adalah penting untuk menyelidiki pengrekrutan bagi satu birokrasi, bukan hanya karena perbedaan
antara politikus dan administrator itu sudah pasti kabur dalam masyarakat totaliter. Hubungan antara
para politisi dan anggota-anggota senior dari badan administratif adalah sedemikian rupa sehingga
pengaruh para politisi terhadap administrasi dan pengaruh para administrator terhadap bidang politik
sangat besar.
SISTEM PENGREKRUTAN POLITIK
System pengrekrutan politik memiliki banyak keragaman. Latihan dan ujian adalah cara yang dianggap
paling penting, dan memiliki keragaman juga mempunyai implikasi penting bagi pengrekrutan poitik.

• Penyortiran atau penarikan undian.


Salah satu metode tertua yang dipergunakan untuk
memperkokoh kedudukan pemimpin-pemimpin politik digunakan di Yunani Kuno
• Menggunakan atau mengancamkan kekerasan.
Salah satu metode pengrekrutan yang sudah berjalan lama yaitu, perebutan kekuasaan dengan jalan in-
i.Akibatnya terjadi penggantian pemegang jabatan tetapi perubahan dalam personil birokrasi menim-
bulkan hasil lebih lambat, terutama dalam negara maju dan masyarkat kompleks.
• Patronage
Bagian dari suatu system penyuapan dan system korupsi. Kenaikan pangkat dapat dibeli dengan uang.
Akibatnya tidak menjamin pengrekrutan pemegang jabatan yang cocok dan baik secara politik maupun
diukur dari kemampuannya.
• Koopsi
Suatu metode yang lebih terbatas di mana pemimpin-pemimpin yang ada dapat membantu pelaksaan
pengrekrutan tipe-tipe pemimpin tertentu. Koopsi itu meliputi pemilihan seseorang ke dalam suatu
badan oleh anggota-anggota yang ada dan walaupun hal ini hampir umum terdapat dalam lembaga-
lembaga politik. Metode pengangkatan anggota.
SISTEM PENGREKRUTAN POLITIK
Suatu pemilihan dapat dinyatakan sebagai sarana untuk memilih di antara dua alternatif atau lebih,
Dengan jalan pemberian suara, akan tetapi dengan mengatakan hal sedemikian ini, pentinglah untuk
mengakui adanya keanekaragaman yang tiada terbatas pada system-sistem pemilihan. Hak untuk ikut
serta dalam pemilihan dapat dibatasi pada taraf yang berbeda-beda dan metode khusus yang
digunakan untuk memberikan suara serta menghitung suara itu mengalami keserbaragaman yang
banyak sekali.
Dibanyak negara lainnya, koalisi-koalisi merupakan norma dan kemungkinan berlangsungnya sering
diberi fasilitas-fasilitas dengan adanya sistem-sistem pemilihan yang didasarkan pada perwakilan yang
proporsional sebanding.
Suatu faktor yang agak kurang penting adalah metode pemberian suara. Betapapun juga faktor-faktor
lain mengenai pemberian suara tetap merupakan peristiwa penting. Pada kebanyakan peristiwa pemili-
hanterdapat pertandingan yang berlangsung antara beberapa partai, seperti juga antara calon-calon
perorangan karena mayoritas para pemilihmengidentifikasikan dirinya dengan suatu partai. Sistem
pemilihan didasarkan atas perwakilan proporsional biasanya menghasilkan lebih sedikit partai-partai
dan lebih sedikit calon-calon independen dengan kesempatan yang lebih besar untuk dipilih tentunya.
Untuk menjamin pencalonan diperlukan dukungan dari satu partai karena dukungan tersebut meru-
pakan langkah penting menuju suksesnya hasil pemilihan bagi calon-calon perorangan dan merupakan
bagian penting dari pengrekrutan politik. Kepemimpinan partai mencegah pencalonan seseorang yang
tidak disukai, sebaliknya menjadi sarana untuk jaminan pencalonan seseorang yang disukainya.
SISTEM PENGREKRUTAN POLITIK
Pengawasan regional atau local tidak perlu berarti seleksi terhadap para calon yang tidak disukai oleh
partai nasional, juga tidak menutup adanya kerjasama anatara organisasi-organisasi partai tingkat
nasional dan tingkat lainnya. Secara normal hal itu berarti bahwa seleksi dilakukan dalam kerangka
prosedural umum terhadap partai sebagai keseluruhan dan sering kali diberi supervisi oleh organisasi
nasional akan tetapi hal itu juga berarti bahwa pilihan calon yang efektif itu dilakukan pada tingkat
regional atau tingkat lokal.
Penggunaan pemilihan pendahuluan dibandingkan dengan metode-metode alternatif seleksi calon
dapat dianggap penting. Kenyataan meunjukkan bahwa pemilihan pendahuluan diharuskan secara
hukum. Hal ini berarti bahwa calon harus sudah siap untuk memeprjuangkan kampanye pemilihan
umum untuk menjamin pencalonannya.
Walaupun terdapat perbedaan, baik didalam walaupun diantara system politik pada metode yang di-
gunakan dalam melakukan seleksi para calon, namum terdapat kecenderungan luas pada pengambilan
keputusan penting dalam seleksi calon untuk lebih banyak dipusatkan pada tingkat lokal atau regional
daripada tingkat nasional. Perbedaan yang lebih penting dalam banyak hal tidak berasal dari padat
pengawasan paratai atas pelaksanaan seleksi akan tetapi dari doktrin konstitusional mengenai
pemisahan dan fungsi kekuasaan.
PENGREKRUTAN JABATAN ADMINISTRATIF
Trainning dan pengrektutan secara sistematis untuk pemegang jabatan politik tidak sama dinegara
demikrasi barat, akan tetapi ada sedikit persamaaanya dengan pengrekrutan para pemegang ja-
batan adminstratif. Pengrekrutan itu pertama-pertama didasarkan atas factor kegunaan dan ma-
suknya para calon kedalam birokrasi biasanya dicapai dengan beberapa bentuk ujian yang dibuat
untuk menguji faktor tersebut.
 Filsafat yang ada dibalik system ini tidak sulit untuk dipahami juga bukan tidak mungkin untuk
dibenarkan. System patronage yang merupakan dasar umum pengrekrutan di kebanyakan negara
pada waktu itu dapat diterima atas dasar bahwa perubahan personil adalah sehat dan demokratis.
Walaupun kebanyakan pegawai sipil kini telah direkrut melalaui system kegunaan, pengrekrutan
tidak dipusatkan dam setiap departemen melakukan ujian serta membuat pengangkatan sendiri.
Jika terjadi perubahan fundamental dalam sistem politik banyak sekali terjadi pergantian jabatan
politik dan administratif. Tentu saja pemegang jabatan politik mengalami pergantian yang lebih
drastis, akan tetapi adalah menyesatkan untuk menganggap bahwa hal ini hanya merupakan per-
gantian suatu kelompok oleh kelompok oposisi, sepeti yang dinyatakan oleh Lewis Edinger dalam
studinya tentang masa peralihan dari rezim Nazi ke Republik Jerman Barat.
SIAPA YANG DIREKRUT DAN MENGAPA?
Dalam usaha menjelaskan mengapa para pemegang jabatan politik dan administratif diambil dari kelom-
pok-kelompok sosial khusus dari suatu masyarakat, sejumlah ahli mengemukakan bahwa kelompok ini
terdiri dari kaum elit dan dalam tangan mereka terpusatkan kekuatan politik. Eksistensi mereka itu tidak-
lah kebetulan saja, akan tetapi telah dikemukakan adalah hasil dari berbagai kekuatan dalam masyarakat
yang menciptakan beberapa bentuk stratifikasi sosial. Tentu saja dasar stratifikasi sosial dapat berbeda
dan mungkin didasarkan atas pembagian-pembagian ekonomis dalam masyarakat atau atas dasar kon-
sep suatu hierarki religius atau atas dasar bentuk diferensiasi status atau atas pembagian etnis dan seba-
gainya. Dalam prakteknya mungkin saja hal tersebut merupakan kombinasi dari semua tadi, akan tetapi
masyarakat-masyarakat khusus melukiskan tipe-tipe masing-masing negara demokrasi industri yang
modern sering disebut sebagai masyarakat yang terbagi dalam kelas atas, kelas menengah dan kelas
bawah.

T.B. Bottomore berpendapat bahwa bukan tidak mungkin untuk mengidentifikasikan berbagai elit sebagai
kelompok-kelompok yang mempunyai status tinggi dalam suatu masyarakat, suatu kelas politik, atau
pengaruh politik dan langsung turut terlibat dalam perjuangan untuk kepemimpinan politik. Kritik pokok
atas teori elit dan teori kelas adalah bahwa kedua-duanya tergantung pada kepaduan kelompok maupun
kesadaran kelompok. Tidaklah sulit untuk menetapkan, seperti telah kita lihat bahwa pemegang jabatan
politik dan administratif seringkali diambil dari kelompok-kelompok sosial khusus dalam masyarakat juga
tidak sulit untuk mendemonstrasikan bahwa anggota kelompok ini mempunyai kepentingan bersama,
berdasarkan keanggotaan masing-masing kelompoknya.
MENUJU SUATU TEORI PENGREKRUTAN POLITIK
Badan-badan agensi pengrekrutan biasanya akan menetapkan beraneka ragam kriteria, meliputi ciri-
ciri dan keterampilan yang mereka anggap layak dan harus dikuasai oleh pejabat yang bersangku-
tan. Kriteria ini tentu saja akan mencerminkan permintaan tetapi mereka juga akan mempengaruhi
sistem pengadaan dengan jalan mendorong atau dengan cara menakut-nakuti orang dengan karak-
teristik atau keterampilan khusus tadi.

Karena banyaknya partai tentunya akan menimbulkan politisi yang berlatar belakang berbeda-beda.
Donald Matthews umpamanya menggarisbawahi para senator Amerika, dibagi dalam empat tipe :
1. Kaum ningrat, yang datang dari keluarga politik dengan status sosial yang cukup tinggi dan
terdapat dalam kedua partai.
2. Kam amatir, yang biasanya berasal dari status sosial agak bawahan, namun sering adalah
hartawan dan menampilkan lebih banyak angota Republiken daripada Demokrat.
3. Kaum professional, yang telah menempuh jalan naik melalui aneka ragam jabatan politik dan
menyediakan lebih banyak anggota Demokrat darpada anggota Republiken.
4. Kaum Agigator, biasanya mempunyai asal sosial yang rendah dan memperoleh jabatan den-
gan usaha-usaha sendiri.
Demikian pula kriteria yg digunakan oleh partai yang sama di distrik pemilihan yang
berbeda-beda, mungkin dapat berbeda banyak sekali.
DAFTAR PUSTAKA

BUKU
Judul : Pengantar Sosiologi Politik
Penagarang : Michael Rush dan Philip Lathoff

Anda mungkin juga menyukai